pada kehidupan pertamanya, Amira adalah seorang prajurit wanita yang kejam dan bar-bar, dia dibenci oleh para pembesar di negaranya karena tindakannya yang selalu seenaknya dalam memberantas kejahatan.
kehidupan Amira berakhir, saat pesawat yang dinaiki meledak dalam perjalan misinya.
Jiwanya, masuk dalam raga permaisuri yang lemah dan buruk rupa di jaman kuno, yang membuat dirinya bingung dan prustasi.
-Apakah dia sanggup mejalani kehidupan keduanya disana?!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nolis Tiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32.
Di belakang permaisuri, Wu Minghao juga ikut berlari dengan tubuh yang gemetar karena takut.
Wu Minghao takut, jika terjadi peperangan, maka pihak mereka akan kalah karena hanya memiliki sedikit pasukan yang tersisa.
Wu Minghao tidak ingin di jadikan.....tawanan perang, yang akhirnya nanti akan menjadi 'BUDAK NAFSU' para prajurit kekaisaran Naga Sejati atau menjadi pelayan tingkat rendah di kekaisaran lawan.
"suamiku......suamiku......!" panggil permaisuri Han Mayleen.
"Ayahanda....... ayah!" panggil Wu Minghao di belakang Han Mayleen.
BRAK.....!
"BERHENTILAH MEMBUAT MASALAH! JIKA KALIAN BERDUA TIDAK BERSIKAP EGOIS, HAL INI TIDAK AKAN TERJADI PADA KEKAISARAN SERIGALA PERAK.!" teriak kaisar Wu Honghui emosi ke arah istri dan anaknya itu.
Permaisuri Han Mayleen dan Wu Minghao terdiam dengan mata yang sudah berkaca-kaca, mereka sama sekali tidak menyangka jika kaisar Wu Honghui akan berteriak dan membentak mereka di hadapan seluruh anggota rapat kekaisaran.
Sedangkan kelima selir kaisar yang baru saja berjalan masuk ke aula rapat, terlihat menyunggingkan senyum sinis ke arah Han Mayleen dan Wu Minghao, yang sedang di permalukan oleh kaisar di depan para pejabat dan pembesar istana itu.
-----_----***------_--_-
TRAK.....TRAK .....TRAK.....
Permaisuri Han Mayleen dan putri Wu Minghao segera berlari keluar dari aula rapat, untuk menuju ke arah kediaman milik permaisuri dengan air mata di wajahnya.
Mereka tidak menyangka jika kaisar Wu Honghui akan. Mengatakan hal tersebut dengan lantang di depan semua orang, terlebih lagi ada kelima selir kaisar yang terlihat meremehkan keduanya.
Permaisuri Han Mayleen merasa sangat terpukul dengan kejadian itu, dia yang selalu di puja dan di agungkan oleh seluruh rakyat di kekaisarannya, akhirnya harus merasakan rasanya di permalukan di depan semua orang.
Dia melihat tatapan para pembesar dan pejabat itu yang penuh dengan permusuhan kepadanya, membuat hati permaisuri Han Mayleen semakin tercabik-cabik.
"Ibunda......hu....hu....hu....!" panggil Wu Minghao sambil terisak.
Permaisuri Han Mayleen tidak menjawab panggilan anaknya.
Dirinya masih terguncang, mengingat semua perkataan suami yang mencintainya itu.
Andai saja anaknya itu tidak jatuh cinta pada kaisar Zhang Liqin dan mendapatkan penolakan dari orang nomor satu di kekaisaran Naga Sejati itu, mungkin Han Mayleen tidak akan melakukan sesuatu yang dapat menghancurkan hidupnya seperti ini.
Wu Minghao hanya bisa tertunduk dalam diam.....
Namun di dalam hatinya, dia masih memaki Lien Hua yang telah membuat kaisar Zhang Liqin jatuh dalam pesonanya, sehingga dirinya tidak dapat menggapai pria penuh pesona itu.
Walaupun dirinya telah menjatuhkan harga dirinya dengan menawarkan menjadi selir kaisar Zhang Liqin, tetap saja kaisar itu menolaknya.
kaisar Zhang Liqin bahkan tidak mau memandang wajahnya sedikit pun, meski dia sudah berdandan hingga berjam-jam lamanya.
Hati Wu Minghao.......hancur!!
Tapi, dengan apa yang terjadi hari ini, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa.
Pria pujaannya sekarang membawa 40.000 orang pasukan untuk menyerang kekaisaran milik ayahnya, setelah permintaan b0d0hnya di kabulkan oleh ibundanya, agar menyerang kekaisaran Naga Sejati.
"BUKA GERBANG.!" teriak seseorang dari arah luar pintu gerbang istana.
Teriakan lantang itu membuat semua orang yang ada di dalam gerbang istana itu semakin gelisah.
Mereka menyadari, jika saat ini kaisar Zhang Liqin beserta pasukannya sudah berada di depan gerbang istana kekaisaran.
SRAK....
Kaisar Wu Honghui segera berdiri dari atas singgasananya.
"KALIAN BERGEGAS MEMBUAT BARISAN PENGHALANG DI DEPAN ISTANA! DAN UNTUK PARA PEMBESAR DAN PEJABAT ISTANA, AMBIL SENJATA KALIAN DAN BERPERANG BERSAMA ZHEN!" titah kaisar Wu Honghui dengan suara menggelegar.
Setelah suara kaisar Wu Honghui jatuh, mereka segera berhamburan untuk menjalani perintah.
"HEY! APA KALIAN TULI, HAH?! BUKA GERBANGNYA! ATAU KAMI AKAN SEGERA MENGHANCURKAN KEKAISARAN INI.!" teriak lantang prajurit kekaisaran Naga Sejati.
Teriakan dari luar gerbang istana itu membuat para prajurit kekaisaran serigala perak itu semakin menciut.
Wajah mereka memucat dengan keringat yang sudah mengucur deras di tubuh mereka masing-masing.
Para pasukan inti kekaisaran Naga Sejati itu terlihat gagah di atas punggung kuda mereka masing-masing. Dan bersiap untuk segera melakukan penyerangan.
DRAP......DRAP.......DRAP.....
Kaisar Wu Honghui berjalan keluar dengan prajurit yang ada dan langsung memerintahkan penjaga gerbang untuk membukanya.
"BUKA GERBANGNYA BIARKAN MEREKA MASUK!" titah kaisar Wu Honghui lantang.
CEKLEK....!
KRIEETT....!
BANG...!
Pintu gerbang istana yang kokoh itu akhirnya terbuka.
Kaisar Wu Honghui melihat dengan mata kepalanya sendiri, saat ini kaisar Zhang Liqin dan permaisuri Lien Hua duduk dengan gagah di atas kuda mereka masing-masing.
Di belakang mereka, terdapat 40.000 orang pasukan yang siap berperang. Hal ini membuat jantung kaisar Wu Honghui berdegup sangat kencang, karena merasa khawatir dan takut.
Walau begitu, sebuah senyuman terbit di wajahnya dan mempersilahkan para tamu yang datang itu masuk ke halaman depan istana kekaisaran serigala perak itu.
Kaisar Wu Honghui berusaha untuk mencoba bernegosiasi dengan mereka, agar tidak terjadi pertumpahan darah di wilayah istana kekaisaran.
"selamat datang di kekaisaran serigala perak, kaisar Zhang Liqin dan permaisuri Lien Hua.!" sambut ramah kaisar Wu Honghui sambil menundukkan kepalanya sedikit.
"Cih! Dasar munafik.!" gumam Lien Hua.
Melihat hal sambutan itu, Lien Hua berdecih kesal.
Dirinya sangat membenci pria paruh baya di hadapannya ini! Yang selalu bersikap wibawa di depan, tetapi menyerang dari belakang.
Kaisar Zhang Liqin melirik ke arah permaisurimya, melalui ekor matanya.
Dia melihat wajah sang istri yang berubah, walau Lien huabmemakai cadar tipis di wajahnya.
Kaisar Zhang Liqin yakin, jika permaisurinya saat ini tidak nyaman dengan sambutan yang di lakukan oleh kaisar Wu Honghui.
"Tidak usah berbasa basi sekarang katakan 'MENYERAH atau BERPERANG ' ?" ujar kaisar Zhang Liqin dengan nada tegas.
Ucapan kaisar Zhang Liqin membuat semua orang yang ada di sana membulatkan matanya.
Benar-benar pria yang angkuh...!
Kaisar Zhang Liqin bahkan tidak menjawab keramahan yang di berikan oleh kaisar Wu Honghui.
"Huuuffttt....!"
kaisar Wu Honghui menarik nafasnya panjang, sebelum dia mengajak kaisar dan permaisuri kekaisaran Naga Sejati itu untuk masuk ke dalam aula istana.
"Bagaimana jika kita membicarakan hal ini di dalam aula istana, yang mulia kaisar Zhang Liqin?!" ujar kaisar Wu Honghui menawarkan.
Mendengar ucapan Wu Honghui, Lien Hua langsung menatap nyalang orang no satu di kekaisaran serigala perak itu dengan penuh kebencian.
"Apakah telinga anda sudah menjadi tuli karena tua, kaisar Wu Honghui?! Suami saya sudah berkata dengan jelas tadi, katakan.....apa keputusan anda? Menyerah dan menjadi budak dari kekaisaran Naga Sejati atau..... BERPERANG!" ujar Lien Hua dengan nada datar dan tegas.
"*Benar-benar wanita tangguh yang kejam*!" ujar semua orang di dalam hatinya.
"Ekhem! Bisakah kita membicarakan hal ini di dalam aula kekaisaran, yang mulia?
"TIDAK BISA!!!"
-------------bersambung---------