NovelToon NovelToon
Suami Pengganti 2

Suami Pengganti 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Misteri / Pengantin Pengganti / Tamat
Popularitas:35.5M
Nilai: 5
Nama Author: mamie kembar

Zira mengetahui kekasih nya selingkuh dengan sahabatnya sendiri dua hari sebelum ijab kabul diucapkan.

Namun Zira tetap bertahan dan melanjutkan pernikahan karena tak mau orangtu malu.

Sayangnya sang tunangan memilih pergi dengan kekasihnya dan meninggalkan nya, di tengah orang banyak. Zira malu dan putus asa. Begitu juga dengan orangtuanya.

Tiba tiba muncullah seorang pria yang bersedia menikahi Zira, menggantikan posisi sang kekasih.

Dia adalah Juan, pria muda yang sudah beberapa kali bertemu dengan Zira secara tidak sengaja. Entah apa yang membuatnya mengajukan diri dan mau menikah dengan zira.

Bagaimana kisahnya???
Akankah rumah tangga mereka berjalan baik? atau berujung di meja perceraian??

Akan kah kedua nya saling cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi yang indah

Pagi ini Juan membangunkan Zira.

"Zira bangun". ucapnya pelan dan menggoyang tubuh Zira.

"Apaan masih ngantuk tau!" ucap Zira menepis tangan Juan.

" Zira bangun," lagi lagi Juan membangunkannya tanpa menyerah.

Zira mengucek matanya dan mulai mengumpulkan nyawanya. Dengan santainya dia menguap.

"Apaan sih!" ucapnya setelah itu.

"Bangun, ayo sholat." ucap Juan.

Sontak membuat Zira tersedak ludahnya sendiri. Matanya melotot tak percaya apa yang diucapkan Juan.

"Sho lat!!" ulang Zira terbata.

"Iya, sholat subuh." jawab Juan tegas.

"ehm..Mas duluan aja, aku nanti aja sholat nya." ucap Zira mencari alasan.

"Tidak, aku tunggu disini. Cepat bangun cuci muka dan wudhu." ucap Juan.

"Wudhu!" ucap Zira spontan.

"Iya, memangnya apalagi. Sebelum sholat kan harus wudhu terlebih dahulu." jawab Juan.

"Cepatlah, waktumu hanya lima menit."

Zira bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi.

*wudhu, bagaimana caranya wudhu, aku lupa. Ah cuci muka aja deh. bodo amat, mas Juan kan nggak tahu.

Zira* keluar sambil mengusap wajahnya.

"Sudah, ayo!" ucap Zira.

Juan hanya memandangnya, tak bergerak sedikitpun.

"Apa kau sudah siap?" tanya Juan

"Iya, ayo mulai." ucap Zira

"Kau mau sholat seperti itu,mana mukena mu?" tanya Juan.

Zira kembali merasa tertohok dengan kalimat Juan. "Mukena!" ucapnya lirih.

apalagi itu, aku tak tidak tahu

Juan berjalan kearah lemari dan mengambil mukena dari paper bag yang dia beli semalam. Kemaren saat Zira mencoba kebaya yang akan dia gunakan, Juan menyempatkan diri memilih sebuah mukena untuknya.

"Nih, pakai." ucap Juan memberikan mukena kepada Zira.

"Da..dari mana kau tahu aku tidak punya mukena?" tanya Zira heran.

"Aku tahu semua tentang mu, dan di dalam koper mu aku juga tidak menemukannya. Sekarang pakailah dan ikuti aku sholat." ucap Juan tak mau berdebat lagi.

Zira berdiri di belakang Juan sebagai makmum dan Juan sebagai imam. Pagi ini mereka sholat subuh bersama.

Zira merasa terharu, hatinya benar benar tersentuh. Juan yang sederhana, memberikan banyak pelajaran berharga dalam hidupnya. Tak terasa airmata nya menetes.

"Mengapa kau menangis?" tanya Juan setelah mereka berdua selesai sholat.

"Aku ...aku hanya terharu. Mas tahu, aku terakhir kali sholat ketika ibuku masih ada. Dia selalu mengajarkan ku untuk sholat dan mengaji. Setelah ibu meninggal aku tak pernah lagi sholat. Aku bahkan. lupa dengan bacaan sholat." ucap Zira.

" Aku akan mengajarkan mu, atau kau bisa belajar dari internet. Mulai aat ini kau harus melaksanakan kewajiban mu sebagai seorang muslim. sholat itu wajib hukumnya." ucap Juan mengusap kepala Zira.

Juan keluar menuju dapur dan membuat sarapan. Zira menyusulnya dan membantu Juan menyiapkan sarapan mereka berdua.

Mereka berdua tampak rukun dan damai. Makan bersama dan berbagi cerita.

"Aku berangkat, sore nanti aku jemput. Acaranya dimulai jam tujuh, tapi aku mau kita sampai disana lebih awal." ucap Juan.

"Baik, aku mengerti." jawab Zira.

Zira mendekat dan merapikan dasi serta jas suaminya. Kemudian dia meraih tangan Juan dan menciumnya.

"Hati hati di jalan." ucap Zira.

Dada Juan bergemuruh. Hatinya berbunga bahagia. Letupan letupan kecil membuncah dan meledak di dalam dadanya. Juan sangat bahagia dengan sikap manis istrinya.

Tanpa sadar bibirnya tersenyum.

Juan mencium kening Zira dan berangkat ke kantor.

Setelah pintu tertutup, Zira meraba dadanya. Ada suatu rasa aneh yang menjalar di dalam hati Zira. Sebuah rasa senang, dan nyaman. Zira meraba dadanya.

Ada apa denganku? mengapa jantungku berdetak tak karuan.

...****************...

Waktu terus berlalu, Juan mengunjungi kafe melihat persiapan acaranya. Ternyata ada Radit, Tomi dan Daren disana.

"Halo pengantin baru, makin kinclong aja nampaknya" ucap Tomi menyambut Juan.

Radit dan Daren melihat kearah pintu. Tampak Juan masuk dan mendekat kearah mereka.

"Gimana persiapannya?" tanya Juan mengalihkan pembicaraan Tomi.

"So far is fine. Jangan lupa bawa istrimu nanti malam. Acara ini spesial untuk mu, jadi aku ingin kau tampil bahagia." ucap Tomi.

"Aku selalu bahagia karena ada kalian bersama ku." jawab Juan.

"Aku tahu, tapi aku ingin kau juga bahagia bersama istrimu sama seperti kami, berjuanglah untuk memenangkan hatinya." ucap Radit.

"Aku janji." jawab Juan.

"Ok, aku balik dulu mau jemput nyonya Rania ." ucap Tomi.

"Baiklah, kita bubar, ketemu lagi nanti. Percayalah kau pasti bisa." ucap radit menepuk punggung Juan.

Juan pulang menjemput istrinya. Zira sudah terlihat cantik dengan kebaya dan sanggulnya. lebih cantik dari hari pernikahannya dulu. Juan sampai tertegun di pintu melihatnya.

"Mas, ada yang salah dengan penampilan ku." tanya Zira sambil memandang dirinya.

"Tidak, kamu cantik." jawab Juan.

Juan melangkah ke kamar, dia mandi dan memakai batik yang sudah di siapkan oleh Zira. Batik couple yang dia beli kemaren

Juan turun ke bawah dengan penampilan rapi, bersih dan wangi. Zira menatap kagum dengan penampilan suaminya.

Juan jauh terlihat lebih muda dan berwibawa dengan baju batik yang dia gunakan.

"Ayo." ucap Juan menggenggam tangan Zira turun ke bawah. Zira menyambar tas tangan nya dan berjalan di samping Juan.

Juan tak berani menatap Zira. Begitupun sebaliknya Zira juga merasa canggung menatap Juan yang terlihat sangat berbeda. Zira merasakan getaran di dalam hatinya, apalagi kini Juan menggenggam tangannya erat.

Juan membukakan pintu mobil untuk Zira, dia masuk dan duduk di samping Juan yang mengemudikan mobilnya sendiri.

"Ingat, disana kita harus terlihat mesra. Jangan mempermalukan aku." ucap Juan.

"Aku mengerti." jawab Zira.

Mereka disambut para pengawal Juan. Juan kembali menggandeng mesra Zira. Tangannya dia lingkarkan mesra di pinggang Zira. Lagi lagi Zira merasakan getaran aneh itu.

Mereka berdua masuk dan menjadi sorotan banyak orang. Juan terus memeluk pinggang istrinya dan mengenalkannya ke beberapa kolega nya.

"Hai Zira" sapa Alya.

"Hai kak Alya, apa kabar?" ucap Zira menyapa ramah Alya.

"Wah sudah kelihatan ya kak," tanya zira menatap kagum perut Alya.

"Eh.. iya" jawab Alya tertawa bahagia.

"Kakak makin cantik, pasti bayinya perempuan." ucapnya lagi.

"Amiiin. Kamu juga bentar lagi ngerasain apa yang kakak rasain saat ini. Rasanya senang dan nggak sabar nunggu dia segera keluar, ya kan sayang." ucap Alya kearah Radit.

Radit hanya mengangguk. Zira tersenyum, namun di dalam hatinya dia merasa sedih.

Apakah aku bisa merasakan kebahagiaan seperti yang kak Alya rasakan. lihatlah wajah nya bersinar bahagia.

"Zira" panggil Rania.

Mereka berdua cipika cipiki.

"Aku beruntung banget nih, di kelilingi dua wanita hamil yang cantik" ucap Rania.

"Bentar lagi juga Bakan nyusul, ya kan kak Juan." ucap Rania.

Juan hanya tersenyum malu kearah Zira.

Acara pun dimulai, Radit naik keatas panggung dan memulai pidatonya. Dia memperkenalkan Juan sebagai wakil direktur batu di perusahaannya. Semua orang bertepuk tangan dan mengucapkan selamat.

Siska dan suaminya Hartanto datang. Hartanto merasa bangga dengan prestasi yang di raih menantunya, Namun tidak dengan Siska dia merasa Juan adalah penghalang untuk nya.

Siska berjalan mendekati Zira dan membawa segelas juice. Saat sudah dekat, dia berpura pura terpeleset dan menyiram.zira dengan juice di tangannya.

"Ah...oh.maaf sayang, bunda nggak sengaja " ucapnya mencoba mengelap tumpahan juice di kebaya Zira.

"Ah...tidak apa apa bun." jawab Zira.

"Biar Danish bersihkan di kamar mandi saja." ucapnya berlalu meninggalkan Siska.

Zira masuk ke dalam kamar mandi, seseorang memakai topi mengikutinya dan ikut menyelinap masuk ke dalam.

Siapa kah dia??

1
rina sari
serius ceritanya
Lilis Dayanti
aku hadir lagi untuk kalian berdua 🤭🤭
Lilis Dayanti
lah kan cuma tinggal kamu daren yg jadi bahan gibah Tomi 😂😂😂😂
Lilis Dayanti
hebat Juan,, masih adakah di dunia nyata suami seperti juan,, kalau ada pesan satu 😩😩
Lilis Dayanti
😂😂😂😂 tetap termehek-mehek 🤣🤣🤣 darennn gak kebayang muka mu seperti apa 😂
Lilis Dayanti
😂😂😂😂😂suka kalau sudah saling ejek 😂😂 seperti saudara beneran
Lilis Dayanti
tiga kali kayak nya aku baca di prat ini tetap mewek terharu rasanya ikut bahagia 😂😂😂🥳🥳😘😘😘🥰🥰
Lilis Dayanti
lucu,di prat yg ini 😂😂
Lilis Dayanti
😂😂😂😂 ada yg meledugg tapi bukan bom ataupun apa 😂😂
Lilis Dayanti
begitu lah wanita 🤗😂😂
Lilis Dayanti
haaaaaa darennn Mila jadi kangen,,
Lilis Dayanti
hmmmm bikin kangen saja kisah nya mereka 🥰
Lilis Dayanti
ini yg ke 3 kali nya,,, halo bg Juan 😂😂 ketemu lagi ma Lilis,, Lilis kangen ma dirimu 😂😂😂dan langsung paporit 🥰
Lilis Hurumbini
😍😍😍😍
Lilis Hurumbini
Bunda siksa ternyata ibu sambung pagar makan tanaman, kasih sayang yang dia berikan hanya modus.
Diana Taslim
Luar biasa
cinta misteri
kalau dlm visual saya, aAri Dwi Andika cocok sbg Juan
devi aryana
Luar biasa
devi aryana
Lumayan
Marhaban ya Nur17
Juan lu te ate ama cinta soale lg hamil takute lu kena jebakannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!