Darra Smith adalah seorang anak yatim piatu yang menikah muda dengan suaminya Raynard Walt. Di tahun kedua pernikahannya, semuanya berubah. Mertua dan kakak iparnya kerap ikut campur dengan rumah tangganya. Di tambah perusahaan yang dibangun suaminya mengalami masalah keuangan dan terancam bangkrut. Situasi kacau tersebut membuat Raynard selalu melampiaskan kemarahannya kepada Darra. Ditambah lagi Darra tak kunjung hamil membuat Raynard murka dan menganggap Darra adalah pembawa sial.
"Aku sudah tidak sanggup hidup denganmu, Darra. Aku ingin bercerai!"
Kalimat itu seperti suara gelegar petir menghantam Darra.
Setelah kejadian pertengkaran hebat itu, kehidupan Darra berubah. Bagaimana kisah selanjutnya
ikuti terus ya....
Happy Reading 😊😊😊
Update hanya hari senin sampai jumat 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani.hendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ACARA PANTI ASUHAN
💌 POSESIF SETELAH BERCERAI 💌
🍀 HAPPY READING 🍀
.
.
Gulungan awan putih yang begitu indah. Darra mulai melangkah pelan menyusuri jalanan panti asuhan yang di kelilingi dengan bunga-bunga yang cantik. Tempat ini memang asri, rapi dan bersih. Sirkulasi cahaya dan udara juga baik membuat suasana nyaman. Darra larut dalam pikirannya dan tersenyum samar. Suhu udara benar-benar menenangkan hatinya.
Ia berjalan santai, terus dan terus berjalan menikmati semuanya dengan damai. Darra berjalan dan masuk ke belakang bangunan yang sedang tahap renovasi. Ia mendapati banyak pohon tinggi di sana dan masih seperti dulu, tidak berubah. Darra menarik napasnya dan kemudian berjalan menuju aula dimana anak-anak sedang berkumpul.
Di depan pintu aula, seorang wanita yang menggunakan velum ini tersenyum saat melihat kedatangan Darra. Suster Agatha lah yang mengirim undangan itu kepada Darra.
"Angel....?" panggil suster Agatha dengan senyum bahagia.
Darra melambaikan tangannya saat melihat suster Agatha memanggil namanya dengan sebutan Angel. Darra tersenyum saat melihat anak-anak sedang berlarian di halaman panti yang cukup luas, ada yang sedang bermain ayunan, main bola plastik, main karet. Dan saat mendengar namanya di panggil, anak-anak langsung menyadari kedatangannya dan berteriak bahagia melihat sosok siapa yang datang. Sosok yang mereka tunggu-tunggu dan mereka rindukan akhirnya datang. Suster Agatha pernah mengatakan bahwa Angel akan datang.
"Aunty Angel...." Teriak salah seorang anak berlari, yang diikuti anak-anak yang lain. Mereka melompat-lompat bahagia di sana. Sebelum menikah Angel memang bertugas mengurus kebutuhan anak-anak panti.
"Hei, hati-hati aunty Angel sedang hamil." Kata suster Agatha mengingatkan anak-anak.
"Kami rindu dan sudah tidak sabar menunggu cerita dongeng dari aunty."
Iya, itu salah satu kegiatan Darra selama tinggal di panti asuhan. Ia mendongeng kepada anak-anak saat kegiatan belajar mereka sudah selesai.
"Sepertinya kalian hanya merindukan dongeng dari saya saja, tapi tidak merindukan aunty. Ehmmmm saya jadi sedih nih..." wajah Darra mengerucut.
"Tidak, tidak, kami merindukan aunty juga." Kata anak-anak spontan.
"Ehmm, benarkah? anak baik tidak boleh bohong lho. Kalau bohong di marah....?"
"Tuhan...." Seru anak-anak serentak.
"Jadi anak-anak harus berkata...?"
"Jujur....."Jawab mereka lagi.
"Jadi kalian berkata jujur atau bohong?"
"Jujur..."
"Berarti di sayang?"
"Tuhan...."
"Anak pintar. Sekarang kita masuk aula. Acara panti asuhan satu jam lagi akan dimulai. Selama acara dimulai, anak-anak harus duduk rapi dan tidak boleh....."
"Lari-lari...."
"Oke anak pintar, sekarang kita masuk!" Seru Darra antusias dan tersenyum ketika melihat anak-anak panti langsung berlari masuk ke dalam aula. Mereka mengikuti setiap acara dengan antusias, termasuk ketika Darra tampil menghibur dengan dongengnya.
Darra membuka acara dongeng sambil mengenalkan boneka tangan berbentuk tikus. Ini adalah trik yang digunakan untuk membangkitkan minat dan memusatkan perhatian anak-anak pada cerita yang akan dibawakan Darra. Ia memang ahli dalam bercerita.
"Sudah siap mendengarkan cerita saya?"
"Sudah aunty Angel..."
"Aunty akan memberikan cerita dongeng yang berjudul......?" Darra sengaja menggantung kalimatnya. Ia mengetuk dagu berulangkali dan tersenyum melanjutkan kalimatnya. "Penasaran gak dengan judulnya?" kata Darra membangkitkan rasa penasaran anak-anak. Ia tersenyum dan berkata.
"Penasaran aunty..."Jawab mereka serentak.
"Judulnya adalah....si tikus Kecil yang Pandai." Kata Darra dengan antusias.
Awalnya cerita berjalan lancar dan menarik. Namun ketika tiba saat mengumpulkan barisan tikus-tikus, kejadian yang tak terduga terjadilah. Diawali ketika Angel merayu anak-anak untuk menjadi tikus-tikus kecil, mereka serentak berteriak,
“. . .bohong, pembohong! Pembohong!”
Suster Agatha dan Darra tersenyum. Mereka menganggap anak-anak ini sangat cerdas dan dengan cepat menangkap maksud cerita bahwa si kucing yang merayu itu sebenarnya berbohong.
Cerita dongeng pun selesai. Darra menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskan napasnya sekaligus. Dia begitu bahagia dan sangat bahagia melihat anak-anak tanpa dosa ini. Mereka sangat polos. Acara di lanjutkan dengan mengumpulkan anak-anak untuk mengikuti kegiatan puncak acara panti asuhan. Tamu-tamu penting sudah berdatangan.
⭐⭐⭐⭐⭐
Acara panti asuhan pun dimulai. Tamu undangan sudah duduk di tempat yang telah disediakan. Alton juga sudah berada di sana, sementara Dave sedikit terlambat, ia masih dalam perjalanan. Darra sudah duduk di samping suster Agatha.
Alton sebagai penyumbang terbesar panti asuhan diberi kesempatan untuk memberi kata sambutan. Alton bangun dari duduknya dan melangkah menuju podium yang telah di sediakan.
Pria itu memberikan pidato singkatnya, terkait peresmian kapel dan renovasi panti asuhan. Harapannya ke depan semoga panti asuhan St Maria ini bisa mensejahterakan anak-anak. Dan dalam pelayanannya harus yang terbaik demi kesejahteraan sosial, seperti penyantunan, pengentasan, dan pengganti fisik, mental, dan sosial.
Darra ingin mengabadikan momen tersebut dengan mengambil beberapa foto. Namun, ia menyadari ternyata ponselnya tertinggal di aula.
Suster Agatha menyadari bahwa Darra sedang mencari sesuatu. "Kenapa Angel?" tanyanya.
"Handphoneku ketinggalan di aula." Jawab Darra berbisik.
"Terus bagaimana?"
"Aku ambil sebentar ya..."
"Oke.....kamu hati-hati ya." Suster Agatha mengingatkan.
Darra hanya mengangguk tersenyum. Ia sedikit membungkuk meninggalkan kursinya, ia berjalan menuju aula. Jalan menuju aula di tutup, terpaksa Darra mengambil jalan lain. Dan lumayan jauh juga ia berjalan.
Tak ingin lama-lama memberikan kata sambutannya. Alton pun mengakhiri kata sambutannya. Acara dilanjutkan dengan persembahan drama yang di bawakan anak-anak panti.
Saat di tengah acara, Floren sudah dibuat penasaran saat melihat ada wanita yang mirip dengan Darra. Namun saat menangkap sosok itu lagi, alis Floren mengernyit. Ternyata wanita itu adalah benar-benar Darra. dan jantung Floren seketika langsung terpukul kencang saat melihat Darra sedang mengandung. Matanya terbelalak tak percaya.
"Ternyata dia jauh lebih buruk dari wanita malam. Awas saja kau!" Floren menggeram. Giginya sampai bergesekan.
Ia tidak terima, saat Darra menuduh Ray selingkuh saat di ruang persidangan. Matanya tidak lepas menatap ke Darra yang sedang berbincang dengan salah satu suster. Kilatan marah jelas terpancar di matanya. Rahangnya mengencang kuat. Emosinya benar-benar tersulut. Api amarah terus membakarnya sampai habis. Floren masih terus memperhatikan Darra dari jauh. Sepertinya kebaikan berpihak kepada Floren. Darra tiba-tiba bangun dari duduknya dan meninggalkan kursinya.
"Mau kemana dia?" Dengan cepat Floren mengikutinya.
SEMENTARA DI SISI LAIN.
Dave menghentikan mobilnya tepat di halaman panti asuhan. Pria bertubuh atletis itu pun membuka pintu dan keluar dari mobilnya. Ia tersenyum mengedarkan pandangannya di sekitar, lalu menutup pintu mobilnya. Kenangan itu memanggilnya kembali. Kenangan saat bersama Angel kecil. Dave bahkan berharap kepada alam semesta untuk membantunya menemukan Angel kecilnya.
"Kamu memang hal terindah yang pernah aku temui." Dave tersenyum lagi. Cinta memang seperti angin. Ia tidak bisa menyentuhnya, tetapi hanya bisa merasakan keberadaannya dalam hati saja.
Dave tersenyum melepaskan lamunannya. Ia melangkah cepat menuju tempat acara panti asuhan dilangsungkan.
TAP TAP TAP
TAP TAP
TAP
"Angelo....." Seseorang memanggilnya. Itu adalah panggilan Dave sebelum keluarga barunya mengganti namanya. Ia membalikkan badannya saat mengenali suara itu.
"Suster Agatha,"
"Kamu baru datang?" Tanya suster Agatha tersenyum ramah kepada Dave.
"Iya suster, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan. Acaranya sudah selesai?" tanya Dave.
"Acaranya baru mulai. Aku ke sini mau mencari Angel,"
Deg!
Wajah Dave menegang saat mendengar nama itu. "Aa-ngel?" Dengan gagap Dave memastikan pendengarannya.
"Hmmmm.... Angel, temanmu bermain dulu. Ahhhh.... mungkin kamu sudah lupa. Angel itu...."
Belum lagi suster Agatha melanjutkan kalimatnya dengan cepat Dave memotongnya. "Dimana Angel?"
"Heuh?"
"Dimana Angel, suster?"
"Dia ke aula meng....."
Dengan cepat Dave berlari meninggalkan suster Agatha.
"Dave, acaranya bukan di Aula!"
Dave tidak perduli, ia terus berlari menuju Aula untuk menemui Angel kecilnya. Ternyata Tuhan masih baik padanya. Akhirnya ia bisa bertemu dengan Angel lagi.
Update hanya hari senin sampai jumat ya 😊
BERSAMBUNG.....
^_^
Tolong dukung ya my readers tersayang. Ini Novel ke sepuluh aku 😍
Salam sehat selalu, dari author yang cantik buat my readers yang paling cantik.
^_^
jangan Senin 🤪🤪🤪🤪🤪🤪
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/