NovelToon NovelToon
CINTA DEWA BUMI

CINTA DEWA BUMI

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Reinkarnasi
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rosma Yulianti

Leander merupakan seorang dewa yang ditugaskan untuk menjaga bumi tak disangka kisah cintanya dimulai ketika ia bertemu manusia bernama Alea yang merupakan reinkarnasi cinta pertamanya ribuan tahun yang lalu. Takdir kembali mempertemukan keduanya akankah mereka berhasil menjalin hubungan dengan status berbeda di bumi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Willy berhenti mengunyah makanannya dan meletakkan makanan tersebut ke piring, pria itu berjalan menuju kamar Lily dan kembali membawa obat.

“Minum setelah sarapan” ucap Willy.

Kali ini Lily yang berhenti memakan makanannya sembari menatap pria itu.

“Tidak selamanya obat adalah kunci kesembuhan”

“Lalu apa yang bisa menyembuhkan mu”

“Pria itu mengambil seluruh kuncinya aku tidak bisa sembuh”

“Dimana saja dia mengambil kunci itu”

“Semuanya tidak ada satupun kunci yang tersisa” ucap Lily.

Air mata gadis itu sudah kering hingga tak bisa menangis lagi dan hanya bisa menerima kenyataan hidupnya yang telah hancur.

Willy segera menghabiskan seluruh makanannya dan meminum air satu gelas dalam beberapa tegukan, pria itu menunggu Lily menghabiskan sarapannya.

“Sudah selesai?”

Lily mengangguk sembari mengelap bibirnya dengan tisu, Willy berdiri dan mendekati gadis itu lalu memegang pergelangan tangan Lily.

“Apa yang kau lakukan!”

Lily menghempas tangan pria itu namun Willy tidak melepasnya.

“Membuat kunci baru untuk kesembuhan”

Willy membawa Lily masuk kedalam kamarnya yang berada di ujung, meskipun sedikit menolak Willy tetap membawa gadis itu.

Ceklek

“Terang atau padam?” tanya Willy.

“Apa maksud mu”

“Ku anggap jawaban mu padam”

Willy memadamkan lampu dan mengaktifkan kedap suara di kamarnya, sejenak pria itu melepaskan pergelangan tangan Lily.

“Kau...”

Willy menangkap tangan yang hendak menyalakn lampu.

“Apa yang kau inginkan aku tidak bisa berada di kegelapan dada ku sesak” ucap Lily.

“Gunakan lampu tidur”

Willy membawa Lily masuk lebih dalam ke kamarnya dan membuat gadis itu bingung untuk apa dia disana.

“Teriak saja tidak apa apa” ujar Willy.

“Heuh?”

Pria itu mengawali dengan mencium tangan Lily sembari menyalakan lampu tidur hingga wajah mereka terlihat meskipun tidak terlalu jelas.

“Ku ingatkan teriak saja tidak apa apa”

Setelah mengatakan kalimatnya Willy meraih tengkuk gadis itu dan mulai mencium kening, pipi, mata, hidung dan bibir Lily.

Willy beralih mencium seluruh leher jenjang gadis itu dan meninggalkan beberapa bekas, Willy menatap Lily sedalam mungkin sembari membukakan pakaiannya.

“Ini peringatan terakhir teriak saja kamar ini kedap suara”

“Argh!!”

Lily berteriak sekuat tenaga dan Willy segera memegang tangan gadis itu lalu mencium pundak putih dan mungil tersebut.

Hiks hiks hiks

“Aku suruh teriak bukan menangis” ucap Willy.

“Untuk apa kau melakukan ini hiks”

Kali ini willy yang membuka pakaiannya hingga tubuh kekar itu terpampang jelas.

“Akan ku beritahu nanti setelah selesai”

Willy melum*t bibir gadis itu sangat lama dan semakin dalam hingga Lily tidak sadar tubuhnya sudah tidak menggunakan sehelai kain.

“Lupakan pria itu karena aku adalah pria yang pertama kali mengambil kesucian mu” bisik Willy.

Tampaknya pria itu juga sudah terbuai dengan hasrat ia tidak bisa menahan dirinya melihat tubuh indah gadis dibawahnya ini.

“Aku yang mencium mu pertama kali, aku yang melihat tubuh ini pertama kali, aku yang merasakannya dan tetap akan aku bukan orang lain, lihat wajah ku baik baik”

Willy memberikan Lily waktu untuk menatap wajahnya beberapa saat dan setelah itu Willy mulai melakukannya.

*

Disisi lain Aeryn keluar dari kamarnya dan tidak melihat siapapun kecuali piring yang belum dibersihkan di meja makan.

Aeryn berjalan menuju kamar Lily lalu mengetuk pintu namun tak ada jawaban, Aeryn berjalan menuju kamar Willy lalu membuka pintu namun terkunci.

“Hei jaga Lily aku akan pergi sepertinya dia belum minum obat dengar tidak!”

Aeryn mengangkat bahu lalu meninggalkan kamar yang sepi seperti ruangan hantu tersebut tapi Willy pasti mendengarnya dari dalam.

Aeryn keluar dan menmui Leo dibawah entah sudah berapa lama pria itu menunggunya.

“Apa sangat lama?” tanya Aeryn.

“Sedikit” jawab Leo.

“Ahh maafkan aku suasana rumah sedikit canggung karena Willy dan Lily mereka sedang ada masalah” ucap Aeryn.

“Aku belum mengenal teman teman mu kau terlihat cukup akrab dengan dua pria itu” ujar Leo.

“Yaah sedikit akrab tidak terlalu akrab” bantah Aeryn.

“Ahh ya sebelum pergi ke acaranya kita akan ke butik untuk mendandani mu” ucap Leo.

Aeryn mengangguk setuju lalu keduanya berangkat menuju butik. Hari ini Aeryn setuju untuk menemani pria itu ke pesta karena ini pesta tahunan perusahaan dan harus membawa pasangan.

Sebenarnya banyak yang menawarkan diri untuk menjadi pasangan namun pria itu tidak tertarik dengan gadis gadis tersebut.

“Sudah sarapan?” tanya Leo.

“Ah tidak sempat sarapan karena suasana canggung tadi tidak bisa menelan makanan”

“Baiklah kau sarapan dulu kita berhenti di restoran depan”

“Ah tidak perlu aku sedang diet tidak bisa sarapan”

Diet darimana Aeryn kau pintar mengarang, batin Aeryn.

“Baiklah aku tidak akan mengganggu diet mu tapi katakan saja jika lapar”

Aeryn mengangguk meskipun ia ragu tidak akan lapar, beberapa saat kemudian keduanya sampai di butik dan Aeryn langsung di dandani dengan fashion terbaik.

1
sin_ta
semangatt ya Thor
marrydianaa26
baca sampai sini dulu ya thor, nanti dilanjut, feedback juga ya di cerita aku😆
RAN: okeee nanti aku mampir yaaa
total 1 replies
Irina Carse
semangat ya kakak.. nulis novel nya 😆😆
RAN: okaatt makasiiihh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!