Lisa Juana Kim seorang pembunuh bayaran yang mati dengan tragis di tangan musuhnya.
Karena sebuah keajaiban dirinya kembali hidup di dalam tubuh seorang gadis remaja dari keluarga kaya raya yang baru saja melakukan tindakan bunuh diri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Nirmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
...----------------...
Hari yang cukup baik bagi Laura, disepanjang hari di universitas dirinya terlihat cukup bahagia karena berhasil menghancurkan satu musuhnya.
Sekarang dirinya sedang hangout bareng dengan kedua temannya Fiona dan Julia tentunya.
apalagi kalau bukan menghamburkan uang mereka yang unlimited itu.
Ketiga gadis cantik itu memasuki butik yang cukup terkenal di kota.
Dengan sangat enteng nya ketiga gadis itu memilih banyak gaun branded yang berharga ribuan dollar tanpa berfikir panjang.
pegawai toko yang memang sudah sangat mengenal tiga nona muda dari keluarga konglomerat yang sangat terkenal berusaha untuk menjamu mereka sebaik mungkin.
dan memastikan tidak ada masalah yang terjadi pada mereka karena jika itu sampai terjadi maka pekerjaan mereka menjadi taruhannya.
"Akh.. aku ingin itu dan yang itu...oh jangan lupa dengan rok pendek itu, segera bungkus untuk ku " ucap Julia yang dilayani dua pegawai butik.
Fiona juga ikut memilih jenis high heels keluaran terbaru.
Sedangkan Laura hanya berkeliling toko sambil memperhatikan barang-barang yang terpajang.
Dirinya juga diikuti dua pegawai untuk membantu nya.
Sampai akhirnya Laura menemukan sepasang Hoodie yang menarik matanya.
Hoodie hitam dengan aksen gambar mawar kecil di bagian dada kiri.
"Bagus.., aku ingin keduanya " ucap Laura dan langsung dilaksanakan oleh kedua pegawai yang mengikutinya.
"Aku rasa si kaku itu akan cocok dengan Hoodie hitam ini " gumam Laura yang membayangkan wajah tampan Maxwell .
"Sekarang dia sedang apa ya.." ujarnya dengan suara pelan.
"Apa aku sedang rindu pria kejam itu..?, akhh..! tidak mungkin." Laura segera membubarkan pemikiran nya.
tak lupa dirinya menyebut pria yang bergelar tunangan nya tersebut sebagai pria kejam, padahal dirinya juga tak jauh berbeda.
Sedangkan jauh di sisi lain kota, ditempat yang sangat rahasia Markas The Death.
Di tengah hutan di dalam sebuah mansion mewah milik keluarga Black.
Maxwell juga sedang merindukan tunangan nya itu.
sudah sejak beberapa jam Maxwell sibuk memperhatikan foto Laura yang terpampang di layar HP nya.
"Dia semakin menarik.." gumam Maxwell disertai senyuman tipis.
Sedangkan di sisi lain meja kerjanya terlihat juga seorang pemuda yang seumuran dengan nya sedang berdiri tegak sambil terus memperhatikan tingkah bos nya itu.
"Sudah dua jam lamanya bos senyum senyum sendiri seperti itu." batin Hery sang asisten Maxwell .
Hary sudah sangat lama memperhatikan tingkah Maxwell atasannya yang terlihat sangat aneh.
bahkan disaat dirinya melihat atasannya yang sangat terkenal kejam tiba-tiba saja tersenyum tipis dan terlihat sangat tulus.
Hary hampir saja pingsan karena saking terkejutnya.
"iblis ini tersenyum..!, sungguh keajaiban !" pikir Hary yang sangat shock.
"Ehemm..! " tak ingin berlama-lama lagi Hary segera menyadarkan Maxwell .
Maxwell langsung melirik ke arah asistennya itu dengan lirikan tajam.
"Hem ada apa kau tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu." ucap ketus Maxwell dengan tatapan tajam yang diarahkan pada Hary.
Hary sedikit terlonjak kaget karena kemarahan Maxwell .
"e..e itu saya sudah mengetuk pintu tadi tuan dan saya sudah berdiri sejak dua jam lamanya." jawab Maxwell seadanya.
Maxwell sedikit mengerutkan keningnya dan masih menatap kearah Hary dengan ganas.
" lain kali jangan masuk jika aku belum mempersilahkan masuk." jawab Maxwell yang tidak mau kalah.
Hary hanya bisa menghela nafas panjang karena itu.
"huff..., baiklah tuan saya minta maaf." ucap Hary dan hanya mendapatkan tanggapan dingin dari Maxwell .
" Sungguh nasib menjadi bawahan harus siap salah setiap saat.." ucap Hary dalam hatinya.
"Apa yang ingin kau laporkan..?" ucap Maxwell dengan suara dingin.
Mendapat pertanyaan dari atasannya yang sikapnya kembali ke setelan pabrik membuat Hary kembali harus extra sabar.
"Ini tentang laporan adanya acara lelang rahasia di dunia bawah tuan." jawab Hary sambil menyerahkan berkas yang menunjukkan detail barang barang selundupan yang akan dilelang.
Maxwell memilah-milah berkas tersebut sambil membaca setiap informasi tentang barang lelang yang tentunya hasil selundupan para pencuri harta di situs bersejarah.
banyak barang yang di informasikan dalam dokumen tersebut dari vas bunga peninggalan kerajaan Romawi hingga lukisan bersejarah yang sudah lama hilang.
bahkan ada banyak koleksi antik yang tentunya entah hasil curian dari mana.
berbagai perhiasan peninggalan kerajaan jaman dulu juga ikut dilelang.
namun ada satu barang lelang yang sangat menarik perhatian Maxwell .
"Black Diamond .." gumam Maxwell yang membaca informasi tentang sebongkah berlian hitam yang sangat langka yang begitu menarik perhatian nya.