NovelToon NovelToon
Pengasuh CEO Cacat

Pengasuh CEO Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Era Pratiwi

Membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk pengobatan orang yang sangat ia sayangi, membuat seorang Fiorella harus merelakan sebagian kebebasan dalam kehidupannya.
"Pekerjaannya hanya menjadi pengasuh serta menyiapkan semua kebutuhan dari anaknya nyonya ditempat itu, kamu tenang saja. Gajinya sangat cukup untuk kehidupan kamu."
"Pengasuh? Apakah bisa, dengan pendidikan yang aku miliki ini dapat bekerja disana bi?."
"Mereka tidak mempermasalahkan latar belakang pendidikan Dio, yang mereka lihat adalah kenerja nyata kita."
Akhirnya, Fio menyetujui ajakan dari bibi nya bekerja. Awalnya, Dio mengira jika yang akan ia asuh adalah anak-anak usia balita ataupun pra sekolah. Namun ternyata, kenyataan pahit yang harus Fio terima.
Seorang pria dewasa, dalam keadaan lumpuh sebagian dari tubuhnya dan memiliki sikap yang begitu tempramental bahkan terkesan arogan. Membuat Fio harus mendapatkan berbagai hinaan serta serangan fisik dari orang yang ia asuh.
Akankah Fio bertahan dengan pekerjaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Era Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PCC. 23.

Malam sebelumnya, Fio memilih untuk menjaga Arsen di rumah sakit. Sampai saat itu, belum ada perkembangan apapun untuk kondisi sang adik. Rasa khawatir dan sedih meliputi hidup Fio.

Namun ia sedikit terbantu oleh kehadiran Aurellia disana, entah sudah berapa banyak kebaikan yang telah ia berikan kepadanya. Bahkan untuk membalasnya dengan materi pun tidak akan pernah cukup, Fio merasa sangat berhutang Budi pada dokter cantik itu.

Bermaksud pulang setelah matahari pagi menyapa dunia, akan tetapi naas nya. Ia harus bertemu kembali dengan dosen yang membuat hidupnya penuh dengan drama, akan tetapi. Seakan dunia menyayanginya, kehadiran Elio dan Max telah menyelamatkan dari hal tersebut.

"Hhoam." Fio merenggangkan tubuhnya, dan masih ada sedikit untuk menguap.

Setelah merenggangkan tubuh itu selesai, Fio baru menyadari jika ia masih berada di dalam ruangan kerja Elio.

"Tuan, maafkan saya." Fio langsung membenarkan dirinya.

Tidak ada tanggapan sedikitpun dari Elio, dan hal itu membuat Fio sadar jika ia tertidur sudah begitu lama. Ia merasa tidak enak dengan pria yang kini menatapnya, hanya dengan menunduk membuat Fio bisa menarik nafasnya dengan baik.

Tanpa Fio ketahui, pria yang sebelumnya begitu angkuh dan dingin itu telah mendapatkan informasi mengenai dirinya. Max dengan cepat menemukan semua data bahkan informasi sekecil apapun dari Fio, dan kini Elio mengetahui nya.

"Bersihkan dulu dirimu, disana ada ruang pribadiku. Gunakan kamar mandinya, sebentar lagi jadwal terapiku. Sana." Elio menunjukkan ke arah sebuah ruangan lain yang berada disana kepada Fio.

"Baik tuan." Tanpa pikir panjang, Fio menuruti ucapan itu.

Ketika bayangan Fio telah hilang, Elio menghubungi Max.

"Pastikan semua perawatannya, jangan ada satupun yang terlewatkan." Tegas, itulah yang Elio katakan.

"Tumben tuan, biasanya anda cuek dengan orang lain. Bahkan wanita manapun, tapi nona Fio. Jangan-jangan, anda suka ya." Max begitu penasaran.

"Diam!"

Percakapan terhenti, karena Elio merasakan perasaan yang berbeda dikala Max mengucapkan jika ia memiliki perasaan pada wanita itu.

"Huh! Max sialan." Keluh Elio, namun dada itu semakin berdetak cepat ketika Fio keluar dari ruangan pribadi nya.

"Anda mau langsung ke rumah sakit atau bagaimana tuan?" Fio berjalan mendekatinya.

"Sepertinya langsung saja, ayo." Elio menggerakkan kursi rodanya menuju pintu.

Fio mengikuti pergerakan dari Elio, hanya saja pria itu tiba-tiba saja berhenti dan tidak mengeluarkan ucapan apapun. Diam seperti patung, namun patung hidup yang bisa berbicara ketus.

"Hei!"

"Ah, iya tuan." Fio kaget, langkahnya berhenti seketika.

"Dorong, enak saja berjalan tanpa dosa." Kalimat demi kalimat yang pedas pun kembali keluar dari mulut manisnya Elio.

Hanya helaan nafas pelan yang keluar dari mulut Fio, sungguh keadaan yang tidak ingin ia hadapi kali ini. Mendorong perlahan kursi roda itu menuju lift khusus, sedangkan Max susah menunggu mereka di lobby.

Sepanjang perjalanan menuju lobby, keduanya masih menjadi perhatian orang-orang disana. Di luar dugaan, sesuatu hal yang menjadi penghambat pun datang.

"Tuan Elio, wah anda rupanya ada disini."

Barko yang sengaja datang ke perusahaan milik Elio, disaat ia mengetahui jika pria itu hadir. Berjalan dengan angkuhnya, Barko menatap sinis kepada Elio.

Seakan tidak ingin menanggapi hal tersebut, Elio memberikan isyarat kepada Fio untuk terus membawanya melewati hambatan itu. Fio pun mengetahui situasi yang ada, ia membawa Elio melewatinya.

"Aaaa." Seketika Fio berteriak, karena lengannya tertahan oleh sesuatu secara tiba-tiba.

Situasi saat itu semakin menjadi sorotan orang-orang sekitar, akan tetapi yang sangat mengejutkan adalah. Orang yang menahan lenga Fio itu adalah Ferdy, pria itu dengan penampilan sangat rapi berada disana.

"Lepas, lepas pak." Fio memberontak untuk melepaskan genggaman itu.

"Heh, apa hubunganmu dengan pria cacat ini?" Kalimat penuh penekanan itu tertuju pada Fio.

"Lepas! Anda tidak ada hak untuk mencampuri urusan hidup saya." Fio membalas ucapan itu.

"Dengar! Sampai kapanpun, kamu itu adalah wanita saya. Dengan kamu menyetujui hadir dalam acara itu, secara tidak langsung kamu sudah menyerahkan hidupmu pada saya. Camkan itu." Balasan Ferdy sangat tegas.

"Tidak, sampai kapan pun. Anda hanyalah orang tidak waras, yang terobsesi dengan pikiran g**la anda itu. Lepas." Dengan sekuat tenaga, Fio berhasil terlepas dari genggaman Ferdy.

Lalu dengan segera, Fio membawa Elio meninggalkan tempat tersebut. Dengan emosi yang begitu besar, Fio menahan air mata yang sudah hampir jatuh dari kedua matanya. Dan Elio, ia saat itu bukan tidak tahu mengenai apa yang terjadi pada Fio dan juga Ferdy. Karena informasi yang ia dapatkan sudah menjelaskan semuanya, hanya Fio belum mengetahui siapa Ferdy.

"Loh tuan, nona Fio. Lama amat, beli gue didalam mobil." Max muncul ke sisi keduanya dan membukakan pintu mobil yang sudah siap.

Plak!

"Lah, kena geplak. Apa lah tuan ini, sakit ini." Max mengusap kepalanya karena Elio memukulnya.

"Mmm, tuan Max. Sebaiknya kita masuk dulu ke dalam mobil, tolong bantu tuan." Fio semakin merasa tidak nyaman untuk berlama-lama disana, karena masih ada sorot mata yang memperhatikan mereka.

"Hhmm, oke." Dengan kening yang berkerut, Max dan Fio membantu Elio untuk masuk ke dalam mobil.

Disaat Fio membuka pintu disamping kemudi, suara tegas itu seakan menariknya.

"Duduk dibelakang."

"Tapi tuan, nanti anda tidak nyaman." Karena biasanya Fio akan berada dikursi depan selama menemani Elio terapi dan kemana pun.

"Belakang!" Dengan cukup tegas, membuat Fio terpaksa menurutinya.

"Udah nona, ikuti saja. Mood nya lagi jelek, mampus kita nanti."

Max menyadari jika ada perubahan pada Elio saat itu, jika tidak menurutinya bisa membawa petaka nantinya. Dengan terpaksa, Fio berpindah tempat disamping Elio.

"Ganti judul tugas akhir mu dengan apa yang sudah aku tulis disana, mulai besok lakukan penelitian. Jangan banyak begong, lamunan mu itu tidak akan membantu apapun." Elio melempar sebuah berkas kepada Fio dengan begitu kasar.

Karena begitu kaget, Fio hanya bisa terdiam menerima berkas tersebut. Kedua tangannya membuka satu per satu halaman yang ada, kedua mata itu seketika melebar. Sangat tidak ia percayai, karena berkas itu berisikan judul bahkan langkah-langkah dalam menyusun tugas akhirnya.

Belum bisa merasa bahagia, di akhir halaman yang ada. Seketika kedua mata Fio membulat, MS (Mega Satya). Itu merupakan nama perusahaan milik Elio sendiri, lalu Fio beralih menatap ke arah pria disampingnya itu dengan tatapan penuh pertanyaan.

Mendapati dirinya sedang menjadi tatapan seseorang, membuat Elio berdengus kesal.

"Jaga matamu, jika bosan melihat. Akan aku colok keduanya." Disaat mulutnya berbicara, namun detak jantung Elio begitu berdebar.

"Tuan, anda sedang tidak bercanda kan? Ini semua, bukannya atas nama perusahaan anda sendiri?" Fio tidak menyangka atas apa yang ia terima.

"Mata mu rabun, hah!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!