NovelToon NovelToon
PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / CEO / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu 025

Perkenalan
Namanya Roman Maulana Satria usia dua puluh empat tahun. Pendidikan sarjana hukum. Hidup sebagai preman jalanan walau merupakan putra konglomerat, pewaris tunggal Satria Corp. Dalam percintaan ibunya tak merestui hubungannya. Yok kita lihat perjuangan hidupnya untuk mengungkap kasus kematian kekasihnya yang dibunuh melalui penularan virus yang dikenal dengan virus covid 19.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu 025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE KE TIGA PULUH DUA: PENCULIKAN IV

Ketiga perempuan yang ditugaskan untuk melayani dan mengawasi morrin menduga Morrin adalah adik bosnya. dan adik bosnya kurang sehat jiwanya alias gila.

"Kami ini masih baru, ini adalah hari pertama kami bekerja!"

Mendengar penuturan dari tiga perempuan yang sedang melayaninya, Morrin jadi curiga kalau penculikannya atas dirinya sudah direncanakan.

Ketiga perempuan ini tidak berani menceritakan Morrin, kalau mereka bertiga terpapar covid, takut Morrin jadi tidak mau di layani karena gaji mereka sudah dibayar. begitu pula dengan Morrin tidak kepikiran menceritakan dirinya di culik.

Menurut pikirannya tidak ada gunanya menceritakannya kepada ketiga perempuan itu karena bisa menghambat dirinya untuk kabur kalau ada kesempatan kabur.

"Kalian tidak mengenal bos kalian, lalu kenapa kalian bisa percaya pada mereka!" tanya Morrin.

"Sebelum bekerja, kami di bayar gaji kami dulu!" ucap Maryam menatap lantai tempat Morrin bersimpuh.

"Licik! Mereka ini benar-benar licik!" guman Morrin dalam hati.

Morrin pasrah dan terus berpikir keras apa yang harus dilakukan untuk membebaskan diri dari sekapan orang-orang yang menculiknya.

Morrin belum tahu siapa di balik penculikan atas dirinya dan apa tujuannya menculik dirinya. tidak jauh dari tempatnya disekap. Dua orang yang menculiknya sedang merayakan keberhasilannya.

"Dari mana kamu dapat ide seperti itu Win! Aku saja tidak sampai kesana pikiranku!" puji Ghazan kagum atas ide brilian yang di ajukan.

"Kamu tau tak! Orang yang terpapar virus ini, jauh kemungkinan untuk bisa selamat dari kematian kalau tidak penangan dokter. Itupun juga jangan mimpi bisa umur panjang walau ditangani dokter!" tutur Winda bahagia.

"Dengan meninggalnya Morrin tidak ada bukti, kita dituduh membunuh dia. Yang ada dia meninggal karena terpapar virus!" lanjut Winda tertawa gembira.

"Benar! Polisi hanya tahu dia terpapar covid 19!" sambut Ghazan dan mereka tambah terbahak-bahak tertawa.

Hahaha...,

Hihihi...,

Mereka berdua kegirangan. karena sebentar lagi mereka jadi miliarder, dari harta kekayaan yang dimiliki Roman. Pewaris tunggal semua harta yang dimiliki pak Rifky yang berjumlah triliunan rupiah.

Sementara itu di rumah pak Imran. Hari sudah menunjukan pukul 07:30 Morrin belum juga menunjukan hidungnya didepan bapak dan ibnya.

"Ma..., hari sudah terang gini Morrin belum pulang! Kemana? Iya itu anak!" ucap pak Imran gelisah.

"Biasanya itu anak akan ijin atau memberi tahu kita dulu kalau hendak kemana-mana!" ucap Bu Sri bingung.

Pada saat mereka gelisah muncul mobil Roman dan berhenti di luar rumah pak Imran. dan Bu Sri.

"Nah, itu dia datang!" kata Bu Sri bangkit dari duduknya. Nilam dan Hakim ikut berlarian keluar menyambut.

Bu Sri dan pak Imran tampak bengong, karena yang datang hanya Roman seorang diri tanpa ditemani Morrin.

"Assalamualaikum!" sapa Roman menyalami pak Imran dan ibu Sri.

"Wa'alaikum Salam!" sambut pak Imran.

"Pak..., ma! Semalam saya telpon Morrin kok hand phonenya mati. Dia kenapa? Sakit iya!" tanya Roman tampak khawatir.

"Jadi Morrin tidak sama kamu Rom!" tanya pak Imran balik. Wajah pak Imran langsung pucat begitu Roman menanyakan Morrin.

Dada Roman terasa sesak ketika melihat kedua orang tua Morrin tampak sedang menunggu Morrin. Roman berpikir kalau kedua orang tua Morrin pikir Morrin bersamanya.

"Jadi Morrin tidak bersama kamu?" tanya pak Imran dan Bu Sri serempak kaget.

"Ada apa dengan Morrin pak!" Roman tak kalah kagetnya.

Roman segera mengajak masuk kedua orang tua Morrin kedalam rumah agar orang lain tidak mendengar mereka.

Semua terlihat pucat dan terkejut dengan tidak adanya Morrin di rumah. Roman segera mengatasi suasana agar semua tetap tenang.

BERSAMBUNG.

1
Rahman Hartomo
cerita lebay
Ridho Widodo
lanjutin roman...ceramahin terus mamamu...
Ridho Widodo
asikk
Ayano
Kapan dia ketangkep lagi
Ayano
Udah pro keknya mah
Ayano
Akhirnya belajar sederhana
Weng Candra
mantap
Ayano
Mereka lagi mereka lagi 😑
Ayano
Membuktikan kalau Roman susah buat move on sampai harus meninggalkan kota
Weng Candra
ceritanya bagus
I In
kasian roman jadi boneka
I In
kalau nggak cocok buang aja lagi roman
I In
yang bener aja, tapi semangat Thor ya
Rury Any
Hai, aku mampir neh! semangat yah💪
I In
kasian Toni ya, tetap semangat ya thor
I In
hai karyamu sangat menarik, tetap semangat ya
ini er
eh ini sumpah baru tau ada laki laki bercadar😭
Rosee
bintang lima untuk author
Apidut
lah malah lebih suka yang model seksi seksi maknya 😭
dende piya
Nasehat bijak yang harus djadikan panutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!