Novel ini. Sekuel dari Novel (Mengejar Cinta Istri Yang Kabur)
Yang berfokus pada kehidupan anak-anak dari pada Tokoh-tokoh utama di Novel Mengejar Cinta Istri Yang Kabur.
Terutama Arga.
Dengan semua dendam yang menumpuk di dalam hatinya, karena suatu peristiwa yang merenggut seseorang yang ia sayanginya.
Arga pun terjebak dalam Cinta yang salah, semakin membuat rumitnya kehidupan yang harus ia jalani.
Arga juga memiliki kepribadian yang sama persis seperti Papahnya yaitu Kaisar. Kejam dan Sadis!
💮💮
Bagi yang belum membaca cerita Mengejar Cinta Istri Yang Kabur. Ntor sarankan untuk membacanya terlebih dahulu ya, agar tahu asal mula Arga dan seperti apa kehidupan waktu kecilnya.
Terimakasih 🙏
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini.
Mohon dukungannya 🤗🤗
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memanfaatkan Jessie
Selamat! Membaca 🤗
"Arga, Papih ingin bertemu dengan Farellin. Papih sangat merindukan Adikmu, dan Papih juga ingin meminta maaf padanya karena selama ini Papih mengabaikannya."
"Papih." Arga menatap lekat Farel.
"Iya, kenapa kau menatap Papih seperti itu? Apa ada sesuatu yang aneh? Atau kau tidak percaya, jika kau tengah berhadapan dengan Papihmu," Farel, menepuk pundak Arga," Ga. Maafkan Papih yang selama ini merepotkanmu."
"Merepotkan? Tentu saja Papih selama ini sangat merepotkanku,"kata Arga, sambil terkekeh kecil karena ia bahagia melihat perubahan Farel.
Arga jadi berpikir apa yang telah dilakukan oleh Shi, sehingga membuat Farel secepat kilat berubah seperti dulu lagi.
Arga sangat bahagia dengan perubahan Papihnya, ia sudah melihat sosok Farel yang seperti dulu lagi. Yang konyol dan suka bercanda.
Ia segera memerintahkan Ben untuk menjemput Farelin.
Tapi Farel berubah pikiran, ia ingin dirinya sendiri yang pergi menemui Farelin, untuk memberi kejutan pada putrinya dan Kaisar.
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
"Apa yang kau lakukan di kamar Om Farel?"tanya Jessie dengan marah pada Shi.
"Aku tidak melakukan apa-apa."
"Tidak melakukan apa-apa! jika kau tidak melakukan apa-apa tentu saja Arga tidak akan semarah itu, kau ini tidak tahu diri. Padahal Arga sudah melarangmu untuk memasuki Kamar Om Farel, tapi kenapa kau malah memasukinya."
"Itu bukan urusanmu kan, toh yang akan dimarahi oleh Arga, aku kan bukan kau. Jadi kenapa kau yang marah-marah seperti ini."
Sih dan Jessie tengah berdebat di lantai bawah, Jessie tentu saja memanfaatkan situasi ini untuk menyudutkan Shi.
Dan Shi pun tidak mau jika ia terus disudutkan dan di maki, cukup ia dimarahi dan dihukum oleh Arga saja nanti, ia tidak mau mendapatkan Omelan dari orang lain.
"Apa kau sudah selesai? jika sudah selesai Aku ingin kembali ke Kamar."Kata Shi yang berniat menyudahi pembicaraannya dengan Jessie.
"Enak saja,tentu saja belum. Aku ingin bicara 4 mata denganmu,"kata Jessie, dan tanpa menunggu persetujuan dari Shi, ia sudah menyeret tangan Shi terlebih dahulu menuju ke Taman belakang Mansion.
"Lepaskan!"kata Shi, sambil menghempaskan tangan Jessie yang mencengkram lengannya.
"Kau kasar juga ternyata,"kata Jessie sambil megang tangannya yang merasa sakit karena dihempas oleh Shi.
"Kau yang mulai duluan kan, memangnya kau pikir tanganku tidak sakit yang kau cengkraman dengan kuat."
Jessie memandang Shi dengan sinis, dan ia mengumpat Gadis itu di dalam hatinya.
'aku malah berharap kau tidak hanya merasakan sakit saja di lenganmu itu, tapi aku juga berharap jika tanganmu itu patah dan tidak berguna lagi,' kata Jessie dengan kejam di lubuk hatinya.
"Apa yang ingin kau katakan, jangan membuang-buang waktuku, aku sedang sibuk,"kata Shi dengan ketus, ia juga merasakan kesal dan sebal dengan Jessie. Karena Jessie terus saja menyudutkannya dan memancing-mancing emosinya, dengan ia mengatakan bahwa ia sangat dekat dengan Arga apalagi ketika mereka berdua berada di Kantor.
"Sibuk! Apa aku tidak salah dengar, apa kesibukanmu. Kau ini tidak lebih dari seseorang yang menjadi tahanan Arga, yang hanya di dikurung di dalam Mansion besar dan sepi ini, bahkan kau juga tidak pernah mendapatkan izin untuk melangkahkan kakimu keluar dari Mansion ini, meskipun hanya sebatas pintu gerbang. Iya kan!"kata Jessie yang kembali menaburkan bara api di dada Shi.
"Itu bukan urusanmu, yang dikurung aku bukan dirimu. Jadi lebih baik kau diam tidak perlu mencampuri urusan orang lain."
"Aku tidak bermaksud mencampuri urusanmu Shi, aku hanya merasa kasihan dan iba padamu. Karena apa? Karena kau dinikahi oleh Arga tapi kau dijadikan seperti Istri simpanan yang tidak boleh diketahui banyak orang, Arga benar-benar menyembunyikanmu seperti seseorang yang tidak layak untuk dikenal banyak orang, itu artinya apa? Artinya adalah! Arga sama sekali tidak mencintaimu."
"Itu bukan pedulimu, dan berhentilah untuk mencampuri urusan orang lain. Urus aja urusanmu sendiri."Kata Shi, dan ia melangkahkan kakinya untuk menjauhi Jessie.
Namun Jessie kembali mencengkal lengannya.
"Tunggu, aku belum selesai bicara denganmu."
"Apalagi? Apa kau ingin mengatakan kalau aku ini Istri yang tidak dicintai dan tidak mendapatkan kasih sayang dari suaminya? Aku sudah tahu itu, jadi kau tidak perlu mengatakannya lagi."
"Hahaha."Jessie tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Shi,"Kau menyadari itu semua? Lalu kenapa kau masih bertahan dengan Arga?"
"Apa maksudmu?"
"Jika kau sudah mengetahui bahwa Arg sama sekali tidak mencintai dan menyayangimu, lalu untuk apa kau bertahan menjadi Istrinya?"
Shi tersenyum.
"Apa kau ingin mengatakan jika aku harus meninggalkan Arga?"
Jessie mengedikan bahunya.
"Aku rasa kau tahu jawabannya, karena kau juga sudah tahu seperti apa perasaan Arga padamu."
"Kalau begitu, kau mintalah pada kekasihmu itu, untuk segera menceraikanku dan membebaskan aku dari Mansion ini. Dengan begitu aku akan terbebas, bukan hanya itu, jika kau bisa membuat Arga menceraikan dan membebaskan aku dari Mansion ini, aku akan sangat berterima kasih padamu Jessie."Kata-kata Shi sangat mengejutkan Jessie.
Ia sungguh tidak menyangka jika Shi akan berkata seperti itu, dari perkataan Shi juga Jessie bisa menyimpulkan, jika sebenarnya yang menginginkan gadis itu berada di Mansion ini, bukanlah Shi sendiri. Tapi Arga yang senaja menahannya.
Jessie mangira jika Shi yang mengejar-ngejar Arga, sampai Gadis itu rela dikurung selama berbulan-bulan di Mansion tanpa diperbolehkan keluar bahkan hanya sebatas pintu gerbang.
"Kenapa kau diam? Kau kekasihnya kan, tentu saja tidak akan sulit bagimu untuk membujuk dia agar mau membebaskan aku dari Mansion ini dan membiarkan aku hidup tenang di luar sana,"kata Shi kembali menghasut Jessie.
Tanpa Jessie dan Shi sadari, jika pembicaraan mereka berdua didengar dengan sangat jelas dan lengkap oleh Arga yang tengah berdiri di sisi pilar besar yang membentang di belakang Mansion.
Lelaki itu mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar penuturan dari Shi.
'kurang ajar! Berani sekali dia berbicara seperti itu, sepertinya dia tidak mengetahui jika aku tidak akan pernah melepaskannya bahkan sampai ia matipun aku akan tetap mengurungnya di Mansion ini,"gumam Arga di dalam hatinya."
Arga masih terus memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan Jessie dan Shi.
Tanpa berniat untuk menghampiri kedua wanita itu.
"Apa kau tidak mencintai Arga?"tanya Jessie dengan, menyelidik.
"Aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu ini kan, karena aku rasa kau sudah tahu apa jawabanku. Mana mungkin aku mencintai laki-laki yang sudah mempunyai kekasih dan kejam seperti itu."
Jessie tambah terkejut dengan penuturan blak-blakan dari Shi, ia benar-benar tidak menduga jika Shi akan berbicara seperti itu.
Ternyata selama ini Jessie salah, ia yang mengira bahwa Shi yang memaksa Arga, tapi sepertinya Arga yang memaksa Shi.
"Sudah selesai kan? dan aku rasa sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, kau tinggal bicara saja pada kekasihmu itu agar secepat mungkin membebaskan aku dari sini, dengan begitu kalian bisa segera menikah!"
Kata Shi. Dengan yakin.
Ia sudah memutuskan dan merencanakan ini semua, ia menggunakan Jessie untuk terbebas dari Arga. Karena si sangat tahu jika Gadis itu sangat tergila-gila pada Arga dan sangat membencinya.
Dan ini adalah langkah awal yang Shi terapkan. Ia berdoa dalam hati, agar Gadis itu cepat bertindak dan membujuk Arga, agar segera membebaskannya.
Jessie yang masih tidak percaya, mematung tak bereaksi apapun.
"Aku pergi dulu ya!"
Kata Shi. Sambil mengulas senyum puas, karena ia rasa, Jessie akan segera bertindak.
Bersambung.......
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya 🤗
Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🙏
Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️
tp up nya lambat bgt sih Thor ...
semoga bisa normal LG ya bisa up tiap hari LG
semoga cerita nya bisa sampe end
tp ko tumben dikit bngt ya Thor 🤭
padahal seru bgt nih cerita Arga dewasa