Hanya ada di noveltoon, bila ada yang lain maka plagiat.
Desa pandan Arum mendapatkan teror yang amat mengerikan selama satu tahun terakhir anak anak atau pun remaja, banyak yang meninggal dalam keadaan mengerikan dan itu hanya untuk berjenis kelamin laki laki saja.
Mereka di temukan dalam keadaan anus rusak parah, semua nya sudah tidak bernyawa ketika sudah kembali pada keluarga nya.
siapa yang sudah membunuh mereka?
siapa pula yang membuat teror mengerikan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Ancaman Beril
Beril mengumpat di dalam kamar rumah nya sendiri karena sekarang mau apa pun selalu saja terbatas gerakan nya gara gara kelakuan Mommy nya sendiri yang sudah mulai curiga kalau dia belok, firasat seorang Ibu tidak mungkin pernah salah apa lagi bersangkutan soal anak dan kali ini Emi juga sangat yakin ada sesuatu.
Istri Beril sayang nya terus menutupi kelakuan suami nya karena dia pun tidak bisa apa apa dalam masalah ini, bila dia banyak tingkah dan membuka suara maka tamat lah sudah riwayat nya di tangan Beril. pria yang sama sekali tidak pernah punya iba, bahkan sesungguh nya sang istri tidak pernah ia setubuhi.
Bisa memiliki anak karena lewat proses dokter yang amat sangat ribet, Beril mau nya sperma hanya di suntikan saja tanpa harus Otong dia yang memasukan kedalam wadah nya. sebab dia tidak selera kalau melihat apem, kalau melihat milik laki laki baru lah keluar hasrat kotor itu untuk mencicipi nya.
Sebagai istri tentu nya ada juga kadang kala ingin merasakan di sentuh oleh suami dan merasakan nikmat nya dalam sebuah hubungan, namun apa daya karena semua itu hanya lah hayalan belaka. suami nya tidak akan pernah sudi menyentuh dia, tapi kau mengatakan jujur pun dia tidak punya nyali.
"Bila kau katakan pada Mommy yang sesungguh nya maka aku tidak akan menjual anak ini pada rombongan Thanos!" ancam Beril tidak main main.
"Bang, Raisa ini anak mu!" Quina ingin menjerit rasa nya karena Beril sungguh tidak punya hati.
"Lalu kenapa bila anak ku? apa pun di dunia ini yang membuat aku sengsara maka akan aku singkirkan!" tegas Beril.
"Kenapa kau tidak singkirkan Mommy mu itu bila kau memang sungguh punya nyali." geram Quina.
"Jaga bicara mu!" bentak Beril yang sangat mudah emosi.
Quina menahan air mata yang sudah mau jatuh karena sakit hati dan juga nelangsa, dalam rumah ini sebenar nya dia tidak di butuhkan sama sekali oleh Beril. bahkan sebenar nya pria itu pun tidak sayang pada anak sedikit pun, andai kan saja orang orang luar tau bahwa Beril sangat kotor dan tidak normal sedikit pun.
Namun Quina saat ini tidak bisa apa apa, kalau minggat maka dengan mudah Beril akan menemukan dia lalu membuat masalah besar sehingga dia bisa saja mati di buat nya dengan berbagai macam siksaan yang amat sangat perih. bertahan dalam rumah ini pun sangat lah nelangsa, hadir nya Quina hanya untuk tutup saja agar semua orang percaya kalau Beril adalah pria yang lurus dan tidak belok.
"Sekali lagi aku katakan agar kau tidak banyak tingkah, bila kau masih sayang anak mu bertingkah baik lah kau!" ancam Beril tidak main main.
"Dia bukan cuma anak ku sendiri, dia juga anak mu!" jawab Quina.
Plaaaaak.
"Ah!" Quina menjerit kesakitan malah di tampar Beril kencang.
"Jangan pernah katakan dia anak ku, aku tidak akan pernah mau punya anak!" geram Beril sungguh tidak punya otak sedikit pun.
"Mau sampai kapan kau mengelak maka itu tidak akan mengubah apa pun, Raisa tetap lah anak kita yang tidak bisa di pungkiri." terbaik Quina sudah muak akan semua ini.
"Hari ini kau memang minta di hajar ternyata!" Beril sudah mengambil tongkat golf.
"Maaf Tuan dan Nyonya, di luar ada Nyonya Emi." pembantu datang memberi tahu soal kedatangan nyonya besar.
Beril membanting tongkat golf nya karena dia tidak boleh bersikap kasar dengan istri nya bila sudah ada Emi, habis dia di buat Mommy nya saat tahu bahwa Beril suka melakukan kekerasan dalam rumah tangga. ini untung nya Quina tidak pernah mengadu, bila itu sampai terjadi habis lah sudah dia.
"Bangun dan usap air mata mu!" Beril menatap Quina sengit.
Quina bangkit mengambil tissue dan segera menyambut kedatangan sang mertua yang mendadak saja, memang Emi datang tanpa kabar karena dia mau menyelidiki apa yang sudah Putra nya lakukan di belakang dia. Emi memegang kekuasaan yang sangat besar, bahkan sekarang Johan sudah ada di bawah kuasa nya, dulu saja Johan agak memberontak karena kenal wanita bernama Darma dan selingkuh hingga punya anak.
"Eh kenapa Mommy kesini tidak memberi kabar?" Beril menyambut duluan.
"Kalau Mommy memberi kabar maka kau bisa saja sia siap." jawab Emi ketus.
"Astaga Mommy, aku tidak seburuk itu dan semua hanya omong kosong belaka." jelas Beril.
"Sudah lah aku tidak ingin basa basi mu, Mommy datang untuk memberi tau bahwa saudara mu dari Ibu lain itu ada dan ini foto nya dia." Emi mengeluarkan foto Angga bersama dengan Darma.
"Ag ngapain juga Mommy bahas dia lagi, nanti malah sakit loh." Beril tidak mau melihat nya.
"Aku memberi tahu mu ini agar kau saat mencari pasangan jangan lah kau usik dia, walau aku benci akan kelakuan Ibu nya tapi dia tetap anak Papa mu." jelas Emi.
Beril mengambil foto yang Emi berikan pada nya, detik itu juga jantung Beril serasa di tikam karena ia masih ingat semua nya. dia ingat bagai mana wajah pemuda tampan ini menangis dan memohon, ternyata dia adalah adik kandung Beril tapi lain Ibu.
"Mommy kapan datang?" Quina menyambut mertua nya.
"Baru saja, kamu sehat sayang?" Emi mencium pipi menantu nya.
"Sehat Mommy, mommy sendiri bagai mana?" Quina sangat lembut dan baik.
"Ah aku mau ketoilet dulu!" pamit Beril segera berlari masuk kedalam toilet nya.
"Ada saja tingkah mu saat Mommy datang!" kesal Emi.
"Oh Mommy datang ada perlu sama Bang Beril ya?" tanya Quina.
"Mommy hanya ingin memastikan semua nya baik baik saja, kamu tentu tau kan kalau ada kabar yang tidak bagus tentang dia." Emi berkata pelan.
"Iya, Mom! dia memang melakukan itu, dia belok dan tidak normal." batin Quina dalam hati nya.
Tapi dia tidak bisa mengatakan itu semua pada sang mertua, habis nyawa nya di tangan Beril bila sampai dia lakukan itu semua. lebih baik pura pura semua sedang baik baik saja, setidak nya Quina masih sayang nyawa anak yang bisa saja Beril buang memang.
"Quina, apa kamu tidak merasakan ada yang lain dari Beril? tolong jujur lah pada Mommy." pinta Emi.
"Ah yang lain bagai mana, Mom?" Quina gugup sekali rasa nya.
Emi menatap mata menantu nya yang mendadak jadi liar dan kelihatan tidak tenang sedikit pun, pasti ada sesuatu yang membuat dia sangat takut, sayang nya Quina memang tidak bisa menceritakan itu semua pada Emi.
Selamat pagi guys, jangan lupa like dan komen nya.