NovelToon NovelToon
Obat Cinta Pak Dokter

Obat Cinta Pak Dokter

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Terpaksa Menikahi Murid / Dokter / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Puput

Karena kesalahpahaman, Devan dan Alesha dituntut warga untuk segera menikah. Devan yang seorang Dokter dan sudah berumur 29 tahun harus menikah dengan Alesha, seorang gadis SMA yang baru saja berusia 18 tahun.

Waktu itu Alesha baru saja mengalami patah hati karena pacarnya selingkuh dengan sahabatnya. Tak disangka mantan Alesha yang bernama Dirga adalah adik dari Devan.

Hidup Alesha semakin rumit karena setiap hari dia juga harus bertemu dengan mantan setelah tinggal bersama Devan.

Apakah akhirnya Devan bisa mengobati luka hati Alesha dan mereka saling jatuh cinta? Atau hubungan mereka akan dirusak oleh Dirga yang masih ingin memiliki Alesha?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Ciuman Devan kini turun ke leher dan menyusuri leher seputih susu itu dengan lembut lalu berbisik di telinga Alesha. "Kamu mau tahu sisi lain aku? Aku ingin kamu malam ini."

Alesha hanya menatap kedua mata Devan. Dia hanya terdiam dan pasrah dengan apa yang akan dilakukan Devan.

Devan telah membuka seluruh kancing piyama Alesha. Saat Devan akan membuka piyama itu, Alesha menahan tangannya.

"Kak, malu."

Devan hanya tersenyum kecil, dia menyingkirkan tangan Alesha. "Gak usah malu, kita kan suami istri." Devan kembali mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Alesha dengan lembut. Lalu ciuman itu semakin turun ke bawah dan menyusuri leher putih Alesha. Semakin ke bawah lagi dan berhenti di atas dada Naya yang telah terbuka. Lalu dia ciumi bulatan yang menonjol di antara penutup yang belum terlepas itu.

Alesha hanya melenguh kecil, rasa geli itu telah menjalar ke seluruh tubuhnya.

Satu tangan Devan kini terselip di punggung Alesha dan melepas pengait itu. Lalu membuka dan membuang penutup buah sintal itu.

Gairah Devan semakin memuncak saat melihat dada Alesha yang masih bulat dan padat tanpa jejak dari siapapun.

"Kak, malu." Alesha menangkup miliknya tapi Devan lagi-lagi menyingkirkan tangan Alesha.

"Aku suka." Lalu dia berbisik di telinga Alesha. "Kamu sexy." Dua tangan Devan kini mulai menyentuh dada Alesha lalu me re mas nya dan memainkan puncak yang berwarna pink itu dengan jemarinya.

Bisikan dan sentuhan Devan membuat seluruh tubuh Alesha meremang. Apalagi saat Devan menyusuri dadanya dan menyapunya dengan lidah. Ada suara rintih yang tidak bisa dia tahan. Rasanya sangat mendebarkan dan membuatnya melambung tinggi. "Kak, ah. Geli." Alesha semakin membusungkan dadanya saat Devan menghisap puncak yang masih berwarna pink itu secara bergantian.

Devan menegakkan dirinya lalu membuka kaos pendeknya. Kemudian dia memeluk tubuh Alesha dan merasakan sentuhan kulit yang hangat itu secara langsung. "Kamu sudah siap malam ini? Kamu tadi sudah memancing sesuatu yang tidur. Tidak mungkin bisa tidur lagi sebelum tuntas." Devan sengaja menggesekkan miliknya di inti Alesha. Meskipun sama-sama tertutup celana tapi rasanya benar-benar mendebarkan dan terasa ke seluruh tubuh.

"Ah, Kak. Itu, hmm." Secara otomatis kedua kaki Alesha terbuka dan semakin merasakan gesekan itu.

"Kenapa? Kamu mau tahu sisi lain dari aku kan?"

"I-iya, tapi sakit gak?"

"Sakit tapi pasti nikmat." Devan semakin menggerakkan pinggulnya dan memberi sensasi yang menggetarkan. "Siap ya?"

Alesha menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Lalu Devan menegakkan dirinya. Dia akan menurunkan celana Alesha tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Devan menghela napas panjang lalu meraih ponselnya. "Dek, maaf ya. Sebentar ada telepon dari klinik." Devan turun dari ranjang dan mengangkat panggilan itu.

"Iya... Baik-baik saya akan segera ke sana." Setelah mematikan panggilannya, dia menatap Alesha. "Dek, maaf ya. Ditunda dulu. Ada pasien gawat di klinik."

Alesha hanya menganggukkan kepalanya kemudian dia bangun dan memakai bajunya lagi. Dia mengerti, di hidup Devan prioritas utama adalah pasien.

Begitu juga dengan Devan, dia segera memakai kemejanya dan juga celana hitamnya. "Maaf ya, Dek. Kamu sekarang tidur saja ya." Devan mencium kedua pipi Alesha.

"Iya, gak papa Kak, aku ngerti. Keselamatan pasien nomor satu."

Devan tersenyum lalu mencium singkat bibir Alesha. Setelah itu buru-buru dia keluar dari kamar sambil membawa tasnya.

Alesha merebahkan dirinya lalu meraih boneka beruangnya dan memeluknya. "Baru gitu aja rasanya udah melayang di udara."

Alesha berusaha memejamkan matanya tapi dia tidak bisa tidur. "Kira-kira Kak Devan lama gak ya? Jadi gini ya rasanya jadi istri Dokter yang harus mempriotaskan pasien, tapi gak papa, aku bangga sama Kak Devan."

...***...

Setelah Devan sampai di kliniknya, dia segera memeriksa kondisi pasien. Dia melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh pasien dan merujuk pada penyakit demam berdarah.

"Kita langsung bawa ke rumah sakit saja, sepertinya terkena DBD dan darahnya juga sangat rendah." Devan segera membantu pasien masuk ke dalam mobil ambulance yang memang disediakan Devan di kliniknya.

Kemudian dia masuk ke dalam mobilnya dan mengikuti mobil ambulance itu di belakangnya. Setelah sampai di rumah sakit, Devan segera mengantar pasien ke IGD agar segera ditangani.

"Akhirnya selesai juga." Setelah tugasnya selesai, Devan melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit tapi berhenti karena ada Clara yang memanggilnya.

"Kak Devan, baru rujuk pasien?"

"Iya, Ra. Belum pulang?"

"Iya, barusan ada pasien yang melahirkan. Kak Devan sekarang tinggal dimana?" tanya Clara. Mereka berbincang sesaat di tempat parkir.

"Di jalan Mawar."

"Gak terlalu jauh yah kalau gitu."

"Iya, aku pulang dulu ya. Istri nunggu di rumah."

Seketika Clara melebarkan kedua matanya. "Istri?"

"Iya, duluan ya, Ra." Devan masuk ke dalam mobilnya. Dia melihat jam di tangannya. Sudah jam sebelas, mungkin saja Alesha sudah tidur.

Kemudian dia melajukan mobilnya pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah, dia masuk secara perlahan ke dalam kamar.

Devan tersenyum melihat Alesha yang sudah tertidur dengan nyenyak, lalu dia mengganti pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi, dia merebahkan dirinya di samping Alesha dan memeluk Alesha dari belakang. Baru saja Devan akan merasakan kenikmtan dunia tapi gagal karena sebuah kewajiban yang harus dia dahulukan.

Devan mencium rambut Alesha tapi Alesha justru memutar tubuhnya.

"Dek, belum tidur? Sudah jam 11."

Alesha menggelengkan kepalanya. "Aku gak bisa tidur. Kak Devan kok lama?"

"Iya, tadi antar ke rumah sakit dulu. Sekarang kamu tidur biar besok gak bangun kesiangan." Devan mengusap rambut Alesha agar dia segera tertidur.

Tapi Alesha justru mendongak menatap wajah Devan.

Devan meniup pelan mata Alesha yang masih menatapnya lebar. "Tidur, Dek. Udah malam, besok kamu sekolah."

"Emang Kak Devan bisa tidur?"

"Kita coba pejamkan mata, pasti kita akan tertidur."

Alesha menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mencoba memejamkan matanya. Tapi dia tetap saja tak bisa tidur.

"Kak Devan..." Alesha kembali membuka matanya. "Kak Devan udah tidur?"

"Belum tidur." Devan juga membuka matanya dan menatap Alesha.

Alesha semakin mendekatkan wajahnya dan menggoda Devan. "Gimana caranya biar cepat tidur?"

"Untuk training sleep itu ada tiga cara, yang pertama dengar orang bercerita, yang kedua menangis, yang ketiga melakukan hal melelahkan." Devan semakin tersenyum. "Apa mau aku bacain dongeng?"

Alesha menggelengkan kepalanya. "Kalau ada suara aku malah gak bisa tidur."

"Nangis juga gak mungkin, kalau gitu melakukan sesuatu yang melelahkan."

"Contohnya?"

Devan memiringkan dirinya. "Ya sesuatu yang melelahkan tadi kepending. Sekarang udah tengah malam, aku gak mau kamu sampai terlambat bangun besok. Aku ada satu cara."

"Apa?"

.

💕💕💕

.

Maaf slow update ya...

1
Ibu Anita
sipp,, memberikan pelajaran ttg keiklasan & semangat dlm menjalani kehidupan.
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
Fitri Riyani
Luar biasa
🐰
HUAAAAAA 🥺 kaka otor tenk yu tomat buat karyanya 🌚🌚🌚
🐰
mendelik 😒
🐰
kwkwkwkwkwkwkwk 😭 ga kuat
🐰
bengek 😭😭😭
🐰
ya amsyong 😭
Mei Mei
Luar biasa
zeus
Yang bego tuch Devan..kasian si lesa
Siti patma
tapi ceritamu bagus kok happy ending pokojnya buat orang jd jatuh cinta sama pak dokter 💗💗💗💗
Nismawati
Luar biasa
Febby Gibran
bagus ceritanya
tuti sriyono
Luar biasa
Rina Madona
Biasa
Rina Madona
Kecewa
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Rni Larasati
penjara seumur hidup aja, biar gak ganggu kluarganya
Rni Larasati
jarang ada yg mau terima silsilah bpknya Devan, apalagi sdh membunuh
Rni Larasati
lagian timbang ikut kerumah sakit aja gak boleh, udh tau adeknya ngincer bininys
Nayaka
betulll ,,setuju kak 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!