NovelToon NovelToon
Hati Yang Tersakiti

Hati Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Poligami / CEO / Selingkuh / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Katrina jaeyadi

Fairi terjebak dalam sebuah pernikahan tanpa adanya cinta didalamnya dengan Kenan karena sebuah perjodohan. Dan dihari perayaan ke 3 tahun pernikahannya suaminya memperkenalkan seorang wanita sebagai istrinya.

Semua itu tak berarti bagi Fairi, namun hati Fairi hancur saat suaminya memohon padanya untuk membujuk ibu mertuanya agar mau menerima istri kedua suaminya.

Mampukah Fairi bertahan dari ketidak adilan dari orang - orang yang selama ini dia percayai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katrina jaeyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Bagaimana mau ikut berperan didalamnya? Tapi sepertinya kau akan lebih sibuk nantinya, karena harus menjalankan restoran mu dan juga pekerjaan kantormu." Dafid berkata dengan bersandar di sandaran sofa.

"Maksudmu apa?" Farid menatap bingung pada Dafid.

"Sebelum tidur Kenan bilang maaf untuk mu dan akan menjelaskan serta meminta maaf secara langsung, dan aku bilang kalau kamu sudah memaafkannya dan sudah berada di kantor saat ini." Dafid menjelaskan secara rinci dan Farid tersenyum mendengarkan apa yang dikatakan oleh Dafid

"He, kau sudah bisa tersenyum sekarang." Dafid juga tersenyum pada Farid, "Baiklah ayo kita mulai permainan kita sekarang." Dafid bangun dan mengecek kondisi Kenan yang sedang terlelap.

"Dia benar - benar polos saat tidur begini." gumam Farid yang berdiri disisi kanan Kenan.

"Kenan." Tuan dan nyonya Bram masuk kedalam ruang rawat Kenan.

"Om, Tante." sapa Dafid dan Farid bersamaan.

"Kalian di sini rupanya, bagaimana kondisi Kenan sekarang?" Nyonya Tias bertanya dengan khawatir. Bagaimana pun marah dan kesalnya seorang ibu dia tetap tak akan tega melihat anaknya dalam bahaya, apa lagi Kenan adalah anak satu - satunya.

"Saya sudah tanya bagian dalam dan kondisi Kenan saat ini masih belum bisa dipastikan karena dia masih belum sadarkan diri, nanti kalau dia sadar akan dilakukan pemeriksaan lagi secara mendalam." Dafid menjelaskan pada orang tua Kenan.

"Dafid ikut dengan ku sebentar." Tuan Bram membawah Dafid keluar dan berbicara di luar ruang rawat Kenan.

"Kenapa Pa?" Tanya nyonya Tias saat mereka sudah kembali masuk kedalam ruangan Kenan.

"Tidak ada ma, papa cuma meminta pada Dafid untuk menjaga Kenan selama di rumah sakit karena kita pasti tak akan bisa menjaga dia dengan baik." jawab tuan Bram

"Papa ini ngomong apa sih, mama yang akan jaga Kenan kalau papa gak bisa." nyonya Tias berkata dengan sewot pada suaminya.

"Apa mama lupa kalau ada istri kedua Kenan ma?" tuan Bram berkata dengan nada bertanya pada istrinya, dan terlihat nyonya Tias menghela nafas dalam.

Setelah beberapa lama akhirnya Kenan terbangun dari tidurnya karena suara berisik yang mengganggu tidurnya, dan saat Kenan membuka mata dia melihat mamanya dan Melinda saling beradu mulut. Terlihat sang mama begitu marah besar pada Melinda dan melarang Melinda untuk mendekati Kenan.

"Ma, mama ada di sini." suara Kenan lemah.

"Kenan kau sudah sadar nak?" Nyonya Tias mendekati Kenan dan memeluk Kenan.

"Kenapa mama menangis?" Kenan bertanya.

"Bagaimana keadaanmu nak?" Nyonya Tias menatap Kenan penuh rasa sayang.

"Apa yang mama katakan ma, Kenan tak bisa dengar apa yang mama katakan." Kenan berkata dengan panik dan dia berusaha untuk bergerak namun kakinya tak bisa gerak, Kenan jadi semakin histeris, berteriak dan bertanya ada apa dengan dirinya.

Melihat itu nyonya Tias dan Melinda juga ikutan panik dan takut, dengan cepat Melinda lari keluar untuk mencari dokter agar melihat keadaan Kenan yang tiba - tiba saja histeris dan tak bisa bergerak.

"Tenanglah Tante, Dafid akan melihat lagi. Tante tunggu sebentar ya." Dafid membawah Kenan pergi untuk melakukan pemeriksaan.

Dan setelah menunggu beberapa jam akhirnya hasil pemeriksaan Kenan keluar dan dafid menjelaskan pada keluarga Kenan mengenai kondisi Kenan kalau dia akan mengalami kelumpuhan sementara dan juga gangguan pendengaran karena gumpalan darah yang menekan saraf pusat, dan akan kembali normal jika gumpalan darah itu mencair dan hilang.

...💔💔💔...

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit akhirnya Kenan sudah bisa pulang, dan Melinda membawah Kenan pulang serta merawatnya dengan sangat baik, dan Kenan pun juga banyak dibantu oleh Danang kakak Melinda yang tinggal di rumah itu, karena untuk aktifitas seperti bangun dan berdiri Kenan harus dibantu oleh Danang karena Melinda tak akan kuat mengangkat tubuh Kenan.

"Terima kasih kak." Kenan berkata dengan tersenyum pada Danang yang telah membantunya pindah ke kursi roda.

"Tak Maslah Kenan." Danang berkata dengan menghela nafas

"Iya kak aku sangat terbantu dengan adanya kakak di sini." Kenan menjawab dengan senyuman yang canggung.

"Ya tak masalah, aku juga sangat terbantu dengan tinggal di sini." Danang berkata dengan bertolak pinggang.

"Apa punggung kakak sakit? Maaf semua gara - gara aku ya, aku juga ingin agar cepat pulih kak dan gak mau menyusahkan semua orang dengan mengurusku seperti ini." Kenan menjawab dengan menunduk.

"Hey, Kenan aku gak bilang begitu. Kenapa dari tadi jawaban mu selalu saja berbeda sih." Danang berkata dengan kesal.

"Iya, iya kak aku akan membayar setiap jasa kakak ini pada ku. Dan terima kasih kakak sudah menjaga keluarga ku." Kenan menjawab dengan jawaban yang berbeda lagi dan itu membuat Danang semakin kesal.

"Kak, ada apa? Ikutlah aku." Melinda menarik Danang menjauh dari Kenan.

"Suamimu sepetinya sengaja membuat ku kesal seharian ini, biasanya dia diam saja kali ini dia bicara namun selalu tak tepat." Danang sangat emosi.

"Maaf, mas Kenan sedang mengalami gangguan pendengaran dan tak bisa mendengar apa yang kita omongin." Melinda pun menjelaskan semua kondisi Kenan pada Danang karena Melinda gak mau Danang merasa tersinggung karena Kenan menjawab ucapannya berbeda.

"Apa maksudmu? Jadi dia tak hanya lumpuh namun juga tuli begitu?" Danang berkata dan seolah dia mendapatkan air es dari musibah yang dialami oleh Kenan

Danang langsung mengangkat tubuh Melinda masuk kedalam kamar dan menikmati tubuh sang adik dengan sangat brutal tanpa memperdulikan ada Kenan, karena Danang berfikir kalau Kenan tak akan pernah bisa mendengar suara seksi yang dikeluarkan oleh Melinda atas ulah Danang yang bermain diatas tubuh Melinda.

Sudah 1 minggu Kenan berperan jadi orang tak berguna dan selama itu juga Kenan telah mendapatkan banyak informasi serta perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Saat malam hari tepat jam 11 malam Kenan terbangun dari tidurnya dan dia menatap langit - langit kamarnya. Kenan mengerjap dan menutup matanya, sampai dari sudut kedua matanya mengalirkan butiran bening karena melihat bayangan Fairi.

"Haaah." Kenan menghela nafas dalam dan bangun dari tidurnya untuk berjalan ke jendela.

Kenan menatap langit malam yang pekat, titik pandanganya menerawang jauh tak terhingga, "Fairi, apa kau sudah merasa senang sekarang? Kini aku telah mendapatkan balasan atas segala perbuatan ku padamu dulu."

Dengan menutup mata Kenan berusaha untuk mengingat wajah Fairi lagi dan dia pun menyadari kalau sinar dari kedua bola mata Fairi waktu itu telah redup dan tak bersinar lagi tatkala Kenan datang dan memperkenalkan wanita lain pada istrinya yang diam dan tak pernah menuntut apa pun darinya.

"Maafkan aku Fairi, mungkin ini yang kamu alami dan rasakan dulu, saat aku mengkhianatimu dan bermain dengan wanita lain bahkan pada saat kau masih ada. Kamu adalah wanita yang kuat Fairi, bahkan kamu tak menuntut apa pun dari ku atas perbuatan hina ku pada mu." Kenan menghela nafas "Andai aku menghormati pernikahan kita yang tak ada perasaan apa pun sejak awal, mungkin rasa sakit karena rindu ini tak akan pernah ku rasakan." Perlahan Kenan memegang dadanya yang terasa sesak dan berat, "Aku merindukan mu Fairi, dimana kau sekarang? Jika kau kembali aku berjanji akan bersimpuh dan bersujud dihadapan mu, akan ku persembahkan segalanya hanya untuk mu. Aku rela menjadi budak mu untuk selamanya, kembalilah, kembalilah istriku." Kenan meneteskan air matanya untuk nama orang yang saat ini telah mengisi penuh ruang hatinya.

Penyesalan Kenan yang dalam tak bisa dilihat orang Fairi yang saat ini sedang terlelap dalam tidur nyenyak nya, dalam kehidupan Fairi nama Kenan telah terkikis perlahan karena Fairi telah berusaha untuk mengukir kehidupan barunya bersama calon buah hatinya yang begitu sangat dia sayangi.

1
Anna Paendong
jadi orang jgn serakah
Mamah Enung
lanjut dong thor
Febrianti Febri
dasar kenan pria bodoh ya bodoh aja makan tuh penyesalan loh
Haerul Anwar: WOY ANJING AUTHOR GOBLOK MASOKIS ANJING
total 1 replies
Febrianti Febri
makanya jadi orang jangan serakah harus pilih salah satu jangan egois jadi suami ,,,ga akan pernah adil poligami itu ,,,bagus airi kabur jangan sampe ketahuan
SRY WAHYUNI
otak d fairi koclak ya mas d kasih tau s Ken tmpt nya kta y mau cerai tpi sllu ngasih harapan sm s Ken najis sm cwe tipe s fai munafik
Karmila Yeye
nama karakter jg mirip mirip/Speechless/
fairi-farid
Melinda - Melisa
sari -sri
tyas -tias
"Candy75
semangat thor
💓 KJ: Terima kasih dukungannya kak 🙏
total 1 replies
Andri
udah nikah lagi apa gimana fairi dan kenan
Andri
wong asyu kok di tulung yo malah nyokot
Andri
est golek perkoro
Andri
paling nona iku fairi
Andri
lanang e goblok ** rumasa q nang novel iki
💓 KJ: makasih dukungannya kak 🙏
total 1 replies
Andri
kakehan drama faa
Andri
kok gak tahu sampai gede toe
Andri
la fairi nang endi
Andri
melinda kan yg bertengkar dengan. tyas kok gak kenal aneh
Andri
apa udah keluar penjara
Andri
beri kesempatan ke 2 gak melulu harus dpt orang baru
Andri
melinda dan kenan ki sama aja sma ** bejat
Andri
wong ngerti lek hubugan terlarang kok gak gae alat kontrasepsi pelakor goblok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!