Iin gadis asal Indonesia memutuskan untuk pindah ke jepang untuk menempati rumah warisan dari neneknya yang asli orang jepang.Rumah itu tampak sepi karena sudah tidak ditempati siapa pun lagi.satu tahun lalu nenek Iin sudah meninggal dan ia mewariskannya pada Iin cucu kesayangannya.Tanoa Iin ketahui bahwa rumah itu pernah di sewa seorang pemuda jepang yang bernama Taka.Dia telah meninggal dunia namun arwahnya sering muncul seperti layaknya orang normal.Namun Iin belum menyadarinya hingga mereka terjerat cinta yang begitu dalam.Sanggupkah Iin bertahan dengan cinta yang berbeda dunia? apakah kisah cintanya akan membuatnya lebih hancur ataukah Iin bisa membuat membuat arwah Taka tenang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Mori senang setelah Iin dengan telaten menyuapinya seperti bayi besar.mori tersenyum penuh kemenangan dan kali ini ia membiarkan Iin beristirahat sebentar dan mempersilahkan Iin masuk ke kamar pribadinya yang akan ditempati beberapa waktu kedepan.
" Di lantai dua no 3,kamar yang mengarah ke bagian pantai.disana kamar yang paling nyaman in,silahkan kamu simpan dulu barang barangmu disana." perintah mori dengan wajah menjengkelkan sekaligus tampan dan manis.
Iin mulai menaiki anak tangga satu persatu,Dilihatnya barisan kamar satu,dua dan tiga yang paling terakhir.Mungkin kamar dua sebelumnya di peruntukan untuk ketiga temannya yang lain.iin sudah menggenggam kunci yang sebelumnya di berikan mori.Iin mulai membuka dan angin menyeruak dari dalam menyambut dirinya.jendelanya sudah di biarkan terbuka.semilir angin dari pantai begitu kuat.
Satu lukisan besar,seorang laki laki tampan dengan gitar di pangkuannya.Iin perhatikan dengan penuh selidik dan merasa tak percaya.lukisan itu lebih mirip Taka di banding mori.wajah mereka memang mirip namun ini terlalu dewasa untuk ukuran mori .
Iin mulai menyentuh kain kanvas yang berdiri kaku itu,wajahnya sedikit terlihat tersenyum.satu tulisan yang membuat Iin semakin tercengang.tanggak dan namanya tertera disana.
" Takahiro ,tanggal 27 Januari 2003." Iin membacanya pelan.kenapa ada lukisan Taka di villa ini.iin mulai bertanya tanya siapakah mori sebenarnya.
" Taka.." gumam Iin pelan,tubuhnya langsung lemas dan perasaan campur aduk.anaatr sedih juga bahagia.sedihnya sudah lama Taka tidak muncul lagi dan senangnya Iin bisa melihat barang peninggalan dari masa lalu kekasihnya itu.
Iin masih terdiam di ujung ranjang,lukisan itu seperti diam diam mulai bergerak dan sudut bibirnya mulai terangkat.tapi ketika Iin memperhatikannya lebih dalam lukisan itu tetap diam.iin menyentuhnya lagi dengan hati hati seperti mengingat setiap sudut wajah tampan laki laki yang selama ini dia tunggu.
Iin sedang asik memandanginya,dan ia dikagetkan dengan kedatangan mori yang tiba tiba.ijn menengok dan membeku." mori?" gumam Iin kaget.
" Cepat bekerja lagi,aku menunggumu sudah lama di bawah...!" perintah mori tanpa mau menunggu jawaban Iin dan dia berlalu pergi begitu saja.iin ingin menanyakan lukisan itu pada mori tapi sepertinya mori aacuh Taka acuh seolah tak peduli.
" Sejak kapan kamu tinggal di pantai ini mori?" tanya Iin sambil memijat kakinya yang terjulur di sofa.ditanganya terselip satu batang rokok yang dia hisap." sudah lama ." jawabnya singkat seperti biasa dengan wajah datar dan dingin.
" kalau begitu,diaman keluargamu? Aku tidak pernah melihatnya sejak aku datang kesini? Tanya Iin penasaran.
" kamu baru datang kesini juga baru beberapa jam,ya mana mungkin kamu sudah mengenalnya." jawab mori lagi masih asik memandang ke arah pantai.
" lalu lukisan siapa yang ada di kamar atas?" tanya Iin takut takut.mori tak langsung menjawab.
" itu lukisan diriku." jawabnya singkat membuat Iin menyerngit ." jadi kamu sebenarnya?"
" Ya aku mori,memangnya aku siapa?" mori menjawab seadanya membuat Iin makin bingung.
" kenapa namanya Taka? Dan wajahnya sangat mirip dengan Taka,sebenarnya kamu siapa mori? Dan kamu tidak setua itu mori.lukisan di atas orang yang sudah berumur.dan apa hubunganmu dengan Taka?"
Cerca Iin tak berhenti.membuat mori tertegun dan merenung.
" mungkin dulu dia Taka,tapi sekarang dia mori." jawabnya tak masuk akal.iin semakin pusing.apakah mori reinkarnasi Taka yang hidup di masa sekarang.
Iin berhenti memijat,dia lekas berdiri dan memijat pelipisnya.memnatap mori yang masih datar tanpa dosa." aku begini juga sudah dewasa,jangan meremehkan ku in." ucapnya lagi dengan percaya diri.
Iin tak mau banyak bertanya lagi pada mori sejak itu,jawabannya tak ada yang meyakinkan.iin memutuskan untuk mencari tahu sendiri.mori memang menyebalkan.dan tak bisa jujur.kali ini dia menyuruh Iin untuk memandikannya di sebuah bathtub pribadinya.
" ayok jangan malas bekerja,tolong siapkan semua peralatan mandiku disini.siapkan juga lilin aromaterapi dan musik slow untuk menemaninya.jangan lupa juga buatkan milkshake strawberry favoritku." suruh mori gencar .
Iin mulai menyiapkan ya satu persatu walaupun sedikit enggan tapi sekarang dia tuannya,dan majikannya.Setidaknya dia sudah memberi kehidupan dan tempat tinggal selama dia kesulitan.paman Nobi dan Tante Yura masih di penjara.mereka butuh biaya hidup dan Iin harus membantunya.terpaksa Iin menuruti semua keinginan mori.
" Tolong buka pakaianku." suruh mori yang sudah tenggelam di dalam air setengah badan.
" apa..? Membuka bajumu? Tanya Iin kaget.
" ya hanya bajuku saja,memangnya aku harus mandi sambil memakai baju.apa kamu dungu? Aku tidak mau mengulang perintahku lagi." ucap mori dingin.
Iin mulai membuka bagian tas bajunya saja dengan hati ." lalu gosokan sabunnya ke badanku.." suruhnya lagi dan Iin langsung menurutinya.dengan pelan Iin mulai menggosokkan nya dengan lembut dan hati hati.
Iin bisa melihat bagian punggunya yang penuh luka.di bagian punggungnya juga terdapat tatto yang melilit dari bagian pinggang hingga naik ke bagian punggung.tatto yang sangat indah.iin menyapanya lama penuh kagum.
" kamu sedang lihat apa Iin?" tanya mpri tiba tiba,Iin tersentak dan mengerjakan matanaya.mori menatapnya dan menengok kebelakang.mata mereka bertemu.iin hampir tidak bisa membalas tatapannya.mori membuatnya semakin deg degan.
" jangan lihat yang tak perlu kamu lihat." ucapnya datar seolah perintah mutlak yang tak boleh dilanggar.
" nanti kamu suka gambarnya lalu suka orangnya." lanjut mori tersenyum sinis.iin menghela napas dan berdecak kesal.
" terlalu percaya diri." gumam Iin lalu menggosoknya lebih cepat.wajahnya sudah mulai memerah karena tak tahan dengan tingkah mori.