NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:85.4k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Jiwanya tidak terima di saat semua orang yang dia sayangi dan dia percaya secara bersama-sama mengkhianatinya. Di malam pertama salju turun, Helena harus mati di tangan anak asuhnya sendiri.

Julian, pemuda tampan yang berpendidikan dibesarkan Helena dengan penuh cinta dan kasih sayang. Tega menghunuskan belati ke jantungnya.

Namun, Tuhan mendengar jeritan hatinya, ia diberi kesempatan untuk hidup dan memperbaiki kesalahannya.

Bagaimana kisah perjalanan Helena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Berhak

"Nona, terima kasih atas segalanya. Boleh saya bertanya satu hal?" ucap laki-laki tadi setelah Helena berpisah dengan Tania di depan restoran.

"Tanyakan saja," sahut Helena sambil tersenyum.

Laki-laki itu terdiam, hatinya terpesona oleh senyum manis wanita di depannya. Kemudian, ia berpaling salah tingkah sendiri.

"Mmm ... aku mendengar kau menyebut nama Keano. Siapa dia?" Jantung laki-laki itu berdegup, tak sabar ingin mendengar jawaban dari Helena.

"Oh, dia anakku. Ada apa? Apa kau mengenalnya?" Helena mengernyit, menduga laki-laki itu adalah rekan Keano saat hidup di jalanan.

Tidak menutup kemungkinan mereka pernah bertemu dan akrab karena sama-sama hidup di jalanan. Helena memperhatikan riak wajah pemuda di depannya.

"Ah, aku tidak tahu. Apakah dia benar Keano yang aku kenal atau bukan?" jawab laki-laki itu sambil tersenyum kikuk.

Ia tak ingin terlalu berharap karena bagaimanapun Helena sudah menikah dan tidak menutup kemungkinan memiliki anak bersama suaminya.

"Kau ingin melihat fotonya? Mungkin dia Keano yang kau kenal?" tawar Helena seraya mengeluarkan ponsel dari tasnya.

Laki-laki itu terlihat sumringah, ia menganggukkan kepala dengan cepat teringin melihat wajah anak yang dia rindukan.

Apakah benar-benar dia? Ya Tuhan, jantungku ... tak mau berhenti berdetak.

Helena membuka galeri foto, menunjukkan gambar Keano yang sedang belajar bersama pelayannya.

"Dia Keano, anak angkat ku. Sebelumnya dia hidup di jalanan, sama sepertimu. Sekarang dia tinggal di rumahku," kata Helena sambil tersenyum.

Laki-laki itu terkejut mendengar pengakuan Helena.

Oh, jadi bukan anaknya. Kukira anak mereka, masih kemungkinan dia adalah anak yang aku cari.

Helena menyerahkan ponselnya kepada laki-laki itu, menelisik riak di wajahnya yang tak terbaca. Ada rindu, sedih, dan kebahagiaan bercampur menjadi satu di pancaran matanya itu.

"Keano!" Ia bergumam lirih, mengusap gambar Keano dengan ibu jarinya.

"Kau mengenalnya?" Helena bertanya penasaran.

Laki-laki itu berpaling sambil menyerahkan ponsel Helena, ia mengusap matanya yang tiba-tiba berair. Rasa rindu teramat nyata dia rasakan.

"Entahlah, tapi aku merasa dekat dengannya. Mungkin ini hanya perasaanku saja," katanya tak enak hati.

Keano! Sudah lama Ayah mencari mu, ternyata kau begitu dekat. Ayah bersyukur kau bertemu dengan orang sebaik Helena. Oh, tapi apakah dia benar Keano ku? Aku harap itu memang dia.

Laki-laki itu terdiam, mengingat-ingat wajah Keano yang tampak bahagia di rumah besar Helena. Ia bersyukur, tapi juga ingin bertemu melepas rindu.

"Hei! Apa yang kau pikirkan?" tegur Helena setelah menyimpan ponselnya kembali.

Laki-laki itu tersentak, tersenyum kemudian. Ia menggeleng dengan wajah memerah tak enak.

"Jika begitu aku akan pergi dulu. Jika kau merasa mengenal Keano, dan ingin bertemu dengannya jangan sungkan datang padaku," ucap Helena berpamitan.

Laki-laki tersebut mengangguk, dan tidak mengatakan apapun lagi. Ia melepas kepergian Helena yang bahkan tidak menanyakan namanya. Bibirnya tersenyum, hatinya penuh dengan kehangatan. Di mana dia bisa menemukan perempuan sepertinya?

"Tuan!" Seseorang datang menghampiri laki-laki yang tak lain adalah Erick--tuan muda kedua keluarga Yongky itu.

Erick mengetatkan mantel, melirik asisten pribadinya yang selalu mengawasi.

"Ini soal tuan muda Keano, saya mendapat laporan bahwa tuan muda saat ini telah diadopsi oleh seorang perempuan," beritahu laki-laki itu dengan kepala tertunduk.

Erick tersenyum, dia sudah mengetahui itu dan meyakinkan hatinya bahwa Keano yang saat ini berada di rumah Helena adalah anak yang dia cari.

Ternyata benar, dia di sana.

"Apakah kita perlu bertindak, Tuan?" tanya asisten menunggu keputusan.

"Tidak perlu melakukan apapun juga. Hanya awasi saja mereka berdua jika kau mengetahui tempat tinggalnya. Jangan sampai ada orang yang ingin menyakiti mereka," ucap Erick membayangkan Ferdinan yang dikabarkan tak mencintai Helena dan hanya memanfaatkannya saja.

Ia melangkah pelan meninggalkan restoran itu, tanpa tahu Ferdinan dan Lusiana sudah menunggunya untuk merebut mantel yang diberikan Helena. Katanya bisa dijadikan uang.

"Berhenti!" Ferdinan memasang badan dengan tangan terjulur ke depan menghentikan langkah Erick yang akan kembali ke kediamannya.

Tak jauh dari mereka terparkir sebuah mobil mewah khas keluarga Yongky. Erick memindai Ferdinan dari atas hingga bawah, tersenyum mencibir dan menatap remeh padanya.

"Apa yang kau tertawakan, berandal! Lepaskan mantel itu dan berikan kepadaku. Kau sama sekali tidak pantas memakainya!" sengit Ferdinan tanpa tahu malu.

Asisten Erick melirik tuannya, dan ia baru menyadari bahwa mantel yang dikenakan sang tuan bukanlah miliknya. Namun, tetap saja, bersikap angkuh di hadapan keluarga Yongky bukanlah hal baik.

"Kurang ajar! Beraninya kau berbuat seperti itu! Apa hakmu meminta mantel itu?" hardik asisten Erick sangar.

Ferdinan mencibir, menepuk-nepuk dada asisten Erick dengan pongah. Padahal dia tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa?

"Kenapa aku berani? Aku tentu saja berhal mengambil mantel itu karena yang memberikannya adalah istriku sendiri," ujar Ferdinan dengan bangganya.

Lusiana yang berada di belakangnya mendengus, hatinya cemburu setiap kali Ferdinan mengakui Helena sebagai istrinya.

Asisten Erick bereaksi, tapi sang tuan tak mengizinkan. Dengan langkah pelan penuh wibawa, ia maju ke hadapan. Memindai Ferdinan dari atas hingga bawah, dan menatap Lusiana yang berdiri di belakangnya.

"Oh, jadi kau suami Helena? Aku kira orang gila mana yang tiba-tiba datang meminta barangku?" ejek Erick dengan senyum mencibir.

Ferdinan semakin meradang, tak terima dengan ucapan Erick. Ia hendak mencengkeram leher laki-laki itu, tapi dengan mudah ditepis.

"Perlu kau tahu, Helena akan menjadi wanitaku. Jadi, mulailah menjauh darinya," ujar Erick membuat Ferdinan menggeram marah.

Ia mengepalkan tangan kuat-kuat, menahan segala emosi yang membuncah. Entah mengapa hatinya tiba-tiba merasa panas. Seolah-olah ada sesuatu yang membakar di sana.

"Jangan mimpi! Helena adalah istriku, sampai kapanpun dia akan tetap menjadi istriku!" sentak Ferdinan sukses merubah riak wajah Lusiana.

Erick melirik wanita itu, tersenyum dia melihatnya.

"Aku lihat kau sudah mempunyai seorang wanita. Dia tidak kalah cantik dengan Helena. Mengapa tidak melepaskan Helena saja dan hidup bahagia dengan gundikmu itu," ujar Erick lagi dengan entengnya.

Baik Ferdinan maupun Lusiana, keduanya sama-sama terkejut mendengar itu. Erick beranjak, tak ingin lagi meladeni mereka berdua. Terus berjalan menuju mobil mewah yang terparkir tak jauh dari sana.

Lusiana mengernyit melihat berandalan itu masuk ke dalam mobil mewah. Begitu pula dengan Ferdinan, tangannya masih mengepal kuat, rasa marah tidak terlampiaskan.

Sial! Berani-beraninya Helena selingkuh di belakangku! Lihat saja, apa yang akan aku lakukan padanya!

Ferdinan mendengus, berjalan cepat meninggalkan tempat itu juga Lusiana yang menatapnya marah. Dia cemburu karena Ferdinan mengakui Helena sebagai istrinya di hadapan orang lain. Itu adalah untuk pertama kalinya terjadi.

"Ada apa dengan laki-laki itu? Tidak biasanya dia mengakui Helena sebagai istrinya. Ini tidak boleh terjadi. Ferdinan hanya boleh mengakui aku sebagai istrinya, bukan Helena," gumam Lusiana dengan geram.

Ia pergi ke arah Ferdinan, dan ikut masuk ke dalam mobilnya. Secara kebetulan Helena keluar dari butik dan melihat mereka berdua.

Memang seperti itulah laki-laki, di hadapan kita mereka menyesal, tapi di belakang masih gatal.

1
Rina
Ada apakah di kamar Helena 🤔🤔🤔🤔
Aisyah Suyuti
seru
Vay
💜💜❤️❤️
Suriyana Sri
up lagi donk
Yuliana Tunru
apanyg merka lihat smoga bkn yarta berharga helena ..up lg cong
Isnanun
dasar Erik ayobpepet terus Helenanya kalo bisa bantuin
Aisyah Suyuti
seru
Vay
💜💜💜
Annida Annida
lanjut tor ,ceritanya bsgus
Linda
Cerita nya seru,aku suka tokoh wanita nya gk menya menye, semangat Thor 💪 semoga sukses dan sehat selalu 🤲
Catarin ATI
bagusss
novi prospek
suka dengan ceritanya.
Uthie
Yeayyyyy... Helena punya pelindung orang yg berkuasa 👍🤗
Yuliana Tunru
antar mereka dan jamin selamat hingha di rmh tp jgn buru2 pergintakut x ferdinan akan mengila dan lukai helena jh keano
Dian Susantie
hadeh.. tambah lg musuh Helena..!! si Riskan..!! 👻👻👻
Rina
Iya Erik kamu antar Helena gih takutnya nanti dia ditindas sama Ferdinand 🥰🥰🥰
Uthie
ternyata mereka punya janji di masa lalu 🤗
Aisy Hilyah: hehehehehe senengnya
total 1 replies
Vay
💜💜❤️❤️❤️
Rina
Semoga itu benar Keano yang di cari Erick ya , kalian juga harus saling jujur dan terbuka semoga hubungan kalian bisa melangkah ke hubungan yang lebih lagi 🙏🏻🫢
Aisy Hilyah: aamiin
total 1 replies
Dian Susantie
ayo.. Erik.. Helena. .. kalian hrs saling jujur.. ungkap semuanya.. jgn ada yg ditutupi.. 💪🏼💪🏼
Aisy Hilyah: iya bener banget
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!