kisah tentang seorang pemuda bodoh yang bekerja sebagai pembohong, suatu hari karma datang dan ajal menjemputnya, bereinkarnasi ke dalam salah satu buku favorit nya dan berjuang untuk membahagiakan karakter favoritnya, sang villaines dalam buku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JOSHUA HUTABARAT 258, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Informasi
Tepat jam 12 malam di kota kecil di kekaisaran raksa.
William dan Anna bertemu kembali dibawah tembok kota bagian timur.
William yang mengenakan penampilan seorang bangsawan dari kekaisaran kuwan, telah kembali ke penampilan aslinya.
Saat William masih menunggu kehadiran Anna dibawah gerbang ini, sebuah suara menyapanya dari samping " hei.. William apakah kau sudah menyelesaikan tugas kali ini ? "
Anna beejaalan kedepan William, masih menggunakan penyamaran nya.
Rambutnya berubah warna dari yang aslinya, dia menggunakan kontak lens putih dan pakaian pelayan bangsawan.
Anna dengan tampak barunya kelihatan manis dan seperti wanita polos, ini adalah hal yang baru bagi William.
Sayangnya William masih bisa mengontrol dirinya jika tidak dia mungkin sudah melontarkan kata - kata dalam hatinya.
William tidak langsung menjawab Anna, dia melihat Anna dari atas ke bawah seperti menilai sesuatu.
' ckckck... aku tidak menyangka tuan putri suryan merasa senang bermain sebagai pelayan bangsawan ' ucapnya dalam hati.
Walaupun William memiliki banyak tuduhan dalam hatinya, wajahnya masih dingin tanpa perubahan.
Dengan sikap seperti menilai seorang idiot William bertanya " mengapa kau masih mengenakan penyamaran mu ? "
" apakah kau tidak takut diselidiki oleh pihak yang kau hubungi tadi ? "
Walaupun William tahu bahwa Anna suka bermain - main, dia tidak bisa menahan rasa ingin mengeluh tentang sikap tidak serius Anna.
Anna disisi lain hanya menggembung kan pipinya, suaranya membawa sikap manja.
" ayolah William, kita tidak memiliki kesempatan untuk keluar dengan bebas "
" bukankah akan menyenangkan menikmati sedikit waktu luang ini ? "
William hanya bisa menghela nafas kekalahan, siapa yang sangka bahwa Anna yang mengenal nya selama sepuluh tahun suatu hari akan bersikap manja dan manis.
Menekan detakan jantung yang semakin cepat, William membalas " bagaimana dengan tugasmu, apakah kau yakin tidak ada yang mengikuti mu ? "
Anna masih belum keluar dari akting manjan nya.
" humph... Kau hanya tahu tentang menanyakan misi sepanjang hari, kenapa kau tidak menanyakan apakah aku baik - baik saja "
William menekan pelipisnya nya dengan kedua jarinya.
Dia merasa berbicara dengan Anna dalam mode ini sangat melelahkan.
William hanya bisa mengingatkan dirinya dari waktu ke waktu ' Anna masih seorang anak kecil, bagaimana bisa aku bertengkar dengan anak kecil '.
Dengan nada lembut setengah hati William berkata seperti membujuk Anak kecil " huh... Anna kau tahukan bahwa aku bukannya tidak khawatir "
" hanya saja aku yakin bahwa tunanganku Anna pasti bisa menyelesaikan tugasnya dengan sempurna "
Anna yang mendengar itu tersenyum gembira, hatinya sangat senang atas pujian William.
Sayangnya wajahnya sedikit kaku, dia hanya bisa membalas dengan nada angkuh " hmm... Aku yakin kau benar - benar berpikir seperti itu "
Anna yang puas menyerahkan informasi yang telah dia kumpulkan kepada William.
William yang membaca informasi itu sedikit terkejut, terutama karna sebagian besar informasi yang di dapat Anna berasa dari putri keluarga baron di kota ini.
Walaupun status baron cukup penting di kekaisaran raksa, namun hanya Beberapa informasi yang menarik perhatian William.
Informasi seperti beberapa organisasi yang membeli budak, atau tentang perang di dua wilayah.
Terutama penyakit menular yang tiba - tiba muncul di kekaisaran raksa.
William merasa penyakit ini cukup penting bagi misi mereka.
Sayangnya William masih memiliki beberapa hal yang harus dia pastikan.
William yang terdiam sementara membuat Anna merasa aneh.
Menurut Anna walaupun informasi yang dia kumpulkan cukup banyak, namun itu tidak cukup untuk membuat William khawatir.
Lagipula misi kali ini bukanlah sesuatu yang penting, itu benar, Anna dan William tahu bahwa misi ini hanya permainan bagi mereka.
Karna perbedaan kekuatan dari kedua belah pihak sangat besar, ini seperti dewa yang bermain dengan semut.
William yang kembali sadar dari pikirannya tampak buruk, seperti dia menyadari sesuatu yang membuat nya kesal.
Setelah mengendalikan rasa tidak senang di hatinya, William bertanya kepada Anna " Anna apakah kau menggunakan pembaca ingatan untuk mempelajari bahasa peradaban ini ? "
Anna yang mendengar pertanyaan William terlihat bingung, dia seperti tidak mengerti mengapa William menanyakan ini.
Anna hanya bisa menjawab dengan jujur " tentu saja William, aku tidak punya waktu mempelajari bahasa lokal dengan normal "
" bukankah ini hal yang biasa ? Lagi pula aku tidak membunuh subjek yang pikirannya aku pindai "
William hanya terdiam, dia jatuh dalam status berpikir sekali lagi.
" apakah kau menggunakan pemindaian selektif atau pemindaian penuh ? " William bertanya sekali lagi.
Anna masih menjawab dengan jujur namun kali ini wajahnya berubah jelek " tentu saja pemindaian selektif, hanya dengan memikirkan melihat hal - hal menjijikan dalam ingatan mereka membuat ku jijik "
William yang mendengar itu menghela nafas lega.
Anna yang menyadari topik yang dibahas William merasa aneh, dia juga bertanya dengan penasaran mengapa William memastikan hal ini.
" William apakah ada sesuatu yang kamu benci dari ingatan yang kamu baca ? "
" aku tidak yakin bahwa ada sesuatu yang membuat mu merasa sulit hanya dengan membaca ingatan penuh seseorang "
William yang mendengar pertanyaan Anna menjawab dengan santai " bukan ingatan mereka yang menjadi masalah, tetapi perspektif ku yang melihat ingatan itu yang salah "
Sambil menyentuh dagu nya William melanjutkan kesimpulan yang dia dapat.
" aku tidak tahu apakah ini karna aku sebagai pihak ketiga yang melihat ingatan nya "
" namun ada ketidak harmonisan kecil dalam ingatan itu "
" walaupun ingatan itu lengkap, tetapi ingatan itu terlalu detail "
" seperti sebuah film yang dimasukkan dengan paksa kedalam otak mereka "
Anna yang mendengar kan itu sedikit terkejut " ohh... Apakah begitu ? Aku tidak merasakan ketidak harmonisan itu "
" apakah karena aku hanya membaca ingatan Mereka secara selektif? "
William yang mendengar Anna tersenyum ringan, dengan nada sedikit bangga dia berkata " mungkin ya, atau mungkin orang yang ku tangkap kebetulan adalah subjek percobaan yang ada "
" lagipula ini bukanlah masalah besar, hanya saja aku sudah mendapatkan ide bagaimana menyelesaikan misi kali ini "
Mendengar berita ini Anna sedikit terkejut, walaupun misi ini hanya sebuah ujian bagi mereka.
Ujian ini merujuk pada kesulitan yang di disain oleh kepala keluarga silverian.
Menurut Anna mereka setidaknya memerlukan waktu sebulan sampai tiga bulan untuk menyelesaikan misi ini.
William merasa bingung melihat Anna yang tampak kecewa.
Bahkan mungkin dia tidak sadar bahwa alasan wajah Anna menunjukkan perasaan lesu adalah karna dirinya sendiri.
Bagaimana tidak, bagi Anna William bukan hanya tunangan nya.
William juga merupakan rival nya dalam berkultivasi pada generasi ini.
Terutama Anna yang dapat dikatakan memiliki kualitas talenta terbaik pada generasi ini.
Melihat William yang mencapai peringkat 7 sudah membuat Anna kesulitan.
Ditambah sekarang, menyadari bahwa William bahkan memiliki pemikiran yang lebih baik darinya semakin membuat Anna tertekan.
Namun dibalik rasa tertekan ini, Anna juga memiliki rasa bangga terhadap William.
Terutama mengetahui bahwa William adalah tunangan nya.
William yang melihat Anna kehilangan fokus hanya bisa membangunkan Anna dari pikirannya.
" hei... Anna... Anna... Apakah kau masih disana ? "
Anna yang terbangun dari panggilan William menjawab dengan kebingungan " huh... Ada apa William? Apakah ada sesuatu yang kamu butuhkan dari ku ? "
Melihat Anna yang sudah kembali dari lamunan nya William hanya bisa mengulang rencana yang dia buat tadi.
" maksudku kita bisa memulai penyelidikan dari kekaisaran Kuwan "
" terutama sebagai penguasa terkuat di planet ini, bukankah kamu merasa aneh mereka tidak terlihat memiliki ambisi menyatukan dunia ini ? "
Anna yang mendengar itu kembali fokus pada informasi yang di dapat William.
Di dalamnya terdapat catatan serangan militer milik Kekaisaran Kuwan.
Selain dari beberapa serangan kecil, kekaisaran Kuwan lebih sering memungut pengungsi korban perang.
Anna menyadari keanehan ini, Sebagai mahluk berintelejen bagaimana mungkin kekaisaran yang memiliki kekuatan meratakan pesaingnya hanya duduk tanpa niat mendominasi.
Ini sudah sangat aneh bagi keduanya.
Anna hanya bisa bertanya kepada William " kalau begitu kapan kita akan pergi kesana ? "
Dengan senyum penuh makna tersembunyi William hanya membalas " sebentar lagi, setelah aku selesai menyelesaikan beberapa masalah disini "