Luna terjebak dalam pernikahan kakaknya dengan william, pria itu kerap disapa Tuan Liam. Liam adalah suami kakak perempuan Luna, bagaimana ceritanya? bagaimana nasib Luna?
silahkan dibaca....
jangan lupa like, komen dan vote
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri pengganti.
Liam duduk di atas sofa, pria itu memangku kaki sambil menelisik wajah Luna yang tampak tertekan dibuatnya.
Luna bersimpuh di lantai keramik mansion, tepat dihadapan Liam. Ia meremas ujung bajunya dengan tangan sudah basah karena berkeringat.
"Aku ingin istri yang patuh, mengurus semua keperluan yang kubutuhkan, tidak bebas dan dalam kendaliku mengerti Luna?" Tanya Liam dengan nada tegas.
Luna menelan salivanya dan mendongak menatap bola mata Liam dengan berani.
"Tapi Tuan Liam, saya tidak bisa menjadi istri anda. bagaimanapun juga saya ini adalah adik kandung dari Lena, mana mungkin anda menikahi adik dari istri anda sendiri Tuan." Ujar Luna, dia tidak mau menikah dengan Liam.
Apa kata orang nantinya jika status hubungan mereka diketahui. sangat menjijikkan bukan? kakak beradik menikah dengan pria yang sama. dan pada akhirnya mereka juga merasakan ranjang pria itu.
"Aku tidak perduli hubunganmu dengan Lena, kamu tidak bisa menolak. hutang Lena harus kamu bayar!! aku tidak akan membiarkan kalian mengambil untung lalu aku yang dirugikan." Sinis Liam dengan tatapan merendahkan.
William dan Lena menikah baru satu bulan, wanita itu melarikan diri bersama pria selingkuhannya dan membawa kabur uang William sebesar 500 juta.
Mereka bahkan baru bertemu sekali saat di hari pernikahan. bisa-bisanya seorang wanita kabur darinya saat Liam sedang mengurus project di luar negri. itu sama saja mencoreng harga diri Liam yang susah payah la menjual mahal dimata para wanita yang menginginkannya.
Bagi William 500 juta memang sedikit, tetapi tidak untuk Luna yang berasal dari keluarga sederhana.
Liam memiliki sifat pembisnis dan tidak mau rugi hanya boleh untung. apalagi dia terkenal dengan sifatnya yang dingin, sebagai salah satu pria konglomerat. Ia memang pantas dijuluki pria sombong dan angkuh.
Luna terdiam mendengar ucapan Tuan Liam, memang benar. kakaknya yang bersalah tapi bukan berarti dia yang harus jadi korban di antara mereka.
"Tuan... Anda dan kak Lena masih berstatus suami istri sah di mata hukum. lalu Tuan ingin menjadikanku istri semacam apa?" Tanya Luna dengan penuh harap agar pria gila dihadapannya ini merubah pola pikirnya.
'Kalau istrimu kabur yah dikejar Tuan, kenapa membutuhkan istri lain? bukannya kalian sama saja. benar-benar pasangan gila, padahal kalian itu serasi tauu.'
Luna ingin berteriak di telinga Liam agar pria itu mendengarnya, akan tetapi Luna tidak berani, wajah Tuan Liam sangat menyeramkan. pantas saja kak Lena kabur, wanita manapun pasti tidak betah menjadi istrinya.
"Aku tahu kamu sedang mengataiku!" Ketus Liam mendekati Luna dan menarik kerah kemeja gadis itu supaya berdiri sejajar dengannya.
Luna terangkat lalu berdiri dan mereka pun saling menatap satu sama lain, Luna mendongakan wajah, Liam begitu tinggi membuatnya seperti anak kecil ketika berusaha sejajar dengan tubuh pria itu.
Mata William menyoroti setiap inci wajah Luna. "Dari mana Tuan Liam tahu kalau saya sedang mengatai Tuan?" Tanya Luna heran, perasaan dia hanya mengatakan itu dalam hatinya.
"Disini." Tunjuk Liam di kedua belahan dada Luna dan menekan telunjuknya disana.
"Hah? huh? akhh!!!!!!" Luna menjerit, menghempaskan telunjuk Liam dengan sangat kasar.
"Tuan Liam!! ternyata selain otak Tuan yang gila! Tuan juga begitu mesum!!" Kata Luna menutup payudara nya, Luna yakin William saat ini berusaha mendekatinya untuk menatap dua gunungnya dari atas karena pria itu begitu tinggi dan mudah mengaksesnya bukan?.
"Gundukanmu bukan seleraku, rata begitu mana bisa memikat seorang pria jantan sepertiku Luna?" Kata Liam dengan wajah datar.
Luna terdiam dan memaki di dalam hatinya, ternyata pria lebih diluar nalar pikirannya.
"Kau bisa jadi pengganti Lena selama wanita itu melarikan diri. istri pengganti tanpa status apapun," Kata Liam di dekat telinga Luna.
Kemudian pria itu pergi begitu saja dan meminta Dimitri, asistennya untuk memberikan sejumlah daftar keseharian Liam pada Luna.
Luna tidak berkutik karena kini seluruh keluarganya menjadi korban William. dan hanya bisa pasrah, Luna membaca setiap poin demi poin sembari mengumpat kesal nama William dengan keras.
Bersambung....