NovelToon NovelToon
Dendam Di Balik Gaun Pengantin

Dendam Di Balik Gaun Pengantin

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Anya gadis cantik berusia 24 tahun, terpaksa harus menikahi Revan CEO muda anak dari rekan bisnis orangtuanya.

Anya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan kesepakatan kedua keluarga itu demi membayar hutang keluarganya.

Awalnya ia mengira Revan mencintai tulus tapi ternyata modus, ia hanya di jadikan sebagai Aset, untuk mencapai tujuannya.

Apakah Anya bisa membebaskan diri dari jeratan Revan yang kejam?

Jika ingin tahu kisah Anya selanjutnya? Langsung kepoin aja ya kak!

Happy Reading...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Dua hari kemudian, Anya dan Damian kini sudah berada di apartemen yang disiapkan Alex. Ruangan itu terasa nyaman namun tetap minimalis, didominasi warna abu-abu dan putih yang memberikan kesan bersih dan modern. Perabotan yang ada tertata rapi, namun tidak ada sentuhan personal yang membuat tempat itu terasa seperti rumah.

Jendela besar menghadap ke arah kota, namun pemandangan indah itu tak mampu menghibur Anya. Cahaya matahari sore menerpa wajah Anya, yang terlihat pucat dan lesu. Damian diam-diam mengamati, hatinya mencelos melihat kondisi wanita itu.

Damian mengepalkan tangannya di saku celana. Ia ingin memeluk Anya, menenangkannya, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Tapi, ia tak berani. Anya masih terikat pernikahan dengan Revan, dan perasaannya tak mungkin terbalas pikirnya.

Anya berjalan lesu memasuki apartemen, menyentuh dinding dingin dengan ujung jarinya. Bukan kebahagiaan yang ia rasakan, melainkan kehampaan. Damian tahu, Anya pasti sangat terpukul dengan semua kejadian ini.

*Flashback On*

Sebelumnya, saat ia pamit mengurus administrasi ia meminjam ponsel salah satu perawat di klinik yang sedang bertugas, ia dengan mencoba menghubungi Alex. Tak buah waktu lama suara Alex terdengar lega bercampur panik.

"Alex, ini aku, Damian. Jemput kami secepatnya di Klinik Serenity. Gunakan mobil yang tidak mencolok. Pastikan tidak ada yang membuntuti," perintah Damian, berusaha menyembunyikan rasa khawatirnya terhadap Anya.

"Baik, Tuan Damian! Syukurlah! Saya segera laksanakan," jawab Alex tanpa banyak tanya.

Damian menutup telepon. Dan segeralah mengembalikan ponsel tersebut pada perawat itu.

Ia harus melindungi Anya, itu yang terpenting. Meskipun ia tak bisa memiliki wanita itu, ia akan memastikan Anya aman dan bahagia.

Beberapa jam kemudian, sebuah sedan abu-abu berhenti di depan klinik. Alex keluar dan menghampiri Damian dan Anya yang menunggu di dalam ruang tunggu di klinik tersebut.

"Tuan Damian, Nona Anya," sapa Alex datar. Namun tersirat rasa lega di matanya saat menatap keduanya baik-baik saja.

Anya mengikuti langkah Damian dan Alex menuju mobil. Ia masih terlihat linglung dan tak bersemangat. Damian diam-diam memperhatikannya, memastikan Anya tidak terjatuh.

Dalam mobil, Damian sesekali melirik Anya. Ia ingin bertanya apakah Anya baik-baik saja, tapi ia tak berani. Ia hanya bisa memendam perasaannya dalam-dalam, dan sekarang, rasa iba itu semakin kuat karena ia tahu Anya baru saja kehilangan janinnya. Hatinya teriris membayangkan betapa hancurnya wanita itu.

Alex mengemudi dengan tenang, sesekali melirik kaca spion, memastikan tidak ada yang mengikuti mereka. Ia tahu betapa pentingnya keselamatan Damian dan Nona Anya, terlebih dalam kondisi Nona Anya yang sedang rapuh.

*Flashback off*

Sesampainya di apartemen, Damian membuka pintu untuk Anya. Ia menahan diri untuk tidak menyentuh tangannya. "Masuklah," ucapnya pelan, nada suaranya lebih lembut dari biasanya.

Anya mengangguk dan berjalan masuk. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Apartemen itu memang nyaman, tapi terasa dingin dan kosong. Kehilangan yang baru saja ia alami membuat segalanya terasa hampa.

"Kau istirahatlah. Aku akan menyiapkan sesuatu untukmu," kata Damian. Rasa bersalah menghantui dirinya. Ia merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Anya.

Anya hanya mengangguk tanpa menatap Damian. Ia berjalan menuju kamar tidur dan merebahkan diri di atas ranjang. Matanya terpejam, air mata menetes perlahan. Ia kehilangan segalanya.

Damian menghela napas panjang dan berjalan menuju dapur. Ia membuka lemari es dan menemukan beberapa bahan makanan yang sudah disiapkan oleh Alex. Ia mulai memasak sup ayam hangat, berharap makanan itu bisa menghangatkan tubuh dan hatinya yang terluka.

Sambil memasak, pikiran Damian melayang pada Anya. Ia bertanya-tanya, bagaimana cara menghibur wanita itu? Bagaimana cara mengembalikan senyumnya? Ia merasa tak berdaya.

Setelah selesai memasak, Damian membawa semangkuk sup ayam hangat ke kamar tidur. Ia mengetuk pintu pelan.

"Anya, ini aku. Aku membawakan sup untukmu," ucap Damian lembut, berusaha menyembunyikan rasa khawatirnya.

Tidak ada jawaban. Damian membuka pintu perlahan dan melihat Anya tertidur pulas di atas ranDamian mendekat perlahan. Wajah Anya terlihat pucat dan lelah. Air mata masih membekas di pipinya. Hati Damian mencelos melihatnya. Ia meletakkan semangkuk sup di atas nakas dan duduk di tepi ranjang.

Ia mengulurkan tangannya, hendak menyentuh rambut Anya, namun ragu. Ia takut mengganggu tidurnya. Akhirnya, ia hanya memandangi Anya dengan tatapan penuh kasih dan iba.

"Anya," bisik Damian pelan, berharap wanita itu bisa mendengar suaranya dalam tidur. "Aku tahu kau sedang terluka. Aku tahu kau sedang kehilangan. Tapi, kau tidak sendirian. Aku ada di sini. Aku akan menjagamu."

Damian terus memandangi Anya hingga wanita itu bergerak gelisah dalam tidurnya. Ia segera menarik tangannya dan berdiri dari tepi ranjang. Ia tidak ingin mengganggu Anya lebih lama lagi.

"Istirahatlah," bisik Damian sebelum keluar dari kamar. Ia menutup pintu perlahan, meninggalkan Anya dalam kesunyian.

Di ruang tamu, Damian duduk di sofa, memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Ia tidak bisa terus membiarkan Anya larut dalam kesedihan. Ia harus membantunya bangkit dan melanjutkan hidup. Tanpa harus terus meratapi nasibnya. Tapi, bagaimana caranya?

Ia tidak bisa bertindak lebih dalam karena Anya masih terikat hubungan dengan Revan dan ia juga tahu, Anya tidak akan pernah bisa membalas perasaannya, mungkin. Tapi, ia tidak peduli. Ia hanya ingin melihat Anya bahagia, meskipun kebahagiaan itu bukan bersamanya.

Tiba-tiba, ponsel Damian berdering. Ia melihat nama Alex di layar dan segera mengangkatnya.

"Ada apa, Alex?" tanya Damian.

"Tuan, saya mendapatkan informasi baru tentang Revan," jawab Alex dari seberang sana.

Damian terdiam. Ia tidak yakin apakah ia ingin mendengar kabar tentang Revan.

"Katakan," perintah Damian akhirnya.

"Revan sekarang sedang dalam terlibat kasus dan sedang dalam penyelidikan Ia dituduh melakukan transaksi ilegal. Polisi sedang mencarinya," jelas Alex.

Damian menghela napas panjang. Revan tidak akan menyerah begi aja, bahkan sudah masuk penjara aja ia bisa keluar, apa lagi belum ketangkap.

Ia tak begitu peduli dengan nasib Revan saat ini yang dipikirkannya hanya bagaimana cara membuat Anya kembali bangkit dari keterpurukannya saat ini.

Bersambung ....

1
Ica Arkan
sayang sekali cerita sebagus ini dah tamat aja, tapi tetap semangat Thor, di tunggu karya terbarunya ya/Ok//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Kiss/
azela
cepat bangat Thor di tamatnya padahal cerita bagus loh
mami syila
wah Tah tamat aja Thor, semangat terus berkarya di tunggu karya barunya
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
dah tamat aja Thor
di tunggu karya karya selanjutnya ya
Rita
waaahh dah tamat aja,makasih ya thor tetep semangat 🥰🥰🥰
Rita
🥰🥰🥰🥰🥰tapi kudu tetep waspada
Rita
penantian dan kesabaran mu terbayar Damian,Anya kmu pantes dapet yg terbaik
Rita
perlahan tapi pasti ya Damian,Anya selesaiin dulu masalah nya biar g ganggu kedepannya
Rita
yg pntg kmu support ma bikin nyaman ma kmu
Rita
kuat dan menjadi Anya versi baru
Rita
terlalu stress
Rita
heh wah Revan kmu dah kehilangan istri skrg anak pula
Rita
bertahan Anya,mdh2n ada yg nolong
Rita
ketangkep g nih?kalah lawan
Rita
duh Van gmn mau luluh aplg balik istrimu
Rita
betul
Rita
mulai penasaran yah
Rita
mengerti kekhawatiran Damian soalnya yg dihadapi berbahaya
Rita
lg bantuin nenek kakak Anya nya
Rita
untung ada yg nolong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!