NovelToon NovelToon
Becoming A Poor Princess

Becoming A Poor Princess

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Tamat / Cinta Paksa / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kutukan
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Itha Sulfiana

Diana Steel yang baru saja menemukan sang tunangan bersama sahabat baiknya tengah berselingkuh, kembali pulang ke rumah dengan perasaan yang hancur. Diperjalanan, seorang Nenek tua menawarinya membeli sebuah novel tua bersampul hijau yang terlihat aneh di mata Diana.

Karena desakan sang Nenek dan rasa kemanusiaan yang tinggi, akhirnya Diana pun membeli novel yang menurut Nenek adalah novel yang mampu merubah kehidupan Diana. Apakah Diana percaya? Tentu tidak. Namun, kenyataan lain menampar Diana selepas menuntaskan cerita novel itu dalam satu malam. Dipagi hari berikutnya, dia terbangun di tempat lain dengan identitas sebagai Putri Diana Emerald. Sosok gadis malang, yang terasing sejak kecil dan malah akan berakhir mati ditangan suaminya sendiri, yaitu Kaisar Ashlan.

Menyadari hidupnya diambang bahaya, Diana memutuskan untuk menciptakan alur yang baru untuk kisahnya sendiri. Dia akan membuat Kaisar Ashlan jatuh cinta terhadapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak mungkin berkhianat

"Leon, darimana saja kau?" tanya seseorang begitu pria yang di panggil Leon tersebut baru saja memasuki sebuah rumah tua.

Leon tak menjawab. Pria berusia kisaran 35 tahunan tersebut memilih diam dan beranjak pelan menuju ke dapur. Ia menuangkan air dari teko yang terbuat dari tanah liat ke dalam gelas. Meminum cairan putih tersebut hingga tandas lalu meletakkan kembali gelasnya dengan sedikit kasar.

"Aku sedang bertanya, Leon!"

Leon menggebrak meja. Hidup di kekang selama puluhan tahun benar-benar membuatnya muak.

"Jangan campuri urusanku!" Ia hendak pergi namun lengannya di cekal kasar.

"Kau tak bisa berbuat semaumu, Leon! Ingat! Jika kau gegabah, semua rencana kita akan hancur gara-gara kau!"

Leon tersenyum sinis. Tatapan matanya nyalang seolah hendak menerkam. Ia lalu melepaskan tangan yang mencekalnya dengan kasar. Lalu, sedikit dorongan ia berikan kepada orang itu hingga mundur beberapa langkah.

"Jangan sok mengaturku! Kau bukan siapa-siapa," tukasnya dengan nada rendah. Telunjuknya menuding ke arah orang tersebut dengan tatapan merendahkan.

"Adikku sudah terlampau lama menikmati kedudukannya sebagai seorang penguasa, Paman. Haruskah aku terus-menerus diam dan tak berbuat apa-apa?"

Orang yang di dorongnya tadi mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Rahangnya mengerat. Urat-urat di dahinya semakin terlihat saat ia berusaha meredam emosi yang makin bergejolak.

"Tampaknya, kau benar-benar menghayati peranmu sebagai Leon yang asli. Apa kau lupa siapa jati dirimu yang sebenarnya?" tantang orang tersebut dengan seringai yang tak kalah sinisnya.

Leon berbalik. Ia turut tersenyum sinis sembari ikut mengepalkan kedua tinjunya.

"Jangan lupa! Aku yang membantumu memiliki tubuh itu! Dan, jika kau berani berbuat hal di luar sepengetahuanku lagi seperti tadi, maka aku tidak akan segan-segan membuatmu benar-benar tak memiliki raga lagi." Orang itu menambahkan perkataannya sebelum Leon menganggapi ucapan pertamanya.

"Memangnya, kau tahu apa tentang hal yang ku lakukan di luar tadi?"

"Kau mengintai Ashlan dan hampir mencelakai sang Ratu! Kau pikir, aku tak akan tahu?" Orang itu tertawa mencemooh. "Ingat, bahkan pohon-pohon yang kau lewati sekali pun, bisa jadi mata-mataku!" ancamnya. "Jangan melewati batas lagi atau kau akan kehilangan tubuh yang berharga itu."

Leon terdiam. Ia tak bereaksi apapun selain berdiri tegang di tempatnya.

*

"Bagaimana?"

Fionn menggeleng. "Mereka masih konsisten dengan pernyataan awal mereka."

Ashlan terdiam sesaat. Dahi lelaki itu berkerut selagi memikirkan sesuatu. "Jadi, mereka benar-benar tidak tahu siapa yang menyuruh mereka?"

Fionn mengangguk membenarkan. "Mereka mau menerima tugas itu karena bayarannya yang sangat mahal. Seribu keping emas untuk masing-masing orang."

Ashlan tertawa sinis mendengarkan pernyataan Fionn. "Dan, mereka pikir itu sepadan untuk nyawa mereka yang kini di ambang kematian?"

Fionn tak menanggapi ucapan Sang Kaisar. Sebaliknya, ia malah melemparkan pertanyaan lain kepada Ashlan. "Lalu, akan Yang Mulia apakan mereka?"

"Siksa mereka selama 40 hari di dalam ruangan yang tak memiliki cahaya sedikitpun. Lalu, biarkan mereka bertahan dengan memberikan sisa makanan busuk setiap hari. Pastikan, mereka benar-benar putus asa dan mengharapkan kematian mereka sendiri." Ashlan menyeringai dengan tatapan liar yang penuh dengan aura kemarahan. "Pastikan mereka tetap hidup selama 40 hari itu, Fionn! Setelahnya, lempar mereka ke kandang buaya untuk menjadi santapan binatang-binatang lapar itu. Mereka harus tahu bahwa bayaran untuk melenyapkan sang Ratu sama sekali tidak sepadan untuk nyawa mereka."

"Baik, Yang Mulia!" angguk Fionn patuh.

Setelah pembicaraan singkat dengan Fionn, Ashlan kemudian pergi untuk melihat kondisi Sang Ratu. Menurut keterangan dari beberapa pelayan, Diana sedang berada di ruangan pribadinya untuk mempelajari beberapa hal lagi sebelum acara penyambutan duta negara lain yang tiga hari lagi akan di laksanakan.

Ashlan hanya menggelengkan kepalanya melihat betapa sulitnya sang Ratu untuk diatur. Padahal, Ashlan sudah meminta Diana untuk beristirahat saja. Namun, wanita itu menolak tegas dan mengatakan kalau seorang Ratu tak pantas berpangku tangan ketika para bawahannya justru sedang bekerja keras.

Padahal, mau Diana bekerja atau tidak pun, tak akan ada lagi yang akan memandangnya sinis karena kemampuan sihirnya yang kini diakui serta dirinya yang telah mengumumkan secara diam-diam kepada seluruh keluarga bangsawan untuk tidak lagi merendahkan istrinya.

Tiba di depan ruangan pribadi sang Ratu, Ashlan langsung di sambut oleh dua orang pengawal yang berjaga di depan pintu. Keduanya sigap membuka pintu dan Ashlan menjumpai 4 orang pengawal lagi yang bersiaga di setiap sudut ruangan. Sementara, orang yang ingin ia temui sedang serius membaca sebuah buku tebal di meja kerjanya dan sama sekali tak terganggu dengan kehadiran Ashlan di sana. Sementara, Mulanie yang tadinya berdiri di samping Diana kini telah menghampiri Ashlan untuk menyambut kedatangan lelaki itu.

"Bagaimana keadaanmu?"

Mulanie sedikit terperangah mendengar pertanyaan dari penguasa negaranya. Gadis itu sama sekali tak menyangka akan menerima pertanyaan seperti itu dari seseorang yang tentu memiliki banyak hal lain yang lebih patut ia urusi dibanding kondisi dirinya.

"Sa-saya baik-baik saja, Yang Mulia," jawabnya sedikit terbata.

Ashlan mengangguk. Ia duduk di sofa tanpa perlu di persilahkan. Lalu, Mulanie dengan sigap menuangkan secangkir teh hangat untuknya.

"Yang Mulia?" lirih Diana yang baru sadar bahwa Ashlan tengah berada didalam ruangan tersebut.

Ia pun lekas berdiri dari kursinya. Berjalan terburu-buru nyaris berlari ke arah sang Kaisar dan duduk tepat di samping Ashlan. Mulanie yang menyaksikan itu hanya menggeleng frustasi. Sampai mulutnya berbusa sekalipun, Diana akan tetap melakukan segala sesuatu sesuai keinginannya. Padahal, Mulanie acapkali sudah mengingatkan agar langkah wanita itu harus anggun dan teratur. Tapi, Diana selalu melakukan hal yang berkebalikan dengan permintaan Mulanie.

"Biarkan saja. Toh, Yang Mulia Kaisar saja tidak menegur!" gumam Mulanie dalam hati.

"Ratu sedang sibuk?" tanya Ashlan dengan senyum sumringah di wajahnya.

"Tidak. Hanya sedikit mengulang beberapa hal yang masih sulit untuk ku ingat," jawab Diana.

"Jangan terlalu memaksakan diri, Ratu! Bukankah sudah ada beberapa bangsawan yang akan mendampingi Anda dalam pertemuan nanti?"

Diana mengangguk. Punggungnya ia sandarkan di sandaran sofa di belakangnya. "Iya. Tapi, aku tak sepenuhnya ingin berharap pada mereka. Aku ingin mengandalkan diri sendiri," ucapnya dengan optimis.

Ashlan semakin tersenyum lebar mendengar ucapan Diana yang menurutnya begitu percaya diri. Beban di dirinya kembali berkurang setiap kali melihat senyum terpancar dari wajah perempuan bernetra kehijauan tersebut.

"Ngomong-ngomong, kemana Ksatria Bennett? Sudah agak lama aku tidak melihatnya bersama Yang Mulia. Kalian masih marahan?"

Deg!

Ashlan seketika gelagapan. Darimana pula Diana tahu bahwa hubungannya dengan Ksatria Bennett sedang tidak baik?

"Ksatria Bennett sedang aku liburkan. Itu sebabnya dia tak terlihat beberapa hari terakhir."

Diana mengangguk. "Baiklah! Semoga saja aku bisa melihatnya dalam beberapa hari ke depan seperti biasa."

Ada rasa tak suka dalam diri Ashlan ketika mendengar pernyataan terakhir Diana. Hal itu terlihat jelas dari perubahan mimik wajah yang mendadak tak tersenyum lagi.

"Jangan cemburu!" Seolah mengerti apa yang dirasakan Ashlan, Diana lekas memberi klarifikasi. "Saya hanya tak ingin Yang Mulia jadi kesepian seperti ini. Sejauh apapun kesalahpahaman yang kalian hadapi, saya percaya bahwa Ksatria Bennett tidak pernah mengkhianati Yang Mulia."

1
linda defianti
sangat luar biasa. Tatabahasanya bagus, alur cerita sederhana dan tidak membosankan. konflikyang dibangun pun tidak berlebihan. pokoknyaTop Markotop deh👍👍👍
Darmiati Thamrin
karyanya keeeereeennn... aq suka😍🥰😘
Darmiati Thamrin
karyanya keereennnn... aq suka, 🥰gaya bahasanya aq suka, latar dan alur ceritanya kereennnn... makasih ya Thor untuk ceritanya😍🥰😘
Darmiati Thamrin
cara ayahnya diana untuk melindungi anaknya diasingkan dan tak diperdulikan biar aman...
babygirl♡
bagus
babygirl♡
..
Sri Wahyuni
sudah habis ya, cerita tentang Tania g ada kelanjutannya Author... 👍👍👍💪💪💪😍😍🌹🌹🌹
Patrish
@ Ita Zulfiana... catatan saya untuk karya anda... satu kata.. KEREN...❤❤👍🏻👍🏻👍🏻...novel anda saya temukan satu minggu lalu... langsung saya sikat habis... alur ceritanya bagus.. kalimat tertata rapi sesuai KBBI... enak dinikmati... ❤❤❤... lanjut aku buka cerita hidup TANIA... semangat menulis... ❤❤❤❤
Patrish
pantesan... Verona menjadi Vanya... tapi ya tetep berhati jahat.. ☹️☹️☹️
Patrish
Ashlan... bagaimana mungkin... harus diulang ulang dengam resep yang berbeda agar adonannya makin enak...
Happy Family
puas hati... terima Kasih 🫰🏻 Thor
Tyas Djuliarko
kocak keren Thor...sukaaa/Rose/
Patrish
apa Diana dan Ashlan di dunia nyata ketemu lagi... Ashland koma ya?
Patrish
alur cerita bagus... bahasanya bagus... kalimat2nya enak dinikmati... pokoknya novel yang legit..manis gurihlah... ❤❤❤👍🏻👍🏻👍🏻
Sri Wahyuni
Akhirnya Diana dan keluarga kecilnya hidup berbahagia 😘😘😘😍😍😍🌹🌹🌹🌹👍👍👍👍💪💪💪 untuk Authornya.
Patrish
naik gojek beneran nih... 😀😀
Patrish
nunggu Ratu datang.... lama amat ya... apa macet jalannya... naik gojek saja... 😀😀😀😀
Patrish
kereeennnnn👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻lain daripada yang lain...... akubaru menemukan novel ini sekitar seminggu lalu.... jadi kecanduan... tidak bisa berhenti membaca.... pokoknya kereen habisss👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤
Patrish
bukan "suka" ... sepertinya lebih tepat "mengagumi"
Nur Lela
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!