"Ayah bukanlah ayah kandungmu, Shakila," ucap Zayyan sendu dan mata berkaca-kaca.
Bagai petir di siang bolong, Shakila tidak percaya dengan yang diucapkan oleh laki-laki yang membesarkan dan mendidiknya selama ini.
"Ibumu di talak di malam pertama setelah ayahmu menidurinya," lanjut Zayyan yang kini tidak bisa menahan air matanya. Dia ingat bagaimana hancurnya Almahira sampai berniat bunuh diri.
Karena membutuhkan ayah kandungnya untuk menjadi wali nikah, Shakila pun mencari Arya Wirawardana. Namun, bagaimana jika posisi dirinya sudah ditempati oleh orang lain yang mengaku sebagai putri kandung satu-satunya dari keluarga Wirawardana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Dibuntuti
Zayyan mengemudikan mobil sengaja berkeliling kota untuk mengecoh kendaraan yang mengikutinya dari belakang. Dia akan ngebut ketika jalanan sepi.
Walau keadaan terasa menegangkan, tetapi Zayyan selalu berusaha bersikap tenang. Pikiran dan pandangannya fokus ke jalan yang dilaluinya.
Mulut Shakila tidak berhenti berdoa agar mereka bisa selamat. Sesekali dia melihat ke arah belakang.
"Kak, hubungi Alex pakai ponsel Ayah!" titah Zayyan.
Shakila mengambil handphone di saku baju Zayyan. Lalu, dia mencari nomor kontak Alex.
"Halo, Alex!" ucap Zayyan.
"Ada apa, Om?" tanya Alex di seberang sana.
"Mobil Om ada yang mengikuti sejak keluar dari rumah sakit. Om akan kirim foto mobil itu. Tolong lacak pemilik plat nomornya!"
"Oke, Om."
Shakila pun mengambil foto mobil merah yang mengikuti. Segera dia kirim ke Alex untuk dilacak siapa pemiliknya.
Baru saja dimatikan, handphone itu berdering. Ada nama Pak Darmawan di layar.
"Ayah, Om Darmawan menelepon."
"Tolong angkat, Kak. Siapa tahu itu penting."
"Assalammualaikum. Ada apa, Om?"
"Non Shakila? Kebetulan ada yang mau Om katakan. Om menyewa bodyguard untuk menjaga kamu. Orang itu naik mobil berwarna merah."
"Jangan-jangan mobil yang sedang mengikuti kita itu adalah bodyguard yang dikirim oleh Om!"
"Iya. Om lupa tadi mau bilang itu ketika kalian akan pulang."
Mendengar itu Zayyan dan Shakila merasa tenang. Ternyata bukan orang yang berniat mencelakai mereka.
"Sebenarnya Ayah juga sudah menyewa bodyguard untuk aku, Om. Hanya saja dia suka naik motor," kata Shakila diiringi tawa kecil.
"Tidak apa-apa. Om ingin ada yang menjaga kamu full 24 jam."
Orang yang disewa oleh Zayyan untuk menjaga Shakila hanya ketika gadis itu jauh dari ayahnya. Biasanya dari pagi sampai malam, tidak 24 jam.
Akhirnya Shakila dan Zayyan pulang ke rumah. Mereka pun mendapat balasan dari Alex tentang siapa pemilik plat nomor mobil.
***
"Kamila," panggil Shakila dan temannya itu menoleh. "Aku mau tanya sesuatu sama kamu."
"Apa itu?" tanya Kamila.
Husna yang sedang memeriksa pesanan langganan online pun menoleh ke arah mereka. Karena penasaran apa yang sedang mereka bicarakan, dia pun menggeser kursinya, mendekat.
"Dulu, saat ada pergantian pemimpin di perusahaan AW GRUP, gimana reaksi karyawan?" tanya Shakila.
"Rame, lah! Pada heboh semua," jawab Kamila.
"Ramenya gimana? Pada protes?" tanya Shakila lagi karena masih penasaran.
"Bukan. Rame karena yang naik jabatan itu Pak Mario bukan Silvia. Lalu, ternyata Pak Mario itu anaknya Pak Arya. Kemudian, gaji karyawan dinaikkan sepuluh persen," jawab Kamila.
Shakila dan Husna sampai menganga mendengar penjelasan dari Kamila. Keduanya baru tahu itu karena di kantor mereka dulu tidak terdengar ada kenaikan gaji karyawan.
Sekarang Shakila paham kenapa karyawan di kantor pusat perusahaan AW GRUP terlihat tenang dan masih bekerja dengan baik. Pastinya nanti dia akan memberi tahu hal ini kepada Zayyan.
"Aku mau pergi ke rumah sakit. Toko aku percayakan kepada kalian. Besok akan ada dua karyawan baru yang membantu. Ajari mereka dengan bener," kata Shakila dengan ekspresi senang.
"Hati-hati dijalan!" kata Husna.
"Enak banget Shakila dia jaga sama bodyguard tampan kayak aktor Thailand," gumam Kamila yang melihat seorang laki-laki membukakan mobil untuk sang bos.
"Nanti aku bilangin sama Shakila kalau kamu naksir sama David. Siapa tahu masih jomblo," ujar Husna sambil tertawa kecil.
Orang kiriman Widuri yang belakangan ini sering mengawasi Shakila, mengikuti mobil merah itu dari belakang dengan diam-diam. Namun, David menyadarinya.
"Non, kita dibuntuti," kata David yang fokus kembali ke jalanan yang sedang mereka lalui.
"Kita kecoh. Jangan sampai mereka mengetahui tujuan kita," ucap Shakila sambil memotret mobil yang membuntutinya.
David membawa mobilnya sampai belusukan ke perkampungan warga pinggiran kota. Begitu mobil yang mengikuti tidak terlihat lagi, baru dia berkendara menuju ke rumah sakit.
Shakila mengirimkan foto mobil yang mengikutinya ke Zayyan. Dia mendapatkan perintah ini dari sang ayah. Jika ada hal yang mencurigakan segera memberi tahu dan harus waspada kepada keadaan disekitar.
Begitu masuk ke ruang rawat, ada Kakek Rama dan Pak Adji. Shakila senang melihat mereka.
"Semoga Arya cepat pulih dan kembali kesadarannya," kata Pak Adji dan Shakila meng-aamiin-kan.
"Shakila, Om penasaran sekali sama ayahmu itu. Sebenarnya pekerjaan dia itu apa?" tanya Pak Adji.
"Tukang jualan kain batik, Om," jawab Shakila dengan senyum lebar.
"Masa tukang jualan batik, tapi cara berpikirnya sangat tajam dan akurat."
"Kata Ayah, sewaktu kecil cita-citanya ingin menjadi James Bond, karena keren bisa segalanya. Tapi, tidak kesampaian. Jadinya dia kuliah ambil jurusan bisnis dan manajemen. Lalu, meneruskan usaha leluhurnya."
Pak Adji dan Kakek Rama sampai tertawa. Mereka senang bisa kenal dengan Shakila dan Zayyan.
Sementara itu orang yang sedang dibicarakan oleh Shakila dan Pak Adji, sedang melakukan pemeriksaan surat-surat berharga milik Arya. Zayyan membantu Pak Darmawan untuk mengusut pengalihan saham 35% itu adalah pemalsuan. Karena itu bukan hak Mario.
"Miranda itu sejak masih muda hidupnya boros dan suka berfoya-foya. Padahal, dulu sewaktu bercerai dengan Arya, dia mendapatkan harta cukup banyak. Seharusnya dia jadikan modal uang miliaran itu. Malah digunakan untuk liburan keliling dunia bersama kekasihnya," kata Pak Darmawan dengan nada kesal.
"Apa Miranda menikah lagi setelah bercerai dari Arya?" tanya Zayyan.
***
Tetap Shakilla prioritas mu pk Arya