My Idol Or My Hero?

My Idol Or My Hero?

1. Park Jieun

"Nah, jadi siapa namamu?" tanya pria itu.

"Ugh! A-apa? Kenapa aku tidak bisa bicara? Tapi aku mengerti ucapannya," batinnya.

Flashback.

Seorang gadis dengan setelan hitam putih nya berjalan dengan riang menuju rumah nya. Ia tidak sabar untuk memberi tahu keluarga nya bahwa ia diterima bekerja di sebuah perusahaan besar. Tetapi hal buruk terjadi.

Tak jauh dari rumah nya ia melihat asap tebal dan banyak warga sedang berkerumun. Ia pun mempercepat langkahnya. Betapa kagetnya ia. Matanya membelalak melihat kejadian di depannya. Rumah nya terbakar, ia tidak percaya dengan kejadian ini, gadis itu menjatuhkan tas nya dan berniat berlari ke dalam untuk menyelamatkan keluarga nya.

Tapi niatnya itu terhenti karena ia di cegah oleh warga yang ada di sana.

"Jangan masuk nak, bahaya," ucap salah satu warga.

"T-tapi keluarga saya ada di dalam, lepas hiks," ucapnya mulai menangis.

"Tapi itu bahaya nak, kita tunggu pemadam kebakaran ya."

"LEPAS HIKS, MAHH , PAHHH, JISUNGG HIKSS! Tolong!! Tolong selamatkan keluarga saya hiks."

Tak lama kemudian pemadam kebakaran pun datang bersama ambulans dan langsung memadamkan api yang membakar rumah tersebut.

Setelah 1 jam api pun padam. Tim penyelamat keluar dari rumah tersebut dengan membawa 3 kantung jenazah. Sohyun yang melihat itu langsung berhambur memeluk kantung jenazah yang berisi mayat salah satu keluarga nya. Sekarang ia tak mampu menumpu tubuhnya, kedua kakinya lemas, ia terduduk di tanah sembari melihat ketiga keluarga nya yang sudah tak bernyawa.

"Hiks, tolong jangan tinggalkan sohyun sendiri, hikss."

Setelah Sohyun lelah menangisi keluarga nya tim penyelamat pun membawa jenazah keluarga sohyun ke dalam ambulans untuk di bawa ke rumah sakit, tentunya sohyun juga ikut.

...»»————> ... <————««...

Sohyun berdiri di depan makam keluarganya, ia masih tidak bisa membendung air matanya. Ia menangis sejadi jadinya di peristirahatan terakhir keluarga nya itu.

Orang-orang yang menghadiri pemakaman itu pun satu persatu mulai pergi menyisakan sohyun sendiri.

"Mah, pah, sung, semoga kalian tenang di sana," ucapnya lalu menghapus air matanya dan pergi meninggalkan tempat pemakaman tersebut.

Jam menunjukkan pukul 1 siang. Setelah dari pemakaman sohyun langsung pergi menuju rumah keluarga nya yang terbakar.

Ia masuk melewati pintu yang sudah hangus terbakar menjadi abu. Perlahan ia melangkah kan kakinya kedalam dengan perasaan yang campur aduk tetapi ia menahannya agar tidak menumpahkan nya di sini.

Ia masuk kedalam kamar yang ada di rumahnya satu persatu berharap menemukan barang berharga yang masih bisa ia simpan. Ia masuk kedalam kamar kedua orang tuanya, tak disangka ia menemukan foto keluarga nya yang masih terbingkai.

"Hiks, mahh, pahh, jisung," tangis nya pecah sembari memeluk bingkai foto itu.

Setelah semua bagian rumah ia jelajahi ia pun keluar dari rumah itu. Sebelum pergi sohyun menatap rumahnya lagi untuk terakhir kalinya setelah itu ia benar-benar pergi meninggalkan rumahnya yang sudah terbakar bersama kenangan indah dengan keluarga nya.

...»»————> ... <————««...

Saat ini sohyun tengah berada di rumah kecil yang ia sewa. Untung nya ia masih mempunyai uang yang cukup untuk menyewa rumah.

"Huh, aku harus memulai hidup baru tanpa keluarga ku mulai sekarang. Mah, pah, sung, doakan sohyun supaya sohyun kuat menghadapi hidup ini," ucapnya sembari melihat foto keluarga nya. Setelah itu ia pun tidur.

Tak terasa sudah seminggu lamanya keluarga nya meninggalkan nya. Saat ini sohyun sedang bersiap untuk menuju tempat kerjanya. Setelah selesai bersiap ia langsung berangkat menuju kantor baru nya.

Jam menunjukkan pukul 5 sore. Sohyun sudah pulang dari kantor nya dan sekarang ia sedang berbelanja bahan makanan di minimarket untuk makan malamnya nanti. Setelah membayar ia keluar dari minimarket. Di sebrang jalan ia melihat seorang kakek-kakek menjual permen kapas.

"Wah permen kapas!" ucapnya girang.

Ia berniat membelinya karena itu merupakan makanan kesukaan nya. Ketika sedang menyebrang ia tidak menyadari bahwa dari arah kanannya ada truk yang kehilangan kendali. Banyak orang yang sudah meneriaki nya untuk segera menghindar, tetapi bak hidup sendiri sohyun tak mendengar suara apapun, bahkan suara klakson truk yang begitu nyaring pun tak dapat menyadarkannya. Pada Akhirnya truk itu pun menabraknya.

BRAKKKK!!

Tubuh sohyun terpental jauh, kepalanya terbentur aspal jalanan berkali kali, dan tubuh nya mengeluarkan darah sangat banyak.

"Ugh tubuhku s-sakit," ucapnya. Sohyun merasakan kepalanya berdenging dan pandangannya menggelap. "Apakah aku juga akan menyusul keluarga ku?" ucapnya lagi lalu tak lama kemudian ada seseorang yang berlari ke arahnya dan menolong nya.

Orang tersebut segera membawa sohyun ke rumah sakit terdekat. Saat di rumah sakit dokter mengatakan bahwa nyawa sohyun tidak bisa di selamatkan karena penanganan yang terlambat.

Layar monitor menunjukkan garis lurus yang tidak terputus dan suara monitor yang berbunyi nyaring. Akhirnya sohyun menghembuskan napas terakhir nya karena kondisinya yang benar-benar mengenaskan.

Flashback end.

...»»————> ... <————««...

"Bos kenapa tidak kita jual saja gadis ini," ucap salah satu pria botak berbadan kekar tersebut.

"Bodoh!! Kita di perintahkan untuk menyiksanya bukan menjualnya!" bentak nya kepada anak buahnya itu.

"Ughh,"

"Bos dia bangun."

"Halo gadis manis."

"A-apa? Siapa mereka? Dimana ini? Seingat ku aku tertabrak truk ketika akan menyebrang. Apakah aku sudah mati dan sedang berada di neraka? tapi ini terasa begitu nyata, dan kenapa aku di ikat begini,"  batin sohyun bertanya tanya.

Krietttt...

"Halo park jieun," ucap seseorang pria yang baru saja masuk.

"P-park jieun??,"

Bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!