Warung sate milik Pak Parmin selalu ramai pengunjung, setiap yang makan di sini selalu saja kembali karena ketagihan akan rasa nya.
namun semakin ramai maka semakin banyak juga yang menyebarkan kabar tidak sedap, konon kata nya mereka pakai pesugihan sehingga dagangan laris manis.
pesugihan apa yang mereka anut?
Apa kah mereka memang memiliki pesugihan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Asu baung
"Aku sudah keliling tapi Sam kok belum ketemu ya?" Nana melihat teman teman nya.
"Aku tidak tau, Na. soal nya tadi malam usai bertengkar kami pisah!" jawab Aji.
"Paling dia sedang mencari tau soal masalah itu, udah lah jangan lebay sekali kau ini." seru Menik.
"Heh aku ini cemas saja, bukan karena lebay!" kesal Nana.
Sebab sudah di cari nya kemana mana si Sam, namun tidak ada ketemu dan di agensi juga tidak ada dia membuat hati Nana agak cemas. takut kalau ada apa apa pada Sam, sebab mereka kan sedang ada misi juga sehingga lawan pasti sudah ada lah di depan mata.
Tapi Nana pikir lagi mungkin memang Sam sedang mencari bukti bukti, sebab dia sempat bertengkar dengan Jalak sehingga ada rasa kesal lah mungkin di hati nya. tidak masalah untuk mencari karena Sam juga punya kepandaian, pasti nya saat ini dia tengah kesal dengan Jalak yang gampang emosi.
Nana pun berusaha untuk tenang agar tidak ada ketegangan lagi di antara mereka, agak sungkan juga kalau terus membuat masalah, apa lagi ini kan soal kekasih nya yang membuat masalah dengan Jalak. sebisa mungkin Nana tetap kalem dulu, entah nanti apa yang terjadi akan ia hadapi kedepan nya dengan hati legowo.
"Tidak ketemu sama Sam?" tanya Nilam mendekati Nana.
"Belum ada di sana atau mungkin dia pergi ke tempat lain." jawab Nana.
"Coba lah kontak batin, siapa tau ada perlu bantuan atau semacam nya." saran Nilam.
"Nanti saja tunggu satu jam lagi, aku tidak enak kalau malah menjadi masalah nanti." tolak Nana.
Nilam mengangguk paham apa yang sedang Nana rasakan, dia juga sudah berpikir jernih bagai mana saat menyudutkan Jalak begitu saja. sebagai teman mereka harus nya saling bisa menerima, jangan asal main tuding saja sehingga membuat Jalak seolah di kucilkan hanya karena sikap nya yang sangat mudah naik darah.
"Kau tidak melihat nya atau memang Sam menghilang?" tanya Sukma pula mendadak merasakan sesuatu yang aneh.
"Jangan macam macam kalau ngomong!" sergah Nilam.
"Tapi kan jelas tidak mungkin dia tidak pulang, ini sudah jam dua siang." Sukma berkata serius.
"Aku akan kontak batin sekarang." Nana segera duduk bersila karena perasaan nya mendadak saja tidak enak.
Nilam dan Sukma saling pandang untuk menunggu, Nana nampak serius mencari kontak batin dengan kekasih nya. namun sudah dua menit berlalu pun dia tak kunjung dapat jawaban dari Samuel, kedua alis sudah bertaut satu sama lain karena dia merasa ini jelas ada yang tidak beres.
Yang menunggu juga sudah ketar ketir karena Nana saja sangat lama, tangan sudah terkepal erat pertanda dia sedang berusaha keras untuk melewati yang mau mengganggu nya. telinga kucing mencuat kesana kemari, hingga Nilam dan Sukma kaget bukan main setelah melihat darah yang merembes dari mata dan juga hidung nya Nana.
"Nana!"
"Kenapa dengan dia, Sukma?" Nilam panik sekali.
"Hentikan sekarang, jangan lawan kekuatan itu!" Sukma memaksa Nana membuka mata.
"Aaaagkk!" Nana mengerang kesakitan dengan pandangan buram merah.
"Astaga, kau kok memaksakan diri begini!" Nilam mengusap air mata darah yang baru keluar.
"Tenang kan dulu hati mu, tenang jangan panik." Sukma memberikan kekuatan lewat tangan nya.
"Ada apa ini, suara nya sangat jauh dan pilu! apa itu suara Sam?" Nana gemetar dan ekor nya bergerak liar.
"Pulihkan dulu dirimu, nanti baru katakan apa yang kau dengar." Sukma takut bila Nana sampai celaka.
"Duduk atau rebahan, ayo kau harus menghentikan darah ini." Nilam mengusap dengan baju nya.
Air mata darah masih keluar terus dari mata dan hidung, bahkan telinga runcing itu pun terasa sangat panas. sebab saat ini kepala Nana terasa sakit berdenyut seolah di tusuk dengan ribuan jarum, begitu sakit dan menusuk sekali sehingga Nana mau menjerit dan berguling di lantai.
"Na tenang lah dulu, kau jangan panik begini." Sukma ketakutan karena tangan Nana gemetar kencang.
"Ada apa ini?!" Purnama kaget melihat keadaan member nya.
"Ini, Nana tadi berusaha kontak batin dengan Sam tapi kenapa malah jatuh terluka." Nilam pun bingung.
"Air mata darah! yang kau dengar tadi suara raungan apa, Na?" Purnama cepat memegang pundak Nana.
Nana masih belum bisa menguasai diri akibat rasa sakit yang ia alami sekarang, tangan nya juga masih bergetar kencang tidak karuan karena sangking sakit nya. bahkan kalau bisa dia mau menjerit kencang karena sangking tidak kuat nya, ini kalau iblis kelas rendah jelas sudah habis musnah.
Purnama memejamkan mata dan memberikan kekuatan juga agar kucing hitam ini bisa segera sadar dari rasa sakit, perlahan gemetar di tangan nya mulai menghilang setelah di berikan kekuatan oleh Nana. tidak akan ketua agensi membiarkan anak buah nya terluka parah, sebab dia memang bertanggung jawab penuh atas diri nya.
"Itu bukan raungan serigala tapi suara nya mirip, Pur!" lirih Nana setelah agak hilang rasa sakit nya.
"Asu baung!" kaget Purnama karena dia tau nama nama iblis atau pun hewan setengah iblis.
"Apa itu, Pur?" tanya Nilam yang tidak paham.
"Dia campuran antara anjing dan serigala, namun bertubuh manusia serta sikap nya sangat jahat." lirih Purnama.
"Raungan nya memang tidak bisa mau di pastikan apa kah dia anjing atau serigala." ucap Nana.
"Bagai mana dia bisa sampai sini." Purnama agak heran juga.
"Bukan kah itu dari Madura?" Anita mendekati mereka yang lagi serius.
"Yah, suara nya saja bisa mencelakai manusia atau pun iblis yang mendekati nya. cakar dia sangat berbahaya, siapa pun yang tergores walau sedikit saja maka darah nya akan habis di hisap!" jelas Purnama.
"Jadi dia yang mencuri Sam?!" pekik Nana yang langsung ketakutan.
Terdiam Purnama karena ini bercampur pula dengan mahluk lain, bermula dari pesugihan yang gosip nya milik Pak Min dan sekarang malah lari di asu baung. jelas masalah ini kan sangat sulit sekali, entah apa lagi yang akan terjadi kedepan nya nanti.
"Menurut mu Pak Min yang punya dia? Bu Endah itu orang Madura!" lirih Nilam menatap Purnama.
"Astaga, tidak semua orang Madura punya!" sentak Purnama.
"Tapi kan kalau dia orang Madura maka akan lebih mudah untuk mendapatkan nya." ujar Nilam pula.
Ucapan Nilam jelas masuk akan karena bisa jadi Bu Endah mengambil nya saat pulang kampung, sate milik dia sangat nikmat karena Bu Endah memang orang Madura campuran, semua ini masih belum bisa di pastikan juga kebenaran nya.
Selamat pagi menjelang siang, sedikit penjelasan ya soal asu baung yang dari Madura ini. othor tau soal asu baung dari Mama othor karena Mama othor orang Madura, sempat cerita cerita itu dan baru sekarang othor baru ingat.
masih berguna jg mantan ketua itu
stock bumbunya hilang pasti besok pa min libur jualannya.....alesannya lagi kurang enak badan.....padahal lagi mau cari darah buat bumbunya...
siap2 aja pasti bakalan ada yang kecelakaan nih....
ancamannya bener2 membuktikan kalo Sam dan Arini di tangan asu baung..
harus hati2 bertindak karna, asu baung mengintai para member bahkan sang rtau dan pengeran ular...
semua pergerakan mereka selalu di awasi oleh asu baung....
apa ya kelemahan asu baung....
sampai2 Purnama malas berhadaoan dengan musuh bebuyutannya itu....
apa benar kalo Ular kalah sama anjing.......
waah ketuanya asu mungkin yg udah cium seruni kali ya🤔