Berpacaran selama 5 tahun. Hingga mereka memutuskan untuk menikah. Satu hari setelah hari pernikahannya suaminya mulai berubah dan bahkan tidak pernah menyentuh istrinya karena alasan capek. Setiap hari di paksa untuk memahami, dan mengerti semuanya. Hingga akhirnya sang istri berusaha mencari tahu apa alasan di balik perubahan sikap suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kavhyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Australia
Dua Minggu berlalu begitu cepat. Dion dan Tania sudah dalam perjalanan ke London. Sekitar 1 jam lagi mereka sampai. Tania bersyukur karena anaknya tidak rewel sama sekali. Padahal ini pertama kalinya mereka naik pesawat. Kiara dan Kiano tertidur selama di pesawat.
Sedangkan Dian sedang menyusun rencana bagaimana cara mendapatkan kembali anaknya Tiara yang di bawah oleh ibunya dan Abangnya. Meski sudah menikah, Namun sampai sekarang Dian masih mencintai dan menginginkan Ansel kembali dalam hidupnya. Ya, Dian sudah menikah dengan seorang pria yang menolongnya 1 tahun lalu dan yang memberikannya tempat tinggal. Dian terpaksa menikah karena masyarakat tidak akan membiarkannya tinggal di rumah itu. Dan dirinya tidak ada pilihan lain selain menikah untuk saat itu. Karena dia sama sekali tidak punya uang dan tempat tinggal. Kemudian Dian berusaha meyakinkan Pria itu. Hingga akhirnya pria itu mulai menyukai Dian dan menikahinya.
"Sayang. Kamu pasti sudah besar ya sekarang. Mama rindu nak." Ucap Dian menangis menatap foto Tiara di ponselnya.
"Sabar ya sayang. Kita akan membawa Tiara pulang. Tunggu uang aku cukup dan kita akan ke sana." Ucap Raka dan memeluknya. Dia adalah suami Dian yang sekarang. Dian tidak bisa mengharapkan suaminya yang tidak berguna ini untuk membawanya ke USA. Kalau bukan karena terpaksa, dia tidak akan menikahinya. Dia capek hidup menderita dan miskin. Pikirnya. Tapi untuk sekarang dia harus bersikap baik kepada suaminya. Raka juga sudah mengetahui cerita tentang masa lalu Dian. Dulu Dian mengatakan kalau dia di buang oleh suaminya dan anaknya di rampas darinya. Dian menceritakan kisah yang bohong agar dia di kasihani dan di terimah di sini. Raka yang mendengar itu merasa kasihan kepada Dian dan membawanya ke rumah untuk tinggal bersama. Selama mereka tinggal bersama. Dian bahkan tidak pernah menolak di sentuh oleh Raka. Bagaimana pun dia tidak munafik kalau dia juga menginginkan sentuhan.
"Iya sayang. Aku percaya sama kamu." Ucap Dian dan membalas pelukan Raka.
Sesampainya di Australia. Tania kaget milihat Jovanka dan Gisel yang sudah ada di sana menunggunya. Tania menatap Dion dengan tatapan horor. Abangnya memang tidak bisa menyembunyikan sesuatu.
"Maaf princess. Aku tidak bisa menahannya dan memberitahukan Gisel." Ucap Dion tersenyum kikuk. Tania pun menghela nafas kasar karena kejutannya gagal. Mau marah juga udah terjadi.
Gisel dan Jovanka memeluk Nia dan mencium Kiara dan Kiano. Dia sangat merindukan keponakannya.
"I Miss you Baby." Ucap Jovanka dan Gisel.
"Miss you too sayangku." Ucap Tania dan memeluk kedua sahabatnya.
"Btw kamu ngak usah khawatir. Papi Gani dan Mami Tia ngak tahu kalau kamu akan ke sini." Ucap Dion. Jovanka dan Gisel mengangguk meyakinkan Nia. Tania pun tersenyum, untunglah. Setidaknya mertuanya tidak tau , atau kejutannya akan gagal.
"Kita jalan sekarang?" Tanya Gisel.
"Iya sayangku." Ucap Dion. Tania dan Jovanka mendengar itu memutar bola matanya malas. Dasar bucin.
Mereka semua pun berlalu pergi menggunakan mobil Gisel. Dan menuju ke kediaman Anderson.
Sekitar 15 menit jarak bandara ke rumah. Akhirnya mereka semua sampai dan membunyikan bel.
Ting..Tong...Ting..Tong...
Ceklek...
"Nia." Ucap Mami Tia dan langsung memeluk Tania dengan meneteskan air matanya. Setelah sekian lama dia bertemu dengan menantunya yang sudah dia anggap seperti anak sendiri
"Nia sangat merindukan kalian." Ucap Tania membalas pelukan Mami Tia.
"Mami ,Papi juga rindu sayang. Apalagi sama Kiara dan Kiano." Ucap Mama Tia dan beralih menggendong dan mencium Kiara dan Kiano yang sudah terbangun. Mereka juga ikut tertawa setelah melihat Mami Tia.
"Siapa yang datang Mi?" Tanya Papi Gani yang berjalan menghampirinya.
"Papi." Ucap Tania dan langsung memeluk Papi Gani. Dengan bahagia Papi Gani membalas pelukannya.
"Eh ada cucu opa juga ternyata." Ucap Papi Gani dan memeluk kedua cucunya.
Setelah melepas rindu. Mereka semua masuk ke rumah. Tania juga punya rumah di Australia. Tapi hari ini, dia akan menginap di rumah mertuanya. Sedangkan Gisel, Jovanka memutuskan untuk pulang dulu. Begitupun. Dengan Dion. Dia mau ke rumah dulu untuk mengambil sesuatu.
"Mami, Papi apa kabar?" Tanya Tania. Mami dan Papi tersenyum.
"Kami baik sayang. Bagaimana denganmu?" Tanya Mami dan Papi.
"Nia baik Mi,Pi." Ucap Tania. Setelah itu Nia ke kamar Neneknya. Dan menghampirinya. Nenek Kenzi sudah sangat tua dan penglihatannya juga sudah tidak bagus sehingga dia tidak mengenali Nia. Tapi Alhamdulillah Neneknya masih sehat. Walaupun dia sudah tidak bisa berdiri lagi.
Sore harinya Tania memutuskan untuk ke kantor.
"Mami, Papi. Boleh kan Nia titip Kiara dan Kiano. Soalnya Nia mau ke kantor dulu menemui William." Ucap Tania. Papi Gani dan Mami Tia mengangguk tersenyum.
"Iya sayang. Hati-hati ya." Ucap Mami Tia.
"Iya Mah." Ucap Tania. Dan berlalu pergi memakai mobil suaminya.
Sesampainya di kantor, Tania langsung menemui William di ruangannya. Semua karyawan di sana menunduk hormat dengan kedatangan Tania. Mereka semua merasa sedih karena kehilangan bos seperti Kenzi dan mereka sudah tahu kalau sekarang Tania yang menggantikannya dan pemilik perusahaan Anderson Company.
Ceklek....
"Tania. How are you?" Ucap William dan memeluk Tania. Kenzi dan William adalah sahabat dekat Kenzi yang sudah menganggap William saudaranya.
"Fine. How about you Nia?" Ucap Tania. William tersenyum.
"I'm good." Ucap William.
Tania dan William pun duduk dan mengobrol mengenai perkembangan perusahaannya. Dan memeriksa semua data-data karyawan dan hasil kerjanya. Tania tersenyum bangga atas kerja keras dan William mampu mengurus semuanya dengan baik. Tania juga tidak bisa menetap terlalu lama di Australia. Paling nanti Nia bolak balik Indonesia Australia. Dan Tania juga sudah membicarakan ini dengan William.
Setelah lama mengobrol Tania pun memutuskan untuk pulang. Takutnya Kiara dan Kiano rewel. Dia merasa tidak enak meninggalkannya terlalu lama.
...****************...
Sedangkan di tempat lain, Ansel terus menatap bingkai foto yang ada di meja kerjanya. Itu adalah fotonya dengan Nia saat masih pacaran dulu. Foto pas awal-awal masuk kuliah. Ansel sengaja menyimpan foto Nia di situ, supaya dia semangat untuk bekerja. Ansel ingin sekali bertemu dengan Tania tapi kata orang suruhannya, Tania lagi ke Australia. Sebuah penyesalan yang dia rasakan sekarang. Dia sangat menyesal karena menyianyiakan Nia dan mengkhianati cinta mereka dulu. Andai saja dia bisa memutar waktu, maka dia akan menjaga Nia dengan baik. Tapi semua sudah terjadi dan inilah karma yang dia terimah. Kalau saja masih ada kesempatan kedua untuknya, maka dia akan sangat bahagia dan menjaganya dengan sangat baik.
Ansel
Wiliam