"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.
"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.
Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.
Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DEJAVU
Cea mengomel sepanjang perjalanan pulang karena panggilan serta chat darinya diabaikan oleh Del. Mereka bertiga sudah hampir sampai rumah tapi tak ada kabar dari kakaknya itu.
"Mana Del, kenapa tak bersama kalian?" Tanya Teguh, sang kakek saat mereka bertiga baru sampai rumah. Sementara ini, Teguh memang menjaga mereka karena orang tuanya honeymoon.
"I, itu kek." Cea bingung harus menjawab.
"Sebentar lagi Kak Del pulang. Dia sudah dalam perjalanan." Bohong Dilan karena tak mau kakeknya cemas.
"Ini sudah jam 12 lebih, besok sekolahkan?" Tanya Teguh sambil melihat jam tangannya.
"Iya Kek. Kakek tidur aja, kasih kunci ke pak satpam depan, biar Kak Del buka pintu sendiri." Ujar Dilan, dia kasihan melihat kakeknya yang tampak sudah sangat mengantuk.
"Kakek tunggu Del pulang dulu. Dia dibawah tanggung jawab kakek sekarang. Kalian tidurlah, besok sekolah." Teguh tak ingin kecolongan. Dia tahu tabiat Del sedikit bandel dibanding adik adiknya.
Setelah ketiga remaja itu naik kekamarnya masing masing. Teguh mengambil ponselnya, dia mencoba menghubungi Del berkali kali tapi tak diangkat.
Killa khawatir pada Del. Dia takut jika malam ini Del tak pulang dan berujung kena amukan kakeknya besok. Ingin menelepon tapi dia tak punya nomor telepon Del.
Manu, ya Killa tiba tiba teringat cowok itu. Dia yakin jika Manu sedang bersama Del sekarang.
^^^Malem Kak^^^
Tak perlu menunggu lama, Manu langsung membalas pesannya.
Kak Manu
Malem Kil. Belum tidur? ada apa?
^^^Belum^^^
^^^Mau ngucapin terimakasih kadonya tadi siang.^^^
^^^Bagus banget Killa suka^^^
Killa sengaja basa basi dulu. Dia tak ingin langsung menanyakan keberadaannya. Btw tadi siang Manu ngasih jepitan rambut berbentuk pita dengan hiasan permata yang sangat cantik.
Kak Manu
Besok dipakai ya Kil pas sekolah.
^^^Iya.^^^
^^^Btw, kakak kok belum tidur?^^^
^^^Belum selesai ya acaranya?^^^
Kak Manu
Kok kamu tahu aku ada acara?
^^^Kan kakak bilang tadi siang?^^^
^^^Emang acaranya dimana? belum selesai?^^^
Kak Manu
Di club malam.
Selesainya besok pagi, tapi aku bete, pengen pulang.
Tahu kalau kamu ke Oceano cafe, mending aku kesana aja tadi.
Ternyata dugaan Killa benar. Dan kemungkinan besar mereka pasti mabuk kalau di club malam. Bagaimana nasib Del jika dia ketahuan pulang malam dalam kondisi mabuk. Dan lebih buruknya lagi, bagaimana kalau Del tak pulang malam ini dan baru pulang besok pagi.
^^^Udah dulu ya Kak, Killa mau tidur^^^
Kak Manu
Good night, Have a nice dream.
Read.
Killa tak lagi membalas chat Manu. Dia kelimpungan memikirkan nasib Del. Killa tahu sendiri, setelah Del ketahuan menelecehkannya. Del dibatasi ruang geraknya. Tak boleh lagi menginap dirumah teman. Setiap hari wajib pulang paling malam jam 10. Dan jika acaranya selesai besok pagi, bagaimana nasib Del?
Dalam kondisi seperti ini, mana mungkin Killa bisa tidur. Dia kembali lagi ke bawah, dilihatnya Teguh tertidur disofa ruang tamu.
"Kek." Killa mengguncang pelan bahu kakeknya.
Teguh mengerjab ngerjabkan matanya sambil menguap. Terlihat sekali pria tua itu sangat mengantuk.
"Kakek tidur didalam saja. Biar Killa yang nunggu Kak Del. Killa takut kakek sakit kalau tidur diluar seperti ini. Kak Del itu suaminya Killa. Biar Killa saja yang menunggunya." Tutur Killa sambil meremas jari jarinya. Sejujurnya dia gugup saat ini. Dia sangat berharap kakeknya menyetujui sarannya.
"Biar kakek saja yang nunggu. Kamu besok sekolah, kamu tidur saja." Jawab Teguh sambil membelai rambut Killa.
Killa belum putus asa, dia terus berfikir bagaimana cara membujuk kakeknya.
"Killa gak bisa tidur Kek."
"Kamu rebahan saja di kamar. Lagipula kamu sedang hamil. Butuh banyak istirahat."
Killa menghela nafas. Ternyata sangat susah membujuk kakeknya.
"Killa tak bisa tidur kalau gak meluk Kak Del. Mungkin bawaan bayi." Bohong Killa sambil menggigit bibir bawahnya. "Jadi biar Killa aja yang nunggu. Kakek tidur saja, biar Killa yang bawa kuncinya."
"Baiklah kalau begitu mau kamu. Kakek tidur dulu." Sebenarnya Teguh juga sangat mengantuk.
...*******...
Del ingin sekali membuang ponselnya. Sejak tadi ponsel itu tak berhenti bergetar. Mulai dari Cea yang terus meneleponnya hingga mengirim spam chat. Sekarang ganti kekeknya yang terus meneleponnya.
"Gila lo, senyum senyum sendiri dari tadi?" Tanya Del yang duduk disebelah Manu. Sedangkan Miko sudah pulang duluan.
"Killa chat gue."
Del membelalakkan matanya. Dia tak mengira jika Killa ternyata cewek gampangan, mudah sekali didekati. Del mengambil gelas Manu dan segera meneguk isinya sampai habis.
"Lo udah mabuk Del, jangan lanjut terus minumnya."
"Kita kesini emang buat seneng seneng, buat mabuk." Jawab Del sambil menuang lagi minuman kedalam gelasnya.
"Pulang aja yuk, besok sekolah, ada ulangan Fisika juga. Gak mungkin bolos." Manu mengingatkan. "Bukanya lo ada jam malam sekarang Del." Manu teringat ucapan Del tempo hati.
"Damn, gue lupa." Del menepuk jidatnya sendiri. "Pantesan Cea sama kakek nelpon gue terus." Bisa gawat kalau kakeknya ngadu ke papanya. Bisa bisa bukan lagi jam malam, yang ada dia tidak diberi ijin keluar sama sekali.
"Gue cari Laura dulu. Gue harus pastiin dia pulang dengan aman. Tempat ini terlalu berbahaya buat dia." Del segera mencari Laura ke dance floor.
Setelah Laura dan Sasa pulang diantar supir Sasa. Manu mengantar Del pulang, selain rumah mereka dekat, dia juga khawatir jika Del mengemudi dalam keadaan mabuk.
"Rey mana?" tanya Del saat dia baru masuk kedalam mobil Manu.
"Entahlah, gue udah nyari tapi gak ketemu. Terakhir gue lihat dia sama cewek. Mungkin lagi 4646 sama tuh cewek. Biasalah dia kan sangean."
Tak ingin membahas Rey lagi, Manu segera melajukan mobilnya menuju rumah Del.
...******...
Killa mondar mandir diruang tamu. Sudah hampir jam 2 dini hari tapi Del belum pulang juga.
Brak Brak Brak
Killa yang mendengarnya segera membukakan pintu. Dia sangat yakin jika Delmar yang menggedor pintu dengan sangat keras itu.
"Syukurlah Kakak udah pulang." Ucap Killa saat melihat Del di depan pintu.
Tanpa menjawab, Del langsung masuk dan naik kekamarya dengan sedikit sempoyongan. Dia memang mabuk, tapi tak terlalu parah.
Setelah mengunci pintu, Killa segera menyusul Del. Dia menghela nafas saat melihat Del sudah rebahan diranjang dengan sepatu yang belum dilepas.
Killa mendekati Del lalu melepaskan sepatu cowok itu.
"Gak cuci maka sama gosok gigi dulu kak?"
"Berisik lo." Bentak Del.
Killa hanya mengelus dada, mencoba untuk tetap bersabar.
"Ambilin gue minum, cepet."
Lagi lagi Killa membuang nafas perlahan. Air minum sudah tersedia diatas nakas disamping Del. Tapi cowok itu enggan mengambil dan lebih memilih menyuruh Killa.
"Ini." Killa menyodorkan gelas berisi air putih pada Del.
Del bangun lalu mengambil gelas dari tangan Killa. Del memperhatikan Killa dari atas hingga bawah. Cewek itu terlihat cantik malam ini. Gaun putih yang dia pakai sangat pas ditubuhnya. Make up flawlessnya juga membuat Killa makin terlihat cantik.
Tiba tiba saja Del tersenyum smirk kearah Killa. Dan hal itu membuat Killa merinding.
Del berdiri lalu menyentuh pipi Killa dengan punggung tangannya. Killa seperti tersengat aliran listrik saat tangan Del menyentuh pipinya.
"Lo cantik malem ini." gumam Del sambil menyeringai kecil dan mengikis jarak diantara mereka.
Killa bisa mencium aroma alkohol dari mulut Del. Jantungnya berdegup begitu kencang. Tubuhnya tiba tiba saja mengalami tremor.
Del memegang tengkuk Killa lalu mencium cewek itu.
"Emp.." Killa berusaha melepaskan ciuman Del tapi cowok itu justru makin menekan tengkuknya dan memperdalam ciumannya.
Tangan Killa mulai memukul mukul dada Del. Dia sangat ketakutan saat ini. Dejavu, itulah yang Killa alami saat ini. Dia seakan kembali diwaktu saat dia dilecehkan oleh Del. Kejadiannya hampir sama, saat itu Del dalam keadaan mabuk seperti saat ini.
Aroma alkohol yang sangat kuat dari mulut Del membuat Killa merasa pusing.
Killa terus meronta sambil memukul Del. Air mata mulai mengalir membasahi pipinya.
"Shit." Pekik Dal saat Killa menggigit bibirnya dengan kuat. Dia melepaskan tengkuk Killa dan menyentuh bibirnya yang terasa sangat perih. Del melihat darah di ibu jarinya yang dia pakai untuk menyentuh bibir.
Setelah ciumannya terlepas, Killa segera mengambil nafas sebanyak banyaknya. Dia masih menangis dan mengalami tremor.
Del terdiam sambil menatap Killa aneh. Dia tahu cewek itu terlihat sangat ketakutan. Tubuhnya bergetar hebat dengan air mata yang terus mengalir.
Setelah merasa kakinya mulai kuat untuk melangkah. Killa segera berlari keluar kamar.
🥹😭😭dada aq Thor sesak juga baca chapter ini
belajar dri sikapnya Del yg terdahulu, awalnya manis berakhir dengan kata2 yg bener2 GK masuk di akal saking sakitnya.