NovelToon NovelToon
Penguasa Sekte Chaos: Dari Abu Menuju Takhta

Penguasa Sekte Chaos: Dari Abu Menuju Takhta

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Sistem / Iblis / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Isekai
Popularitas:932
Nilai: 5
Nama Author: febri_yeee

nre: Fantasi, Aksi, Sekte-Building, Antihero, Overpowered

Sinopsis:

Di benua Elvaria, kehormatan dan kesetiaan adalah dua mata uang paling berharga. Namun, bagi Kael Arvane, seorang jenderal muda yang pernah menyelamatkan kerajaannya dari kehancuran, keduanya hanyalah ilusi yang bisa dibakar oleh kekuasaan.

Dikhianati oleh rajanya sendiri dan difitnah sebagai pengkhianat, Kael diburu, disiksa, lalu dilempar ke lembah kematian yang dikenal sebagai "Jurang Sunyi"—tempat para monster, penjahat, dan kutukan abadi bermuara. Tapi justru di tempat itulah "Sistem Chaos Sovereign" bangkit dari sisa jiwanya yang penuh dendam.

Dengan sistem itu, Kael mampu menciptakan sekte dari nol: Sekte Chaos, sekte tanpa aturan moral, tanpa dogma suci—hanya kekuatan, kebebasan, dan ambisi pribadi. Ia mulai merekrut orang-orang yang dibuang oleh dunia: budak, pembunuh, monster setengah manusia, penyihir terkutuk, bahkan mantan bangsawan pengkhianat.

Dari mereka, ia membentuk Dua Belas Pilar Chaos

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon febri_yeee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 28

Malam kembali menyelimuti wilayah barat gunung Neraka Tenang. Di bawah langit yang diselimuti bintang, Sekte Chaos terlihat seperti benteng raksasa di tengah gelapnya dunia. Cahaya merah samar dari menara pusat menyinari area pelatihan, menunjukkan aktivitas yang tak pernah berhenti.

Agnis berdiri di balkon tinggi, mengenakan jubah gelap yang berkibar diterpa angin malam. Di belakangnya, beberapa sesosok berdiri dengan hormat—para pilar. Namun malam ini, hanya enam dari dua belas yang hadir.

"Mereka menyusup ke wilayah timur, dan menyebut diri mereka sebagai Sekte Tertib Langit. Mereka menantang semua sekte yang mengandalkan kekuatan kegelapan," lapor Rokus, pilar kelima yang tubuhnya dibalut armor tulang hitam.

"Dan tentu saja... mereka menyasar kita lebih dulu," tambah Miya, pilar kedelapan yang selalu membawa kitab kutukan. Rambut peraknya berkibar saat ia menatap Agnis. "Mereka tahu siapa yang pertama harus dijatuhkan."

Agnis mengangguk pelan. "Lalu, apa yang kalian pelajari dari pengintaian?"

Rokus mengeluarkan gulungan kertas berisi informasi. "Mereka dipimpin oleh seorang pria bernama Valen, mantan murid sekte suci timur yang jatuh ke jalan ekstrem. Ia percaya bahwa dunia harus dikendalikan lewat keteraturan dan disiplin mutlak. Ia memiliki sepuluh komandan, dan seluruh sektenya bersifat militeristik."

"Militeristik, ya?" Agnis tersenyum tipis, senyuman seorang villain yang penuh rencana. "Menarik. Mereka akan cocok dengan kekacauan yang kita bawa."

Miya menyipitkan mata. "Kita akan menyerang duluan?"

"Tidak," jawab Agnis pelan. "Kita akan undang mereka. Biarkan mereka mengira kita lunak. Saat itulah mereka akan membuka pertahanan mereka."

---

Keesokan harinya, surat undangan dikirimkan lewat bayangan hitam ke markas Sekte Tertib Langit. Agnis mengundang Valen ke Sekte Chaos untuk berdiskusi tentang keseimbangan dunia kultivasi. Ini adalah perang psikologis, bukan hanya pertarungan pedang.

Tiga hari kemudian, Valen datang bersama dua komandannya. Mereka memasuki aula besar Sekte Chaos, disambut oleh dua belas patung besar para pilar dan ribuan murid yang berdiri di sisi-sisi lorong.

Agnis duduk di atas singgasananya, dengan enam pilar berdiri di sisi kiri dan kanan. Ia tampak santai, namun aura kegelapan yang membungkus tubuhnya membuat udara terasa berat.

"Selamat datang, Valen. Kupikir kita perlu bicara, sebelum dunia ini tenggelam lebih jauh dalam api konflik," ucap Agnis dengan nada datar namun tajam.

Valen menatapnya dengan dingin. "Sekte Chaos, atau Sekte Gila, begitulah kalian dijuluki. Aku tidak datang untuk bicara. Aku datang untuk memperingatkanmu: menyerah atau hancur."

Miya tertawa kecil, disusul oleh Rokus yang mengangkat alis. Pilar-pilar lain hanya menggelengkan kepala.

Agnis berdiri perlahan. "Lucu. Aku juga akan bilang hal yang sama padamu. Tapi karena kau tamu, aku biarkan kau bicara duluan."

Valen menghunus pedangnya, mengarahkannya ke dada Agnis. Namun sebelum sempat bergerak lebih jauh, ruangannya berubah. Dinding memudar menjadi kabut, dan mereka semua kini berada di dalam ruang ilusi milik salah satu pilar—Nashra, sang pilar kesembilan.

"Kau sudah melewati batas," ucap suara Nashra dari langit. "Dan tamu yang lancang biasanya tidak diantar keluar dengan sopan."

Valen berusaha menebas kabut, namun serangan pedangnya hanya menembus kekosongan. Dari balik kabut, puluhan bayangan muncul.

Namun Agnis mengangkat tangannya. "Cukup. Jangan bunuh mereka. Belum."

Kabut menghilang, dan mereka kembali ke aula.

Valen mundur dua langkah. Salah satu komandannya terlihat gemetar.

"Kau ingin perang, Valen? Maka bersiaplah. Tapi kami bukan sekte biasa. Kami adalah kekacauan yang tidak bisa dikekang. Setiap murid kami adalah api, dan setiap pilar adalah badai. Kau pikir bisa memadamkannya hanya dengan aturan?"

Valen menggertakkan giginya. "Kita akan lihat, siapa yang benar."

Ia pun pergi bersama dua komandannya, meninggalkan keheningan tegang di aula besar.

---

Setelah pertemuan itu, Sekte Chaos bersiap. Seluruh murid ditingkatkan latihannya. Pilar-pilar yang sebelumnya sedang di misi khusus dipanggil pulang. Dua belas pilar kembali bersatu.

Di malam itu, mereka berkumpul di aula tertutup. Agnis berdiri di tengah lingkaran api ungu yang melambangkan sumpah kekacauan mereka.

"Mulai malam ini, kita akan memperlihatkan taring kita. Kalian adalah dua belas pilar yang kugali dari dasar dunia. Kalian bukan hanya pasukanku, kalian adalah cermin dari kehendakku."

Satu per satu pilar mengangguk. Dari Yozar, sang pilar pertama yang dulunya pembantai desa; sampai ke Kireya, pilar kedua belas, gadis muda yang mengendalikan kematian lewat musik.

Agnis mengangkat tangannya. "Misi dari sistem telah datang."

[ Misi Utama: Hancurkan Sekte Tertib Langit sebelum mereka menyebarkan ajaran mereka ke lima wilayah lain. Bonus jika ketua mereka berhasil dikorupsi menjadi anggota Sekte Chaos. ]

"Kita punya waktu satu bulan sebelum mereka menyerang wilayah netral. Aku ingin kalian bertindak sesuai keahlian kalian. Bawa kehancuran. Tapi pastikan pesan kita sampai: Tak ada yang bisa mengatur kekacauan."

Malam itu menjadi awal dari babak baru. Para pilar berpencar membawa misi mereka masing-masing, sementara Agnis memulai ritual penggabungan kekuatan dengan Nexus Kegelapan yang akan memperluas wilayah sektenya.

Dan di balik semuanya, sistem berbisik di benaknya:

[ Jalan menuju penguasa dunia telah terbuka. Namun harga kekuasaan adalah pengorbanan yang tak sedikit. Siapkah kau kehilangan segalanya untuk mengendalikan semuanya? ]

Agnis tersenyum. Senyuman seorang villain sejati.

"Aku sudah kehilangan semuanya. Kini saatnya membuat dunia membayar."

---

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!