Di Kota Pontianak yang multikultur, Bima Wijaya dan Wibi Wijaya jatuh hati pada Aisyah. Bima, sang kakak yang serius, kagum pada kecerdasan Aisyah. Wibi, sang adik yang santai, terpesona oleh kecantikan Aisyah. Cinta segitiga ini menguji persaudaraan mereka di tengah kota yang kaya akan tradisi dan modernitas. Siapakah yang akan dipilih Aisyah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jejak Andini dalam Setiap Langkah
Setelah pemakaman Andini, Abi merasa hampa dan kehilangan arah. Rumah yang dulu terasa hangat dan penuh cinta kini terasa sunyi dan dingin. Setiap sudut ruangan mengingatkannya pada Andini, pada senyumnya, tawanya, dan kehadirannya yang selalu memberikan semangat.
Abi mencoba untuk kembali bekerja, tetapi ia tidak bisa fokus. Pikirannya terus melayang pada Andini, pada saat-saat bahagia yang pernah mereka bagi. Ia merasa bersalah karena telah melanjutkan hidup, seolah-olah ia telah melupakan Andini.
Suatu hari, Abi menemukan sebuah kotak berisi barang-barang peninggalan Andini. Di dalamnya terdapat foto-foto, surat-surat, catatan-catatan, dan barang-barang pribadi lainnya. Abi membuka kotak itu dan mulai melihat satu per satu barang-barang tersebut.
Ia menemukan foto-foto mereka saat berlibur, saat merayakan ulang tahun, dan saat melakukan kegiatan sehari-hari. Ia membaca surat-surat cinta yang pernah mereka kirimkan satu sama lain, yang penuh dengan janji dan harapan. Ia membaca catatan-catatan Andini tentang ide-ide bisnis, rencana-rencana masa depan, dan impian-impiannya.
Saat melihat barang-barang peninggalan Andini, Abi merasa seperti Andini hadir kembali di sisinya. Ia mendengar suaranya, melihat senyumnya, dan merasakan kehadirannya. Ia menyadari bahwa Andini tidak benar-benar pergi. Ia tetap hidup dalam kenangan dan dalam hati Abi.
Abi memutuskan untuk menghormati memori Andini dengan meneruskan warisannya. Ia ingin melanjutkan bisnis Warna Warni Nusantara dan mewujudkan impian-impian Andini. Ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Andini adalah wanita yang luar biasa dan inspiratif.
Abi mulai bekerja keras untuk memulihkan Warna Warni Nusantara, yang sempat mengalami penurunan setelah kepergian Andini. Ia melakukan inovasi dalam desain batik, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jaringan pemasaran. Ia juga menjalin kerjasama dengan komunitas lokal dan organisasi sosial untuk mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia.
Abi juga aktif dalam kegiatan sosial dan amal yang dulu sering dilakukan oleh Andini. Ia membantu para korban bencana alam, memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu, dan mendukung program-program pelestarian lingkungan.
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, Abi merasa lebih dekat dengan Andini. ia tersenyum bangga kepadanya dari surga.
Namun, meskipun Abi telah berusaha keras untuk melanjutkan hidup dan menghormati memori Andini, ia tetap merasa kesepian dan kehilangan. Ia merindukan kehadiran Andini, sentuhannya, dan cintanya. Ia merasa seperti ada bagian dari dirinya yang hilang dan tidak akan pernah bisa digantikan.
Suatu malam, Abi bermimpi tentang Andini. Dalam mimpinya, Andini datang kepadanya dengan senyum yang cerah. Ia memeluk Abi erat-erat dan berkata, "Jangan bersedih, Abi. Aku selalu ada di sisimu. Aku akan selalu mencintaimu."
Abi terbangun dari tidurnya dengan air mata yang mengalir di pipinya. Ia merasa seperti telah bertemu dengan Andini secara nyata. Ia merasa tenang dan damai.
Setelah mimpi itu, Abi merasa lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melanjutkan hidup. Ia tahu bahwa Andini selalu ada di sisinya, memberikan dukungan dan cinta. Ia juga tahu bahwa ia harus membuka hatinya untuk kebahagiaan yang baru.
Abi mulai berinteraksi dengan orang-orang baru dan mencoba hal-hal baru. Ia mengikuti kelas melukis, bergabung dengan klub buku, dan melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya.Tentu, mari kita tambahkan janji Abi kepada Andini di makamnya, terkait kesalahan masa lalu yang menyebabkan Andini meninggalkannya dan berhubungan dengan Pramudya. Ini akan memberikan dimensi yang lebih mendalam pada karakter Abi dan menunjukkan bahwa ia telah belajar dari pengalamannya.
Dalam perjalanannya mencari kebahagiaan, Abi bertemu dengan seorang wanita bernama Anindita. Anindita adalah seorang wanita yang cerdas, cantik, dan baik hati. Ia memiliki minat dan hobi yang sama dengan Abi.
Abi merasa tertarik pada Anindita sejak pertama kali bertemu. Selain karena kecantikannya dan kepribadiannya yang menyenangkan, Abi juga merasa ada sesuatu yang familiar dalam dirinya. Nama "Anindita" terdengar begitu mirip dengan "Andini," seolah-olah takdir mempertemukannya dengan seseorang yang memiliki hubungan spiritual dengan mendiang kekasihnya.
Abi dan Anindita mulai berkencan dan saling mengenal lebih dekat. Mereka merasa nyaman dan bahagia bersama. Abi merasa seperti telah menemukan cinta yang baru, meskipun ia tahu bahwa tidak ada yang bisa menggantikan Andini di hatinya.
Namun, Abi juga merasa bersalah karena telah mencintai wanita lain setelah Andini. Ia takut jika Andini akan marah dan cemburu.
Abi memutuskan untuk mengunjungi makam Andini dan meminta izin kepadanya. Ia berlutut di depan makam Andini dan berkata, "Andini, aku tahu ini mungkin sulit bagimu, tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku telah bertemu dengan seorang wanita yang membuatku bahagia. Namanya Anindita, mirip dengan namamu. Aku harap kamu tidak marah. Kamu tahu, dulu kamu meninggalkanku karena aku terlalu egois dan hanya memikirkan diriku sendiri. Aku berjanji, Andini, aku tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi. Aku akan belajar untuk lebih pengertian, lebih perhatian, dan lebih mencintai dengan tulus. Kamu akan selalu menjadi cinta pertamaku."
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Abi merasa lega dan damai. Ia merasa bahwa Andini tersenyum kepadanya dan memberikan restunya.
Abi kemudian melanjutkan hubungannya dengan Anindita. Mereka saling mencintai dan mendukung. Abi merasa bahagia dan bersyukur karena telah menemukan cinta yang baru setelah kehilangan Andini. Ia percaya bahwa Andini telah mengirimkan Anindita kepadanya sebagai pengganti dirinya, untuk menemaninya dan membahagiakannya.
Setelah Bab 16 yang penuh dengan harapan baru dan janji perbaikan diri, Bab 17 sebaiknya fokus pada perkembangan hubungan Abi dan Anindita, serta bagaimana Abi berusaha untuk mewujudkan janjinya kepada Andini. Ini akan memberikan kita gambaran tentang bagaimana Abi belajar dari masa lalunya dan bagaimana ia membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih bermakna dengan Anindita.
Hubungan Abi dan Anindita berkembang dengan cepat. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, saling mengenal lebih dalam, dan berbagi cerita tentang kehidupan mereka masing-masing. Abi merasa nyaman dan bahagia berada di dekat Anindita. Ia merasa bahwa Anindita adalah sosok yang tepat untuknya, seseorang yang bisa menerima dirinya apa adanya dan memberikan dukungan tanpa syarat.
Abi berusaha untuk selalu menepati janjinya kepada Andini. Ia belajar untuk lebih pengertian, lebih perhatian, dan lebih mencintai dengan tulus. Ia selalu mendengarkan Anindita dengan seksama, menghargai pendapatnya, dan memberikan dukungan penuh terhadap impian-impiannya.
Abi tidak ingin mengulangi kesalahan masa lalunya. Ia tahu bahwa dulu ia terlalu egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri, sehingga membuat Andini merasa tidak dihargai dan akhirnya meninggalkannya. Kali ini, Abi bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi Anindita dan memastikan bahwa ia merasa dicintai dan dihargai.
Abi seringkali mengajak Anindita untuk mengunjungi tempat-tempat yang dulu sering ia datangi bersama Andini. Ia ingin berbagi kenangan indahnya bersama Andini dengan Anindita, agar Anindita bisa lebih memahami dirinya dan masa lalunya.
Anindita menerima ajakan Abi dengan senang hati. Ia tidak merasa cemburu atau tersaingi oleh Andini. Ia justru merasa terharu dan kagum dengan cinta Abi kepada Andini. Ia tahu bahwa Andini akan selalu menjadi bagian penting dalam hidup Abi, dan ia tidak ingin menghapusnya.
Anindita justru berusaha untuk mengenal Andini lebih dekat. Ia seringkali bertanya kepada Abi tentang Andini, tentang kebaikan hatinya, keceriaannya, dan semangatnya dalam melestarikan batik Indonesia. Ia ingin belajar dari Andini dan melanjutkan warisannya.
Suatu hari, Abi mengajak Anindita untuk mengunjungi Warna Warni Nusantara. Ia ingin memperkenalkan Anindita kepada para pengrajin batik dan karyawan yang dulu sangat dekat dengan Andini.
Para pengrajin batik dan karyawan menyambut Anindita dengan hangat. Mereka semua senang melihat Abi telah menemukan kebahagiaan yang baru setelah kehilangan Andini.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*