"Aku bersumpah akan membalas semua penghinaan dan rasa sakit ini."
Tivany Wismell, seorang penipu ulung dari dunia modern bertransmigrasi ke zaman peradaban China kuno. Mengalami ketidakadilan dan nasib yang tragis, Tivany menolak menyerah dan akan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mati cuy
selamat membaca ^_^
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Uhukk..uhukkkk."
AAARRRRRGGGHHHHHHHHH
Di sebuah tebing curam dengan ketinggian lebih dari puluhan ribu kaki, seorang wanita tergantung diantara tanaman menjalar. Di sekitarnya ada kereta kuda yang sudah hancur, ada bangkai manusia yang sepertinya seorang kusir.
Angin berhembus kencang bahkan nyaris membuat sang wanita terperosok jatuh semakin dalam, wanita itu menegang dengan darah yang sudah menutupi wajahnya. Dengan tangan gemetar, dia mulai berusaha naik dengan perhitungan yang matang dan hati-hati.
Srakkkk
"Aaaaaaaa jancok mati gue." Batinnya.
Nyaris saja sang wanita jatuh ke bawah tebing, untung saja tangannya buru-buru menggapai sebuah batu dan menahan tubuhnya sekuat tenaga. Dengan sisa kekuatan yang ada, wanita itu mengayunkan kakinya agar mendorong tubuhnya ke atas.
"Aargghhhhhh... ayo bisa-bisa." Ucapnya menyemangati diri sendiri.
Setelah usaha yang keras dan rasa sabar yang luar biasa, akhirnya si wanita berhasil naik ke atas tebing dan buru-buru merangkak menjauhi tebing curam itu.
Dia terduduk di samping pohon rindang, badannya gemetar hebat merasa adrenalin sempat terpacu dengan gila-gilaan. Setelah mengatur nafasnya perlahan, wanita itu mulai mengamati dirinya sendiri.
Baju yang berat dan mewah dengan sulaman yang rumit berwarna merah menyala. Rambut hitam panjang yang di sanggul rumit dan aneka macam tusuk rambut, kentara sekali jika itu pakaian pengantin China zaman dulu.
"Jadi gue Transmigrasi apa gimana nih?." Gumam wanita itu.
Wanita itu adalah Tinavy Wismell, seorang wanita cantik dari dunia modern yang terkenal sulit di tebak dan tidak bisa di benci. Dia memiliki bakat bawaan sebagai seorang penipu ulung, dimana dia akan menipu dengan cara cerdas tanpa celah, dia memiliki banyak wajah dan tidak ada satupun topengnya yang terungkap.
Tivany adalah putri dari keluarga konglomerat dengan kehidupan mewah bak putri kerajaan, saat sedang bersiap untuk berlibur sendirian dia justru mengalami hal na'as yang merenggut nyawanya. Setelah kematiannya itu lah dirinya terbangun di tubuh wanita asing, yang sepertinya mengalami kecelakaan kereta kuda dan terjatuh ke tebing curam.
"Fyuhhhh.... untung aja masih selamat, kan ngga lucu kalo gue baru hidup langsung mati lagi." Gumam Tivany bersyukur.
Tivany merasa pusing karena kepalanya bocor, dia buru-buru menyobek kain dan mengikat kepalanya untuk menghentikan pendarahan.
Tivany berusaha berdiri dengan berpegangan pada pohon, berjalan dengan perlahan mengintari sekitar untuk mencaritau situasi. Karena darah terus merembes dari kain perban, Tivany mengambil daun petai cina dan mengunyahnya lalu menempelkan daun yang sudah di kunyah ke atas lukanya. Rasanya perih tapi cukup efektif untuk menghentikan pendarahan.
"Kemana ya? ini juga tubuh siapa, dia mau nikah tapi gajadi gara-gara kecelakaan gitu? masa iya ngga ada yang nyariin sih." Gumam Tivany heran.
Tivany celingukan di tengah jalan, tidak ada siapapun yang lewat jadi dia duduk di batu tepi jalan dengan lesu. Tidak ada ingatan apapun yang muncul, dia benar-benar merasa tersesat dan tak tau arah jalan pulang.
"NONAAAAAAAA."
Teriakan melengking membuat telinga Tivany berdenging, dia buru-buru menoleh melihat ada seorang pelayan yang berlari sambil membawa keranjang bambu. Dia terlihat acak-acakan sekali.
"Astaga Nona, syukurlah anda baik-baik saja. Apa anda terluka parah? dimana kereta kuda yang mengantar anda? kenapa anda malah disini?." Ucapnya membrondong pertanyaan.
"Kenapa kau sendirian?." Tivany berucap dingin.
Deg.
"N-nona? anda sudah tidak gagap lagi?." Kaget pelayan itu.
"Aku sudah muak berperan sebagai orang bodoh, cepat jawab pertanyaan ku kenapa kau datang sendirian?." Tivany cepat memahami situasi.
"M-maafkan saya Nona, hari ini adalah hari pernikahan anda jadi saya bersama pelayan lainnya menunggu di kediaman Tuan muda Ming. Saat kereta kuda pengantin wanita datang, saya sempat mendekat untuk membantu tapi saya benar-benar terkejut saat tau yang turun bukanlah anda." Ucap pelayan itu bicara.
"Lalu?." Tivany masih berusaha terlihat tenang.
"Lalu saya bertanya pada Bibi Lou, kenapa bukan anda yang datang. Beliau bilang jika anda kabur dan terpaksa di gantikan oleh putri kedua, keluarga Tuan muda Ming juga terlibat tidak keberatan. Saya tidak percaya jika anda kabur, karena sejak semalam saya sudah mengajak anda kabur tapi anda menolaknya dengan alasan harus jadi anak berbakti. Saya akhirnya diam-diam menyelinap pergi, mengikuti jalan yang seharusnya anda lalui dengan berlari syukurlah saya menemukan anda disini." Ucap pelayan itu terlihat menyedihkan.
Tivany mengamati, sebagai senior penipu ulung tingkat grandmaster. Dia tentu tau seperti apa gerak-gerik penipu dan orang jujur, pelayan kecil di depannya ini jujur karena telapak kakinya sampai berdarah dengan rambut acak-acakan dan keringat yang bahkan membuat pakaian yang dia kenakan basah.
"Kau anak yang baik." Ucap Tivany tersenyum.
"Nona?." Pelayan itu nampak terharu.
"Duduklah sebentar, kakimu sampai terluka karena berlari sampai sini. Apa yang kau bawa?." Tivany tersenyum anggun.
"S-saya membawa beberapa obat dan penekuk, saya berpikir anda dalam bahaya atau terluka." Ujarnya.
"Siapa nama mu?." Tanya Tivany.
Deg.
"Apa maksud anda?." Pelayan itu terkejut.
Belum sempat pelayan itu membrondong pertanyaan, segerombolan pasukan berkuda datang, di pimpin oleh seorang pemuda yang cukup tampan dan berkharisma. Tatapan matanya tajam dan dingin, terlihat membenci tubuh yang di tempati Tivany.
"Apa kau sudah puas mempermalukan nama baik keluargan Jiang? jika saja Zuzu tidak berbaik hati menggantikan mu, akan jadi seperti apa keluarga kita nantinya?." Ucap pemuda itu dingin.
"Kau lihat saja sendiri, aku tidak kabur melainkan jatuh ke dalam tebing. Kusir dan bangkai kereta kuda masih ada di sana, aku juga terluka dan beruntung masih bisa naik dan selamat. Jika kau datang hanya untuk memaki dan menuduhku, kenapa tidak kau bunuh saja aku disini." Tivany menatap dengan dingin, menunjuk ke arah dirinya jatuh.
Deg.
"Kau." Pemuda itu terkejut, sepertinya karena Tivany bicara dengan tegas dan anggun.
"Sejak kapan dia jadi seperti ini? kenapa dia bisa bicara dengan lancar?." Batin pemuda itu.
"Kenapa diam, utus pasukanmu untuk memeriksa. Sebagai pria sejati jadilah saksi atas kejujuran ku, aku tidak ingin di bela aku hanya ingin terlepas dari tuduhan tidak berdasar." Ucap Tivany.
"Apa yang kau rencanakan kali ini Meyleen? apa kau ingin membuat Zuzu dalam masalah lagi? berhentilah bersikap kekanakan." Ujar pemuda itu tidak senang.
"AKU BILANG UTUS PASUKANMU UNTUK MELIHAT DENGAN MATA MEREKA, APA KAU BUTA SAMPAI TIDAK MELIHAT ADA BERAPA BANYAK DARAH YANG KELUAR DARI KEPALAKU!!!! AKU TAU KAU MEMBENCIKU, TAPI TIDAK KAH KAU MEMILIKI HATI NURANI SEBAGI SEORANG MANUSIA?!!!." Teriak Tivany kesal, dia merasa lemas dan ingin cepat pulang.
"BERANI SEKALI KAU MEMBENTAKKU." Pemuda itu berteriak balik.
"KENAPA?!! TURUN KEMARI KAU, BIAR KU HAJAR WAJAHMU YANG TIDAK SEBERAPA ITU. SIALAN, KAU PIKIR AKU TIDAK KETAKUTAN SAAT NYARIS MATI?!!! KAU PIKIR AKU INI APA? AKU JUGA MANUSIA BIASA, BAJINGAN SIALAN." Tivany menantang dengan marah, dia bahkan berkacak pinggang dengan garang.
Pemuda itu semakin terkejut saat tidak menemukan ketakutan dari tatapan Tivany, terlihat sangat ganas dan menyeramkan. Apa benar wanita menyedihkan di depannya ini adalah adiknya? atau siluman yang sedang menyamar?.
.....................
JANGAN LUPA BACA PESAN AUTHOR
↓↓
ayo segera bangkit untuk balas dendam pada semua nya
Btw semangat othor buat menghasilkan karya2 yg luar biasa lainnya😊😊😊😊