Novel ini berkisah tentang seorang pemimpin pemerintah bereinkarnasi ke dunia fantasi, namun keadaan di kehidupan barunya yang penuh diskriminasi memaksanya untuk membangun peradaban dan aturan baru...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iimnn saharuddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4.1
Aku kembali mendapatkan ketenangan, aku mengambil kertas kosong yang sedikit lebih lebar dan kembali menggambarkan ilustrasi desa karena sebelumnya aku menyerahkannya pada Korgo.
Di kedua sisi sungai aku juga menyiapkan sebuah tempat yang mungkin akan berguna nanti. Bendungan yang dilengkapi kincir air.
Suatu saat pasti aku akan membutuhkannya karena di dunia ini belum ada yang namanya mesin.
Banyak sekali hal yang harus aku kerjakan, sepetinya malam ini akan menjadi malam yang panjang bagiku.
•••
**Keesokan paginya**, aku terbangun diatas meja dengan beberapa tumpukan kertas ilustrasi yang kubuat semalam.
Tubuhku terasa sangat berat mengingat semalam aku harus mengorbankan tidurku untuk melakukan pekerjaan ini.
**Membasuh muka dengan air**.
Aku penasaran dengan keadaan diluar, tidak ada satupun seseorang yang mau membangunkanku. Jika kak Zephyr ada disini pasti dia akan langsung memukulku.
Namun aku sudah terbiasa akan hal ini diduniaku kehidupan sebelumnya, sebagai seorang pemimpin sebuah negeri aku bahkan tidak memiliki celah sedikitpun untuk beristirahat.
Itu tidak berbeda jauh dengan kehidupan ku sekarang, tetap saja ini berbeda kerena di dunia ini aku bisa menikmati banyak hal yang tidak bisa kudapatkan sebelumnya.
Aku keluar berkeliling melihat perkembangan pembangunan. Semuanya terlihat seperti ekspektasiku. Semua bangunan tertata rapi disetiap sisi jalan setengah jadi, tidak diragukan lagi orc memiliki bakat dalam bidang ini, ini berkebalikan dari yang kutau dari kehidupan sebelumnya yang menganggap para orc hanya tau peperangan dan merusak.
Para pengungsi mulai berdatangan untuk menandai rumah masing-masing dan terlihat wajah mereka sangat bahagia dan begitu juga denganku.
Aku melihat Korgo yang sedang mengarahkan anggotanya, dia terlihat sangat sibuk karena tugasnya yang harus mengendalikan lebih dari seratus orang.
"Korgo, bagaimana dengan perkembangannya."
"Ouh kawanku... maksudku tuan, sekarang sudah ada lebih dari cukup rumah yang sudah disiapkan untuk dan kini perbaikannya jalan dan beberapa distrik yang Anda minta sementara kami bangun"
"Begitu ya, Kira-kira berapa lama lagi ini akan berlangsung"
"Termasuk pemerataan dan perbuatan jalannya, mungkin 5 sampai 7 hari bisa kami selesaikan karena beberapa material dari sungai perlu kami hancurkan terlebih dahulu"
Apa dia bermaksud menggunakan bebatuan kerikil untuk meratakan jalan, ini adalah ide yang bagus.
"Baiklah kawan, lakukan sebaik mungkin"
"Tentu saja, aku akan membuat Anda terkesan"
"Aku mengandalkanmu kawanku" Dan kami berdua saling tos kemudian berpisah.
•••
Desa ini akan menjadi sebuah kota yang megah dan indah. Sebagai seorang pemimpin aku harus membawa kota ini dengan pengetahuan yang kumiliki di kehidupan sebelumnya.
Setiap orang yang kutemui di jalan semua terlihat hormat padaku. Anak-anak bahkan orang dewasa. Ada satu hal yang tidak boleh kulupakan adalah memberikan pendidikan dasar pada anak-anak agar mereka tidak buta dalam ilmu pengetahuan termasuk dalam hal pertanian.
Kira-kira siapa yang cocok untuk mengambil alih tugas ini, jika aku punya waktu aku akan menulis sebuah buku yang berisi ilmu dasar untuk anak-anak seperti matematika, pengetahuan dalam lingkungan sosial dan juga pertanian.
"Tuan... Tuan.. Tuan." Suara itu terdengar familiar ditelingaku. Aku berbalik dan ternyata dia adalah Alice.
"Tuan, sepertinya Marsel mengirimkan surat untuk anda" Sambil menyerah secarik kertas.
~*Tuan muda, saya sudah menyelesaikan proyek dan menaruhnya di setiap tempat yang Anda minta, saya minta Anda datang dan memeriksanya segera*~
Ini surat dari Gundrik, sepertinya alat pompa air yang kuminta telah dia selesaikan. Aku harus bersiap-siap kesana.
Bu alya menghampiriku "Nak, kamu ingin kesana sekarang?"
"Ya bu, Ada sesuatu yang ingin aku lihat. Dan aku ingin ibu tetap disini dan jangan lupa kirimkan aku surat jika ada terjadi sesuatu"
"Baiklah hati-hati, jaga diri baik-baik"
itu typo ya, seharusnya seperti ini, aku ingin kita semua membangun sebuah desa di bagian sana atau belah sana
typo ya bang?
emosi nya masih belum terasa, itu membuat pembaca belum menghayati dan mengikuti alur secara mendalam. juga pacing nya terlalu cepat, transisi pergantian tempat dan juga suasana masih terlalu tiba-tiba, dari sampai, antri tiket, sampai gudang, dan juga pergantian siang ke malam terlalu tiba-tiba... jadi tambahkan sedikit emosi dibagian awal cerita agar pembaca memiliki kesan pertama yg bagus, juga pacing yang sedikit di perpanjang