NovelToon NovelToon
Di Jual Ke Boss Mafia Mengubah Nasib

Di Jual Ke Boss Mafia Mengubah Nasib

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mafia / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Cinta pada Pandangan Pertama / Dark Romance / Tamat
Popularitas:361
Nilai: 5
Nama Author: Wuna.Chanz

[∆Larang meniru karya asli Wuna.Chanz∆] Berlian Gozhali, anak bungsu dari keluarga emas Gozhali gagal lolos ujian kerja di perusahaan, membuat dirinya di siksa dan di tindas oleh keluarganya, Tyno Gozhali, kepala keluarga Gozhali memutuskan untuk menjual Berlian ke seorang Boss Mafia paling berkuasa di negaranya, apakah nasibnya semakin buruk? atau baik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wuna.Chanz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Anak Buahku

..."Oke?", tanya Felix ke Berlian, Berlian menghela nafas geram walau akhirnya mengangguk, Felix lanjut menggendong Berlian, membawanya ke mobil, lalu menaruhnya di kursi mobil penumpang belakang, Felix berjalan menuju bagian lain mobil, masuk ke mobil, duduk di bagian penumpang belakang mobil di samping Berlian, Martin mengendarai mobil nya, menyalakan mesin, berjalan keluar dari bagian depan mansion Gozhali....

...Di tengah perjalanan, Berlian agak canggung karena yang di bisikkan Felix membuatnya terngiang-ngiang, yaitu......

...* Nurut, atau aku bakal buat kamu tetap di keluarga ini?, atau aku bakal pukuli kamu juga, mau? sekarang nurut, selama kamu nurut kamu aman sama aku *...

...Felix menoleh ke Berlian, merapihkan sehelai rambut Berlian, sebelum Felix bertanya ke Berlian dengan sedikit lembut, membuat Martin sedikit terkejut mendengar suara Felix nya yang lembut jarang terdengar....

..."Kamu punya ponsel?", Berlian menoleh lalu menggelengkan kepalanya, Felix sedikit terkejut tapi wajahnya datar, Felix bertanya dengan penasaran, seperti ingin mengenali Berlian dengan lebih baik....

..."Kenapa gak punya?", Berlian mengangguk, menjelaskan dengan singkat....

..."Papah, sama Mamah aku gak izinkan aku punya ponsel, alasannya nanti aku gak bisa fokus belajar, aku di pinjamkan ponsel sih sebenernya, sama kak Vanes, tapi di batasin, cuman satu jam doang bolehnya", Felix jelas terkejut dengan fakta itu, lalu menghela nafas, sebelum Felix menawarkannya....

..."Mau ponsel?", Berlian antusias dengan tawarannya Felix, tapi Berlian berpikir sejenak lalu memiringkan kepalanya sedikit, bertanya untuk memastikan....

..."Boleh?", Felix terkekeh kecil, lalu melepaskan Berlian, menoleh ke depan jendela depan mobil, Felix mengangguk, Martin memberhentikan mobil di lampu merah jalan raya, Martin menatap ke arah mereka melalui kaca spion mobil, lalu Martin bertanya....

..."Boss, jadi kita mau beli ponsel dulu?", Felix mengangguk, Martin balas mengangguk, mobil lanjut berjalan setelah lampu hijau, mobil berhenti di perusahaan elektronik, , Felix turun, berjalan ke sisi lain mobil, membukakan pintu mobil untuk Berlian, menunggu Berlian turun dari mobil, Berlian ragu untuk keluar dari mobil, karena malu mengingat berita dirinya yang gagal ujian perusahaan yang sudah tersebar di mana mana, Berlian jelas malu, Felix bingung, jelas Felix belum tau apa apa tentang latar belakang Berlian, dengan penasaran Felix bertanya....

..."Kenapa?", Berlian menggelengkan kepalanya, Felix mengangguk, lalu berjongkok di lantai dengan pintu mobil terbuka, Felix tau kalau Berlian kenapa napa, Felix bertanya dengan lembut, berusaha membuat Berlian nyaman....

..."Mau kedalam?", Berlian menjawab dengan bingung....

..."Gak tau..", Felix mengangguk, lalu berdiri, menoleh ke Martin, memanggil Martin....

..."Tin, beli ponsel", Martin mendengar perintah itu langsung keluar dari mobil, menoleh ke Felix, sebelum menjawab perintah dari Felix....

..."Siap Boss, ponsel apa?", Felix menoleh ke Berlian, Berlian menoleh juga, Berlian bertanya dengan bingung....

..."Hm?", Felix mengangguk singkat lalu menatap ke Martin, memberi tahu apa yang harus Martin beli....

..."Ponsel terbaru saja, warna nya... merah muda", Martin mengangguk, menghampiri Felix setelah menutup pintu mobil pengemudi di depan, Felix memberikan kartu kredit hitam nya ke Martin, Martin mengambilnya lalu pergi masuk ke toko teknologi, Felix menoleh ke Berlian yang masih murung, Felix menghela nafas, berjongkok lagi di samping mobil seperti sebelumnya menghadap ke Berlian, setelah itu Felix bertanya tentang keadaannya....

..."Kamu kenapa? kok... cemberut gitu?", Berlian menunduk, menggelengkan kepalanya, Felix jelas tau Berlian kenapa napa seperti biasanya, Felix memegang tangan nya, menariknya sedikit agar Berlian menoleh ke arahnya sebelum Felix berbicara....

..."Kamu gak perlu bertingkah kuat waktu bersama aku, kamu aman bersama ku, karena kamu udah menjadi anak buahku, semua anak buahku ungkapin perasaannya padaku, katakan", Berlian menghela nafas, sedikit lega mengetahui itu, lalu Berlian akhirnya mengakuinya walau ragu ragu....

..."Aku .. aku gak tau kenapa, perasaan ku kayak aneh aja, campur aduk, ayahku dulu sayang ke aku tapi sekarang dia jual ku ke kamu, aku ... aku ngerasa kayak sampah keluarga", Felix mengangguk mendengarkan seluruh keluh kesahnya, Berlian berkaca-kaca tapi terus melanjutkan bercerita...

..."Terus.. semua keluargaku memukuliku karena aku tidak lolos ujian perusahaan", Felix sedikit kesal dengan fakta itu, Berlian menghela nafas lega setelah mencurahkan isi hatinya, lalu tersenyum ke arah Felix....

..."Makasih udah mau dengerin", Felix mengangguk mengelus rambutnya Berlian dengan lembut, lalu menjawab dengan lembut, menenangkan Berlian....

..."Gak usah khawatir, kamu anak buahku yang harus sempurna, aku bakal obatin kamu, mana luka mu? sini aku liat", Berlian menaikkan lengan bajunya, menunjukkan lebam lebam, Felix jelas marah karena budak baru nya sudah di lukai, Martin kembali mengambil kantung belanja ponselnya, berbicara dengan tegas tapi pelan tanpa mengganggu....

..."Ini Boss", Felix menoleh, melepaskan Berlian, lalu Felix berdiri, mengambil kantung nya, menyerahkan ke Berlian, Berlian mengambil nya lalu melihat isi nya, sedikit terkejut, sebelum bertanya sambil menatap ke arah Felix dan Martin....

..."Kok ada laptop, Tablet, dan dua ponsel?", Berlian menoleh ke Felix, Felix menoleh ke Martin, Martin tersentak lalu tersenyum gugup, menjawab dengan pelan....

..."Di rekomendasikan sama penjualnya", Felix mengangguk, Martin mengembalikan kartu kredit hitamnya ke Felix, Felix menerimanya lalu menoleh ke Berlian, membungkuk, Felix berbicara ke Berlian dengan lembut seperti bisikan....

..."Buka nya di mansion ku, oke?", Berlian mengangguk patuh, perjalanan di lanjutkan, Berlian melihat ke sekeliling jalanan, yang sepi, gelap, saat masuk ke bagian wilayah berbeda, bangunan lebih terang, orang orang di sana memakai pakaian yang sama seperti sengeja di rancang sama, termasuk gaya rambut, Felix berbicara dengan bangga....

..."Selamat datang di wilayah ku", Berlian sedikit terkejut, bertanya memastikan benar ini wilayah milik Felix....

..."Wilayah mu?", Felix menoleh dan tersenyum tipis, mengangguk, menjawab dengan bangga yang jelas....

..."Wilayah Genova"....

...-Bersambung-...

...Buku Harian Felix...

...Dear Diary, hari ini seperti biasanya, seperti kemarin, tapi karena Berlian, aku merasa kriminalitas ku lebih berwarna-warni dan menyenangkan, aku tau Berlian memiliki potensi lain di balik keluguannya, aku akui dia benar-benar tercuci otak dengan pikirannya yang terlalu positif....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!