Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Anin yang saat ini tengah di hibur oleh Leon sedangkan disisi lain, Arya kini sedang pusing tujuh keliling begitu harus menerima permasalahan hidup yang harus ia jalani.
Novi saat ini tengah mengandung anaknya, dan Anin sudah tidak peduli lagi padanya, belum lagi Arya mendapatkan surat perintah dari kantor kalau ia masih bisa bekerja di C.A Group tapi di anak cabang perusahaan, itu pun Arya bekerja hanya sebagai karyawan biasa.
Runtuh sudah harga diri Arya ketika ia kembali ke setelan awal dimana pertama kali Arya bertemu dengan Anin, yaitu hanyalah sebagai karyawan biasa.
Tentu saja Arya tidak mau menerima perintah tersebut. Semua karyawan tahu ia adalah wakil presdir perusahaan, bagaimana jadinya kalau semua karyawan tahu ia turun jabatan menjadi karyawan biasa. Bukannya bekerja tenang, ia malah stress menghadapi mulut para karyawan yang suka membicarakannya.
Pada akhirnya Arya memilih lebih baik ia bekerja di perusahaan lain. Selagi Anin tidak menggugat cerai dirinya, Arya akan berusaha untuk merebut hati Anin kembali padanya.
Namun masalahnya kini, Novi tengah hamil anaknya. Anak yang tidak Arya harapkan dalam hidupnya. Arya jadi menyesal kenapa ia tak mengabulkan permintaan Anin untuk memiliki anak.
“Ini semua karena Kau yang suka pamer ! Dasar wanita bodoh ! Sudah Ku bilang tutup rapat mulut mu dan jaga sikap mu ! Tapi Kau malah haus akan validasi !”
Arya memarahi Novi dan Novi hanya diam saja.
“Mas, itu karena Aku mencintai mu !” lirih Novi
“Lagi pula Aku sedang mengandung anak mu sekarang, bukan kah seharusnya Kita menikah ?” ucap Novi lagi.
“Tutup mulut mu ! Sampai kapan pun Aku tidak akan menikahi mu !” kata Arya yang membuat Novi sakit hati mendengarnya.
“MAS ARYA ! Kenapa Mas jadi seperti ini sekarang ?”
“Mulai sekarang Aku tidak peduli lagi padamu, Aku tidak peduli dengan anak yang Kau kandung ! Jangan pernah cari Aku ! Kita selesai Novi !” ucap Arya dengan tegas yang membuat Novi menatap nanar pada Arya.
“Setelah apa yang sudah Aku berikan selama ini padamu, Kau membuang Aku seperti ini, Mas !”
Novi tak terima Arya benar-benar mengakhiri hubungan mereka.
“Aku sedang hamil Mas ! Aku hamil anak mu !” kata Novi meneteskan air matanya.
Arya sebenarnya tidak tega meninggalkan Novi seperti itu, jujur saja Arya sebenarnya mencintai Novi namun ia tidak munafik ia lebih memilih harta yang di miliki oleh Anin ketimbang cinta yang tidak bisa menjamin hidupnya.
“Aku mohon Mas, jangan tinggalkan Aku ! Aku butuh dirimu !”
Novi memeluk Arya, agar Arya tak meninggalkannya.
“Maafkan Aku Novi !” ucap Arya dengan suara beratnya, ia melepaskan pelukan Novi dan meninggalkan Novi di apartemennya seorang diri.
“MAS ! MAS ARYA !!!”
Novi hanya bisa menangis ketika Arya tidak mau bertanggung jawab atas semua yang telah tejadi. Apa yang bisa Novi perbuat sekarang ? Pria yang ia cintai bahkan tidak mau bertanggung jawab dengan anak yang ia kandung saat ini.
Jika Novi tahu ternyata Arya begitu besar mencintai Anin hanya karena harta, Novi menyesal hanya menawarkan cinta dan kehangatan semata selama ini.
Arya pulang ke rumahnya dan mencari Anin, namun ternyata Anin tidak pulang ke rumah. Ia ingin menghubungi kedua orang tua Anin namun ia takut mertuanya curiga padanya dan bertanya ini itu dengannya.
Arya menghela nafasnya dan mengambil satu gelas air putih dan meminumnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dimana Ibunya menghubunginya.
“ARYA KENAPA KARTU KREDIT IBU DI BLOKIR ?!”
Arya menyemburkan air putih yang baru saja masuk ke dalam mulutnya, ketika mendengar Ibunya marah-marah padanya.
Byur
Kepala Arya mendadak ingin pecah, ternyata Anin memblokir semua kartu kredit milik Arya bahkan kartu kredit yang Arya berikan pada Ibunya. Anin benar-benar menutup akses keuangan saat ini. Apa yang bisa Arya lakukan sekarang ? tanpa uang hidup Arya seperti hampa dan hilang arah.
“Anin…kenapa Kau lakukan ini !” lirih Arya.
Arya menghubungi nomor Anin namun Anin tak mengangkat panggilan Arya, karena ponsel Anin berada di dalam mobil Leon sedangkan Anin saat ini tengah berkutat di dapur yang ada di villa tersebut untuk membuat makan malam.
“Ternyata Kau pintar memasak rupanya !”
Leon hanya memperhatikan sejak tadi Anin yang sedang sibuk memasak.
“Apa gunanya kursus memasak kalau pada akhirnya tidak bisa masak !” jawab Anin ketus yang membuat Leon tersenyum mendengarnya.
“Jadi Kau kursus masak untuk suami bajingan itu !” Leon tergelak tawa dan seketika itu Anin melempari Leon dengan tepung di wajahnya karena begitu kesal di ledek oleh Anin.
“Hei Kau berani sekali !”
Leon balik membalas Anin hingga dapur tersebut kini seperti kapal pecah.
“Kau menghancurkan dapurnya, bodoh !” ucap Anin mendengus kesal, dan Leon langsung mendudukkan Anin ke atas meja dapur.
“Aaa !!”
“Hei Kau mau apa !” protes Anin
“Bisakah Kau rubah panggilan mu My Sweety Anin !” kata Leon dengan lembut menatap mata Anin.
“Merubah panggilan ? Memangnya kita siapa ? Kita saja bukan….”
Belum sempat Anin meneruskan ucapannya, dan Leon langsung menutup mulut Anin dengan satu jarinya.
“Sudah Ku bilang Kau itu kekasih ku ! Mulai sekarang ganti panggilan mu padaku !” ucap Leon
“Hei Kau….!
Cup
“Kau….!”
Cup
“Yaakk !”
Cup
Leon berulang kali mencium bibir Anin tanpa permisi, sebab Anin tak kunjung merubah panggilannya pada Leon.
“Leon !” lirih Anin
“Aku tidak mau dipanggil nama !” protes Leon
“Jadi Kau mau dipanggil apa ?”
“Panggil dengan sebutan romantis !” pinta Leon
“Mas Leon ? Bang Leon ? Abi Leon ?” ucap Anin dengan kesal.
“Nama panggilan apa itu, burik sekali !” kata Leon
“Jadi mau mu apa ?! Walid kah ?” ucap Anin yang membuat Leon terkejut.
“Hei, mana ada tampangku seperti Walid !” jawab Leon yang membuat Anin terkekeh.
“Panggil Aku Daddy !” pinta Leon
Anin mengernyitkan dahinya.
“Daddy ?!”
“Kau saja belum punya anak !” Anin menolak.
“Nanti kita buat ! Biar Kau dan Aku dipanggil Mommy dan Daddy !” seloroh Leon
“WHAT ?!!”
Anin menyentil dahi Leon hingga Leon mengaduh kesakitan.
Cletak
“Awwhh..!”
Anin turun dari meja dapur, dan meninggalkan Leon duduk kursi makan.
“Masak sana ! Aku lapar !” ucap Anin memerintahkan Leon saja yang masak sebab Leon sudah mengacaukan moodnya yang tengah masak barusan.
Leon tersenyum,
“Baiklah Tuan putri ! Aku akan memasak makan malam yang spesial untuk mu !”
Leon mulai berkutat di dapur dan Anin tanpa tersadar tersenyum melirik ke arah Leon.
...****************...
Gaes...yok komen yang banyak gaes...🫶🏻
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi