Season 1
Follow IG : @cerita_ajengkirana
Kianara Fitri Maulana gadis sederhana,mandiri dan Shaleha, anak ke 2 dari Bunda Ikha Sukma dan Ayah Arya Maulana. dan memiliki kakak laki laki yang bernama Alif Maulana.
Pertemuan yang tampa di sengaja yang pada akhirnya membuat Kianara Fitri bertemu dengan pelabuhan hati nya...
siapakan dia????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ajeng Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Selesai aktifitas subuh Kianara memilih untuk turun ke dapur untuk membuatkan keluarga nya sarapan dan Aditya ke halaman belakang untuk sekedar joging ringan.
Selesai joging dan merasa haus Aditya menuju dapur, di lihat nya Kianara masih asik dengan masakan nya.
Aditya meneguk air mineral biasa. bukan air mineral dari kulkas. sebagai dokter Aditya sangat tahu, minum es setelah berolah raga tidak lah baik.
Kianara tidak menyadari keberadaan Aditya.
Aditya pun merangkul Kianara dari belakang...
"mass....risih nich, malu lagi di lihat sama bibik"
"gak papa kan bik, kan udh halal...hehehe"
"iya den, bibik mah paham...hehehe" jawab sang bibi sambil tertawa kecil melihat tingkah anak dan menantu sang majikan.
Aditya masih enggan untuk melepaskan pelukan nya. Dengan telaten Kianara tetap dengan masakan nya walau kadang harus sabar menghadapi tingkah Aditya
"hmmmm...."dehem Adara
"apa??? weeekkkk😋😋"
"mau romantisan itu di kamar kak. bukan di dapur...😋"
"iri ya....hehehe"
"jangan di ambil pusing tingkah kakak kamu ya Dar.... manja nya lagi kumat" sahut Kianara sambil melepas pelukan Aditya dan berlalu menyiapkan sarapan yang baru selesai di masak nya.
Berhubung Akhir pekan, mama belum ada belanja jadi menu sarapan nya seadanya.
Nasi Goreng Udang dan Sambal Cumi krispi...
Waaaw... Sarapan yang cukup berkarbo tinggi😂😂
Disaat sedang sarapan HP Kianara berdering.
"Assalamualaikum kak..." Salam kianara kepada yg menelfon nya.. dia adalah Alif sang kakak
"Waalaikumsalam... Dex... ni kakak lagi di rumah sakit Harapan, kak Zahra sudah tanda-tanda mau melahirkan"
"Masyaallah... sebentar lagi Nara nyusul kak...ada yang perlu di bawakan?? kk udah sarapan???"
"belum nich... Ayah sama bunda pun dalam perjalanan baru balik dari jogja"
"ya udah nanti Nara bawain sarapan, kk banyak berdoa ya"
Sambungan telfon pun di akhiri
"kak Alif???"
"ia mas, kak zahra lagi di RS. Harapan, udah tanda-tanda mau melahirkan, kita kesana ya, sekalian bawa sarapan, Ayah Bunda masih dalam perjalanan dari Jogja"
"kita ikut juga ya pa!" ajak sang mama
"ya udh kita siap-siap" sahut sang papa
Setelah semua bersiap dan sarapan Alif pun siap mereka semua menuju RS. Harapan.
Rumah sakit keluarga Aditya.
Sesampai nya di RS. mereka langsung menuju poli kandungan...
Tampak Alif yang dengan sigap menemani Zahra yang mengalami kontraksi.
Menurut dokter Silfi, Zahra sudah buka 5 jadi kontraksi nya akan semakin sering...
dan diharapkan Alif juga harus Kuat dan Sabar
"Aduh kak...sakiitt"
"ehhh....gak boleh bilang gitu sayang, kamu harus kuat" ucap mama mega yang tiba sudah ada di dalam ruang bersalin.
"Harus kuat, kalau gak tahan kamu bisa remas tangan Alif, atau gigit kain, tapi jangan ngeluh sakit ya" ucap mama mega sambil mengelus kepala zahra
Kianara hampir menangis melihat perjuangan sang kakak ipar
Aditya, Papa dan Adara memilih di luar.
"kak Alif sarapan dulu, biar Nara yg temenin kak Zahra" sambil menyodorkan sarapan kepada Alif.
Alif pun keluar, menyempatkan diri untuk sarapan, dan sempat ngobrol sebentar dengan Aditya dan Papa Pranaja.
mereka pun memperkenalkan Adara.
"Udah buka berapa Dok???" tanya mama mega
sang dokter yang baru selesai mengecek kondisi Zahra pun menjawab
"Alhamdulillah buka 7buk"
"bu Zahra yanh kuat, sebentar lagi ya, kontraksi nya memang akan semakin sakit, tapi itu yg di tunggu"
"yang kuat ya kak😢 (air mata Kianara hampir tumpah)"
Tangan Kianara pun rasa nya sudah perih asik di remas Zahra..
Mama mega memberi sentuhan-sentuhan kecil ke perut Zahra.
Ayah bunda dalam perjalanan, sedangkan Orang tua Zahra pun masih menuju bandara, karna keluarga zahra di kalimantan.
Zahra semakin tidak kuat menahan kontraksi.
"raaaa, kak Aliiffff"
"iya kak... Nara panggil kak Alif"
Kianara pun memanggil Alif, Alif pun segera masuk.
Sesuai intruksi Dokter Silfi, bahwa Zahra sudah akan melahirkan, Kianara dan Mama mega memilih keluar, Di ruangan itu hanya ada Tim medis, Zahra dan Alif.
Air ketuban pun pecah.. Zahra berjuang melahirkan sang anak di dampingi sang suami.
Kianara yg menyaksikan perjuangan Zahra tadi membuat nya memeluk lengan Aditya...
Begitu kan perjuangan melahirkan seorang Anak... Sungguh tidak bisa di ungkapkan
"tangan kamu kok merah sayang" Aditya heran melihat tangan Kianara yg memerah...
"gak papa mas, tadi kak Zahra meremas tangan Nara beberapa kali"
"pasti sakit" sambil mengelus tangan Kianara
"gak seberapa mas, di banding sakit nya kak Zahra"
mama faham, Kianara yg belum pernah melahirkan pasti timbul rasa was was.
"itu lah perjuangan sayang, tapi percaya lah, setelah anak itu lahir, dan mendengar suara tangisan nya, sakit yang di alami tadi, seakan hilang terbawa angin😊"