NovelToon NovelToon
Menantu Sableng Mertua Gendeng

Menantu Sableng Mertua Gendeng

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Cinta Murni / Pelakor jahat
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Sabrina rela meninggalkan status dan kekayaannya demi menikah dengan Zidan. Dia ikut suaminya tinggal di desa setelah keduanya berhenti bekerja di kantor perusahaan milik keluarga Sabrina.

Sabrina mengira hidup di desa akan menyenangkan, ternyata mertuanya sangat benci wanita yang berasal dari kota karena dahulu suaminya selingkuh dengan wanita kota. Belum lagi punya tetangga yang julid dan suka pamer, membuat Sabrina sering berseteru dengan mereka.

Tanpa Sabrina dan Zidan sadari ada rahasia dibalik pernikahan mereka. Rahasia apakah itu? Cus, kepoin ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Kang, kalau mamah nikah lagi, boleh nggak?" tanya Sabrina berbisik.

Zidan yang sedang makan anggur langsung tersedak karena terkejut oleh omongan istrinya. Sampai buah anggur itu terlontar dari mulutnya dan kena ke Pak RT yang sedang berbelanja menemani Bu RT.

Sabrina grecep memberi minum sang suami. Dia juga mengusap-usap punggungnya.

"Zidan apa yang kamu lakukan!" teriak Pak RT yang mukanya kena lemparan buah berwarna merah keunguan.

Semua orang yang melihat kejadian itu malah tertawa terbahak-bahak. Mereka tidak perduli dengan kemarahan Pak RT.

"Maaf, Pak RT! Tidak sengaja," ucap Zidan merasa bersalah.

Bu Maryam yang sedang melayani Bu RT tidak melihat kejadian itu. Jadi, dia penasaran apa yang baru saja terjadi.

"Kenapa, Pak?" tanya Bu Maryam ketika melihat Pak RT mengusap wajahnya dengan ujung jilbab istrinya.

"Tuh, Zidan! Nyembur muka aku," jawab Pak RT kesal.

"Oh, anggap saja sedang buang sial, Pak," kata Bu Maryam dan didukung sama Bu RT.

"Duh, Neng! Kalau bicara jangan sembarang. Lihat, akang sampai terkejut begitu," bisik Zidan.

"Aku bicara selagi ingat. Kalau di nanti-nanti bisa lupa," balas Sabrina dengan wajah sendu karena merasa bersalah.

"Nanti kita bicarakan di rumah, ya?" Seperti biasa Zidan akan mengusap kepala sang istri untuk mengembalikan mood-nya.

"Iya, Kang." Sabrina tersenyum juga mengangguk.

Baru saja selesai melayani Pak RT, Pak Radit datang untuk belanja kebutuhan pokok ke toko Zidan. Bu Maryam menyambut pembeli dengan ramah.

Sabrina colek-colek pinggang Zidan untuk memberi tahu sesuatu. Namun, hal itu malah di salah artikan oleh sang suami. Biasanya itu kode dia kalau lagi menggoda ingin bercinta.

"Neng, ini masih siang," bisik Zidan yang sedang mengecek daftar pesanan belanjaan.

"Ih, Akang! Lihat, dulu," ucap Sabrina.

Zidan pun mengangkat kepalanya melihat ke arah sang istri. Sabrina memberi kode lewat mata. Dia pun menoleh. Menurut laki-laki itu tidak ada yang aneh pada ibunya atau yang sedang belanja.

"Apa, sih, Neng?" tanya Zidan tidak mengerti.

"Itu, tetangga baru," jawab Sabrina senyum nakal.

Mimik wajah Zidan berubah. Dia mengira kalau Sabrina suka sama Pak Radit.

"Neng, jangan coba selingkuh, ya!" kata Zidan dengan tatapan tajam.

Senyum jahil yang menghiasi wajah Sabrina langsung hilang dalam sekejap. Berubah menjadi ekspresi sedih.

"Siapa yang selingkuh?" tanya Sabrina dengan suara bergetar. "Akang curiga sama aku?"

Mata Sabrina sudah berkaca-kaca siap menangis. Sekali kedip cairan bening yang menumpuk di ujung mata akan jatuh. 

Tidak ingin pembicaraan mereka didengar oleh orang lain, Zidan membawa Sabrina ke bagian gudang yang ada di pojok belakang. Sungguh hati pria itu diselimuti rasa cemburu.

"Kang, mau ke mana?" tanya Sabrina yang berjalan cepat mengikuti langkah suaminya.

"Kita harus bicara berdua," jawab Zidan.

Kini mereka berdiri berhadapan. Jauh dari orang-orang.

"Akang sudah salah paham."

"Lalu, kenapa main mata sama laki-laki itu?" tanya Zidan. 

"Laki-laki itu Pak Radit. Yang niatnya mau aku jodohkan sama Mamah," jawab Sabrina kesal.

Zidan mengedipkan mata beberapa kali. Lalu, dia tertawa terkekeh. Betapa malunya dia sudah salah menafsirkan kode mata Sabrina.

"Maafkan akang, Neng. Sudah salah sangka," kata Zidan sambil memegang kedua tangan Sabrina.

"Makanya jangan suka langsung ambil kesimpulan yang buruk," gerutu Sabrina yang masih kesal karena dituduh selingkuh. "Lagian, apa Akang tidak melihat kau Pak Radit sudah tua. Memangnya aku mau sama dia?"

Zidan hanya bisa mengangguk paham. Dia merasa bersalah sudah menyakiti perasaan istrinya.

"Maafkan akang, ya, Neng!" Zidan memeluk Sabrina dan mencium pucuk kepalanya. "Akang sudah cemburu."

Mendengar itu Sabrina senang karena merasa sangat dicintai oleh Zidan. Dia pun mendongak, lalu kakinya berjinjit. Satu kecupan singkat dia berikan.

"Neng, jangan mancing-mancing. Ini masih siang," kata Zidan sambil memencet hidung mancung Sabrina.

"Kita kabur, yuk!" ajak Sabrina yang menyeringai nakal.

"Kabur? Emangnya kita anak sekolah yang suka kabur siang-siang," batin Zidan yang menahan tawa.

"Jangan nakal, ya!" Zidan mengusap lembut pipi Sabrina. "Masih banyak pembeli dan sebentar lagi akan ada datang barang."

Sabrina yang suka jahil kembali mencium bibir Zidan. Kali ini bukan hanya sekedar kecupan.

"Neng, jangan nakal. Nanti malam tidak akan dikasih ampun," bisik Zidan. 

Sabrina malah kabur mampet ke depan. Dia melayani pembeli yang baru datang.

Zidan menghela napas. Sesuatu mulai bangun gara-gara perbuatan sang istri.

***

Zidan mengeringkan rambut Sabrina setelah mereka mandi wajib di malam hari. Dia tidak ingin istrinya masuk angin karena tidur dengan rambut basah.

"Kang, tadi saat mamah dan Pak Radit berbicara, aku merasa mereka menyimpan rasa ketertarikan satu sama lain," ucap Sabrina dengan antusias.

"Benarkah?" tanya Zidan yang masih asyik mengeringkan rambut panjang hitam milik sang istri.

"Iya," jawab Sabrina. "Mamah kalau bicara dengan laki-laki lain suka tegas dan tatapan matanya juga tajam. Tapi, ketika berbicara dengan Pak Radit, mamah bicara dengan sopan dan lembut. Tatapan matanya juga terlihat bersinar bahagia."

Zidan sampai mematikan hair dryer agar jelas mendengar ucapan Sabrina. Dia memang tidak pernah melarang ibunya untuk menikah lagi. 

Dahulu, banyak laki-laki yang ingin meminang Bu Maryam, tetapi selalu ditolak. Luka akibat pengkhianatan menorehkan luka yang begitu besar dan dalam sehingga tidak lagi percaya akan cinta.

"Kalau mamah mau menikah lagi, tidak apa-apa. Selagi itu membuat mamah bahagia, akang akan dukung," kata Zidan.

"Bener, Kang?" Sabrina senang.

"He-em."

"Asyik! Aku akan menjadi Mak Comblang," ucap Sabrina riang.

"Apa?" Zidan terkejut. Ternyata ada udang dibalik batu. Sekarang dia tahu kenapa Sabrina menyinggung tentang perjodohan ibunya. 

"Rupanya dia ingin menjadi Mak Comblang," batin Zidan yang paham betul dengan sifat ajaib istrinya.

Sabrina senyum-senyum terus. Di dalam otaknya sudah tersusun apa yang akan dilakukan untuk kelancaran perjodohan Bu Maryam dengan Pak Radit.

***

1
Reni
next
Tiah Fais
adu" parah nih🫢🫢
Nar Sih
bnr,,kocak nih bu maryam
sryharty
semoga pak Radit emang orang baik
bukan musuh keluarga Sabrina
Ninik
jgn2 pak Radit itu Frans di masa sekarang usia dah mulai tua tp karna mereka g ada yg tau wajah Frans seperti apa jd percaya saja sama pak Radit
biby
msh penasaran ini sm pak radit
Mineaa
wahhhh..... bunga bunga bertebaran di hati ma Maryam...🌹
Julia Juliawati
tkutnya pak radit bpknya dokter frans.
adelina rossa
lanjut kak
adelina rossa
mertua yang bisa dijadiin panutan ini bu maryam..
Cindy
lanjut kak
Eva Karmita
bukan dijadikan babu tapi dididik biar bisa mandiri tidak manja mami Brina banyak dpt ilmu seperti mengaji sholat masak bikin kue dan beberes rumah pokoknya Brina udah jadi istri idaman dan Brina dapat bonus suami tampan penyayang dan baik hati 😍😍😍💓💓💓
adelina rossa
lanjut kak
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Reni
hahahaha iya mami di rumah mertua seperti di barak Brina harus sholat dan belajar ngaji tepat waktu , belajar nyuci masak lipatan beberes rumah jaga toko tapi Brina happy mami jadi budak cinta akang Zidan 😅😂🤣
Reni: 😂🤣😂🤣😂😂😂🤣
🌸Santi Suki🌸: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 4 replies
biby
ya aampuuun mamii... bukan d jadikan babu tp malah ngrecokin mertua itu anakmu
jangan suudhon dl mamiiii
biby: wkkkkk bner banget. ga nyadar kl anakx rodhok sableng
🌸Santi Suki🌸: 😆😆😆😆 Mami Martha tidak sadar anaknya gimana
total 2 replies
Nar Sih
ya ampun mami teryata cerewet juga ya sabrina ,enak aja klau ngomong justru putri mu bahagia punya mertua yg baik
🌸Santi Suki🌸: Biasa emak-emak enggak beda jauh kalau soal anaknya
total 1 replies
Tiah Fais
lanjut kak
🌷Vnyjkb🌷
eee,, zi,, rubah pola pikir, emang bapak - anak gada suratnya,,, tp semua kembali pd jejak tingkah pola, km buka jln buat bapakmu jd pengemis
🌷Vnyjkb🌷
sadarrr ,zi!!! usahamu ada uang sab,,, u masadepan kalian, bkn u d hamburkan sm org yg tdk layak d bantu
🌷Vnyjkb🌷
zi,,, jlg inti yg berjuang dg km saat ini itu yg utama dan d dengarkan pendapatnya,,, logika dan perasaan jalan brsama,,, biar bapakmu berjuang ,, bkn km jadikan ber mental Pengemis!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!