Nirmala tak pernah menyangka jika kesuciannya akan di rampas paksa begitu saja. Sejak kejadian itu dia membenci sosok lelaki tak di kenalnya yang sudah menodainya. Namun siapa sangka, lelaki itu ternyata atasan yang baru di kantornya. Dia Alvin Sanjaya Kusuma, yang merupakan satu-satunya penerus perusahaan Sanjaya Group.
Akankah Alvin bertanggung jawab dengan perbuatannya? Atau dia akan pergi begitu saja? Sedangkan dia sangat mencintai mantan kekasihnya yang bernama Cantika.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amallia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode.32
Nirmala sudah menempati kontrakan yang disewa oleh Alvin. Dia juga berterima kasih kepada Alvin yang sudah menyewakan kontrakan untuknya. Dia berjanji jika akan mengganti uang Alvin. Namun Alvin melarangnya. Dari awal dia sudah berniat untuk membayar uang sewa kontrakan itu.
Nirmala sudah tampak rapi. Niatnya pagi ini dia akan ikut bersama Alvin. Karena Alvin mengatakan jika di kantor tempatnya bekerja sedang ada lowongan pekerjaan sebagai office girl. Nirmala tertarik saat Alvin menawarkan pekerjaan itu.
Tok tok
Nirmala mendengar jika ada yang mengetuk pintu kontrakannya. Dia segera keluar kamar, lalu ke depan untuk membukakan pintu.
Nirmala melihat Alvin yang sedang berdiri di depan pintu.
''Mas Alvin, apa kita akan langsung pergi sekarang?''
''Benar. Oh iya, apa kamu sudah sarapan?"'
''Suda, Mas. Tadi aku membeli nasi bungkus di depan.''
''Kalau begitu kita langsung pergi saja yuk!'' ajaknya.
''Sebentar, Mas. Mala mau ambil tas Mala dulu di dalam,'' Nirmala berlalu pergi dari hadapan Alvin.
Kini Nirmala sudah kembali. Dia segera menutup pintu kontrakan dan menguncinya.
Nirmala dan Alvin segera pergi. Mereka akan mencari angkutan umum.
Akhirnya Nirmala dan Alvin sampai juga di kantor tempat Alvin bekerja. Alvin mengajak Nirmala untuk pergi ke ruang HRD. Karena Alvin akan memasukan surat lamaran yang Nirmala bawa. Itu hanya persyaratan saja. Sebenarnya Nirmala sudah pasti diterima bekerja disana. Karena sebelumnya Alvin sudah mendapatkan izin dari atasannya.
Setelah keluar dari ruang HRD, Alvin mengajak Nirmala untuk pergi ke ruangan OB. Dia juga meminta senior OB untuk membimbing Nirmala yang masih baru.
Kini Alvin sudah berada di ruangannya. Dia segera memulai mengerjakan pekerjaannya.
Baru juga beberap menit bekerja, Alvin mendengar telepon kantor yang ada di ruangannya berbunyi. Dia mengangkat panggilan itu yang ternyata dari atasannya. Atasannya memintanya untuk datang ke ruangannya.
Alvin dan atasannya duduk berhadap-hadapan.
''Ada apa bapak memanggil saya?'' tanya Alvin.
''Saya hanya mau bertanya, apa kekasihmu sudah berangkat ke kantor ini?''
''Sudah, Pak. Saya juga sudah mengurus semuanya. Sekarang dia sedang bekerja di hari pertamanya sebagai office girrl,'' kata Alvin.
''Apa kamu tidak malu mempunyai kekasih yang pekerjaannya hanya sebagai office girl?''
''Saya sama sekali tidak merasa malu. Lagian office girl itu pekerjaan yang halal. Jika saja saya mempunyai kekasih yang pekerjaannya tidak halal, itu baru saya akan malu.''
Setelah selesai mengobrol dengan atasannya, Alvin segera pergi.
...........
Di hari pertama kerja ternyata cukup melelahkan. Namun Nirmala sudah akrab dengan teman kerja barunya.
Nirmala melihat para karyawan di kantor sudah pulang. Sedangkan dia dan beberapa office girl yang lain masih berada di kantor. Kebetulan jadwal pulangnya tidak sama. Ofice girl pulang lebih sore, bahkan ada yang pulang malam jika yang sedang kebagian piket malam.
Nirmala dan beberapa rekan kerjanya keluar dari kantor. Mereka akan langsung pulang. Saat melewati parkiran depan, Nirmala melihat Alvin yang baru datang dengan mengendarai sepeda motor.
''Mala, ayo ikut!'' ajaknya, yang kini berada di atas motor.
Nirmala melangkah mendekati Alvin.
''Mas Alvin, ini motor siapa?'' tanya Nirmala.
''Ini motor teman kerjaku, sekaligus dia juga tetangga kontrakan. Mas sengaja meminjam karena Mas ingin menjemputmu.''
''Harusnya tidak usah repot-repot, Mas. Aku bisa pulang sendiri kok.''
''Mulai sekarang biar aku yang menjemputmu, Mala. Karena sekarang kamu itu tanggung jawabku,'' ucap Alvin.
Nirmala langsung naik ke atas motor. Alvin segera mengemudikan motornya.
Sepanjang perjalanan, Nirmala berpegangan dengan erat.
Akhirnya kini Avin sampai juga di depan kontrakan yang di tinggali oleh Nirmala. Alvin menatap Nirmala yang baru turun dari motor.
''Mas, sekali lagi aku ucapkan terima kasih ya. Mas Alvin sangat baik kepadaku.''
''Sama-sama, sayang. Itu sudah tugasku sebagai kekasihmu.''
Nirmala berpamitan kepada Alvin. Dia juga menjabat tangan Alvin. Setelah itu barulah dia masuk ke dalam kontrakan.
Saat melihat Nirmala yang sudah menutup pintu kontrakan, barulah Alvin pergi dari sana.
Nirmala yang sudah masuk ke kontrakan, dia pergi ke kamarnya. Nirmala menaruh tas miliknya ke atas kasur. Lalu dia melepaskan satu persatu kancing seragamnya. Nirmala akan langsung membersihkan dirinya.
Semakin Nirmala mengingat kebaikan Alvin, maka semakin besar rasa cintanya kepada Alvin. Bahkan saat mandi pun, Nirmala senyum-senyum sendiri karena mengingat Alvin.