NovelToon NovelToon
MENIKAHI DEWI JUDI

MENIKAHI DEWI JUDI

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Balas Dendam / Romansa-Percintaan bebas
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Neti Jalia

Lensi Deva Gumilang. Seorang anak kandung yang tersisih. Anak pengusaha ternama, namun lebih bahagia hidup di dunia hitam. Siapa sangka pergaulannya di dunia itu, menjadikan dirinya dijuluki sebagai Dewi judi.

Lensi seorang gadis lulusan design. Menjadi seorang model busana muslim. Prkerjaan sampingan yang tidak seorangpun tahu, kecuali sahabat setianya. Perjodohan bisnis yang dilakukan ayahnya membuat dirinya kabur dari rumah, dan mengikuti perjudian kelas kakap. Lensi memenangkan hasil perjudian 300 milyar dan dikejar oleh bandar judi. Hingga dirinya masuk kedalam kawasan terlarang dari dunianya, dan bertemu seseorang yang mampu menggetarkan hatinya.

Akankah Lensi selamat? apakah Lensi mampu menundukkan hati pria pujaannya?


Yuk kepoin kisahnya🙈🙈🙈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neti Jalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Nihil

Sudah berjam-jam tim SAR mencari keberadaan Lensi di aliran sungai. Namun mereka sama sekali tidak menemukan Lensi. Bahkan mereka juga sama sekali tidak menemukan petunjuk atau barang Lensi yang hanyut atau semacamnya. Mereka memutuskan untuk menghentikan pencarian, karena hasil pencarian mereka dinyatakan nihil.

"Maaf pak. Sepertinya orang yang anda cari sudah selamat atau diselamatkan orang. Kami sudah mencarinya sampai ujung. Tidak ada desas desus ditemukannya orang atau mayat. Kami juga sudah menanyakannya pada warga," ujar salah seorang tim SAR.

Arman tampak terdiam sejenak. Sesaat kemudian pria itu tersenyum. Ada keyakinan penuh dihatinya kalau adik angkatnya itu baik-baik saja.

"Terkadang aku suka berpikiran bodoh. Bagaimana dia bisa mati dengan hanya jatuh ke air. Jatuh dari gedung saja dia tidak mati," batin Arman.

"Baiklah terima kasih atas bantuannya pak. Kalau begitu saya akan memastikannya di rumah. Siapa tahu dia sudah kembali," ujar Arman.

"Sama- Sama pak." Jawab tim SAR.

Arman menyelipkan amplop kesalah satu dari mereka, agar mereka membaginya dengan rata. Setelah itu Arman menemui teman-teman Lensi untuk kembali berdiskusi.

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Ceklekkkk

"Bang Arman? silahkan masuk bang," ujar Okta saat melihat Armanlah yang datang menemui mereka. Padahal Okta sempat berharap bahwa Lensilah yang pulang.

Arman melangkah masuk, dan duduk di salah satu sofa. Arman bisa melihat wajah teman-teman Lensi sangat kuyu karena lelah dan kurang tidur.

"Okta bergegas membuatkan Arman teh hangat dan meletakkannya diatas meja setelah selesai.

"Bagaimana hasilnya bang?" tanya Okta sembari menjatuhkan bokongnya untuk ikut bergabung.

"Aku sudah menemui pemilik klub itu, dan sudah menggeledah tempat itu. Tapi Lensi tidak ada disana. Tanda -Tanda pencukikkanpun tidak ada disana." Jawab Arman.

Arman meraih cangkir teh, dan menyesapnya perlahan.

"Tapi ada salah seorang dari mereka mengatakan, kalau Lensi sengaja menjatuhkan diri dari atas jembatan X karena ingin mencari peruntungan."

"Seorang pria? siapa? kalau dia salah satu dari mereka, bagaimana kita bisa percaya kata-katanya begitu saja?" tanya Riko.

"Aku tidak tahu siapa namanya. Yang pasti pria itu bukan berkebangsaan negara kita. Wajahnya juga bukan seperti orang-orang Asia." Jawab Arman.

"Itu pasti dewa judi," ujar Okta.

"Dewa judi? siapa dia?" tanya Arman.

"Dia lawan Lensi saat kompetisi. Dia pria berkebangsaan Austria. Apa mungkin kita bisa percaya dengan kata-katanya? sementara dia adalah salah satu dari mereka," ujar Okta.

"Aku tidak bisa menjelaskan padamu. Tapi aku percaya pria itu berkata jujur. Aku bahkan sudah menyusuri sungai jembatan yang pria itu maksud, namun hasilnya nihil." Jawab Arman.

"Tapi kenapa harus khawatir. Dia jatuh dari gedung saja masih hidup, apalagi hanya jatuh kedalam sungai kecil. Aku yakin saat ini dia sedang berada disuatu tempat. Dia pasti akan segera menghubungi kita," sambung Arman.

Okta dan teman-temannya tampak berpikir keras. Dalam diam mereka menyetujui perkataan Arman, karena mereka mempunyai keyakinan yang sama.

"Baiklah bang. Kita akan tunggu kabar dari dia. Semoga Lensi tidak mengecewakan kita, dan segera hadir di tengah-tengah kita," ucap Okta.

"Buatkan aku makanan. Aku sangat lapar," ujar Arman.

"Apa mie instan tidak masalah bang? disini cuma ada mie instan dan telur," tanya Okta

"Tidak apa. Masakkan aku dua bungkus, telornya dua." Jawab Arman.

Okta segera bangkit dari tempat duduknya, dan mulai memasak apa yang Arman mau. Sementara itu Arman berbincang banyak hal dengan teman-teman Okta yang lain.

Sementara itu di tempat berbeda. Lensi perlahan membuka matanya. Gadis itu baru terbangun dari tidur nyenyaknya disebuah pinggiran kota. Lensi merenggangkan tubuhnya agar membuat otot-ototnya lega.

Tadi malam saat jatuh dari atas jembatan, Lensi cukup berjuang agar dirinya bisa selamat dari aliran sungai yang deras. Dengan kemampuan berenang yang mumpuni, Lensi akhirnya bisa sampai ke muara dan bangkit dari dalam air.

Dalam kegelapan dia berjalan tidak tentu arah. Bahkan dia tidak terpikirkan bakal bertemu binatang buas seperti buaya, ular atau semacamnya. Gadis itu terus berjalan tidak tentu arah. Dan kemudian beristirahat, bahkan tertidur diatas tanah keras.

"Eh? aku dimana sekarang ya? kok kayak dipinggiran kota gitu? apa aku benar-benar pergi sejauh itu?" ucap Lensi lirih.

"Aku harus segera pergi dari sini, sangat berbahaya kalau orang-orang klub bisa menemukan keberadaanku,"

Lensi bangkit dari berbaring. Masih Lensi rasakan semua pakaiannya masih terasa sedikit basah, meskipun tidak terlalu basah lagi. Gadis itu menyusuri jalan dengab langkah cepat, dan akhirnya menemukan sebuah bangunan dua tingkat namun berbentuk panjang. Lensi pikir itu sebuah sekolah atau semacamnya.

Karena terlalu lelah, Lensi memutuskan untuk masuk ke dalam tempat itu. Lensi melihat ada bangunan utama yang bangunananya sangat unik dan indah. Suasana tempat itu tampak sunyi dari luar. Lensi melirik kearah gembok pagar yang terkunci.

"Eugghh...bagaimanapun caranya aku harus masuk ke dalam. Aku sudah sangat kelaparan dan kehausan. Mungkin untuk sementara aku bisa bersembunyi di tempat ini," ujar Lensi lirih.

Tap

Tap

Tap

Dengan kepandaian yang dia miliki, Lensi berhasil memanjat tembok pagar setinggi kurang lebih dua meter. Dia tidak mungkin masuk melalui gerbang yang sengaja digembok besar.

Setelah masuk kedalam, Lensi segera menyelinap masuk ke bangunan utama. Saat masuk pertama kali ke tempat itu, Lensi merasakan ada hawa sejuk disekitarnya. Dan entah mengapa Lensi merasa tenang dan senang berada ditempat itu.

Entah apa yang ada dalam pikirannya, Lensi meneruskan langkah kakinya meski sayup-sayup dia sudah mendengar percakapan antara dua orang yang berada disuatu ruangan. Lensi malah memilih terus menyusuri tempat lain.

Ceklekkkk

Lensi menekan handle pintu dan memasuki ruangan yang diapun tidak tahu siapa pemiliknya.

"Ah...sialan. Sepertinya aku masuk angin. Perutku terasa mual, di tanbah aku sangat lapar saat ini. Eh? sepertinya aku masuk ke kamar orang ya? kamarnya lumayan rapi dan bersih. Masa bodoh kamar siapa ini, aku mau beristirahat," ujar Lensi.

Lensi melepas jaket kulitnya dan melemparkannya begitu saja di lantai. Lensi hanya meninggalkan baju tanktop berwarna hitam ditubuhnya. Dan dengan lancang masuk kedalam selimut diatas ranjang.

"Ah...nyamannya. Rasanya sangat hangat. Aku sangat ngantuk dan lelah. Lebih baik aku tidur sejenak," ucap Lensi.

Lensipun masuk kedalam selimut, hingga kepalanyapun dia tenggelamkan disana. Tidak butuh waktu yang lama baginya, diapun jatuh tertidur. Beberapa saat kemudian, seseorang keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Belum sempat berpakaian, Dia dikejutkan karena ada pergerakkan didalam selimutnya. Padahal dia ingat betul tidak menyuruh siapapun masuk kedalam kamarnya itu.

1
Lilo Stitch
hahaha setuju
Lilo Stitch
*sempat
Lilo Stitch
baru ingat aisyah yg pernah di tolong lensi kan waktu mobil mrk di keroyok preman trs lengan lensi terluka
Lilo Stitch
menantang
Indah Permatasari
Gila gilaa gilaa ga tau lagi mau ngucapin apa sama novel ini, keren dan banyak pembelajaran (walaupun aku nonis, tp aku juga paham dikit² ilmu islam). Nyesel baru ketemu novel ini kemarin hari senin/selasa. The best banget sih thor novel ini.
Anonymous
j
Siti S
Luar biasa
Dian Dian
/Facepalm//Facepalm/
Khoerun Nisa
knp GK bilng aja suami istri knp harus muter2 oon kmu
Khoerun Nisa
ko bisa ya GK jeda klu wanita kn klu udh keluar di gempur lagi akan sakit lh GK BS trus2an
Khoerun Nisa
serasa buang air besar klu bilng hajat
Khoerun Nisa
hkik aku bahkan tak hapal surat Al rahman klh SMA novel
Khoerun Nisa
bukn merebut kembali tp mmbelinya klu gtu oon bgt ku kira bkl ambil tnpa mengeluarkan uang
Khoerun Nisa
kebnyakn dendammerebut perusahaan hrus dgn bngkrut dulu lalu di bayar tp menurutku merebut tnpa mengeluarkan nilai dn dlm keadaan utuh itu baru kern itu bukn merebut hak milik klu gtu tp membeli
Khoerun Nisa
knp harus bgtu tingkah mu lansia knp GK jujur mlh mmbuat rumit klu bnr2 GK siap nikah
anis suranti
Luar biasa
Anonymous
n
Nurhayati Lubis
kabar org tua lensi apa cerita
Anisa Fitriani
bra itu BKN nya buat perempuan yaa🤭🤣
Anisa Fitriani
😭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!