NovelToon NovelToon
Sistem Tak Terukur

Sistem Tak Terukur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Sistem / Harem / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Eido

Setelah begadang selama tujuh hari demi mengejar deadline kerja, seorang pria dewasa akhirnya meregang nyawa bukan karena monster, bukan karena perang, tapi karena… kelelahan. Saat matanya terbuka kembali, ia terbangun di tubuh pemuda 18 tahun yang kurus, lemah, dan berlumur lumpur di dunia asing penuh energi spiritual.

Tak ada keluarga. Tak ada sekutu. Yang ada hanyalah tubuh cacat, meridian yang hancur, akibat pengkhianatan tunangan yang dulu ia percayai.

Dibuang. Dihina. Dianggap sampah yang tak bisa berkultivasi.

Namun, saat keputusasaan mencapai puncaknya...

[Sistem Tak Terukur telah diaktifkan.]

Dengan sistem misterius yang memungkinkannya menciptakan, memperluas, dan mengendalikan wilayah absolut, ruang pribadi tempat hukum dunia bisa dibengkokkan, pemuda ini akan bangkit.

Bukan hanya untuk membalas dendam, tapi untuk mendominasi semua.
Dan menjadi eksistensi tertinggi di antara langit

Update tiap hari
Follow Instagram: eido_481
untuk melihat visual dari karakter novel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eido, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Keesokan paginya, langit masih belum terlalu terang saat Feng Jian, Qin Aihan, dan Bibi Mei melangkah keluar dari kediaman keluarga Qin. Ketiganya berjalan berdampingan menyusuri jalan utama kota Nine Treasures Paviliun.

Udara pagi membawa aroma manis dari dedaunan yang basah embun, dan suasana kota perlahan hidup dengan langkah-langkah pejalan kaki yang mulai memenuhi jalanan batu.

Mereka bertiga tidak hanya berjalan-jalan tanpa tujuan. Hari ini, mereka punya misi penting mencari lokasi strategis untuk membuka toko penjualan pill.

Setelah menelusuri beberapa gang dan berbicara dengan beberapa pemilik tempat, pandangan mereka tertuju pada sebuah bangunan dua lantai yang berdiri tak jauh dari air mancur kota.

Air mancur itu sendiri menjadi titik keramaian anak-anak bermain, para pedagang berkumpul, dan pelancong sering duduk menikmati semilir angin.

Bangunan itu berdiri kokoh dengan jendela-jendela lebar dan papan nama lama yang sudah mulai pudar. Letaknya begitu ideal, hanya beberapa ratus meter dari gerbang utama kota.

Siapa pun yang masuk melalui gerbang itu pasti akan menoleh ke arah bangunan ini, apalagi letaknya juga tak jauh dari arena pertarungan tempat yang selalu dipadati orang-orang.

Di dalam bangunan, mereka disambut oleh seorang wanita tua berambut perak yang disanggul rapi. Wajahnya penuh kerutan, tapi sorot matanya tajam, menunjukkan bahwa ia bukan orang sembarangan.

Tubuhnya masih tegap berdiri meski usia telah menua. Feng Jian, dengan sikap sopan namun penuh wibawa, langsung mengutarakan niatnya untuk menyewa tempat itu selama satu tahun penuh.

Wanita tua itu menatap mereka sejenak, lalu menyebutkan harga sewa satu batu roh tingkat tinggi untuk satu tahun. Angka yang cukup mencengangkan bagi banyak orang, namun saat melihat lokasi dan arus keramaian yang tak putus mengalir di depan bangunan itu, harga itu terasa sepadan. Tempat ini bukan hanya strategis ia seperti titik nadi dari kota itu.

Tanpa banyak bicara, Feng Jian mengangguk pelan. Dari balik jubah putihnya yang bermotif naga emas, ia mengambil sebuah batu roh berkilauan dari Tas Dimensi dan menyerahkannya kepada sang pemilik. Wanita tua itu mengangguk puas, senyum tipis mengembang di wajah tuanya yang keras.

Dari aura tubuhnya yang halus namun terasa dalam, jelas ia berada di Alam Pembangunan Fondasi Tahap Tengah kekuatan yang tak bisa diremehkan, bahkan setara dengan para penjaga keluarga Qin.

Begitu wanita tua pemilik bangunan itu berlalu dan pintu utama tertutup rapat, suasana di dalam bangunan dua lantai itu menjadi milik mereka sepenuhnya.

Feng Jian berdiri di tengah ruangan, matanya menyapu setiap sudut dinding dan lantai, membayangkan bagaimana tempat ini akan diubah menjadi pusat alkimia kecil yang ramai.

Qin Aihan juga memeriksa lantai dua dengan seksama, membelai meja batu yang akan dijadikan tempat meramu pill dengan jemarinya yang ramping, sementara Bibi Mei sibuk membuka jendela satu per satu agar udara segar masuk dan mengusir aroma lembap dari bangunan yang lama tak ditempati.

Mereka bekerja tanpa banyak bicara, seolah pikiran mereka telah selaras. Lantai pertama ditata dengan sangat rapi beberapa rak kayu tua dibersihkan dan diperbaiki, lalu diatur menjadi etalase untuk pill yang akan dijual.

Meja kecil diletakkan di dekat pintu masuk sebagai tempat kasir, dan Bibi Mei segera mengambil alih tugas itu, mempersiapkan kantong-kantong kecil dan batu-batu roh kecil untuk kembalian. Ia berdiri tegak di balik meja, wajahnya tenang namun waspada, seperti penjaga sebuah benteng kecil.

Sementara itu, Feng Jian dan Qin Aihan naik ke lantai dua. Ruangan di atas tidak terlalu luas, tapi cukup nyaman untuk menjadi ruang produksi pill. Di sana, Qin Aihan mulai menata alat-alat alkimia yang mereka bawa kuali pil, ramuan-ramuan langka, dan gulungan resep yang masih dilaminasi dengan jimat pelindung.

Ia duduk bersila di depan tungku, menarik napas pelan, dan mulai meracik pill dengan teknik yang diajarkan Feng Jian. Meskipun kemampuannya masih kaku, semangatnya tak terbendung. Tangannya cekatan, gerakannya penuh dedikasi.

Feng Jian sendiri, mengenakan jubah putih bergambar naga emasnya, berdiri di depan pintu toko. Matanya tajam memindai jalanan yang mulai ramai. Dengan senyum percaya diri, ia mulai menarik perhatian pejalan kaki yang melintas, memperkenalkan toko kecil mereka dengan suara yang hangat namun berwibawa. “Pill penyembuh luka, pill pemulih energi, langsung dari tangan Alkemis murni dan terpercaya! Coba satu, rasakan khasiatnya!”

Dari balik pintu toko yang baru saja dibuka pagi itu, suara tawa dan percakapan riuh mulai memenuhi udara. Feng Jian berdiri dengan tenang di sisi luar toko, mengenakan jubah putih bersulamkan naga emas yang berkibar tertiup angin ringan. Senyum tipis terukir di wajahnya, sorot matanya teduh namun memancarkan karisma yang tak bisa disangkal. Ia tahu benar bagaimana memikat hati manusia, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan sikap dan penampilan yang dirancang untuk memikat.

Wanita-wanita mulai berdatangan, satu demi satu, seperti lebah yang mencium aroma madu langka. Ada yang mengenakan pakaian mewah penuh perhiasan, jelas keturunan bangsawan. Ada pula yang mengenakan mantel kulit perjalanan yang sudah usang, pengembara dan pemburu yang singgah di kota. Tapi dari cara mereka menatap Feng Jian ada satu kesamaan mereka terpikat.

Feng Jian menyambut setiap dari mereka dengan nada suara yang hangat dan percaya diri. “Silakan masuk, Pill yang kami tawarkan berkualitas tinggi, hanya bahan terbaik yang kami gunakan. Harga memang sedikit mahal, tapi hasilnya tidak akan mengecewakan.” Namun ketika ia bicara, bukan hanya perkataannya yang membuat mereka terpesona.

Caranya memiringkan kepala, senyumnya yang seolah menyimpan rahasia, dan sorot matanya yang menenangkan semua itu membuat para wanita bahkan tak peduli soal harga. Mereka mengangguk, tersenyum malu-malu, lalu masuk ke dalam untuk membeli.

Di balik meja kasir, Bibi Mei bekerja keras melayani pembeli yang tak henti berdatangan. Tangannya lincah menerima batu roh dan menghitung kembalian, namun matanya sempat terpaku pada pemandangan di luar jendela.

Ia menatap Feng Jian dengan pandangan sulit percaya pemuda itu bukan hanya alkemis, tapi juga seperti seorang pangeran yang turun dari langit, menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.

“Tak heran…” gumamnya pelan sambil tersenyum miris. “Bahkan kalau seorang putri kekaisaran datang ke kota ini, dia pasti akan ikut berdesakan hanya untuk bisa bicara dengannya.”

Keramaian di dalam toko semakin menjadi. Para wanita yang sudah membeli, bukannya pergi, malah tinggal sejenak untuk berbincang dengan Feng Jian. Ia tidak menolak, hanya tersenyum sopan dan sesekali menanggapi dengan kata-kata ringan yang membuat pipi mereka memerah. Dalam hati, Feng Jian sedikit kewalahan ia bukan tak sadar godaan-godaan halus itu, tapi ia terlalu lihai untuk memperlihatkan ketidaksabarannya.

“Jika kalian merasa puas dengan Pill dari toko ini." katanya lembut kepada sekelompok wanita sebelum mereka pergi, “sebarkan saja kabar baiknya. Katakan pada teman-teman kalian, keluarga kalian… bahwa tempat ini adalah satu-satunya tempat yang menjual Pill berkualitas di kota Nine Treasures Paviliun.”

Para wanita itu mengangguk bersemangat, beberapa melambaikan tangan sebelum pergi, masih menyimpan senyum di wajah mereka. Feng Jian hanya bisa menarik napas pelan. Ia tahu, ini baru permulaan.

Dan dari dalam, Bibi Mei kembali menunduk menyelesaikan perhitungannya. Tangannya cekatan, namun dalam hati ia tahu satu hal dengan penampilan dan kepandaian Feng Jian, bukan hanya Pill yang akan laris, tapi juga hatinya yang akan direbut banyak wanita dalam waktu dekat.

1
Wahyudi Erlangga
Jd berasa baca novel percintaan ketimbang novel ttg dunia kultivator
Kang Comen
mc sampah diawal bkin para pembaca kabur
Eido
Jangan lupa di like guys!
Yang udah like, terima kasih ~
Hendra Saja
semangat up Thor.....
Eido: iya makasih 🙏
total 1 replies
iqbal nasution
semangat dan terus
Eido: siap, jngn lupa di like ya biar semangat juga mau up nya 🙏
total 1 replies
Ardi Provision
mc naik kan juga kultivasi nya jangan hanya puas dengan tingkat pengumpulan Qi menengah
Ardi Provision
sebagai seorang alkemis seharusnya meningkatkan kultivasi dirinya dan bawahannya untuk keamanan biar cerita nya enak, bukan terus berhadapan dengan musuh yang lebih kuat kecuali mc berkelana sendiri tampa keluarga yang menyertai dirinya
Ardi Provision
gak diambil harta rampasan perang??
sebuah sekte gak mungkin gak ada harta sepeser pun kan?
Ardi Provision
udah perkembangan mc sangat lamban malah menghadapi musuh tingkat inti emas
Raysonic Lans™
yang banyak Updatenya KLO bisa 25 bab perhari kayak yang di sebelah
Raysonic Lans™: cius gw
Eido: bnyk bgt wkwk
total 2 replies
Ardi Provision
minimal ber kultivasi lah sedikit jangan terburu nafsu sudah jalan, sistem pun error katanya peningkatan sistem tapi malah ngelantur bukan menjalankan perintah
Ardi Provision
mana peningkatan sistem tadi?
Raysonic Lans™
oke lah bro
Eido: terima kasih
total 1 replies
Hardware Solution
mantab
wawan jepara
mode bantai aktif
bu fatim
bagus...👍
bu fatim
berkultivasi dulu di Gua...
menabung tanaman herbal. daging binatang..simpan di tas dimensi..
buat keadaan darurat...👌
bu fatim
modal tampang dan 100 batu??
bu fatim
kultivasi masih 0 kok berani turun gunung... Nekat mau cari istri hhh🤕
bu fatim
kalau mau keluar dari gua itu harusnya sudah berkultivasi tinggi.. jangan baru bangun langsung pergi.... kultivasi masih 0 payah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!