elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.
Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.
Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32: Kekurangan Dana dan Harta Karun Tersembunyi Raja Tua
Meskipun pemerintahan Rayden dan Elara yang efisien telah menstabilkan politik, masalah keuangan muncul. Krisis lingkungan sebelumnya telah menghabiskan kas kerajaan untuk pemulihan, dan reformasi anti-korupsi Rayden mengeringkan aliran 'biaya tak terduga' (suap) yang sering mengisi dana cadangan Raja Tua.
[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Tugas: Menyelesaikan krisis keuangan Astrea. Menggunakan pengetahuan 'Plot Ekonomi Tersembunyi'. Target: Penemuan Harta Karun.]
Rayden memimpin rapat darurat dengan Bendahara Kerajaan, Lord Fenwick. Lord Fenwick, seorang pria tua yang jujur, terlihat putus asa.
"Yang Mulia Raja, Yang Mulia Permaisuri, kas kerajaan kosong," lapor Fenwick. "Reformasi pajak dan dana pemulihan telah menghabiskan semua cadangan. Kita tidak bisa membiayai proyek pembangunan sekolah dan rumah sakit yang Anda janjikan."
Rayden mengerutkan kening. "Ayahku selalu mengatakan bahwa kas kerajaan selalu penuh. Dia pasti memiliki sumber cadangan yang tidak resmi."
Elara fokus. "Cadangan Raja Tua? Tentu saja! Dalam novel aslinya, Raja Tua selalu paranoid terhadap kudeta. Dia tidak percaya pada bank kerajaan. Dia menyimpan harta karun cadangan di sebuah 'Ruangan Rahasia' yang hanya bisa dibuka dengan teka-teki kuno! Letaknya di bawah lantai Ruang Singgasana! Itu terdiri dari emas, permata, dan obligasi asing yang sangat berharga!"
Elara mengirimkan gelombang pikiran yang kuat kepada Rayden: "Ruangan Rahasia! Di bawah lantai Ruang Singgasana! Teka-Teki Kuno! Obligasi Asing! Cepat, Rayden, jangan biarkan Fenwick tahu, dia terlalu jujur, dia akan pingsan karena rahasia itu!"
Rayden segera mengalihkan Fenwick. "Terima kasih atas laporan Anda, Lord Fenwick. Anda boleh pergi. Kami akan mencari solusi yang sangat 'tidak konvensional'."
Setelah Fenwick pergi, Rayden menatap Elara dengan mata penuh kegembiraan. "Ruangan Rahasia di bawah Ruang Singgasana? Ayahku memang paranoid! Kenapa aku tidak memikirkannya?"
"Karena itu adalah plot B-Plot yang muncul di Bab 90-an ketika protagonis kehabisan uang tunai!" balas Elara. "Sekarang, teka-teki kuno! Pikirkan Raja Tua. Dia sangat menyukai puisi tentang 'Kesetiaan dan Keadilan' dan 'Mata Elang'!"
Rayden mengingat kebiasaan ayahnya. "Puisi. Keadilan dan Mata Elang. Ya! Ada sebuah inskripsi aneh di dinding Ruang Singgasana yang tidak pernah bisa dipecahkan oleh siapa pun!"
Mereka bergegas ke Ruang Singgasana. Di balik singgasana yang besar, terukir sebuah teka-teki dalam bahasa kuno:
Aku tidak memiliki suara, tetapi aku mendengar kebohongan.
Aku tidak memiliki tangan, tetapi aku menegakkan hukum.
Aku adalah mata yang melihat kebenaran dalam kegelapan.
Di mana aku berada, di situlah Kekayaan yang Jujur akan ditemukan.
Rayden membaca teka-teki itu, bingung. "Mata yang melihat kebenaran dalam kegelapan? Keadilan dan Kesetiaan... apa ini?"
Elara langsung tahu. "Ini adalah deskripsi literal dari lambang Kerajaan Astrea! Lambang Astrea adalah Elang Emas dengan Mata Terbuka di atas Timbangan Keadilan! Tekan Mata Elang pada lambang di singgasana, dan tarik Timbangan Keadilan ke bawah! Lakukan sekarang, Rayden!"
Rayden melompat ke atas singgasana, membuat Elara panik karena takut Rayden akan merusak dekorasi kerajaan.
Rayden menekan Mata Elang yang terukir di lambang singgasana, dan menarik Timbangan Keadilan. Terdengar bunyi klik, dan sebagian besar lantai marmer di bawah singgasana bergeser, memperlihatkan tangga spiral menuju kegelapan.
[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Misi Sampingan: Berhasil. Harta Karun ditemukan. Efisiensi Keuangan: Pulih.]
Di dalam ruangan rahasia, mereka menemukan peti-peti yang dipenuhi emas, permata, dan yang paling penting, gulungan obligasi dari berbagai kerajaan tetangga. Astrea diselamatkan!
"Kau adalah harta karun terbesar yang pernah ditemukan di Kastil ini, Elara," bisik Rayden, memeluk Elara di tengah cahaya permata. "Tanpa pikiranmu, kita akan kelaparan sambil duduk di atas kekayaan ini."
"Dan tanpa Padi Hangat I, yang selalu mengingatkanku pada kenyamanan karbohidrat," balas Elara, menahan rasa haru.
Rayden memanggil pengawal terpercaya (yang kini tahu tentang rahasia bug itu) untuk mengamankan harta karun itu.
Setelah kembali ke kamar, Padi Hangat I menyambut mereka dengan suara meong yang menuntut.
"Padi Hangat I ingin tahu apakah permata itu aman," Rayden menerjemahkan.
"Tentu saja. Dan dia akan mendapatkan bantal beludru sepuluh kali lipat lebih banyak sekarang," kata Elara.
Keesokan harinya, Rayden mengumumkan bahwa Astrea berada dalam kondisi keuangan yang "luar biasa stabil" berkat "manajemen inventaris yang cerdas" (kata kode untuk harta karun Raja Tua yang ditemukan oleh istrinya). Proyek pembangunan segera dimulai, dan kepercayaan rakyat pada Raja dan Permaisuri yang baru semakin kuat.