NovelToon NovelToon
JENDELA TERBUKA YANG LUPA DITUTUP

JENDELA TERBUKA YANG LUPA DITUTUP

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Suami Tak Berguna / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Harem / Cintapertama
Popularitas:444
Nilai: 5
Nama Author: Siti Zuliyana

Rina menemukan pesan mesra dari Siti di ponsel Adi, tapi yang lebih mengejutkan: pesan dari bank tentang utang besar yang Adi punya. Dia bertanya pada Adi, dan Adi mengakui bahwa dia meminjam uang untuk bisnis rekan kerjanya yang gagal—dan Siti adalah yang menolong dia bayar sebagian. "Dia hanyut dalam utang dan rasa bersalah pada Siti," pikir Rina.
Kini, masalah bukan cuma perselingkuhan, tapi juga keuangan yang terancam—rumah mereka bahkan berisiko disita jika utang tidak dibayar. Rina merasa lebih tertekan: dia harus bekerja tambahan di les setelah mengajar, sambil mengurus Lila dan menyembunyikan masalah dari keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Zuliyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Tanggal 31 Desember—hari terakhir tahun. Cuaca sudah mulai cerah setelah hujan semalam, dan matahari menyinari jendela asli yang masih terbuka lebar. Semua orang sudah bangun pagi untuk menyiapkan acara akhir tahun yang akan diadakan di galeri—acara yang akan dihadiri oleh semua tetangga, teman, dan pengunjung yang telah menjadi bagian dari cerita jendela asli.

Cinta dan Kelompok Jendela mulai pagi juga, mereka menyiapkan panggung di taman galeri, di depan ketiga jendela. Mereka menaruh bunga melati di semua sudut, memasang lampu kecil yang mirip bintang, dan menempatkan tumpukan buku jendela dunia untuk dibagikan ke tamu. Mimpi—yang sudah berusia 2 tahun 5 bulan—bantu menaruh bunga melati di kaki panggung, dia berlari-lari dengan cepat dan berkata: "Bunga! Cantik! Acara!"

Semenjak pagi, tamu mulai tiba. Ada tetangga yang sudah kenal dari awal, peserta lokakarya nasional dan internasional, siswa SD yang pernah mengikuti lokakarya, bahkan beberapa teman dari Malaysia dan Thailand yang sempat datang ke Indonesia. Galeri dan taman dipenuhi orang, suasana riang dan penuh kebahagiaan.

Pada jam 4 sore, acara dimulai. Ayu membuka acara dengan tarian yang dia ciptakan—tarian tentang "jendela yang terbuka" yang menggabungkan gerakan dari berbagai daerah Indonesia dan negara lain. Semua orang terpesona dengan gerakannya, dan beberapa bahkan ikut menari.

Kemudian, Arif naik panggung dan memberitahu kabar tentang aplikasi "Jendela Kita". "Sekarang, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 500 ribu kali dari seluruh dunia! Banyak orang berbagi cerita rumah mereka, karya seni, dan harapan. Ini bukti bahwa jendela kita telah menghubungkan jutaan hati!" Semua orang bertepuk tangan meriah.

Selanjutnya, Cinta dan Kelompok Jendela membawakan karya seni terakhir mereka di tahun ini: sebuah lukisan kolaboratif yang menggambarkan semua momen penting sepanjang tahun—mulai dari ketika Cinta mengajak teman ke galeri, Mimpi yang mulai jalan, lokakarya nasional, perjalanan ke Singapura dan negara lain, sampai peluncuran buku jendela dunia. Di tengah lukisan itu, ada gambar jendela asli yang dikelilingi oleh orang-orang dari berbagai warna kulit dan latar belakang.

"Karya ini menceritakan semua yang kita alami tahun ini," kata Cinta sambil melihat ke semua tamu. "Kita mulai sendirian, tapi sekarang kita ada ratusan, ribuan teman. Ini bukti bahwa rumah itu bukan cuma bangunan—itu orang-orang yang ada di dalamnya!" Semua orang menangis senang, dan banyak yang berteriak "Iya!"

Setelah itu, Mimpi diajak naik panggung oleh Rafi dan Luna. Dia memakai baju batik warna biru langit, membawa buku jendela dunia dan bunga melati. Dia berdiri di tengah panggung, melihat ke semua orang, dan mengucapkan kalimat yang dia pelajari: "Selamat tahun baru! Rumah semua orang! Cinta semua!"

Semua orang melambai-lambai, bersorak, dan menangis. Bahkan yang paling kuat tidak bisa menahan air mata—rasa kebahagiaan dan kebersamaan itu terlalu dalam. Seorang teman dari Thailand berdiri dan berkata: "Aku datang ke sini karena jendela asli. Tapi sekarang, aku merasa bahwa aku punya rumah baru di Indonesia. Terima kasih!"

Pada jam 11 malam, semua orang berkumpul di depan panggung, di bawah lampu yang mirip bintang. Mereka menggenggam tangan satu sama lain, menunggu jam 12 malam—waktu akhir tahun dan awal tahun baru. Di depan mereka, ketiga jendela tetap terbuka, menyala terang oleh cahaya lampu.

"10... 9... 8..." semua orang mulai menghitung mundur. Mimpi menghitung bareng dengan suara kecil tapi jelas: "7... 6... 5..."

"4... 3... 2... 1... SELAMAT TAHUN BARU!"

Pada saat itu, kembang api kecil meledak di atas taman galeri, menyinari langit dengan warna-warni indah. Semua orang berteriak senang, memeluk satu sama lain, dan menyapa tahun baru. Mimpi berlari-lari di antara orang-orang, membawa bunga melati dan menyebarkannya ke semua arah.

Adi memegang tangan Rina, Lila, Adi, dan semua keluarga. Dia melihat ke ketiga jendela dan berkata, "Tahun ini telah memberi kita segala sesuatu—cinta, teman, mimpi, dan rumah yang lebih besar dari yang kita bayangkan. Kita tidak akan pernah lupa awalnya: sebuah jendela yang terbuka secara tidak sengaja. Tapi sekarang, kita tahu itu bukan kesalahan—itulah takdir yang indah."

Rina menangis senang dan menundukkan kepala: "Semua ini adalah anugerah Tuhan. Kita akan terus merawat jendela ini, terus membuka hati, dan terus membuat rumah bagi semua orang yang membutuhkannya."

Cinta memegang buku jendela dunia dan berkata: "Tahun depan, kita akan membuat lebih banyak karya kolaboratif, lebih banyak lokakarya, dan lebih banyak buku. Kita akan membuka lebih banyak jendela di dunia!"

Semua orang bertepuk tangan, dan lagu yang dibuat Kelompok Jendela mulai dimainkan, "Jendela kita terbuka lebar, rumah kita untuk semua, cinta kita melampaui batas, hari baru akan tiba..."

Mimpi berhenti di depan jendela asli, melihat ke langit yang penuh kembang api, dan berkata, "Jendela... bintang... tahun baru... rumah semua orang selamanya."

Angin segar bertiup melalui ketiga jendela, menyebarkan bau bunga melati dan kebahagiaan yang akan tetap ada di hati semua orang. Matahari tahun baru mulai muncul di ufuk timur, menyinari semua karya seni, semua tamu, dan semua jendela yang terbuka. Tahun itu telah berakhir dengan cara yang paling sempurna—dengan cinta, kebersamaan, dan janji bahwa jendela itu akan selalu terbuka, menjadi rumah bagi semua orang, sekarang dan selamanya.

✨ Tahun itu benar-benar berakhir dengan kebahagiaan yang tak terukur. Semua mimpi telah tercapai, semua cinta telah tersebar, dan semua jendela telah terbuka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!