NovelToon NovelToon
Pembalasan Atas Penghianatan Mu

Pembalasan Atas Penghianatan Mu

Status: tamat
Genre:Tamat / berondong / Beda Usia
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Mengetahui pacarnya berselingkuh, membuat Diandra patah hati, tanpa sengaja malah meniduri keponakan pacarnya.

Karena kejadian itu, sang keponakan memaksa Diandra untuk memutuskan hubungannya, demi kedamaian keluarga, Diandra memilih meninggalkan kota itu bersama sahabatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merajut Kembali Kisah Lama

Udah dobel update yaa...

Tubuh Diandra menegang, ketika atasannya, menanyakan nama lengkapnya, Astaga apa yang harus dilakukannya?

Dia memejamkan matanya sejenak, dia berusaha untuk tetap tenang, saat ini, dia masih memegang handel pintu, sembari membawa nampan yang berisi mangkuk dan gelas kosong, yang artinya, dia membelakangi lelaki itu.

Terlintas dalam benaknya, kawan karibnya yang selalu bersamanya selama belasan tahun lamanya.

Diandra berbalik, "Saya Dian Adityawarman, kenapa ya pak?" tanyanya, meski rasanya dia gugup, apalagi tatapan mata Denis yang tajam mengintimidasinya.

"Oh begitu ya, saya pikir kamu adalah seseorang yang saya kenal," sahut Denis dengan wajah dingin.

"Kalau begitu, saya pamit undur diri pak, permisi," Diandra menunduk, setelahnya di beranjak dari ruangan yang membuatnya sesak.

Baru saja Diandra hendak melangkah, para staf keuangan dan sekertaris, berdiri menatapnya, seolah bertanya, apa yang terjadi, Diandra membuka maskernya sedikit, "Tenang, saya nggak apa-apa kok, masakan buatan saya cocok, beliau tidak marah," ucapnya.

Diandra bisa mendengar, hembusan nafas lega dari mereka, mungkin saja disisa hari yang panjang ini, mereka selamat, dari amukan.

***

Sebelum jam makan siang tiba, seperti yang dikatakan Acha, jika demi membagi kebahagiaannya, atas pertunangannya dengan pemilik rumah sakit, dokter Dania membagikan nasi bok.

Sayangnya, Diandra tak bisa memakannya, karena Dimas menghubunginya, untuk mengajaknya makan siang, akhirnya nasi bok itu ia berikan kepada pemulung, yang dia temui di jalan.

Diandra jadi ingat ucapan Aditya, beberapa hari yang lalu, tentang dia yang harus jujur, tentang statusnya juga meminta maaf pada Dimas, karena dia juga mengkhianati mantan tunangannya.

Diandra memilih tak berganti baju seragam, dia hanya mengenakan Cardigan, untuk melapisi seragamnya, saat menemui Dimas.

Keduanya bertemu di tempat biasa, mereka makan siang, begitu dia sampai, Dimas sudah berada ditempat dengan sajian makanan yang sudah siap dinikmati, lelaki itu tadi mengiriminya pesan menanyakan makanan yang diinginkannya.

"Kok, aku kayak kenal celana seragam kamu ya! Apa kamu kerja di rumah sakit XX?" tanya Dimas memastikan, saat keduanya mulai menikmati makan siang.

Diandra berdehem, "Emang kenapa? Kamu pernah jadi salah satu pasien di rumah sakit itu?" meskipun dia tau, tapi Diandra berpura-pura tidak tau.

"Itu rumah sakit yang ibu wariskan untuk Denis, sekembalinya dia dari Amerika, dia juga jadi dokter di sana, memangnya kamu nggak ketemu dia?"

Baru tadi pagi ketemu, "Nggak, aku ini cuman kuli disitu, jadi mustahil aku berhubungan langsung sama pemilik rumah sakit," sahut Diandra merendah.

Dimas memilih melanjutkan menikmati makannya, "Dim, aku mau minta maaf, atas segala tindakan yang aku lakukan sama kamu, di masa lalu," Diandra mengatakannya sambil mengunyah makanannya, sebenarnya itu dia lakukan untuk menutupi rasa gugupnya.

"Kamu nggak salah apapun, Di," Dimas menghentikan aktivitasnya, dia menatap dalam mantan tunangannya, "Aku yang salah karena mengkhianati kamu, hanya karena penasaran dengan kenikmatan sesaat, dan aku menyesalinya hingga saat ini," sambungnya.

Diandra meminum es teh manis dengan taburan gula di atas es batunya, setelahnya dia melanjutkan makannya lagi, seolah tak peduli dengan tatapan lelaki dihadapannya, "Lanjut makannya, Dimas," perintahnya, "Jam makan siang sebentar lagi habis,"

"Aku bosnya, suka-suka aku mau telat atau nggak,"

Diandra memutar bola matanya malas, "Sombong kamu, enak kamu, mau telat nggak apa-apa, aku kan cuman kuli, kalau telat bisa jadi masalah, atau malah potong gaji, kalau gajiku di potong, anakku sekolahnya gimana?"

"Kan ada bapaknya, tanggung jawab bapaknya lah, istri itu cuman bantu aja, kalau aku jadi Adit, aku nggak akan biarkan istriku kerja keluar rumah, aku biarkan dia menikmati hasil kerjaku,"

Diandra masih terus memakan makanannya, berbeda dengan Dimas, yang benar-benar menghentikan makannya, lelaki itu menatap terus menerus ke arah wanita yang menjadi pemilik hatinya, hingga saat ini.

"Kamu nggak habiskan makanan kamu, lain kali aku nggak akan mau lagi, diajak makan siang," Diandra memperingati.

Dengan ogah-ogahan, Dimas kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Enam belas tahun yang lalu, aku pernah ditiduri lelaki lain," cetus Diandra tiba-tiba, dia mengatakannya dengan santai, seolah tak ada beban, "Aku sakit hati sama kamu, karena kamu mengkhianati aku, tanpa sengaja aku memberikan mahkotaku kepada lelaki lain, setelah Rosalina menemui aku, dan memberikan foto syur kalian diatas ranjang,"

Mendengar itu, sontak Dimas tersedak, Diandra bangkit, dan mendekati mantan tunangannya, menepuk bahunya, lalu memberikan air mineral botolan, "Keselek segala sih, biasa aja dong, nggak usah kaget kali," lagi-lagi Diandra mengatakannya, seolah tak ada beban.

Dia kembali ketempat duduknya, untuk memulai menikmati makannya, sementara Dimas menatapnya tajam, "Coba ulangi lagi, Di,"

"Nggak ada siaran ulang, itu tadi Live," Diandra berusaha melemparkan candaan, meskipun tau, hal itu tak membuat lelaki dihadapannya tertawa.

Diandra menghentikan aktivitasnya, dia menatap balik mantan tunangannya, "Kamu nggak berhak marah, baik dulu atau sekarang," Dia menghela nafas, "Dulu kamu lebih parah, kamu tidur dengan Ros, berkali-kali, padahal tau jika Ros adalah seorang jal*Ng, dan sekarang kamu tidak berhak marah, karena kita tak ada hubungan apapun," setelah mengatakannya, Diandra kembali menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri.

Dimas jelas tak rela, tapi dia sadar diri, jika memang Diandra pantas melakukan itu padanya, "Aku maafin kamu Di," dia berusaha ikhlas.

"Syukur deh kalau kayak gitu, akhirnya aku lega, selama ini, aku merasa bersalah sama kamu, karena kita sama,"

"Apa lelaki itu Adit?" tanya Dimas memastikan.

Diandra menggeleng, "Mustahil Aditya Warman, nafsu sama aku, bahkan dia beberapa kali melihat aku nggak pake baju, wajahnya masih lempeng, nggak mupeng,"

Dimas mengernyit, jelas bingung dengan maksud ucapan wanita berambut sebahu dihadapannya, "Adit suami kamu, gimana nggak nafsu, lalu siapa ayah dari anak kamu?"

"Aditya hanya sosok ayah untuk Rainer, tapi bukan suami Diandra, berkali-kali aku meminta dia menikahi aku secara resmi, tapi aku selalu ditolaknya, memangnya aku jelek banget apa?"

Dimas melebarkan matanya, tak percaya, fakta yang membuatnya tercengang, sekaligus bahagia, karena ada secercah harapan, merajut kembali kisah yang telah usang diantara mereka.

"Kamu cantik Di, baik dulu atau sekarang, kamu adalah wanita paling cantik setelah ibu sama mbak Dessy,"

Wajah Diandra bersemu merah, "Gombal kamu,"

"Serius Di," Dimas meyakinkan mantan tunangannya, "Lalu siapa ayah dari putra kamu?"

"Untuk saat ini, aku nggak mau kasih tau kamu, mungkin suatu saat, seiring berjalannya waktu," jawab Diandra, dia pikir, tidak mungkin mengatakannya sekarang, ayah kandung putranya baru saja bertunangan, bagaimana bisa dia dengan tega merusak kebahagiaan orang lain, Diandra tak segila itu.

"Oke aku tak akan bertanya, meskipun aku penasaran," sahut Dimas, berusaha untuk mengerti, "Jadi apa bisa kita menjalin kembali hubungan kita yang telah putus? Kamu bisa tanya ibu atau mbak Dessy, selama kamu pergi, aku tak berhubungan dengan wanita manapun, hanya kamu seorang, wanita yang paling aku cintai selain ibu dan mbak Dessy,"

Diandra menghabiskan sisa es teh miliknya, lalu menatap mantan tunangan dalam, rasa pada lelaki itu, jelas masih ada, disalah satu sudut hatinya, bagaimanapun Dimas adalah cinta sekaligus pacar pertama, juga tunangannya dulu, dia selalu memperlakukannya dengan baik, menghargainya dan menghormatinya.

Bagaimana bisa rasa itu tak tumbuh subur kembali, benar kata Aditya, dia mungkin harus menjalin kembali hubungannya dengan lelaki dihadapannya.

"Apa kamu bisa berjanji sama aku, untuk tidak membagi hati dan fisik kamu dengan wanita lain? Dan aku juga minta, kamu janji tidak mempermasalahkan asal usul dari putraku?" pintanya.

Dimas tersenyum dan mengangguk, sejujurnya dia tak peduli dengan semua itu, yang terpenting baginya adalah bersama dengan wanita yang dicintainya, "Aku janji, hanya ada kamu wanita yang ada di hatiku dan aku janji akan menerima putra kamu, seperti anakku sendiri, jadi apa kita bisa memulai kembali hubungan ini?"

Bukan anak, tapi cucu, Pemikiran konyol melintas dibenak Diandra. "Aku mau, tapi tolong, jangan beritahu kabar ini, pada keluarga kamu, untuk sementara waktu.

Dimas meraih tangan Diandra, lalu mencium punggung tangan itu, seraya berucap terima kasih, bahkan matanya berkaca-kaca, saking bahagianya.

1
Umie Irbie
ngg kuat bacanya 😩😫😭😭😭
aku skip yaaa thooor,. biar dimas jadi kenangan terindah buat Diandra,. ngg sanggup baca dialognya apalagi sama wanita lain 😫😩🤦
Umie Irbie: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hermawati: sini aku pegangin, biar kuat 🤭
total 2 replies
Laili Himatul
iya Thor extra part nya dong
Hermawati: ekstra part-nya aku selipin di ceritanya Dimas, udah aku upload kok
total 1 replies
Muripah Mur
makasih thor akhirnya mereka bersatu juga terharu aku🥲
Nadila Nisa
extra partnya ka herma.. gak rela Dedi (denis-diandra) udah tamat tp berasa msh ngegantung cerita nya.. msh penasaran
Nadila Nisa: Siap kak.. ditunggu karya selanjutnya 🥰
Hermawati: lanjut ke ceritanya Dimas aja ya, entar aku selipin kok, di cerita baru
total 2 replies
Umie Irbie
anakk kembar yaaathor
Umie Irbie
extra part nya donk thooooor 😍😀
Hermawati: ekstra part nya aku gabung ke kisahnya Dimas ya, mohon ditunggu, lagi aku kerjain, jangan lupa mampir
total 1 replies
Laili Himatul
ya Allah kok udah mau tamat c kaq
Laili Himatul: tapi kak bagus dan simpel g ribet kaya novel2 lainya Lo kak..semua karya kakak AQ suka
Hermawati: aslinya cerita ini cuman sampai bab 17, cuman karena aku kembangin, jadi bisa sebanyak ini bab nya,
total 2 replies
Laili Himatul
bolak balik ngecek..kok g up2 c kakak
penasaran lanjutannya
Umie Irbie
aaahh,. kasian denis 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Umie Irbie
othooooor,. ayoooo donk di bukakan hati diandra untuk denissss😁🤭

terus siiii dimas simpen aja dulu 😫😩😣 aku thuuu suka sediiiiih ikut galauuu 🤦 ,. ..
Umie Irbie
mohon maaf lahir batin juga thoooor,. maaf yaaa barangkali aku bikin kesel othor untuk update terus ,. mohon fi maafkan,. dan itu Diandra kenapa jadi kepala batu 🤣🤭
Hermawati: sama-sama 😘
total 1 replies
Laili Himatul
terimakasih kakak udah up
SUGENG RIYADIN kakak
Hermawati: sami-sami😘
total 1 replies
Laili Himatul
up dong kak
Hermawati
🤫 masih puasa.
Umie Irbie
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 diandra udah s*nge sama Denis 🤣🤣🤣🤣🤪 kapan unboxing atuuuuh thoooor 🤣🤣🤪
Nadila Nisa
lanjut ka
Laili Himatul
makasih kakak udah up ..
ditunggu up nya lagi kak
Laili Himatul
ya...ceritanya seru
Umie Irbie
othor,. update lagi kapan yaaaaa,. 😋 ayo donk ,. buka hati diandra biar cepet kebuka buat denis atuuuuh ,. 🤭😀
Umie Irbie
aaahhh,. diandra,. kenapa masih PHP in denis siiiii 😡😡😡😡😡 kesel dewh😫😩😣,. denis juga kenapa jadi cuek siiii sama diandra,. jadi kesel sama othooooor,😫. kenapa sii denis jadi ngg bucin lagi sma diandra 😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!