NovelToon NovelToon
Melahirkan Anak Rahasia CEO

Melahirkan Anak Rahasia CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Anak Kembar
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nanda wistia fitri

Menginjak usia 20 tahun Arabella zivana Edward telah melalui satu malam yang kelam bersama pria asing yang tidak di kenal nya,semua itu terjadi akibat jebakan yang di buat saudara tiri dan ibu tirinya, namun siapa sangka pria asing yang menghabiskan malam dengan nya adalah seorang CEO paling kaya di kota tempat tinggal mereka. Akibat dari kesalahan itu, secara diam-diam Arabella melahirkan tiga orang anak kembar dari CEO tersebut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanda wistia fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Keesokan paginya, setelah mengantarkan ketiga anaknya ke sekolah, Arabella meluangkan waktu untuk melihat rumah barunya.

Leo ikut menemaninya, mengemudi dengan tenang di sepanjang jalan menuju kawasan perumahan elit yang dikelilingi pepohonan rindang dan suasana yang tenang.

Rumah itu berdiri anggun di sudut jalan utama bercat krem lembut dengan sentuhan arsitektur modern. Halamannya luas, berpagar besi hitam elegan. Beberapa pohon palem berjajar di sisi kanan, sementara di dekat teras terdapat kolam kecil berisi ikan koi yang berenang tenang di bawah pantulan cahaya matahari pagi.

Arabella terdiam beberapa saat di depan pagar, matanya menelusuri setiap sudut rumah itu dengan perasaan campur aduk antara kagum dan haru.

“Rumah ini terlalu besar untuk aku dan anak-anak tinggal,” ucapnya lirih sambil tersenyum kecil.

Leo menatapnya, lalu menjawab lembut, “Tidak apa-apa, Bella. Ini memang pilihan Paman sendiri. Ia ingin kalian punya tempat yang aman, nyaman, dan cukup luas agar anak-anak bisa bermain dengan bebas.”

Arabella mengangguk perlahan.

Saat melangkah masuk, aroma cat baru dan udara segar menyambut mereka. Interior rumah itu tampak modern lantai marmer putih mengkilap, dinding bernuansa hangat, dan jendela-jendela besar yang membiarkan cahaya alami masuk dengan lembut.

Ada ruang tamu luas dengan sofa krem lembut, dapur bergaya minimalis, serta kamar-kamar yang sudah tertata rapi lengkap dengan perabotan.

Segalanya tampak sempurna.

“Paman benar-benar terlalu baik…” gumam Arabella pelan, menyentuh pinggiran meja makan dari kayu mahoni.

Leo tersenyum kecil, “Beliau hanya ingin menebus masa lalu keluarga yang tidak adil padamu.”

Setelah puas melihat setiap ruangan, Leo mengajaknya pergi ke tempat lain.

“Kau harus melihat ini juga,” katanya sambil membuka pintu mobil.

Arabella mengerutkan kening penasaran, namun tetap menurut.

Begitu mobil berhenti di depan gedung Arabella Technology, Arabella sempat terpaku menatapnya.

Bangunan itu menjulang tinggi dan modern, dinding kacanya memantulkan cahaya matahari sore. Tepat di atas pintu utama, terpampang logo besar bertuliskan

“Arabella Technology Smart Chip, Smart Future.”

Kalimat sederhana itu terasa menampar hatinya sendiri.

Ia pernah bermimpi membangun sesuatu yang besar, sesuatu yang membuktikan bahwa dirinya tidak hancur meski dunia pernah menjatuhkannya.

Dan kini, mimpi itu mulai menjadi nyata.

Leo membuka pintu dan tersenyum kecil.

“Ayo, masuk. Paman ingin kau melihat bagaimana perusahaanmu berkembang. Semua sistem awal yang dirancang dari idemu kini sudah mulai berjalan.”

Begitu mereka masuk, lobi utama memancarkan kesan elegan dan futuristik.

Beberapa robot pelayanan bergerak otomatis menyambut tamu, sementara di dinding besar terpampang visual simulasi chip mobil pintar buatan mereka chip yang mampu mengatur navigasi, keamanan, dan konsumsi energi kendaraan listrik secara otomatis.

Lift berhenti di lantai dua puluh enam lantai pengendali proyek utama.

Arabella melangkah keluar, menatap ruang kerja luas dengan berbagai monitor menampilkan data simulasi kendaraan.

“Ini semua… hasil proyek yang dulu kita rancang?” tanyanya pelan.

Leo mengangguk. “Ya. Dulu, kau membuat konsep chip mobil yang bisa berkomunikasi langsung antar kendaraan sistem pencegahan tabrakan otomatis berbasis sensor energi dan AI. Kami menyempurnakannya sesuai arah pengembanganmu waktu itu.”

Arabella menyentuh satu layar besar, melihat bagan desain chip yang menampilkan namanya di pojok bawah:

‘Designed by Arabella V. Edward.’

Matanya bergetar. “Aku kira semua ideku dulu sudah dihapus ketika aku dikurung papa.”

Leo menggeleng pelan. “Papa ku menyimpan semua datanya diam-diam. Ia percaya kalau kau akan kembali… dan melanjutkan apa yang pernah kau mulai.”

Sebelum Arabella sempat menjawab, pintu ruangan terbuka.

Seorang pria paruh baya masuk dengan jas rapi dan wajah arogan Andrew, investor lama dari perusahaan ayahnya.

“Jadi ini proyek besar yang kalian banggakan?” ujarnya sinis sambil menatap layar chip. “Kau tahu, Bella, banyak pihak yang tidak suka kau kembali dan membawa nama Edward lagi ke dunia teknologi. Terlalu banyak masa lalu kotor di balik nama itu.”

Arabella menatapnya dengan dingin. “Nama itu memang kotor… karena orang-orang tamak seperti kalian yang menodainya.”

Andrew tersenyum tipis, lalu melangkah keluar tanpa menjawab.

Suasana tegang tersisa di udara.

Leo menatap sepupu nya dengan bangga.

“Kau hebat, Bella. Ini baru permulaan. Tapi hati-hati… aku curiga Andrew masih punya hubungan dengan Catherine dan Vania. Mereka tidak akan tinggal diam melihatmu kembali berkuasa.”

Arabella menghela napas panjang, menatap kota dari balik kaca tinggi gedung.

“Kalau mereka ingin berperang,” katanya pelan namun tegas,

“aku sudah siap. Tapi kali ini… aku yang akan menang.”

Hari itu Arabella memutuskan untuk tidak datang ke Opulent Holdings, perusahaan besar milik ayahnya.

Ia memilih menghabiskan waktu di perusahaan barunya Arabella Technology dan mempelajari banyak hal tentang sistem, proyek, serta strategi pemasaran chip mobil pintar yang sedang mereka kembangkan.

Asisten barunya, Eliza, gadis muda berkulit eksotis dengan semangat tinggi dan kecerdasan yang menonjol, tampak sibuk menjelaskan beberapa laporan di tangannya.

Meski baru pertama kali bekerja bersama, keduanya langsung terasa akrab. Eliza memperlakukan Arabella bukan hanya sebagai atasan, tapi juga seperti kakak yang bisa dijadikan panutan.

“Bu Arabella,” ucap Eliza lembut, “saya sudah menyiapkan data produksi chip dan rencana ekspansi pasar untuk wilayah Eropa. Anda hanya perlu menandatangani persetujuan final.”

Arabella tersenyum samar. “Kau cepat belajar, Eliza. Aku senang bisa bekerja denganmu.”

Eliza tertawa kecil. “Terima kasih, Bu. Tapi sebaiknya… jangan terlalu memikirkan perusahaan lama. Opulent Holdings tidak pantas menguras energi Anda.”

Leo yang sejak tadi berdiri di dekat jendela menatap keduanya.

“Dia benar, Bella,” ujarnya akhirnya. “Lebih baik kau tidak lagi terlibat dengan ayahmu. Fokus saja pada perusahaanmu sendiri. Kau sudah membuktikan kalau bisa berdiri tanpa nama Edward.”

Arabella menghela napas, menatap berkas di tangannya.

“Tapi aku tidak bisa membiarkan mereka menguasai peninggalan Mama. Semua itu hasil kerja kerasnya, bukan papa.”

Leo terdiam sejenak. Matanya tajam, penuh perhitungan, seperti sedang menyusun strategi di kepalanya.

“Kalau begitu, jangan lawan mereka secara frontal,” katanya pelan namun tegas. “Ambil saham milikmu dari Opulent Holdings. Gunakan bagian itu untuk memperkuat perusahaanmu sendiri. Dengan begitu, kau tidak hanya merebut warisan Mamamu… kau membangunnya kembali atas nama dirimu sendiri.”

Arabella menatap Leo lama-lama, lalu mengangguk pelan.

“Kau benar, Leo. Kali ini aku tidak akan melawan dengan emosi. Aku akan melawan dengan kekuatan.”

Leo tersenyum tipis. “Itu baru Arabella yang sebenarnya.”

1
tia
update lebih banyak Thor
tia
lanjut dobel up thor
tia
tumben belom thor
tia
lanjut thor
tia
lanjut Thor,,, semakin seru 👍
tia
lanjut thor cerita ny bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!