Lyn selalu menjadi bahan ejekan di mana pun ia berada. ia selalu menutupi wajah sebelah kiri nya dengan rambut panjangnya. Nasib buruk nya di mulai dari wajahnya yang rusak sebelah.
Karena bantuan tidak di sengaja dari Lyn, Edgar Mellon Gretchen CEO perusahaan mode ternama di Asia mencoba merangkulnya untuk bekerja sama secara pribadi. Lyn yang mendapat tawaran emas benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk mengubah takdir nya saat mengetahui bahwa Shakila kakaknyalah dalang atas wajah rusaknya.
Dengan bantuan dari Edgar, Lyn sangat siap untuk membalas dendam atas penderitaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink.py, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
operasi plastik
Bab 29
Setelah keluar dari ruang bawah tanah, Edgar dan Milo memutuskan untuk langsung pulang ke negaranya. Karena tujuan mereka menyekap para penguntit hanya untuk mengorek informasi saja.
Informasi dari Redy Stave sudah cukup untuk dirinya berkonsentrasi pada pergerakan musuhnya.
Sekarang yang jadi prioritas utama adalah keselamatan Edgar, karena ia sedang bersembunyi di tempat Edgar selama beberapa tahun ini.
Selama beberapa hari, Edgar pergi ke perusahaan untuk mengerjakan pekerjaan yang tertunda. Edgar ingin segera merampungkan pekerjaan itu sesegera mungkin agar dirinya bisa fokus untuk membantu gadis kecilnya.
Sedangkan Milo, Edgar menyuruhnya untuk beristirahat sementara waktu, karena ia mengerti akan beban Milo yang tidak hanya mengurus dirinya saja.
Hari ini, Edgar bisa menikmati pekerjaannya dengan perasaan tenang. Itu karena Lily menyampaikan pesan bahwa hari ini mood baik Lyn tidak terpengaruh setelah konsultasi dengan dokter dan mengetahui hasil X-ray saat pengecekkan kerusakan wajah.
Beberapa jam kemudian, Lily mengirimkan pesan kembali kepada Edgar. Edgar yang tahu pesan itu tentang Lyn, dengan cepat mengambil hpnya untuk melihat pesan itu. Tak lama kemudian, bibirnya terangkat menyunggingkan sebuah senyuman yang tidak pernah ia tampakkan di muka umum.
Sebuah pesan yang berisi video singkat itu, terlihat Lyn yang begitu asyik berbelanja kebutuhannya sedang memilih ini dan itu dengan antusias. Melihat wajah Lyn terlihat sangat ceria dan selalu tersenyum sepanjang hari, membuat hati Edgar lega akan kekhawatirannya terhadap jarak yang memisahkannya .
Lily memang selalu mengirimkan berbagai video dan foto random Lyn dari setiap momen yang Lyn lewati selama di Korea.
Tugas Lily selama di Korea hanya memastikan bahwa Lyn selalu menjalani hari-harinya dengan penuh tawa dan perasaan bahagia. Itu sangat dibutuhkan untuk kondisi psikis Lyn yang pernah memiliki rasa trauma akan rasa sakit di tubuhnya.
Setiap hari, suasana hati Edgar selalu dalam keadaan baik karena selalu tersenyum dikala melihat foto dan video dari Lily.
Setelah puas melihat video dari Lily. Edgar kemudian melanjutkan pekerjaannya yang masih menggunung di mejanya. Baginya, senyuman Lyn adalah obat semangatnya di saat lelah melanda akibat pekerjaan yang begitu menggunung tiada habisnya.
***
Shakila baru saja terbangun dari tidurnya akibat bunyi alarm. Dia terbangun sejenak untuk mematikan alarm tersebut kemudian merebahkan tubuhnya kembali. Dia sangat malas untuk bangun karena benar-benar sangat mengantuk akibat pekerjaannya yang begitu melelahkan setiap harinya.
Disaat Shakila kembali memejamkan matanya, tak lama kemudian ada sebuah pesan masuk di HPnya. Dengan malas dia mengambil hpnya yang ada di bawah bantal dengan cara merabanya. Jika itu hanya pesan biasa tentu saja dia akan mengabaikannya. Itu adalah pesan dengan notifikasi khusus, Shakila harus cepat-cepat membukanya karena itu adalah khusus.
Saat melihat pesan itu, seketika mata sayu Shakila menjadi tajam. Dengan refleks Shakila bangun terduduk di ranjangnya dengan perasaan terkejut. Rasa kantuknya yang begitu berat seketika menguap begitu saja.
"What…?"
"Edgar dan asistennya sudah mulai melakukan penyelidikan untuk kasus di lantai 28?"
Shakila terdiam sejenak berpikir mengenai beberapa kejadian terakhir.
"Pantas saja kelima orang itu menghilang dengan tiba-tiba tanpa jejak sedikit pun. Jadi itu maksudnya… kelima orang itu dimunculkan kembali untuk memancing si pengirim surat."
Tak lama kemudian Shakila mengetikkan suatu pesan kepada seseorang di sebrang sana.
***
Di Korea Selatan
Lyn dan Lily telah puas menghabiskan waktunya selama beberapa hari dengan bersenang-senang. Hari ini, adalah jadwal operasi plastik Lyn setelah kemarin menjalani rangkaian tes di klinik MIP surgery.
MIP surgery adalah klinik bedah plastik terkemuka Korea yang menawarkan solusi kecantikan lengkap kepada kliennya.
Dengan memiliki fasilitas yang canggih dan teknologi modern serta staf berpengalaman yang bisa memberikan layanan bahasa Inggris dan beberapa bahasa Asia, MIP Surgery telah berkomitmen untuk membantu meningkatkan kecantikan dengan teknik paling alami, minim sayatan, dan tanpa rasa sakit, menjadikannya salah satu tempat operasi plastik terbaik di Korea.
Selain itu, operasi plastik kelas atas ini akan memberi berbagai layanan terkait estetika. Klinik modern ini juga menyandang gelar tempat operasi plastik dengan tingkat kepuasan tertinggi di Asia hingga mendapatkan penghargaan “Beauty Health”.
Edgar benar-benar memberikan yang terbaik untuk Lyn. Edgar memilihkan sendiri klinik ini melalui riset yang paling baik dari yang terbaik. Tentu kualifikasi ini sangat penting untuk Lyn, Edgar hanya ingin agar gadis kecilnya tidak mengalami trauma lagi karena mengingat kesakitan di wajahnya.
Lyn begitu gelisah setelah berganti baju dengan pakaian khusus untuk operasi. Meskipun ini bukan operasi pertamanya, tetap saja Lyn merasakan takut. Sakitnya sayatan bekas operasi mengingatkannya pada saat daging di wajahnya hampir meleleh akibat air keras.
Pemandangan ini tentu saja langsung dilaporkan Lily kepada Edgar. Lily ingin, Edgar memberikan semangat kepada Lyn.
Tiba-tiba hp Lyn bergetar mendapatkan pesan.
[Kamu pasti bisa. Semangat cantik.. aku menunggu untuk melihat kecantikan itu.] Milo.
[Orang bilang, ingin cantik itu sakit. Tapi nyatanya, sakit itu adalah saat melihat gadis kecilku tidak tersenyum. Ayo semangat.. semangatlah dengan menunjukkan senyumanmu.] Edgar.
Lyn tersenyum melihat pesan Edgar. Tak lama kemudian ada sebuah pesan masuk kembali dari Edgar.
Ting.
[Ah, aku tidak sabar melihat kecantikan itu. Pasti cantik sekali. *Emot cium]
Wajah Lyn merona melihat emot cium dari Edgar. Itu mengingatkan kejadian di kapal pesiar sewaktu pesta kemenangan di Paris.
Lyn teralihkan oleh Lily yang melihat dirinya dengan antusias. Melihat Lily yang terlihat kepo akan isi pesan itu, Lyn dengan cepat menyembunyikan rona wajahnya dan cepat-cepat memasukkan hpnya ke dalam tasnya.
Lyn hanya tersenyum tipis teringat pesan dari Edgar dan Milo. Dia bahagia telah mendapatkan semangat, meskipun itu hanyalah dari bosnya sendiri.
"Kenapa kedua orang itu begitu manis sih.. apalagi kak Ed, sejak kapan dia begitu gombal." Gumam Lyn.
Wajah Lyn kembali merona memikirkan pesan terakhir dari Edgar.
Energi Lyn menjadi full kembali. Suasana hatinya kembali baik seakan tidak ada rasa trauma sebelumnya. Wajahnya sumringah saat melangkah masuk ke ruangan operasi.
Lily melihat nya tersenyum senang dan segera melaporkan kepada Edgar akan perubahan suasana hati Lyn yang cukup bagus.
***
Di ruangan minim cahaya tampak seorang laki-laki muda baru terbangun dari pengaruh obat bius dalam keadaan kedua tangan dan kakinya diikat oleh tali.
Dia terbangun dengan melenguh menahan pusing di kepalanya. Beberapa saat kemudian dia baru tersadar jika dirinya sedang dalam keadaan diikat.
Bug..
Tiba-tiba saja ada yang memukulnya dengan tangga aluminium dari samping. Laki-laki itu tergeletak di lantai dengan menahan sakit.
"Sialan.. siapa yang melakukan ini padaku."
Dia mencoba untuk menoleh ke arah kejadian, tapi itu tidak berhasil karena tiba-tiba ada yang memukulnya dengan sapu berkali-kali.
"Hei.. siapa kau? Kenapa kau melakukan ini padaku?"
Disaat tubuhnya akan mulai bangkit dari posisinya, dengan cepat pula seseorang menendangnya dengan keras. Kejadian itu terus berulang beberapa kali tanpa ada kesempatan untuk menoleh ke sumbernya.
Ketika sudah merasa tidak berdaya, laki-laki itu hanya diam tidak ingin bangkit lagi. Dia sudah tahu jika dia mencoba bangkit, pasti akan di tumbangkan lagi.
Kejadian ini mengingatkan nya kepada seorang gadis polos yang mempunyai nasib buruk yang selalu menularkan kesialannya.
'Yocelyn.. kesialan mu tiada hentinya menghampiriku meskipun aku sedang tidak ada didekatmu.' batinnya.
Matanya begitu nyalang memancarkan sebuah kebencian yang bertambah dari setiap detakan jantung nya.
***
🤔🤔🤔😲😲😨😨😨😫😫😫😖😖😖👌👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍