Obat Cinta Pak Dokter
Patah hati itu seperti apa?
Mungkin pertanyaan itu pernah terselip di benak Alesha, tapi dia tidak pernah mengira dia akan patah hati setelah menjalin hubungan selama dua tahun bersama Dirga. Dia hanya bisa menatap nanar dua sejoli yang sedang bercumbu mesra di sebuah teras rumah. Tepatnya, rumah sahabatnya yang bernama Kiara.
Alesha melangkahkan kakinya mendekat lalu menarik lengan Dirga agar dia menjauh dari Kiara dan menampar pipinya dengan keras. "Ternyata benar apa yang dibilang Ari dan Reza tentang lo. Lo selama ini selingkuh sama Kiara. Gue bodoh udah percaya sama lo selama dua tahun!"
"Sha, aku bisa jelasin." Dirga menahan tangan Alesha saat dia akan pergi.
"Jelasin apalagi?" Alesha berusaha menarik tangannya agar terlepas dari Dirga.
"Lesha, aku gak mau kehilangan kamu."
"Tapi kenapa lo selingkuh?"
"Karena selama dua tahun kita pacaran, kita gak pernah ngapa-ngapain. Kamu selalu menolak saat aku mau cium kamu dan kamu sangat sulit aku ajak jalan berdua."
Satu tamparan keras mendarat lagi di pipi Dirga. "Jadi itu yang ada dipikiran lo selama ini." Alesha mengusap asal air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir. "Gue sangat bersyukur, semua kebusukan lo terungkap. Mulai sekarang, gue gak mau lagi kenal kalian berdua!" Kemudian Alesha berlari meninggalkan mereka berdua.
Dia terus mengusap air matanya agar berhenti mengalir tapi air mata itu terus menetes. Semua kenangannya bersama Dirga berputar di dalam ingatannya. Dia jadian dengan Dirga saat masih kelas sepuluh. Mereka berdua sudah memutuskan untuk berpacaran secara sehat. Tapi ternyata setelah dua tahun menjalani, Dirga merasa bosan dan selingkuh dengan sahabatnya sendiri.
"Aku gak boleh nangis gini. Harusnya aku bahagia, Allah sudah menunjukkan aku, siapa Dirga sebenarnya.”
Kemudian Alesha pergi ke rumah Reza untuk berkumpul dengan teman-temannya. Mungkin saja rasa sakit hatinya akan berkurang.
"Gimana? Mereka berdua beneran selingkuh kan?" tanya Reza saat Alesha sudah sampai di rumah Reza.
Alesha menganggukkan kepalanya lalu memeluk Caca. "Gue gak nyangka mereka berdua tega khianati gue. Thanks ya info kalian."
"Iya, iya. Udah lo jangan sedih. Cowok kayak Dirga gak pantas lo tangisi gini."
Alesha menganggukkan kepalanya. Kemudian dia ikut bergabung dengan teman-temannya sampai larut malam.
"Sha, lo mau tahu gak cara paling ampuh buat usir kesedihan lo," kata Ari yang memberi kode pada Reza.
Reza kini mengeluarkan sebotol minuman keras. "Nih, dikit aja langsung fly."
"Jangan rusak anak orang lo." kata Rena. "Gue tahu kita udah biasa kayak gini tapi Lesha gak pernah minum ini."
"Nggak, nggak, gue juga gak mau. Kalau Ayah sampai tahu, gue bisa dicoret dari KK.” tolak Alesha.
"Dikit aja. Nih, coba." Caca justru menuang minuman itu di gelas dan menyodorkannya ke Alesha.
Alesha menggelengkan kepalanya tapi Caca dan Reza kini memaksa Alesha.
"Kalau lo udah rasain, dalam sekejap rasa sakit hati lo pasti akan hilang." Akhirnya satu gelas minuman keras telah habis diminum Alesha.
Alesha membungkukkan dirinya karena perutnya terasa panas. Rasa manis dan pahit bercampur menjadi satu di lidahnya. Sekarang perutnya seperti diaduk-aduk. Kepalanya pusing, dan badannya seperti melayang. Alesha berusaha berdiri tapi kakinya sudah tidak bisa menopang tubuhnya dengan benar.
"Baru juga segelas kecil udah mabuk."
"Ini udah malam, anterin Lesha pulang." Rena menahan tubuh Alesha yang akan roboh lagi. "Za?"
"Ar, lo anterin aja pakai mobil sama Rena," suruh Reza.
"Oke, tapi gue gak ikut ke rumahnya. Takut sama Ayahnya Lesha."
Kemudian mereka berdua segera membawa Alesha masuk ke dalam mobil. Beberapa saat kemudian mobil itu melaju menuju rumah Alesha.
Wajah Alesha sudah memerah. Sekarang dia terasa melayang di angkasa. Bahkan dia mulai berbicara sendiri. "Dirga, gue pasti akan balas perbuatan lo."
"Waduh, gawat nih anak orang. Kita turunin di gangnya aja," kata Ari. Dia kini menghentikan mobilnya di depan gang menuju kompleks perumahan Alesha
Rena sebenarnya ragu, tapi dia juga takut jika harus berhadapan dan menanggung kemarahan orang tua Alesha seorang diri. Akhirnya dia membuka pintu mobil itu dan menurunkan Alesha. "Maafin gue ya, Sha. Lo jalan lurus aja. Rumah lo udah deket." Rena memutar tubuh Alesha agar menghadap ke arah rumahnya. Setelah Rena menutup pintu, mobil itu segera melaju meninggalkan Alesha.
Alesha menahan perutnya yang terasa semakin diaduk-aduk. Bukannya berjalan ke arah rumahnya tapi Alesha justru berjalan ke tepi jalan raya dengan sempoyongan. Akhirnya dia terjatuh di tepi jalan.
Beberapa saat kemudian ada sebuah mobil yang berhenti di dekat Alesha. Pemilik mobil itu turun dan memegang pundak Alseha. "Kamu kenapa?" Dia kini berjongkok di depan Alesha.
Mendengar suara itu Alesha mendongak. Alesha justru tersenyum menatap pria itu. "Ganteng banget, kamu mau jadi pacar aku? Aku mau tunjukkan pada mantan aku bahwa aku juga bisa dapatkan pacar yang lebih baik dari dia."
Pria itu mengernyitkan dahinya. "Kamu mabuk?"
Tapi Alesha justru meraba pipi pria itu. “Apa semua cowok selalu ingin menyentuh ceweknya? Hem? Apa demi itu harus selingkuh? Iya?” Alesha semakin tidak bisa mengontrol dirinya.
Pria itu berdiri dan akan kembali ke mobilnya tapi dia tidak mungkin tega meninggalkan Alesha sendirian di pinggir jalan. Bagaimana kalau benar-benar ada orang jahat yang memanfaatkan keadaannya. Akhirnya dia membawa masuk Alesha ke dalam mobilnya dan membantunya duduk di kursi depan.
"Rumah kamu dimana?" tanya pria itu yang kini telah duduk di kursi pengemudi.
Alesha semakin mendekat, dia menatap lekat wajah pria itu. “Ayo, kita pacaran. Kamu boleh sentuh aku sepuasnya, agar kamu tidak selingkuh.” Alesha semakin tidak sadar dengan perkataannya.
Pria itu menahan tangan Alesha yang terus menyentuhnya.
Sepertinya aku pernah melihat gadis ini, tapi dimana?
Pria tampan yang sekarang berprofesi menjadi Dokter itu bernama Devan. Dia terus mengamati paras cantik Alesha karena sepertinya wajah itu tidak asing di matanya.
Apa gadis ini baru saja patah hati? Tidak ada obat atau resep untuk menyembuhkan hati yang terluka.
Pandangan mata Devan buyar saat Alesha muntah di kemejanya.
"Astaga." Devan mendorong Alesha agar kembali duduk di tempatnya, kemudian dia melepas kemejanya hingga tubuh atletis yang menggoda itu kini terekspos.
Alesha menyipitkan matanya melihat pemandangan itu. Tangannya kini menyentuh otot perut Devan. "Apa aku harus rela disentuh untuk mempertahankan seorang cowok?" Alesha kini menangis dan memeluk Devan. "Aku udah berusaha jadi cewek baik-baik tapi mengapa ini yang aku dapat."
"Dek, jangan gini. Ayo, saya antar pulang ke rumah kamu." Devan sudah berusaha mendorong Alesha tapi pelukan Alesha semakin kuat.
Beberapa saat kemudian ada beberapa warga yang menggedor pintu mobil Devan. Devan sangat terkejut saat melihat mobilnya sudah dikepung warga.
"Apa yang kalian lakukan di dalam? Buka!"
💕💕💕
.
Jangan lupa jadikan favorit dan rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
devan alesia😁😁
2023-12-30
0
Asep Kurnia
ka put alesya itu anaknya aslan adenya arya kan ?maaf aku baru mampir , makasih ka lanjutannya 🙏🙏
2023-12-25
0
maulana ya_manna
mampir thor
2023-11-04
0