NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Untuk Keponakan Kembar

Menjadi Ibu Susu Untuk Keponakan Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / Menikah Karena Anak
Popularitas:802.7k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Berselang dua minggu sejak dia melahirkan, tetapi Anindya harus kehilangan bayinya sesaat setelah bayi itu dilahirkan. Namun, Tuhan selalu mempunyai rencana lain. Masa laktasi yang seharusnya dia berikan untuk menyusui anaknya, dia berikan untuk keponakan kembarnya yang ditinggal pergi oleh ibunya selama-lamanya.

Mulanya, dia memberikan ASI kepada dua keponakannya secara sembunyi-sembunyi supaya mereka tidak kelaparan. Namun, membuat bayi-bayi itu menjadi ketergantungan dengan ASI Anindya yang berujung dia dinikahi oleh ayah dari keponakan kembarnya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka, apakah Anindya selamanya berstatus menjadi ibu susu untuk si kembar?
Atau malah tercipta cinta dan berakhir menjadi keluarga yang bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Biar Merasakan

Mereka sampai di kota tujuan saat hari sudah malam, tentu saja kelelahan mendera dan pegal-pegal terasa di sekujur tubuh mereka. Namun, berbeda dengan si kembar yang tetap tenang sampai tiba di tujuan, tidak lain karena ada Anindya yang selalu menemaninya dan memberikan ASI setiap waktu.

Cara memberikan ASI-nya pun sedikit berbeda karena Anindya harus memutar balikkan badan supaya tidak dapat dilihat oleh supir pria di depan sana.

Tidak ada yang memrotes, Arsatya paham akan hal itu. Di separuh perjalanan, mereka lebih banyak diam termasuk Anindya yang biasanya cerewet mengajak mengobrol si kembar, kini dia lebih banyak bungkam.

Hampir tidak ada komunikasi apapun sampai Arsatya memarkirkan mobilnya di halaman sebuah hotel.

“Kenapa ke sini?” tanya Anindya pada akhirnya setelah berjam-jam diam tanpa suara.

“Tidak mungkin menginap di kosmu, kan? Kalau tidak mau jadi bahan gunjingan sebab bawa pria dan dua anak bayinya?” jelas Arsatya.

Anindya melihat ke sekitar. “Benar juga, tapi 'kan hotel ini mahal. Sayang uang jika hanya untuk datang bimbingan. Lagi-lagi aku merepotkan. Andai saja dia tidak bersikeras untuk repot-repot mengantar,” ujarnya di dalam benak.

Namun, apa yang terucap sangat berbeda dengan yang di hati, “Boros!” komentar Anindya terdengar ketus yang membuat pria itu mengerutkan dahinya.

Meski beranggapan demikian, Anindya tidak menolak untuk menginap di hotel. Anindya pikir, toh, harga sewa kamar hotel ini tidak sebanding dengan tebal dompet Arsatya yang gila kerja itu, pasti punya banyak uang.

Di dalam kamar hotel.

“Mau makan apa, Nin?”

Anindya hanya mengendikkan bahu, dengannya yang sibuk menatap layar laptop di depannya dan seraya membawa bayi Chesa dalam gendongan untuk dia timang-timang karena bocah itu belum juga tertidur, tidak seperti hari biasanya.

“Sejak pagi belum makan, lho.”

Anindya diam saja, sesekali dia juga menenangkan Chesa dengan menepuk-nepuk pantatnya yang sedikit-sedikit merengek walau sudah disusui.

“Aku pesankan makanan, ya?” tawar Arsatya sekali lagi.

Anindya sibuk bersenandung lullaby untuk menidurkan bayi Chesa. Sementara itu, si ayah dari bayi kembar itu terus saja bertanya ini dan itu pada Anindya yang jelas-jelas sedang irit bicara.

Bukan menjawab, Anindya malah sibuk dengan ponselnya dan menghubungi seseorang.

“Halo, ya, Sob! Sorry, aku ganggu, ya. Aku udah sampai Jogja, besok kita otw kampus jam berapa?” tanya Anindya ramah pada teman di seberang panggilan.

“Okey, jam 8, ya? Jemput aku, ya, Sob. Dekat, kok. Alina ditelepon nggak diangkat, udah tidur kali ya?”

“Okey, thank you. Siap deh, Terima kasih Adnan!” ucap Anindya di akhir teleponnya.

Adnan?

Terdengar seperti nama laki-laki?

Mendengar itu membuat Arsatya terhenyak sejenak, ada sesuatu yang terasa sesak di dalam dada, lantas alisnya berkerut-kerut, “Ternyata dia bisa seramah dan semesra itu dengan teman laki-laki?”

Heran yang dia rasakan. Sedangkan yang dia tahu, selama ini Anindya yang dia kenal ialah perempuan tertutup dan selalu serius dengan ucapannya. Sisi lain yang baru Arsatya tahu dari Anindya. Dan dia pun akhirnya menanggapi dengan sikap yang sama; cuek dan always seriously.

“Kenapa besok minta dijemput?” tanya dia saat Anindya usai dengan urusan berteleponnya.

Alih-alih menjawab, Anindya malah tersenyum sendiri menatap layar ponselnya.

“Anin, aku sedang bicara denganmu,” ucap Arsatya yang kemudian duduk di sofa panjang, tempat yang sama dengan yang Anindya tempati.

Seakan tengah diuji kesabaran, Arsatya dituntut untuk berpanjang usus menghadapi sikap Anindya yang pura-pura bisu dan tuli di satu waktu.

Tidak lagi bersuara, pria itu terus menatap Anindya menunggu sampai wanita itu tidak sibuk dengan urusannya sendiri.

Ditunggu sekian lama, seakan Anindya sengaja tidak berpaling dari ponsel dan laptopnya. Padahal, sangat jelas di depan mata jika ada seseorang yang menunggu ditatap olehnya.

Anindya tidak acuh, dengan sengaja dia menghindari kontak mata dengan suaminya.

“Anindya,” panggil Arsatya pada akhirnya setelah penantiannya untuk dibalas tatap tidak jua dia dapatkan.

Di ruangan yang sunyi dan hari sudah gelap, tidak ada lagi suara berisik yang terdengar sehingga mustahil jika Anindya masih berpua-pura tidak mendengar saat namanya dipanggil.

Mau tidak mau, Anindya menatap sesorang yang memanggil namanya. Bukan menghadap, hanya matanya yang sekilas melirik, sedangkan kepalanya masih menunduk menuju layar laptopnya.

“Maaf jika membuatku marah atau kecewa sampai kamu bersikap seperti ini padaku, aku bisa mengerti,” ujar Arsatya dengan senyuman singkat di akhir kata. Lantas, bangkit dari duduknya setelah menghela napas panjang.

Anindya menatapi punggung pria itu sampai hilang di balik pintu keluar, saat itu juga pertahanan Anindya luruh. Dia menangis entah karena apa yang pasti dia punya banyak alasan yang menyebabkan hatinya melembek dan air matanya kembali jatuh tanpa aba-aba.

Niat hati ingin membuat pria itu kesal supaya merasakan bagaimana rasanya diabaikan, tetapi lantas Anindya merasa bersalah sendiri karena pada dasarnya jiwa pendendam bukanlah milik dirinya.

“Itu supaya kamu tahu jika diabaikan itu tidak enak. Iya, kan, Sayang?” ucap Anindya mengelus pipi bayi Chesa yang masih berada di pangkuannya walau ia sudah terlelap.

...🦋🦋🦋...

Hari ini update 3 bab buat ngabisin part ini, semoga suka ya 🙏🙏🙏

1
Novita Anggraini
Luar biasa
Ah Serin
cerita menarik knapa tak buat saessson2 lagi
mang tri
ternyata adiknya pantesan panggilnya mas ☺️
mang tri
😭😭😭😭😭😭😭
mang tri
ya ampuuunnnn 😭😭😭😭😭
mang tri
Anin pernah berkata Tuhan boleh mengambil apapun asal jangan ansha, jd orang tua nya sebagai pengganti ansha 😭
Safa Almira
,suka
Muhammad Hakim
Buruk
Dewi Kadimen
Luar biasa
Jisa Ajach
bgus
Tety Boreg
kasian anin thor..jgn dgn keadaan mabuk lah thor..😭😭😭
MommaBear
Luar biasa
Ita Listiana
ceritanya sangat bagus dan menarik, gk muter", dan banyak menguras emosi dan air mata. makasih buat othornya yg udah bikin cerita ini, sehat" terus ya thor biar bisa terus berkarya 😊
Kadek Bella: trima kasih banyak thor ,,ceritanya bagus
hello shandi: Terima kasih banyak ya kak untuk ulasan dan doanya. Salam kenal. 😇🙏
total 2 replies
imhe devangana
crtnya terlalu berbelit2 menurut ku, & hanya septr mereka doang ngk ada crt orng lain.
maaf ya thor
hello shandi: Terima kasih ya untuk masukkannya🙏
total 1 replies
imhe devangana
thor sebenarnya anak Amelua putra atau putri sich.awal bab di blng putra kok skrng putri.
hello shandi: Maaf ya, mungkin typo. Keduanya putri, Kak. Boleh bantu tunjukkin di bab berapa yang bahas kata "putra?". Terima kasih. 😇
total 1 replies
Budi Raka
Luar biasa
hello shandi: Terima kasih penilainnya, Kak.🙏✨
total 1 replies
retiijmg retiijmg
happy ending.
gak cmn mewek kak, gemes,kesel pokoknya nano nano
hello shandi: Makasih ya udah kasih ulasan feel-nya. 😊
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
hello shandi: Terima kasih penilaiannya kak.💖
total 1 replies
Misaza Sumiati
Satya itu mah bukan cinta ke Amelia, tapi merasa berdosa ke Amelia semasa hidupnya
Misaza Sumiati
awas Satya nanti nyesel lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!