NovelToon NovelToon
KEKUATAN 9 BATU BINTANG

KEKUATAN 9 BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sunardy Pemalang

***

Thantana sangat terkejut. Ketika tiba tiba sembilan batu yang berada di telapak tangan kanannya, satu persatu menerobos masuk ke dalam tubuhnya. Melalui lengannya, seperti cahaya menembus kaca dan terhenti ketika sudah berada di dalam tubuh Thantana.

Proses ini sungguh sangat menyakitkan baginya. Hingga, sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, Thantana mengibas ibaskan lengan kanannya, sembari tangan satunya lagi mencoba menarik sisa sisa batu yang mesih melekat pada telapak tangannya itu. Namun, semakin ia menariknya, rasa sakit itu semakin menjadi jadi. Dan di titik batu ke sembilan yang menerobos masuk, pada akhirnya Thantana jatuh tak sadarkan diri kembali...?

**kita lanjut dari bab satu yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunardy Pemalang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERAMPOK BERKEKUATAN BATU NAVAVARNA

Perjalanan Thantana semakin jauh. Setiap orang dengan kekuatan Batu Navavarna yang ia temui, memberi info di mana keberadaan orang berkekuatan Batu Navavarna yang selanjutnya berada. Dan itu membawa dirinya harus menjelajah ke seluruh benua.

Desa demi Desa, Kota demi Kota, juga Kerajaan Demi Kerajaan Thantana dan kawan kawan singgahi. Bahkan Gunung gunung serta Hutan belantara pun mereka lewati, demi bisa menemui orang orang berkekuatan Batu Bintang Navavarna tersebut. Semua Thantana lakukan demi Desa dan Negerinya agar terhindar dari kehancuran, oleh Makhluk Makhluk dengan kekuatan Batu hitam dan sekutunya, yang pada saat ini terus menghimpun kekuatan di kedalaman Hutan Aranyabutha.

Thantana tidak tahu, jika Desa tempat kelahirannya itu saat ini telah musnah, bahkan Ayahandanya telah di bawa oleh orang orang berkekuatan Batu hitam ke dalam hutan. Sebab, perjalanannya hanya bertemu dengan orang yang baru, di Desa, Kota dan Kerajaan baru juga, sehingga ia tidak pernah mendapat info mengenai kabar yang terjadi di Negerinya, bahkan di Desanya.

Entah sudah berapa puluh orang yang Thantana temui, semua bersedia datang ke Negeri dimana Kerajaan Agraanila berada, di hari penentuan itu terjadi.

Kini, tersisa beberapa puluh orang lagi untuk mencapai 90 orang yang ia cari tersebut. Sedangkan hari penentuan yang di maksud pun sudah semakin dekat.

Saat ini Thantana bersama ke empat gadis cantik yang dengan setia menemaninya, sedang berada di pinggiran hutan kecil, di sebalik Gunung kembar jauh dari Kerajaan Atas Awan dan Negerinya Kerajaan Agraanila berada.

Thantana, Kaiya, Urvashi serta Brinda dan Lasya. Saat ini tengah beristirahat di pinggiran hutan guna menyantap perbekalan yang mereka dapatkan di dalam Desa sebelumnya. Mereka asik menyantap perbekalan mereka dengan bercanda ria, termasuk Thantana yang ikut gabung di dalamnya.

Mereka tidak menyadari ada beberapa pasang mata sedang mengawasi gerak gerik mereka, dari sebalik pohon pohon yang berada di sekeliling mereka.

Pasang pasang mata ini milik orang orang bertopeng, yang sepertinya gerombolan penyamun.

Tidak berselang lama, ketika Thantana dan yang lain sudah selesai makan. Orang orang bertopeng itu keluar dari tempat persembunyian mereka satu persatu, dengan di iringi gelak tawa dari salah satu orang bertopeng tersebut.

"Hahahaha...! Mimpi apa aku tadi malam, bisa melihat gadis gadis cantik di pinggiran hutan!" Kata suara tersebut, dan mengagetkan Kaiya dan yang lainnya.

Ke empat gadis yang bersama Thantama segera mendekat ke arah Thantana, begitu melihat orang orang bertopeng itu datang.

Sedang Thantana, masih duduk saja karena hanya dia yang masih belum selesai makan.

"Hai gadis gadis cantik, kalian sedang apa di sini. Apa sengaja menunggu kami datang, hahahaha...?" Ucap salah satu dari orang bertopeng itu.

"Sepertinya mereka memang menunggu kita. Buktinya mereka sengaja berlama lama di sini, hehehehe...!" Ucap orang bertopeng yang lain lagi.

"Hai...Sudah, sudah...! Kalian malah bercanda saja?"

Terdengar satu suara dari arah belakang orang orang bertopeng yang berdiri menghadap Kaiya dan yang lain.

Orang bertopeng yang baru datang ini, memakai topeng yang berbeda sendiri. Topengnya menggunakan kulit kepala harimau, yang masih terdapat kumis kumis harimaunya. Ia melangkah maju mendekati Kaiya yang berdiri paling depan.

"Nona...! Saya tidak pandai berbasa basi. Sekarang tinggalkan barang barang bawaan kalian dan segeralah pergi dari tempat ini?" Ucap orang bertopeng Harimau itu, setelah cukup dekat dengan Kaiya dan yang lain.

"Ka... Kami, tidak membawa barang berharga apapun Paman. Kami hanyalah penjelajah yang kebetulan mampir di sini untuk beristirahat?" Jawab Kaiya panjang lebar.

"Hahahaha... Penjelajah katanya...! Gadis gadis ini penjelajah, hahaha...! Sungguh tidak masuk akal?" Ucap orang bertopeng yang di awal tadi berbicara terlebih dahulu.

"Benar paman, kami tidak bohong?" Ucap Putri Brinda membantu mempertegas perkataan Kaiya.

"Kalau begitu, biarkan kami memeriksanya?" Sambil berkata begitu, orang yang memakai topeng harimau ini, memberi kode pada salah satu anak buahnya untuk memeriksa Kaiya dan yang lain.

Orang bertopeng yang di perintah itu pun maju, dan hendak memegang tubuh Kaiya. Namun tiba tiba...?

"Berhenti Paman!" Teriak Thantana Yang sejak tadi hanya duduk dan diam saja, karena masih asik menghabiskan sisa sisa makanannya.

Orang bertopeng itu terkesiap dan terhenti sesaat. Namun segera bergerak kembali setelah tau yang bicara cuma seorang anak muda.

"Sudah ku bilang, berhenti Paman!" Kata Thantana lagi, seraya bangkit dari posisi duduknya.

Melihat Thantana berdiri, orang bertopeng ini menghentikan langkahnya kembali, kemudian melihat ke arah orang bertopeng Harimau, pemimpinnya itu.

"Kenapa...? Kamu takut dengan bocah itu?" Kata orang bertopeng Harimau melihat anak buahnya ragu ragu.

Mendengar perkataan dari pemimpinnya itu, orang bertopeng ini nekat maju dan berusaha menyentuh Kaiya dengan kedua tangannya.

Sebelum tangan orang bertopeng itu menyentuhnya, Kaiya dengan cepat menepis tangan orang tersebut dengan kuat.

"Plak...!"

Bunyi tepisan tangan Kaiya pada tangan orang bertopeng itu. Membuat orang bertopeng itu meringis menahan kaget dan sakit.

"Bangsat...! Kamu mau berani melawanku, hah!" Kata orang tersebut dan kembali maju. Kali ini dia berusaha menangkap Kaiya. Namun Kaiya segera menghindar, melompat ke samping Thantana berdiri.

Merasa seperti sedang di permainkan, orang bertopeng ini pada akhirnya marah. Lalu dengan beringas ia maju dan menerkam Kaiya. Namun...

"Plakkkk...!"

Sebuah tamparan dari Thantana mengenai wajah dari orang bertopeng tersebut. Membuat orang itu berteriak kesakitan, seraya memaki maki.

"Aakkkkggg...! Bajingannn...! Bocah tengik...! Berani beraninya kau menamparku!" Teriak orang bertopeng itu, sembari memegangi pipinya yang terkena tamparan dari Thantana.

"Sudah saya peringatkan tadi Paman. Tapi Paman tetap tidak mau mendengarkan?" Ucap Thantana.

"Bangsat...! Aku tidak bisa terima ini. Akan aku bunuh kalian semua!"

Sembari barkata begitu orang bertopeng ini menghunus pedang di pinggangnya, lalu merangsek maju ke arah Thantana.

"Mundur kalian...?" Ucap Thantana terhadap Kaiya, Urvashi, Brinda dan Lasya. Kemudian Thantana maju menghadang serangan dari orang bertopeng tersebut.

Tebasan tebasan serta tusukan pedang dari orang bertopeng itu, terus Thantana hindari dengan tubuhnya yang meliuk liuk layaknya sedang menari. Sembari sesekali melayangkan pukulan terhadap orang itu. Dan beberapa saat kemudian.

"Duggghhh..."

"Hoaakkkk... "

Salah satu tinju Thantana mengenai dada orang bertopeng tersebut, hingga orang itu terdorong ke belakang beberapa langkah, dan mengeluarkan sedikit darah dari mulutnya.

"Uhukkk... uhukkk..."

"Bajingannn....!" Gumam orang bertopeng itu seraya terbatuk batuk.

Melihat anak buahnya di buat terluka, orang bertopeng harimau kemudian melompat maju menghadang Thantana.

"Bocah sialan...! Berani beraninya kamu melukai anak buahku. Cari mati kau rupanya!"

Sambil berkata begitu, tiba tiba dari kedua tangan orang bertopeng harimau ini, keluar cahaya merah yang sangat menyilaukan. Cahaya merah ini jelas sangat Thantana kenali.

"Hemmm... Kekuatan Batu Navavarna Rakta/Merah ya...? Bagaimana bisa seorang perampok memiliki ini?" Pikir hati Thantana.

Belum selesai Thantana berfikir, tiba tiba.

"Rasakan ini bocah sialan...!"

"Wusss... wussss...wussss... "

Orang bertopeng harimau itu, telah melepaskan cahaya merahnya yang berbentuk mata pedang ke arah tubuh Thantana.

Melihat Thantana hanya bengong saja, Kaiya menjerit, lalu melompat ke hadapan Thantana dan menangkis cahaya merah itu dengan kekuatan Cahaya putih miliknya yang sebelumnya ia dapat dari Kakek Ghanes.

"Kak Thantana, awas...!"

"Duarrrr... Duarrrr... Duarrrr... "

Thantana terkesiap kaget melihat Kaiya sudah berdiri di hadapannya dengan keadaan cahaya putih menyelimuti dirinya.

"Apa yang kamu lakukan Kaiya? Kenapa kamu membahayakan dirimu?" Ucap Thantana kemudian.

Kaiya hanya diam saja. Ia terus saja menatap orang bertopeng harimau di hadapannya. Wajahnya yang anggun nan cantik itu berubah membatu. Ini membuktikan jika gadis cantik itu telah marah. Marah terhadap orang yang ada di balik topeng harimau itu. Sebab orang itu nyaris saja mencelakai pemuda yang sangat ia sayangi.

Sejurus kemudian, dari kedua tangan gadis mungil itu memancar cahaya putih yang sangat menyilaukan mata. Cahaya putih itu lalu membentuk puluhan tombak yang sangat runcing di ujungnya dan siap Kaiya lesatkan ke diri orang bertopeng harimau. Namun di detik itu tiba tiba...

*****Bersambung*****

1
Naomi Leon
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Sunardy Pemalang: Hai naomi, terimakasih atas support dan dukungannya ya di cerita aku..
Sunardy Pemalang: Makasih banyak ya, atas supportnya.. nantikan cerita selanjutnya ya.. 🙏
total 2 replies
Devan Wijaya
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Sunardy Pemalang: Hai devan, terimakasih atas support dan dukungannya di cerita aku ya..
Sunardy Pemalang: Terimakasih ya.. oke,, saya akan segera menerbitkan bab selanjutnya.. di tunggu ya..
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!