NovelToon NovelToon
Dewa Setan Perbatasan Utara

Dewa Setan Perbatasan Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jibril Ibrahim

Muda, tampan, kaya, tidak berguna! Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Huan Wenzhao. Namun…

Siapa sebenarnya Huan Wenzhao tak ada yang tahu.

Mau tahu identitas lain Huan Wenzhao?

Ikuti kisahnya di sini!
Hanya di: Noveltoon/Mangatoon.

~Selamat membaca~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode³²

“Yang Mulia tenang saja,” ungkap Perdana Menteri Shi ketika pangeran kelima bertandang ke kediamannya. “Penerus Huan sama sekali bukan ancaman.”

“Seyakin itu?” Pangeran kelima menaikkan sebelah alisnya.

“Sudah terbukti, memang tepat seperti yang dirumorkan!” Perdana Menteri Shi meyakinkan. “Tidak serius, tidak kompeten, dan yang terpenting… dia bahkan tak lulus pengujian standar Sekolah Kekaisaran!”

“Sungguh setidakberguna itu?!”

“Sungguh berguna!”

“Paman bercanda?”

“Bagaimana mungkin?! Semakin tidak berguna seseorang, semakin mudah dimanfaatkan!”

“Aku mengerti!”

.

.

.

Di Istana Barat…

“Tidak lulus standar pengujian Sekolah Kekaisaran, bagaimana bisa ikut Ujian Tiga Wilayah?” Gumam Kaisar dengan raut wajah frustrasi. “Tidak ikut Ujian Tiga Wilayah, bagaimana bisa menjadi rekan Xiao Zhu?”

“Izin bicara, Yang Mulia!” Kasim Wu menyela sambil membungkuk hormat.

“Katakan!” Kaisar mempersilahkan.

“Lulus tidak lulus, menjadi rekan pangeran ketujuh atau tidak, Pelat Militer tetap akan jatuh ke tangannya,” tutur Kasim Wu.

“Lalu menurutmu bagaimana?” Tanya Kaisar tak sabar.

“Hanya ada satu cara!” Kasim Wu tersenyum penuh arti.

“Cara apa?”

“Ikatan pernikahan!”

.

.

.

Tujuh hari kemudian…

“Penerus Huan! silahkan terima Dekret Kaisar!”

Huan Wenzhao, bersama para pengawal dan pelayannya di seluruh paviliun, berlutut serempak di pekarangan.

Kasim Wu sendiri yang membacakan dekret kaisar itu secara langsung di pintu gerbang paviliunnya di Asrama Sekolah Kekaisaran, dikawal sederet pasukan elit tentara kekaisaran.

“Huan Wenzhao! Pewaris tunggal Adipati Agung, Putra Mahkota Perbatasan Utara, berparas menawan dan sangat populer. Kaisar memberikan anugerah Pernikahan Istana dan mengangkat Huan Wenzhao sebagai Menantu Keempat Kaisar!”

Apanya yang menawan dan populer?

Apanya yang memberikan anugerah?

Jelas-jelas ini jebakan!

Huan Wenzhao membatin getir.

Menjadi Menantu Keempat artinya menikahi putri keempat. Usianya sudah pasti lebih tua dari pangeran kelima.

Kaisar ini pasti sudah gila! Erang Huan Wenzhao dalam hatinya. Dia menghalalkan segala cara, demi Pelat Militer.

Tiba-tiba sesuatu terlepas dari dalam diri Huan Wenzhao. Rasa tegang, kegelisahan dan kemarahan yang biasa memacunya selama ini, merespons dan bertindak dengan tepat, menjadi terkulai seperti parasut yang menyentuh tanah.

“Waktu pernikahan akan ditentukan menurut kesepakatan kedua keluarga!” Kasim Wu menambahkan sebagai perintah lisan. Ia melipat surat gulung berisi dekret kaisar itu dan menyerahkannya pada Huan Wenzhao. “Penerus Huan! Silahkan terima perintah!” Tegasnya menandaskan.

Dan Huan Wenzhao dengan ketidakberdayaannya, hanya tertunduk dengan raut wajah muram. Mengulurkan kedua tangannya di atas kepala untuk menerima dekret kaisar itu. Menjawab dengan suara bergetar yang tercekat di tenggorokan, “Hamba menerima perintah!”

Putri keempat bernama Xing Jia. Usianya dua puluh lima tahun, lima tahun lebih tua dari Huan Wenzhao. Dia adalah panglima perang pasukan elit tentara kekaisaran. Perangainya seperti pria dan sangat dominan.

Tak elak hal itu membuat Huan Wenzhao kembali menjadi objek intrik.

“Kakak Ipar Keempat!” Goda pangeran ketujuh keesokan harinya. Memberikan salam soja sembari menyeringai.

Diam-diam Huan Wenzhao mengerling melewati bahunya.

Jiao Jingling terlihat luluh lantak di belakangnya. Meratapi kepahitan janggal yang menggelayut di lehernya, menelan kesesakan misterius yang menusuk dadanya.

Pada waktu yang sama, Huan Wenzhao merasa terjebak dalam lara yang membingungkan, menyesali keputusasaan gaib yang tertinggal di balik punggungnya.

Pada hari yang sama, kediaman pangeran kelima juga digemparkan oleh berita yang sama.

Seorang pengawal menyeruak ke dalam ruang baca pangeran kelima sembari berteriak gusar. “LAPOOOOR!”

Pangeran kelima menurunkan gulungan kerai yang sedang dibacanya.

Pengawal itu menjatuhkan dirinya di lantai dan berlutut. “Berita gawat! Kaisar menurunkan titah. Penerus Huan menikah dengan Putri Keempat!”

“Apa?!”

Lalu pada hari yang sama pula, Huan Wenzhao, Pangeran Kelima dan Putri Keempat memasuki istana dan mengejutkan semua menteri di dalamnya.

“Hari apa ini?” Tanya Kaisar berbasa-basi. “Kenapa ramai sekali?”

Ketiga orang itu berbaris di depan tangga singgasana. Huan Wenzhao berdiri di tengah-tengah antara putri keempat dan pangeran kelima. Lalu ketiganya membeku di bawah pengawasan Kaisar yang kebingungan.

Lalu tiba-tiba, secara diam-diam dan tanpa peringatan, Huan Wenzhao dan Putri Keempat bertukar pandang melalui sudut mata mereka.

Dia, Putri Keempat? Pikir Huan Wenzhao.

Dia, Penerus Huan? Pikir Xing Jia.

Dia mirip Hu Li Na! Wenzhao membatin getir. Sejenis binatang buas betina!

Dia mirip Adik Keenam! Xing Jia membatin gamang. Sejenis pesolek tak berguna!

Lalu keduanya sama-sama mendengus.

Aroma ini! Pangeran kelima melirik Huan Wenzhao melalui ekor matanya. Sekelebat bayangan pria bertopeng yang ditemuinya pada malam festival lentera melintas dalam benaknya. Dia?! Pekiknya dalam hatinya. Kemudian menoleh pada Huan Wenzhao dengan mata terpicing.

Pangeran kelima sangat sensitif terhadap aroma darah. Ia bisa membedakan setiap orang dengan mata tertutup hanya dengan mengandalkan penciumannya. Setiap orang memiliki aroma khas darah yang berbeda-beda. Ia bahkan bisa menebak tingkatan ranah kultivasi seseorang melalui aroma esensi internal masing-masing orang.

Itulah sebabnya ketika ia bertemu Huan Wenzhao pertama kali, ia tak segan-segan memanggilnya dewa.

Orang lain mungkin bisa dikelabui. Aura spiritual bisa disembunyikan. Tapi aroma darah dan esensi internal, hanya pangeran kelima yang mampu mendeteksinya.

Apanya yang tidak berguna? Pangeran kelima membatin jengkel. Apanya yang bukan ancaman?

Tidak satu pun orang di ibu kota yang bisa diandalkan, geramnya dalam hati. Kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya.

Huan Wenzhao mengerling ke arah pangeran itu melalui sudut matanya. Ia bisa merasakan aura kemarahannya. Apa yang salah? Ia bertanya dalam hatinya. Dia tak mungkin semarah ini hanya karena masalah perjodohanku, kan?

“Yi'er?!”

Suara lembut Kaisar menyentakkan mereka.

“Kenapa kau juga datang?” Tanya Kaisar pada pangeran kelima.

“Ah—Ananda memberi salam pada Ayahanda…” Pangeran kelima gelagapan. Tidak mengira kedua orang yang akan dibicarakannya juga berada di sana.

Pada akhirnya, tidak satu pun dari ketiga orang yang menghadap Kaisar itu tahu apa yang harus dikatakan.

Tiba-tiba Huan Wenzhao dan Putri Keempat berlutut bersamaan, lalu membungkuk hingga dahi mereka menyentuh lantai.

“Mohon Yang Mulia menarik perintah!” Pinta Huan Wenzhao.

“Mohon Ayahanda menarik perintah!” Pinta Xing Jia bersamaan.

Pangeran kelima tergagap-gagap.

“Ananda terbiasa hidup di kamp militer,” tutur Xing Jia. “Sepenuhnya hanya ingin mengabdikan diri untuk ketentaraan. Mohon Ayahanda mempertimbangkan!”

“Keluarga Huan adalah keluarga militer terkuat di dunia,” tukas Kaisar. “Apakah aku seperti kurang pertimbangan?”

Xing Jia langsung terdiam.

“Izin bicara, Yang Mulia!” Huan Wenzhao menginterupsi.

“Katakan!”

“Yang Mulia tentu pernah mendengar, keluarga Huan sudah memiliki janji pernikahan lebih dulu dengan keluarga Jiao. Hamba sudah dijodohkan sejak masih kanak-kanak. Mohon Yang Mulia pikirkan hubungan antara kedua wilayah!”

“Aku memang pernah mendengarnya,” gumam Kaisar sambil mengusap dagunya dan menimang-nimang. Lalu mengerling ke arah Kasim Wu.

Kasim itu membungkuk dengan kedua tangan tertaut di depan wajah. “Dekret Kaisar sudah diturunkan,” katanya dengan sopan. “Menarik perintah bisa mempengaruhi wibawa kekaisaran. Mohon Yang Mulia mempertimbangkan!”

Para menteri dalam ruangan serentak membungkuk. “Mohon Yang Mulia mempertimbangkan!” Pinta mereka mendukung Kasim Wu.

"Begini saja,” Kaisar memutuskan. “Aku akan mencari waktu untuk mengundang kedua adipati dan berdiskusi dengan mereka. Setelah itu, baru kupikirkan lagi!”

Dan aku sungguh celaka! Gumam Huan Wenzhao dalam hatinya. Tamatlah riwayat Jiao Jingling!

“Untuk sementara begini saja dulu!” Kaisar menandaskan.

“Yang Mulia sangat bijaksana!” Para menteri kembali berseru serempak dan membungkuk bersamaan.

Ketiga pembangkang di tengah ruangan itu melemas dalam ketidakpuasan.

Kunjungan mereka ke istana hari itu berbuah kekecewaan.

“Bagaimana denganmu?” Kaisar beralih pada pangeran kelima. “Apa yang membuatmu datang?”

Pangeran kelima hanya tergagap.

1
Oe Din
Ujian pencari bakat yg unik...
Oe Din
Apa hubungan makan lemon dengan wajah masam...😝😝😝😝😝
Oe Din
Xinshi ini pandai menilai orang dari sisi yg berbeda...
Oe Din
Hari pertama sudah bikin ulah...
Sang Murid lebih "BANDEL" dari pada Sang Guru...😅😅😅
Oe Din
Master senjata rahasia...
Oe Din
Akal Penulisnya memang hebat, luar biasa...
Oe Din
Punya Legiun Hantu ...?
Mantap...
Oe Din
Si Ratu Ular, Nyi Blorong...
Oe Din
Dewa Takdir yg super misterius...
Oe Din
Jangan main2 dengan Gagak Eurasia...
Oe Din
Kau harus dipingit, Xing Jia ...
Oe Din
Tanya Author....!!!
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: Hahahaha 🤣🤣🤣
total 1 replies
Oe Din
Itu orang yg sama 😂😂😂😂😂
Oe Din
Teh Poci dari Tegal...
Oe Din
Aku suka itu....
Wanita adalah "BUKU" yg paling "sulit" dimengerti di dunia ini...
Oe Din
Perbatasan Utara memang menakutkan 🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Oe Din
Benar2 dikelilingi "musuh dalam selimut"...
Oe Din
Di hadapan CINTA, setiap adalah "budak"...
Oe Din
Nyindir istrinya sendiri....😅😅😅
Oe Din
Penulis Keparat ...?
Jangan2.....
Author !!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!