Gadis Kecil Milik Tuan CEO

Sudah seminggu sejak kejadian di restoran jepang.Kini di rumah besar semua sangat sibuk dengan persiapan pernikahan Max dan Joya.Seluruh keluarga tampak sangat antusias walau acara tertunda karena kemarin Joya sakit namun hal itu tidak membuat mereka kehilangan semangat.

Tuan Nathan dan Nyonya Jihan juga tampak bahagia dengan pernikahan Max dan Joya mereka juga ikut sibuk mengundang beberapa kolega mereka walau Nyonya Bianca mengatakan jika pernikahan Max akan di adakan tertutup tapi Tuan Marco tidak setuju jadi lah pesta itu di adakan dengan sangat meriah.

Gedung dan sebagainya juga sudah siap,hanya tinggal menunggu hari H saja.

''Kenapa harus mengadakan pesta meriah seperti ini Max?Mama tidak ingin semua orang mengatahui pernikahan mu dengan wanita kampung ini lagi pula kalian juga akan berpisah!''Bianca mengomel pada Max yang setuju saja tanpa membantah saat kakek Marco menyarankan pesta meriah untuk nya.

''Max bisa apa ma?Mama tahu sendiri jika kakek sangat menyayangi Joya.Lagi pula jika Max menolak maka bisa jadi kakek akan curiga.Apa mama mau jika kakek membatalkan nya?''Max merasa semakin hari mamanya semakin menyebalkan.

''Tetapi jika begini maka perpisahan mu esok dengan wanita itu juga akan sangat heboh Max.Mama ingin tidak ada yang tahu tentang pernikahan mu selain keluarga kita saja.Kau lihat bagaimana tante dan paman mu mereka juga sangat antusias.''Bianca memijit pelipisnya merasa pusing karena dengan tersebarnya hubungan Max dan Joya maka akan semakin sulit Rebecca untuk masuk dalam kehidupan Max .

''Ma, yang penting bukan kah hanya seluruh harta kakek jatuh ke tangan ku?tentang siapa yang menjadi istriku itu seharus nya bukan masalah walau aku tidak berpisah dengan Joya itu tidak masalah ma!''Jawab Max.

Max tidak pernah tahu jika mamanya menyimpan rahasia besar sehingga mamanya ngotot ingin mengambil seluruh harta Kakek Marco dan menikah kan Max dengan Rebecca.

''Kau tidak mengerti apa apa Max.Mama hanya ingin menantu mama itu Rebecca bukan yang lain.''Lirih Bianca terlihat sedih.

Max mengembuskan nafasnya pelan,melihat mamanya memasang wajah sedih seperti itu membuat nya tidak tega.Max duduk di sebelah mamanya.

'''Ma,Nax tidak bisa bersama Rebecca lagi!Dia sudah mengkhianati Max.''Kata Max lembut.

Bianca menatap putra nya dengan lembut''Mama tahu sayang,tapi mama yakin jika Becca tidak akan mengulangi nya lagi.Mama akan bicara dengan nya!''Kata Bianca mencoba meyakin kan Max.

Max mendengus,rasanya percuma bicara atau menjelaskan apa pun pada mamanya karena hasilnya mamanya akan tetap membela Rebecca.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Briyan membolak balik undangan yang ada ditangan nya.Teman nya menyerahkan undangan itu pada Briyan.

''Dari siapa bro?''Tanya Briyan heran karena seingatnya dia tidak mengenal calon pengantin baik si wanita atau pun si pria.

''Kau tahu dia adalah seorang CEO perusahaan terbesar di kota ini.Kau beruntung karena dia mau mengundang mu secara khusus.''Kata teman nya meyakinkan.

''Tapi rasanya mustahil seorang ceo mengundangku.Ahh ini pasti hanya prank saja!''Jawab Briyan ingin membuang undangan di tangan nya.

''Jangan di buang!Aku tidak mungkin berbohong padamu tadi asistennya langsung yang memberinya padaku,kau tahu ini kesempatan bagus karena jika kau mengenalnya maka kau pasti bisa bekerja sama dengan perusahaan nya suatu saat nanti!''Teman nya terus meyakin kan Briyan agar mau hadir di pesta itu.

Briyan seperti nya mulai goyah dalam hatinya mulai membenarkan ucapan sahabat nya ini karena jika Bram sudah berhasil mengubah surat kepemilikan maka hanya tinggal tanda tangan saja maka itu sangat mudah.

''Baik lah aku akan datang.Sepertinya apa yang kau katakan itu ada benar nya juga.''Kata Briyan pada akhirnya.

''Bagus,datanglah bersama Miranda dan kartu undangan ini harus kau bawa.Jangan lupa kau harus datang!''

Briyan tersenyum dan mengangguk setuju.Ini memang kesempatan bagus, disana dia bisa berkenalan dengan banyak orang penting yang bisa di jadikan nya kolega jika nanti dirinya berhasil dengan rencananya.

Briyan segera pulang ke rumah Miranda dengan bayangan kemenangan apalagi saat ini rumah Miranda sudah berganti nama atas nama Jeny maka hanya tinggal selangkah lagi dirinya dan Jeny akan membuang Miranda.

''Sayang kau sudah pulang?''Tanya Miranda saat melihat Briyan masuk ke dalam kamar.

''Ya,aku mau mandi dulu.Siapkan makan malam aku lapar sekali!''Kata Briyan

Miranda terpaku di tempat nya mendengar Briyan bicara sangat dingin dengan nya tapi Miranda tidak ingin banyak berpikir mungkin saja Briyan sedang ada masalah.

Miranda kembali ke kamar setelah menyiapkan makan malam untuk Briyan karena Jeny sedang cuti maka pekerjaan rumah sementara di kerjakan Miranda sendiri.

''Sudah siap?''Tanya Briyan.

''Ya,ayo makan!''Ajak Miranda.

Miranda berjalan di belakang Briyan.

''Kau ada masalah sayang?''Tanya Miranda yang tidak bisa melihat Briyan mendiamkan nya tanpa alasan.

''Tidak,maaf tadi aku hanya lelah.Sekarang ayo makan!''Briyan kembali mengubah ekspresinya agar Miranda tidak curiga padanya.

Mereka duduk berhadapan dan makan dengan lahap.

''Emm Sayang besok kita akan pergi ke acara pernikahan seorang ceo sebuah perusahaan besar di kota ini.Aku harap kau bisa menemaniku!''kata Briyan.

Miranda menatap tidak percaya pada Briyan rasanya tidak mungkin jika Briyan mendapat undangan dari orang penting.''Kau yakin?''tanya Miranda.

''Iya benar.Kau mau kan?''tanya Briyan.

''Tentu,aku akan menemanimu!''Miranda sangat senang terlepas benar tidak nya tetapi dia senang karena Briyan mengajaknya bukan yang lain.

''Bagus,cepat makan!''

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Gedung megah yang kini di sulap sebagai tempat di adakan nya pesta pernikahan mendadak Max dan Joya tampak sangat mewah.

Wajah Joya nampak tegang tegang.Bagaimana pun dirinya akan menikah dan mengemban tugas berbeda setelah resmi menjadi istri Max walau hanya sementara tapi itu tetap membuat gadis ini gugup.

''Jangan khawatir sayang!''Ucap Nyonya Jihan yang saat ini sedang menemani Joya bersiap.

Joya tersenyum sangat manis,riasan wajah nya membuat Joya semakin nampak cantik.Mata indahnya tampak berbinar.

''Kau gugup sekali,tenang lah!Semua akan baik baik saja!''Nyonya Jihan menggenggam lembut tangan Joya terasa dingin sekali.

Max juga terlihat sangat tampan kini dia di temani mamanya tetapi wajah Nyinya Bianca terlihat tidak bahagia di tambah lagi hingga saat ini Rebecca tidak juga datang.

''Ma tersenyum lah!Jangan membuat semua orang berpikir jika mama tidak merestui hubungan ku dan Joya.''Kata Max seraya merapikan rambutnya.

''Mama memang tidak merestui hubungan inj!Ingat mama hanya mau Rebecca!.''kata Bianca tegas.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung.