Kim Sohyun, seorang gadis yang baru saja ditinggalkan oleh keluarganya hidup sebatang kara dan kemudian takdir membawanya kepada kematian. Namun ternyata kehidupan nya tidak berhenti sampai disitu. Ia memulai kehidupan keduanya di raga park jieun dan bertemu dengan seorang idol terkenal di korea, Jungkook.
Siapakah park jieun? Dan apakah di kehidupan keduanya sebagai park jieun ia akan bahagia?
⚠️ Cerita ini hanya imajinasi fans semata. #Fanfic #Jungkook #BTS
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Lembaran Baru
"Apakah benar itu kalian?"
Sohyun menutup mulutnya, air matanya seketika jatuh tanpa ia sadari, kakinya lemas, mendadak ia seperti kehabisan energi. Beberapa menit setelahnya Sohyun masih berdiri di tempat melihat interaksi antara ayah dan anak itu.
Jam menunjukkan pukul 5 sore, ayah dan anak itu pun keluar dari taman bermain. Sang ayah yang menggendong putranya menuju mobil yang terparkir tak jauh dari taman itu membuat kaki Sohyun ingin berjalan menghampiri nya, tapi apa daya ia hanya bisa melihat dua orang yang ia sayangi dari kejauhan.
.
.
.
Sohyun berjalan gontai masuk ke dalam rumah yang di sewanya. Tanpa melepas seragam kerjanya ia langsung menjatuhkan tubuh membaringkan dirinya diatas kasur sambil mengingat hal yang baru saja dilihatnya tadi. Sebenarnya itu mimpi atau bukan? Kenapa semuanya jadi membingungkan seperti ini? Bukankah jiwa nya berpindah ke tubuh park jieun? Lalu ketika jieun mati kenapa ia berpindah ke tubuh aslinya lagi? Bagaimana itu bisa terjadi? Pikiran sohyun mendadak kalut karena otaknya tidak bisa memproses banyak hal yang telah ia lewati dengan tidak masuk akal.
"Arrrggghhh!! Semuanya sangat tidak masuk akal, tapi bagaimana bisa?!" gumam sohyun mengacak-acak rambutnya.
"Entahlah," gumamnya mulai memejamkan mata.
Disisi lain ayah dan anak tengah memasak bersama di dapur. Sang ayah yang sedang memotong bawang dan sang anak yang mengupas kulit jeruk??
"Umm enyak," gumam junwo sambil tersenyum senang memakan jeruk yang baru saja dikupas nya.
"Astaga Junwo? Kau niat membantu ayah tidak?" ucap jungkook geleng-geleng melihat kelakuan anak semata wayang nya.
"Abis Junwo lapal ayah," ucapnya sambil terus memakan jeruk itu hingga habis.
Jungkook melihat putra nya dengan tatapan teduh namun menyimpan kesedihan. Ia bangga kepada anaknya namun disisi lain ia menyalahkan dirinya sendiri karena merasa belum bisa menjadi ayah yang baik untuk Junwo. Kadang jungkook merasa sedih karena tiba-tiba teringat dengan istrinya yang sudah tiada, kekosongan pun sangat terasa di hidupnya. Namun sekarang ia tak berpikir demikian karena ada seorang anak yang harus dirawat nya.
"Sudahlah, makanan nya sudah siap, ayo kita makan Junwo." ucap jungkook sambil menata makanan di meja.
"Yeee! Junwo au makan yan banyak."
"Iya iya."
Mereka pun makan bersama. Setelah selesai makan jungkook mencuci piring sedangkan junwo pergi ke kamarnya untuk bersiap tidur. Bukankan tidur setelah makan tidak baik untuk kesehatan? Kenyataan nya memang benar namun junwo sudah kelewat mengantuk, seperti realitanya kita sebagai manusia terkadang merasa mengantuk sehabis makan.
Cklek!
Jungkook masuk ke kamar junwo setelah selesai mencuci piring untuk melihat apakah junwo sudah tidur atau belum. Ternyata junwo masih membuka matanya.
"Apa junwo tidak bisa tidur?" tanya Jungkook mengusap kepala junwo.
"Bacakan aku celita!"
"Iya akan ayah bacakan!" ucap jungkook mengambil sebuah buku cerita dan mulai membacakannya.
Setelah beberapa menit berlalu akhirnya junwo tertidur pulas, jungkook pun menghentikan ceritanya dan menyelimuti junwo. Ia keluar dari kamar junwo, menutup pintu kamar dengan sangat pelan supaya tidak menimbulkan suara yang dapat membangunkan putranya itu.
Jungkook menghela napas, ia melangkahkan kaki nya ke arah balkon kamarnya mengambil sesuatu dari dalam sakunya kemudian membakar benda itu. Ia menghisap nya dan menghembuskan asapnya.
"Maaf jieun, aku tidak tahan lagi. Satu saja tak apa ya," ucapnya tersenyum kecut.
Semenjak jieun meninggalkan nya jungkook kembali merokok sesekali karena terkadang ia merasa kesepian dan stress maka dari itu ia Sesekali membakar rokok untuk mencari ketenangan.
Jungkook mematikan rokoknya kemudian memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa kulitnya. Ia membayangkan jika jieun masih ada, bagaimana bahagianya ia jika melihat junwo yang sudah tumbuh menjadi anak yang lucu.
"Aku merindukanmu jieun."
.
.
"Hachii!"
"Duhh, jam berapa ini aku ketiduran."
Sohyun terkejut melihat jam menunjukkan pukul sepuluh malam, ia belum mandi dan berganti baju. Dengan langkah gontai sohyun masuk kedalam kamar mandi untuk mandi, setelah mandi ia memutuskan untuk makan terlebih dahulu.
"Hmm akhirnya makanannya siap, huh gara-gara ketiduran aku jadi nggak ngantuk lagi." gerutunya.
Setelah itu sohyun pun makan dengan tenang. Di tengah kegiatan makannya tiba-tiba sohyun teringat sesuatu.
"Tunggu, bukankah ketika aku berada di tubuh park jieun aku meninggal ketika melahirkan junwo?" Sohyun berpikir keras seperti ada yang mengganjal.
Setelah jieun meninggal jiwa sohyun kembali ke tubuh asli nya dan baru saja beberapa hari yang lalu ia keluar dari rumah sakit tempatnya di rawat dan sekarang ia sudah mulai bekerja. Anehnya ada pada Junwo. Bukankah berarti umur Junwo baru beberapa hari? Kenapa ketika ia bertemu dengan Junwo di taman itu ia sudah besar?
"Aku benar-benar tidak mengerti rencana tuhan," gumam sohyun ke pusingan sendiri. Ia memutuskan untuk tidak memikirkan nya dan melanjutkan menikmati makanannya.
Bersambung....