NovelToon NovelToon
Hammer Of Judgment

Hammer Of Judgment

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: yersya

Hammer of Judgment yang membalas kejahatan dengan kejahatan. Apakah Hammer of Judgment adalah sosok pembela keadilan? Atau mungkin hanyalah sosok pembunuh?

Nantikan kelanjutannya dan temukan siapa sebenarnya Hammer of Judgment.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yersya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Beberapa menit sebelumnya, di arah selatan, tempat Nada mencari bendera. Ketika dia sedang menikmati suasana hutan, langkahnya tiba-tiba berhenti karena melihat seorang wanita berpakaian camo berdiri sekitar 10 meter di depannya.

“Halo, gadis kecil!” Sapa wanita itu sambil tersenyum. “Namaku Diana, kalau kamu?”

“Ah, halo kak! Namaku Nada” jawab Nada dengan canggung.

“Nada ya. Kamu sangat imut!” Ujar Diana sambil berjalan mendekat ke arah Nada.

“Te-terima kasih”

Diana menghentikan langkahnya, tepat ketika jarak mereka hanya tinggal 3 meter.

“Mungkin ini mendadak. Tapi, Nada. Kamu hanya punya dua pilihan. bergabung bersama kamu atau mati”

“Apa?” Tanya Nada dengan wajah terkejut.

Di saat yang bersamaan, Reno yang berada di Utara dan Arvin yang berada di barat juga diberikan pilihan yang sama.

“Apa? Apa maksudmu itu?” Tanya Reno kepada seorang pria dengan luka tebasan di wajahnya.

“Sebelum itu, namaku Gale!” Ucap pria dengan bekas luka itu. “Kalau kau?”

“Reno!”

“Reno, apa kau tahu Hammer of Judgment?”

“Yah, kurang lebih”

“Di dunia ini, orang-orang yang memiliki uang dan status sosial yang tinggilah yang berkuasa. Mereka dengan bebas menghancurkan dan merampas kehidupan yang lebih lemah dari mereka tanpa perlu mengkhawatirkan hukuman terhadap mereka. Karena merekalah yang membuat hukum itu sendiri. Tapi, suatu hari, beliau muncul. Beliau berbalik menyerang orang-orang yang kuat dan membalaskan dendam yang lemah. Kau mungkin tidak tahu, tapi semua pejabat yang telah dilengserkan dari jabatannya diberbagai tempat di negara ini adalah perbuatan beliau. Aku yang merupakan kalangan orang lemah begitu terkesima dengan tindakan beliau. Karena itulah, aku bergabung dengan kultus yang menyembah Hammer of Judgment, agar suatu hari nanti aku dapat menjadi pengikutnya. Hammer of Judgment adalah sosok yang agung! Beliaulah orang yang akan memberikan kebebasan kepada orang-orang lemah seperti kami” jelas Gale dengan ekspresi bahagia.

“Jadi, Reno, bergabunglah dengan kami! Mari kita sama-sama memberikan kebebasan kepada orang-orang lemah didunia ini!” Tambahnya dengan penuh semangat, mengajak Reno untuk bergabung dengannya.

“Maaf saja. Tapi, aku tidak tertarik!” Ujar Reno, lalu dia memasang kuda-kuda, sial untuk bertarung.

“Begitu, ya. Kalau begitu, aku tidak punya pilihan selain membunuh disini!” Ujar Gale sambil memasang kuda-kuda juga.

Mereka berdua saling pandang, Reno sedang waspada terhadap Gale yang memiliki tubuh lebih besar darinya. Sedangkan Gale, dia menyeringai, meremehkan Reno yang badannya lebih kecil darinya. Dalam sekejap, keduanya berlari mendekat satu sama lain, mengayunkan tinju tangan kanan mereka, memulai pertarungan.

Sementara itu, di arah barat, tempat Arvin mencari bendera, seorang pria bernama Jess bersembunyi di balik pohon sambil memegang luka di tangannya.

“Sial! Apa-apaan itu tadi? Dalam sekejap dia melukai tanganku dengan parah,” ucap Jess dengan nafas yang terengah-engah. “Dia bisa saja menyayat leherku tadi. Tapi, dia tidak melakukannya. Bukan karena dia tidak ingin membunuh. Tapi karena dia menikmati lawannya yang kesakitan, aku dapat merasakannya dari senyumannya tadi.”

“Hei, dimana kau? Bukankah kau ingin membunuhku tadi?” Tanya Arvin dengan senyuman dan cipratan darah di wajahnya.

Jess, yang mengintip dari balik pohon, merasa merinding melihat Arvin. Detak jantungnya semakin cepat, wajahnya pucat, nafasnya terengah-engah, dan tubuhnya gemetar karena ketakutan. Dia sadar bahwa jika tertangkap, dia tidak akan mati dengan mudah.

Jess berhenti mengintip, tidak ingin melihat wajah Arvin lagi. Dia memejamkan matanya, berdoa, dan berharap dalam hatinya agar Arvin segera pergi.

Beberapa menit kemudian, Jess tidak lagi mendengar suara Arvin. Dia berpikir bahwa Arvin sudah pergi. Secara perlahan, Jess membuka matanya, berharap melihat hutan belantara yang indah. Namun, harapan itu pupus ketika dia melihat wajah Arvin.

“Ketemu!” Ujar Arvin dengan senyum yang mengerikan, membuat Jess langsung jatuh pingsan, terkejut dan syok dengan kehadiran yang tak terduga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!