"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Hanya Pelarian
"Elin benarkah itu kau?". Ciara menatap seorang wanita di depan rumahnya, wanita yang sudah lama tidak dia lihat "Elin...."
"Iya tante ini aku... kenapa tante seperti melihat orang lain saja?". Elin memeluk Ciara gemas sudah lama dia tidak melihat wanita paruh baya yang menganggapnya putrinya sendiri "Aku bawa oleh-oleh untuk tante dan om"
"Elin repot-repot... Tante senang kau berada di sini"
"Terimakasih tan.....oh iya aku dan Lily akan keluar sebentar, sudah lama kami tidak nongkrong"
"dia sedang siap-siap". Ujar Ciara
Disaat yang bersamaan Lily pun keluar dari kamar, wajahnya sedikit pucat dan cemas dia bahkan menyapa saudaranya dengan nada sedikit rendah dan tidak riang seperti biasa
"Kau sudah disini, ayo pergi kita ke kafe SC saja".
"Kafe SC? Kau ingin menemui seseorang". Tanya Elin penasaran, pertanyaan itu hanya di balas anggukan oleh Lily
Tanpa menoleh sama sekali pada sang Ibu, Ciara hanya bisa melihat raut wajah tidak karuan dari Lily . Belakangan ini dia bertingkah aneh, apa dia ada masalah?
Sesampainya di Kafe SC lily diarahkan pada ruangan privat di kafe itu, Elin yang sejak tadi melihat wajah cemas sahabatnya lantas menghentikan langkah wanita itu
"Sejak tadi kau hanya diam dan cemas, coba lihat aku sebentar". Elin menahan bahu sahabatnya dengan gemas "Siapa yang akan kau temui di sana?!"
"Aku tidak tahu".
"Huh tidak tahu?". Elin berdecak kesal sampai pada akhirnya Lily mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan chatnya dengan seseorang di sana juga foto yang tidak asing baginya "Kau sudah lama di eropa dan bekerja dengan Tuan Alex, setidaknya kau pasti mengenalnya?"
"Itu....ah lupakan dia Ly, aku tahu jika tuan Alex dan dia sudah putus wanita itu juga sudah punya pasangan".
"Putus saja atau terpaksa?". Lily menghela nafas dengan kasar lalu melanjutkan langkahnya keruangan yang sudah di pesankan oleh wanita yang menghubunginya
Sementara Elin hanya bisa mengikuti wanita itu dari belakang mewanti-wanti jika kejadian berikutnya tidak akan mengenakkan . Kuharap nenek sihir itu tidak bertingkah lagi, buat muak saja
Dan benar saja saat Lily membuka pintu khusus itu, tubuhnya kaku seketika melihat pemandangan yang membuat hatinya terluka begitu saja amat dalam wanita itu di khianati untuk pertama kalinya
Alex dan Michelle yang saling berciuman mesra menyadari keberadaan seseorang yang tidak seharusnya berada di sana
"Lily!".
Alex berdiri memastikan Lily yang hanya bisa diam, mereka sudah akan menikah karena harta berharga Lily sudah dia ambil secara paksa
"Ly... Ini tidak seperti..."
"Kami balikan". Michelle memotong pembicaraan pria itu "Ada kesalahpahaman yang membuat kami berpisah, dan kami akan kembali bersama sebentar lagi hanya sampai masalah kami berakhir"
"Ternyata ini...ini yang anda sembunyikan selama ini". Ujar Lily dengan hatinya yang sudah terbakar mengingat masa yang mereka lewati bersama "Anda mempermainkan saya..."
“Lily aku tidak bermaksud begitu".
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi pria itu dengan keras, satu tamparan yang harusnya dia berikan sejak awal pria itu mengambil mahkotanya yang berharga
"Sekarang saya tanya, anda ingin kembali kepada kekasih anda...atau melanjutkan pernikahan ini?". Lily yang bertanya seperti orang bodoh meski dia tahu dia tidak akan mendapatkan jawaban yang dia inginkan sama sekali
"Aku.....Lily aku sudah mengambil milik mu yabg berharga, tentu aku akan menikahi mu.... Tapi aku perlu mengulur waktu"
"Kita batalkan saja".
Lily mengambil keputusan bersamaan dengan air matanya yang merambat turun begitu saja, dia tahu jika Alex mengulur waktu itu sama saja menunda perpisahan mereka
"Lily...apa yang kau maksud kau tahu jika kita melakukannya tanpa pengaman? Bagaimana jika kau mengandung anak ku?"
Alex mengingat kembali percintaan mereka, pria itu mencumbui Lily dengan kesadaran penuh bukan hanya sekali dan dia tahu kemana akhir dari apa yang mereka perbuat
Di sisi lain hatinya masih berdesir pada wanita itu tentu dia ingin bersama Lily, hatinya sangat kacau karena cinta pertamanya kembali tiba-tiba
"Tidak saya tidak mau, saya akan menanggungnya sendiri...kita hentikan penikahan ini!". Lily memberi keputusan tegas
"Lily! Tunggu!". Alex hendak menahan wanita itu, namun Elin sudah lebih dahulu menghalanginya mendorong pria itu menjauh dari Lily
"Hentikan! Anda memang tidak pernah berubah sejak awal! Jika anda hanya membuat teman ku sebagai pelarian sebaiknya hentikan! Sembuhkan dulu hati anda hingga benar-benar bersih!". Elin menatap tajam pria itu karena dia sangat mengenal Alex "Anda adalah orang paling menjijikan sekaligus orang paling menyedihkan yang pernah saya tahu!"
"Elin..ini tidak seperti yang kau pikirkan, aku benar-benar mencintai Lily.... Aku tidak akan mengambil resiko sebesar itu jika bukan..."
"Anda memaksanya untuk melakukan pelarian!".
Elin menghela nafas dengan kasar tangannya terkepal hendak memukul wajah pria itu "jika saya tidak bekerja pada tuan Anderson mungkin saya akan menghabisi anda sekarang!". Lily menatap tajam Michelle di belakang sana
Wanita yang terlihat sempurna itu tidak sesempurna fisiknya dia seperti nenek sihir busuk hatinya yang mencuri tubuh wanita cantik untuk jiwanya
"Kuharap kau mendapatkan karma untuk apa yang kalian lakukan!".
Elin mendorong Alex menjauh darinya lalu memutuskan untuk mengejar Lily, wanita itu pastilah shock mendapati apa yang baru saja terjadi
Sepanjang perjalanan pulang Lily tidak berhenti menangis tanpa suara menangisi hal tragis yang terjadi padanya, dia tidak akan kembali pada Alex karena itu adalah prinsip terbesar dalam hidup nya
Elin menghentikan mobilnya di depan rumah Lily tanpa turun dari sana dia fokus pada sahabat yang ada di sampingnya
"Lily....kau tidak apa? Katakan sesuatu? Jangan membuat ku cemas".
"Aku akan resign Lin, aku tidak ingin bertemu dengan Alex lagi". Lily tampak menegarkan dirinya "aku akan pergi ke kota lain, dan menetap di sana"
"lalu bagaimana dengan mu li? Mungkin saja kau akan mengandung anak Alex"
Lily menggeleng hatinya yang terluka tidak lebih dari setengah tahun, luka hatinya sudah cukup mengajarkannya jika dia tidak akan jatuh cinta sekarang dan mungkin untuk selamanya
Luka yang di berikan oleh dua pria itu membuat hatinya mengeras seketika
"Aku akan menganggapnya sebagai musibah Lin, sejak pertama aku melihat Alex...aku tahu banyak hal yang dia sembunyikan dari ku, sampai sekarang aku tahu alasannya"
Wanita yang tampak tegar itu tidak terlihat seperi itu itu, karena sudut matanya yang basah dan tidak mengering meski kata demi kata yang di ucapkan Lily terdengar tegar
"Ly... Aku mungkin tidak akan bisa mengikuti mu, tapi aku akan mendukung jika ini keputusan mu"
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua