Luka Yang Terdalam

"oh tidak kau tidak bisa berbohong dengan ku sweet, dan sorry apa benar yang ku dengar jika suamimu menikah lagi" tanya Karin hati-hati takut menyinggung perasaan sahabat nya. sebelum menjawab pertanyaan sahabatnya Hana tersenyum.

"Han " panggil Karin.

"ya, benar mas Alvin menikah lagi " jawab Hana singkat, karin dengan reflek menutup mulut nya yang sempat menganga sakit terkejutnya.

"apa kau mengizinkan nya begitu saja " tanya Karin penasaran.

"tidak, untuk yang kesekian kalinya baru aku mengizinkan mas Alvin menikah " jawab Hana tanpa beban.

"apa kau baik-baik saja sekarang " tanya Karin, sambil memegang kening Hana.

"ih kau ini kenapa sih, ya jelas aku baik bahkan sangat baik" jawab hana kesal.

"oh my God, aku kira kau sudah tidak waras dengan begitu mudah kau mengizinkan suamimu menikah dengan wanita lain " ucap Karin tak habis pikir.

"bagaimana aku tak mengizinkan nya untuk menikah lagi, jika saat melihat wajahku saja dia selalu bilang ingin menikah lagi " ucap Hana sedih.

Karin langsung mendekat dan memeluk Hana, seakan dari pelukan itu dia memberi semangat dan kekuatan pada sahabat nya.

"aku tau kau wanita kuat Han, ayo tunjukan pada keluarga Alvin jika HANA DELISHA adalah wanita kuat yang tak bisa di tindas " ucap Karin memberi semangat.

"by the way, sekarang kau masih tinggal di sana " tanya Karin setelah melepaskan pelukan nya, hanya gelengan sebagai jawaban dari pertanyaannya.

"lalu " tanya Karin nyaring, sampai sampai pengunjung lain memandang nya aneh. tapi ya begitulah wanita sukses sekaligus dokter ini masa bodoh.

"karin jangan keras-keras malu tau " protes hana.

"emang aku peduli, biar saja orang mau bilang apa " ucap Karin masa bodoh.

Hana hanya bisa menunduk menyembunyikan wajah nya, ini lah resiko jika punya sahabat yang ceplas-ceplos tapi dia bahagia.

"hi,,, kau belum menjawab pertanyaan ku laku di mana kau tinggal sekarang " tanya Karin sekali lagi.

"aku sewa rumah minimalis " jawab Hana santai.

"minimalis " ulang Karin, yang ada di pikiran Karin rumah yang kecil cukup untuk seorang diri.

"iya " jawab Hana santai.

"bagaimana bisa, lebih baik kau di apartemen milik ku, kau tau bukan jika apartemen ku jarang aku tempati " Hana menggeleng mendengar usul yang di berikan sahabatnya.

"tidak, enak saja aku sudah bayar untuk satu bulan ke depan " protes Hana.

"satu bulan, akan aku bayar berapa asal kau menempati apartemen ku "ucap Karin.

"nona dokter yang cantik sejagat raya, ini bukan tentang uang tapi ketenangan dan kenyamanan, tidak mudah menyesuaikan diri di tempat asing tapi kali ini beda aku sudah nyaman di sana padahal aku belum genap satu hari " jawab Hana penuh penekanan.

"memang seperti apa rumah minimalis itu, kan aku hanya ingin membantumu biar tak mengeluarkan biaya besar " ucap Karin, mengatakan maksud dari niatnya.

Hana langsung mengotak Atik ponsel genggam milik nya, dan tak lama langsung menyodorkan ponsel nya pada karin.

"ini " tunjuk Hana.

"oh my God, pantas saja kau menolak pertolongan ternyata ini lebih jauh dari apa yang aku bayangkan " ucap Karin takjub, minimalis tapi ini sungguh elegan dan pemandangan nya yang menyejukkan hati siapa pun yang memandang.

"tapi jika kau sungguh ingin membantu ku, boleh aku tau informasi lowongan pekerjaan " ucap Hana harap.

"pekerjaan " ulang karin.

mohon maaf jika masih banyak kata yang typo, mohon masukan dan saran nya , dan jangan lupa jadikan favorit ♥️