NovelToon NovelToon
Ex'S Tears

Ex'S Tears

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cerai / Wanita Karir
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Mencari uang saat sudah menjadi seseorang yang tumbuh dewasa sangat melelahkan, di tambah lagi bona harus menjadi istri sah mantan pacarnya hanya untuk mendapatkan warisan.

Dengan uang 1m, bona akhirnya menyetujuinya. tapi di balik itu, hidupnya mulai tak terarah dan hancur di penghujung hubungannya dengan javier.


"hanya 100 hari?" tanya bona dengan mata memerah.

"setelah kita menikah mungkin 1 bulan aku sudah bisa dapatkan warisan itu. Jadi jika kau merasa tak cocok kita bisa bercerai sesegera mungkin,"

"apa kesepakatannya?"

"kau minta bayaran berapa?"

"berapa yang kau tawarkan?"

"1m kurasa cukup karena pernikahan kita tak lebih dari 100 hari. Habiskan hubungan kita di hari putih, lagipula kurasa 1m sudah sangat banyak,"

"apa kau sudah tak mencintaiku?" tanya bona berharap.

"aku tak pernah mengijinkan dirimu berfikir jika aku masih mencintaimu, aku hanya membutuhkanmu untuk warisan itu. Bukan untuk apapun, aku sudah tak mencintaimu sekarang, besok juga tidak,"

next>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 29

Hampir 7 bulan lebih javier hidup sendiri, hari harinya ia habiskan untuk pergi kerumah sakit dan terapi. Hidupnya mulai rapuh dan membosankan, tak ada seseorang yang menemaninya. Namun beberapa kali mark masih sering mengunjungi kediaman javier yang baru.

Kini javier tinggal di rumah kecil di belakang rumah sakit, ia menjual seluruh aset yang ia punya untuk sisa hidupnya. Ditambah lagi hanya mark yang mengetahui keberadaannya.

Nyonya lu, tuan fang, dan mey sudah mencari ke berbagai tempat. Namun javier lebih pintar karena ia pergi dari kota besar dan pindah ke kota kecil.

"tuan, ini untuk makanan seminggu kedepan. Hmm kau benar benar makin kurus seperti vampir. Kulit pucat, badan tinggi tegap. Tuan jika ada orang yang membuat film vampir dan kau ikut casting pasti kau orang pertama yang di terima," ucap mark sambil menata belanjaannya kedalam kulkas.

"hmm andai saja tidak sakit, aku ingin mencoba berbagi hal,"

"kau bisa tuan, kenapa berkata seperti ingin mati? Tuan, perjalanan hidupmu masih jauh. Kenapa berlaku begini, kau sama saja membuang waktu tuan,"

"fisikku sangat lemah, sudahlah tenang saja aku tak menyesali apapun," ucap javier sambil membetulkan selimutnya.

"sudahlah aku tau kau rindu dengan nona bona,"

"apa dia punya kekasih?" tanya javier penasaran.

"kekasih? Bagaimana mau punya? Dia takut dekat dengan pria karena takut muncul berita berita tidak benar lainnya. Tuan kau menghilang saja, nona bona di serang banyak orang. tuan kau sangat menyusahkan nona,"

"sudah kirimkan uangnya?"

"sudah, tidak pernah telat. Tuan tidak mau menghabiskan hidup dengan nona saja? Pasti lebih menenangkan dan bersemangat,"

"siapa yang mau sendiri? Aku hanya takut membebaninya. Mengurus orang sakit adalah hal merepotkan, kau disini karena aku bayar. Sedangkan bona? Dia masih istriku, jika bersamaku dia jadi wajib mengurus orang sakit sepertiku,"

"nanti kau harus ke rumah sakit untuk terapi. Jangan sampai telat tuan,"

"hmm,"

"ada lagi yang lain?" tanya mark.

"tidak kau bisa pergi,"

......................

"nona, tidak bisa. Ayahmu harus datang kemari agar datanya bisa di proses,"

"tapi ayahku sedang sakit mana bisa datang kemari? Aku kemari karena ingin menebus obat ini," bantah bona.

Bona tengah mencari obat untuk ayahnya, belakangan ini ayahnya sering sesak nafas dan lemas tanpa alasan yang jelas. Sudah di bawa ke rumah sakit juga dokter bilang hanya kelelahan.

"nona, pertama kali mendapat obat ini dimana?"

"di kota besar, tapi terlalu jauh. Apa disini tidak bisa?"

"nona, ada beberapa obat yang tidak ada disini. Coba kau cari di kota sebelah,"

"hmm yasudah lah, terimakasih," bona keluar dari apotek dengan kecewa, ia juga sangat kesal karena kota sebelah lumayan jauh.

"harus naik bus, astaga ibu bisa mengomel kalau aku terlalu lama," keluh bona sambil berjalan menuju halte bus.

^^^Ibu, aku harus ke kota sebelah. Disini tidak ada, akan lama pasti^^^

✉️ibu: tidak papa, jaga diri baik baik

Setelah naik bus hampir 40 menit, bona turun di halte dekat rumah sakit, "pasti ada disini, di apotek masih ragu ragu, kalau disini pasti ada,"

Dengan semangat bona langsung lari masuk ke dalam, ia menuju apotek rumah sakit untuk menebus obat.

"apa bisa?" tanya bona memastikan.

"bisa nona, tunggu sebentar. Mungkin 10 menit, sesuai antrian,"

"terimakasih," bona tersenyum, ia langsung mencari tempat duduk untuk menunggu.

Saat sedang menunggu, sebuah brangkar lewat di depan matanya. Ia merasa tidak asing dengan pria yang terbaring lemas di atasnya.

"javier..." bona langsung berdiri hendak mengejar javier namun panggilan nomor antriannya harus menghentikan langkahnya.

"nona, apa aku bisa mengikuti pasien itu?" tanya bona sambil melihat ke arah beberapa perawat yang mendorong brangkar javier.

"pasien vvip tidak bisa sembarang di rawat dan di kunjungi. nona jangan mengikutinya, kau hanya akan di usir,"

"ahh begitu," ucap bona lemas, "terimakasih,"

Bona langsung berjalan menuju resepsionis untuk mengcek keberadaan javier, "permisi, apa ada pasien atas nama javier?"

"tunggu sebentar,"

Bona menunggu dengan berharap jika yang ia lihat adalah kesalahan matanya, ia tidak mau bertemu javier di tempat macam ini.

"tidak ada nona, bisa kau berikan nama lengkap atau nomor kartu identitasnya?"

"ha? Namanya jhon javier own, apa ada?"

"emm, tidak ada nona,"

"ah syukurlah, yasudah. terimakasih,"

"baik nona,"

Saat keluar dari rumah sakit bona langsung duduk di tempat parkiran karena hujan turun deras. Ia tak bawa payung jadi memilih untuk meneduh terlebih dahulu.

......................

Selesai melakukan kemoterapi dan menebus obat, javier duduk di depan apotek. Ia menunggu sambil melihat wajah bona di ponselnya, ia kerap merindukan dan memikirkan istrinya yang sampai sekarang ia tinggal begitu saja tanpa perceraian.

Bukan tanpa sengaja, javier hanya tidak ingin bercerai dengan bona, "sudah lama tidak bertemu, kau masih ingat aku?"

"tuan ini obatmu,"

"ahh terimakasih," javier keluar dari rumah sakit saat hari sudah gelap, "setiap keluar dari sini kenapa rasanya makin sesak, harusnya lega karena aku masih hidup sampai saat ini,"

Saat melewati parkiran, ia melihat bona yang sedang tidur bersandar pada dinding, "untuk apa dia kemari? Dia sakit?"

Javier sedikit lama memandangi wajah wanita yang selama ini ia rindukan, "hmm, andai bisa kembali seperti dulu,"

Saat tengah asik memandang, tiba tiba bona bangun karena ponselnya berdering. Javier langsung berbalik dan kembali masuk ke dalam rumah sakit. Sedangkan bona langsung lari menuju halte bus untuk pulang.

Javier hanya bisa melihatnya dari jauh, ia menatap kepergian bona dengan sendu, "aku rindu padamu," javier dengan lesu berjalan untuk pulang, ia terus menunduk untuk menyembunyikan air matanya.

Karena tak kuat, akhirnya javier memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan. Hatinya rasanya ingin meledak karena tak tahan, "jangan pikir macam macam! Jangan menyusahkan orang lain lagi,"

......................

Hari hari bona habiskan untuk memikirkan javier, ia menetap di rumah kedua orang tuanya untuk membantu ibunya mengumpulkan kerang. Tokonya juga sudah ia jual kepada lusy, ia tak ingin kembali kekota dan terus memikirkan javier karena kenangannya sangat banyak.

"bona, masak sedikit banyak. Kakakmu akan datang sebentar lagi," perintah ibu bona.

"tumben sekali,"

"entah katanya dapat cuti musim panas, loren juga akan kemari,"

"ah begitu, aku akan tambah ikannya,"

Malamnya damian dan loren tiba di desa, meraka membawa banyak barang dan makanan untuk bona.

"wahh banyak sekali, untuk apa ini?" tanya bona saat melihat meja dapur penuh dengan frozen food dan camilan.

"tentu saja untukmu, lihat aku ini calon suami yang baik," ucap loren sambil menepuk dadanya bangga.

"uhhhh aku tiba tiba mual dan pusing, sepertinya harus segera kedukun," ucap bona sambil berlalu pergi meninggalkan damian dan loren.

"sudah kubilang jangan menyukainya," ucap damian mengejek.

"aku ini pria baik baik, akan hidup bahagia denganku,"

"dia tidak mau," ucap damian ikut meninggalkan loren.

"benar benar, padahal aku ini sangat bersinar," ucap loren sambil menyisir rambutnya dengan jarinya.

...••TBC••...

1
jenny
siap kak... meluncur ke sana.
Rina Zulkifli
sesuai judul 🥺😭
mksh ka ceritanya,. keren..

terus berkarya
Anonymous
keren
jenny
Semoga Damian mendapatkan jalan keluar untuk menjauhkan Javier ataupun Bona dari kelicikan Lusy.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!