NovelToon NovelToon
Budak Tuan Alejandro

Budak Tuan Alejandro

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Harem / Romansa / Tamat
Popularitas:983.4k
Nilai: 5
Nama Author: susi sartika

Isabella adalah Anak dari seorang pelayan yang bekerja di keluarga bangsawan, Thompson. Ia selalu menemani putri keluarga tersebut, Catalina Thompson.

Catalina selalu memperlakukan Isabella dengan buruk. Memperkejakan Isabella semena-mena. Suatu hari, Catalina mengalami kekalahan dalam bertaruh dengan teman-temannya. Ia memerlukan uang banyak, karena tidak ingin kebiasaan buruknya di ketahui oleh kedua orangtuanya, Catalina tega menjual Isabella pada mucikari.

Isabella tidak bisa membantah perlakuan Catalina. Wanita itu mengancam keselamatan ibunya. Tidak mau ibunya lenyap oleh Catalina, Isabella pasrah ketika dijual di rumah bordil.

Bagaimana kisah Isabella selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpuruk

Isabella masih dalam tahap menyesuaikan diri di rumah keluarga barunya. Masih belum percaya, dirinya adalah seorang keturunan bangsawan. Rasanya seperti mimpi menjadi nona muda di keluarga Smith.

Isabella membalas sapaan para pelayan yang berpapasan dengannya, ia canggung. Pasalnya Isabella dulu pernah di posisi mereka, sebagai pelayan di rumah keluarga bangsawan.

"Nona." Hulsa memanggil Isabella. Ia sudah mulai mengubah nama panggilannya untuk Isabella, sesuai arahan kepala pelayan.

"Panggil aku seperti biasa saja, Hulsa." kata Isabella.

Hulsa menggeleng. "Tidak bisa, kau adalah majikan ku sekarang."

"Kita teman." Isabella mengingatkan Hulsa, mereka adalah teman dan akan tetap sama.

"Ini peraturan, aku akan terkena masalah jika kedapatan memanggil mu dengan nama saja." ujar Hulsa.

Isabella menggeleng. "Terserah kau saja."

"Oh iya, Nyonya besar menunggu mu." Hulsa mengatakan sebab tujuannya mencari Isabella.

"Iya." Isabella mengikuti Hulsa yang membawanya menemui sang nenek. Di ruang keluarga, Elizabeth Smith rupanya tidak sendirian. Wanita berkulit keriput itu duduk bersama seorang pria dewasa, juga bocah kecil- usianya sekitar enam tahun kalau di lihat dari postur tubuhnya.

Elizabeth menoleh. "Isabella, kemarilah.." senyum Elizabeth mengingatkan Isabella pada ibunya. Dua wanita itu memiliki garis senyum yang serupa.

"Iya, nek." Isabella duduk bersebelahan dengan Elizabeth.

"Isabel, kenalkan ini paman mu. Adik ibu mu." Elizabeth memperkenalkan adik kandung Anne. "Dia paman Edgar."

"Kau mirip sekali dengan Anne.." ujar paman Edgar. Usia Edgar dan Anne terpaut sepuluh tahun, jadi pria itu masih terlihat gagah dan tampan di usianya saat ini. "Tapi mata mu mirip si penggembala domba itu!"

"Edgar!" Elizabeth menegur putranya. Sedari dulu, Edgar membenci Erick Loghan yang telah berani membawa kakak perempuannya. Karena pria peternak domba itu, Edgar kehilangan Anne.

"Iya Bu," Edgar seketika membungkam mulutnya.

"Isabel, kalau ini Luke. Putra paman mu." Elizabeth memperkenalkan cucu pertamanya. Tapi bocah bernama Luke itu tampak tidak peduli, ia fokus dengan mainannya.

"Maafkan Luke, dia seperti paman mu yang irit bicara." ujar Elizabeth karena Luke mendiami Isabella.

"Tidak apa nenek. Aku mengerti." Isabella pun memaklumi.

"Isabella, karena kau sudah kembali, bergabunglah mengurus pabrik tekstil kita." Edgar tanpa basa basi meminta Isabella untuk segera bergabung.

"Edgar, kau ini!" seru Elizabeth. "Isabella baru saja kembali. Kau sudah ingin dia pergi bekerja."

Isabella diam, ia merasa tidak pandai dalam urusan bisnis. Yang hanya Isabella tahu pekerjaan bersih-bersih rumah.

"Isabella masih perlu belajar, Edgar." suara Elizabeth terdengar kembali. Ia tahu cucunya ini tidak mengenyam pendidikan tinggi. "Kau harus menunggu dan mengajari sampai Isabella bisa."

"Aku carikan saja orang yang akan mendidiknya." kata Edgar.

"Ya, ibu setuju."

***

Catalina telah pergi dari rumah Alejandro, ia ingin menghindari situasi. Untuk saat ini, Catalina tidak akan aman jika masih menetap di kediaman Alejandro. Pria itu masih sibuk dan marah-marah mencari keberadaan Isabella yang tak kunjung ditemukan.

"Ibu rasa kakak mu itu sudah gila! bisa habis semua barang di rumah ini." Nyonya Seren menggerutu, setiap Alejandro marah, pria itu akan menghancurkan benda apapun yang ada di dekatnya. "Guci kesayangan ibu hampir habis."

"Iya, heran sekali! tidak biasanya Ale akan memperdulikan seorang wanita, apalagi hanya budak." Katty ikut menimpali. Ia kesal juga dengan Alejandro yang setiap harinya kerasukan setan.

"Greta!" Nyonya Seren berteriak memanggil kepala pelayan.

Greta lari tergopoh-gopoh untuk menghadap. "Iya Nyonya."

"Amankan guci guci ku. Bawa semuanya ke dalam kamar." segera ia mengamankan koleksi gucinya.

"Baik nyonya." Greta menurut, ia memanggil dua pelayan lainnya untuk membantu.

"Ibu, apa ibu menyukai Catalina?" tanya Katty. Ia belum sempat bertanya pada ibunya mengenai Catalina. "Aku lihat, ibu jarang sekali berbicara dengan Catalina."

"Ibu tidak menyukainya." jawab Nyonya Seren. Wanita itu hanya akan setuju Alejandro menikahi wanita pilihnya. Tapi semua itu tidak akan mudah bagi Nyonya Seren untuk membujuk Alejandro. Di mata Alejandro, dirinya hanya wanita yang tidak mempunyai kuasa atas kehendak Alejandro.

"Tapi Catalina lebih baik dari pada Aluna." selama Catalina tinggal di rumah itu, Nyonya Seren diam-diam mengamati. Dan sepertinya Catalina tidak akan sulit di taklukkan, daripada Aluna.

"Aku juga menyukai Catalina, dia menyenangkan untuk di jadikan teman." Katty beberapa kali berbicara, bahkan sampai curhat mengenai laki-laki pujaan hatinya. Catalina menanggapi dengan baik dan malah terdengar menyenangkan dengan sarannya.

"Semoga saja Catalina ada di pihak kita." gumam Nyonya Seren.

Prang! terdengar suara pecahan. Alejandro mengamuk kembali.

"Huft.. mengamuk lagi." kata Katty.

"Kita kembali ke kamar. Bisa sakit telinga ibu mendengarnya." Nyonya Seren dan Katty menarik diri ke dalam kamar mereka masing-masing.

"Dasar bodoh! otak udang!" Alejandro terus mengumpati bawahannya yang membawa kabar buruk. Isabella belum bisa di temukan.

"Maaf tuan.." pengawal itu ketakutan. Wajahnya sudah di hiasi lebam akibat pukulan dari Alejandro.

"Tidak berguna!" Alejandro mencondongkan pistol tepat di kening bawahannya. "Mati saja kau!"

"Tuan!" Markus mencegah kegilaan tuannya. "Tuan, jangan gegabah dengan membunuh." Markus meraih pistol dalam genggaman tangan Alejandro.

Markus memberi kode agar bawahannya pergi dari tempat tersebut.

"Tuan, tenang. Nona Isabella pasti di temukan." ujar Markus.

"Aku ingin sekali merobek mulut mu! setiap hari berkata seperti itu, tapi apa hasilnya? hah! mana Isabella ku? dimana dia? kau lelet! bodoh!" ucap Alejandro berapi-api. Ia mencengkram baju yang dikenakan oleh Markus. Lalu melemparkannya hingga membentur pintu kamar.

"Pergi! jangan kembali sebelum Isabella di temukan!" tegasnya.

Sebelum pergi, Markus menyingkirkan senjata api dan benda tajam di ruangan itu. Tidak peduli dengan mulut tuannya yang terus saja mengomelinya.

"Arrggghhhh... Isabella!" teriaknya sembari meremmas kepalanya yang terasa pening.

Sejak kepergian Isabella, pria itu lupa segalanya. Makan tak enak, melakukan apapun rasanya malas, hidupnya hampa tanpa Isabella. Alejandro menginginkan wanitanya kembali. Menemaninya setiap malam. Jika saja waktu bisa di putar, Alejandro tidak akan membiarkan Isabella pergi. Ia akan mengabulkan apapun keinginan Isabella.

1
Bastian Sipahutar
Biasa
Anonymous
kerennn
Sur Tini
suka..ad kelanjutan nya kah
Ana Akhwat
Cerita ini menceritakan hati penulisnya yang jahat
Ana Akhwat
Wkwkwkwkwk kayak zaman jahiliah saja pake budak
Grace marra Pamangkaras
kocak banget sih torr🤣🤣🤣
Nana Niez
Isabel,, bodoh sekali,,, amatir lah ya pastinya
Farika Willesden
keren ceritanya,,..
Salomy Leonora Nortje Ohello
ceritanya sangat menarik. walaupun awalnya kesal sama sifat kejam Alejandro terhadap Isabela. tapi akhirnya senang jg. Ale bisa berubah jg.
Safa Almira
suka
Esti
bagus 🌹🌹
Mebang Huyang M
mks thor. ceritanya bsgud bangat.
Mebang Huyang M
astaga si ale... kehilangan taringnya udh di hadapan istrinya wkwkwk.
Merryatti
Luar biasa
Nami chan
terimakasih 🥰 ceritanya simpel menarik
Nami chan
terimakasih 🥰
Nami chan
jangan2 catalina
Nami chan
🤣🤣🤣🤣
Nami chan
bales dendam, biarin le biar dendam ilang cinta pun datang
Siti Aminah
Top
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!