Karena desakan sang Mama yang menginginkan cucu sah darinya sebagai penerus keluarga,seorang miliarder tampan terpaksa menyewa seorang gadis untuk mengandung anaknya karena istrinya tidak bisa memberikan keturunan.
Seperti apa polemik yang terjadi dikehidupan mereka selanjutnya?Akankah berakhir happy ending atau malah sad ending?
Kuyyy readers monggo dilirik 😉
Masih amatiran loh yaaa Authornya jangan dibully oke?
Kritik dan saran boleh 😁
cemoga cukkaa yeee.Haturnuhun 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainansih Sharma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IMMT Eps 32
"Makanlah dengan pelan, tidak akan ada yang mengambilnya darimu!" Ujar Dariel menatap Andrea yang makan dengan begitu lahapnya. Seperti orang kelaparan.Bahkan Ia sendiri jadi kenyang melihat cara makan Andrea sekarang.Andrea terus saja makan. Mulutnya terus saja mengunyah.Hampir semua makanan yang dibeli Dariel tadi ludes. Mereka sudah kembali ke Apartemen Andrea tadi sore dan Dariel melarang Istrinya itu masak. Sementara pembantu baru akan datang besok pagi. Dariel sengaja tidak menyuruh Dira lagi untuk menemani Andrea,situasinya sudah berbeda sekarang.
Andrea menjilati jari jari lentik nya yang terdapat sisa sisa makanan sebelum menyudahi makan malamnya.Andrea bertepuk tangan seperti orang menang lotre begitu makanan habis semua ditangannya.
"Kau sudah kenyang?" Andrea mengangguk.
"Sekarang ayo kita cuci tanganmu, setelah itu tidur." Dariel bangkit dari duduknya, Membantu Andrea mencuci tangan di washtafle.
"Sayang, aku belum mau tidur..." Andrea menghentikan langkahnya begitu Dariel membawanya kekamar.
"Lalu kau mau apa lagi?"
"Bukan aku, anakmu." Mendengar nama anak disebut Dariel berjongkok didepan perut Andrea.Mengelusnya pelan.
"Baby,apa yang kau inginkan,hm?"
"Dia ingin nonton tv!"
"Baiklah, sebentar saja, oke? Ayo, aku temani kalian nonton!" Dariel menggandeng tangan Andrea menuju ruang tamu dimana Tv berada.Dariel meraih remote dan mencari saluran yang mungkin disukai Ibu Ibu hamil.
"Tuan,jangan mengganti nya terus.Anak mu ingin menonton!" Andrea protes melihat Dariel yang bolak balik mengganti siaran tv.
"Aku akan carikan siaran yang cocok untukmu dulu,"
"Anakmu yang ingin nonton bukan aku!"
"Baiklah, anakku ingin nonton apa?" Tanya Dariel dengan suara manjanya.
"Ayah,aku ingin nonton acara olahraga!" Andrea yang menjawab seolah olah Ia adalah anak mereka.Dariel tertawa ringan melihat raut manja Andrea ketika mengucapkan itu. Membuat nya gemas.
Dariel menemukan satu acara olahraga Sea Games cabang bulutangkis, pertandingan antara Korea dan Thailand. Melihat itu Andrea yang sejujurnya tidak menyukai acara olahraga kini malah antusias menonton.
Matanya fokus ke televisi,acuh dengan Dariel yang kebosanan disamping nya. Dariel memang lebih menyukai sepak bola daripada bulutangkis.Tapi kalau disuruh memilih Bibir atau leher Andrea? Dia tidak mau memilih, Ia suka keduanya.Dariel menyunggingkan senyum sadar akan pikiran mesum dikepalanya.
Sejak tadi matanya hanya menatap Andrea dari samping, sama sekali tidak tertarik dengan acara yang ada dibenda segiempat itu. Andrea malam ini mengenakan daster pendek tanpa lengan.Leher jenjang itu jelas sekali kelihatan, karna Andrea menggulung rambutnya sebelum makan malam tadi. Dariel merasa gerah. Disentuhnya pelan leher itu dengan satu jari, bergerak naik turun.
"Rea?"
"Ya?"
"Kau suka olahraga ini?"
"Sebenarnya tidak terlalu, kan anakmu yang ingin."
"Apa namanya? Bulutang ya?" Jarinya mulai mengusap pipi mulus Andrea.
"Bulutang apa? Kau ini! Bulutangkis!"
"Bulutang!"
"Bulutangkis sayang... Kenapa kau jadi bodoh begini?" Andrea terkekeh.
"Itu namanya olahraga bulutang sekarang.."
"Kis nya mana? Hilang?"
*Mencium pipi istrinya
"Itu KIS nya.. "
Andrea dan Dariel tertawa bersamaan.
"Jangan konyol..." Andrea mencubit mesra pipi Dariel.Dariel menarik tubuh Andrea merapat dengannya. Membenamkan kepalanya diceruk leher wanita itu.
"Hemm, kau mulai lagi.."
"Kau tidak mau memulainya jadi aku yang memulainya..." Andrea terkekeh pelan mendengar jawaban Dariel.
"Tuan,"
"Kau ini kenapa masih suka memanggilku begitu?"
"Sayang?"
"Begitu baru benar, aku jadi makin semangat ingin mengerjaimu!" Tangannya sudah menjelajah kemana mana.
"Sayang, hentikan dulu, ada yang ingin kubicarakan." Belum mau berhenti.Andrea mulai kewalahan juga dengan aksi nakal Dariel.
"Sayang!"
"Nanti saja!"
"Tidak, aku mau bicara sekarang!"
"Setelah ini selesai kau boleh bicara sepuasnya! Jangan hentikan aku!"
"Kenapa merobeknya sih?!" Andrea nampak marah begitu tangan Dariel dengan sengaja merobek dasternya.Suara tinggi Andrea membuat Dariel menghentikan aksinya. Jelas sekali raut nanar diwajah cantik itu menyaksikan daster bagian dada itu robek terbelah sampai keperut.Andrea mendorong tubuh Dariel menjauh.
"Aku suka daster ini! Aku sangat nyaman memakainya! kenapa kau robek?! Dasar suami jahat!! Tidak sabaran!"
Dariel melongo melihat Andrea begitu berangnya karna bajunya robek.
"Rea,kenapa bereaksi berlebihan begitu?"
"Berlebihan katamu?!!" Kau ini punya nurani atau tidak sih? Bisa tidak sih menghargai barang barangku?! Kenapa selalu merusaknya?!"
"Iya maafkan aku,Besok aku akan membelikan daster baru untukmu, yang banyak agar kau bisa berganti daster setiap sejam sekali, kau senang?"
"Bercanda saja terus!!" Andrea memalingkan wajahnya.
"Rea.." Andrea menepis tangan Dariel yang ingin menyentuhnya. "Sudahlah,jangan seperti ini..Aku janji akan menggantinya! Bahkan pabriknya pun akan ku pindahkan kesini kalau kau mau.. " Andrea diam.
"Sayang?Istriku?Rea cantik? Maafkan aku please..." Dariel mengatupkan kedua telapak tangannya tanda permohonan maaf.
"Makan saja maafmu itu aku tidak butuh!"
"Rea!!" Dariel naik pitam juga akhirnya. "Hanya karna masalah sepele kau begitu kurangajar padaku?! Kenapa kalau aku mau merobeknya?! Akan kubakar sekalian benda ini!" Dariel menarik paksa daster itu lepas dari tubuh Andrea, tak peduli meski Andrea meronta. Lalu membawa daster yang sudah tak berbentuk itu keluar dari Apartemen. Sementara Andrea menangis dengan tubuh yang kini hanya tertutup pakaian dalam.
Sampai tengah malam Dariel baru kembali. Ia tertegun sampai menjatuhkan barang yang dibawanya melihat Andrea masih setia ditempat nya tadi,Andrea menunduk lesu sambil terisak.Kondisi tubuhnya masih sama seperti terakhir kali Dariel meninggalkannya. Hati Dariel serasa teriris.Perlahan didekatinya Andrea, berlutut dihadapannya.
"Hey.." Dariel berbisik pelan, tangannya menangkup kedua pipi Andrea.Mata nya sudah sembab karena menangis, hidungnya merah seperti badut. Andrea menatap wajah tampan Dariel meski masih terisak.
"Kenapa tidak memakai bajumu?Kenapa tidak kekamar? kau bisa sakit kalau lama lama disini.."
"Aku menunggu mu..." Aku tidak mau tidur aku tidak tenang, kau pergi dalam keadaan marah,aku takut kau kenapa napa diluar" Benar benar sakit hati Dariel mendengar jawaban Andrea.
"Maafkan aku Sayang..." Maafkan aku..." Dariel menarik tubuh Andrea kedalam pelukannya.Dariel merutuki dirinya sendiri yang bisa bisanya meninggalkan Andrea tadi.
"Ini sudah larut,kita kekamar ya?" Andrea mengangguk dan membiarkan Dariel menggendong tubuhnya.Dariel penuh kasih menyelimuti Andrea yang sudah berbaring. Tangannya menyeka sisa sisa airmata Andrea.
"Apa aku jelek sekali sekarang?Apa hidung ku merah seperti badut?" Tanya Andrea dengan suara khas orang habis menangis. Dariel mengangguk dan tersenyum sedih.
"Sebenarnya kau kemana tadi? Kenapa membakar daster saja lama sekali?" Dariel tergelak mendapat pertanyaan itu.
"Aku tidak jadi membakarnya! Aku hanya membuang nya!"
"Tuan,jangan mengamuk lagi..." Dariel tersenyum.Dibaringkannya tubuhnya disamping Andrea.Rapat tanpa jarak. Selimut yang tadi sudah Ia naikkan sampai kebahu Andrea kini ia geser turun sampai menampakkan perut mulus Istrinya. Andrea diam membiarkan Dariel melakukan apa yang ingin Ia lakukan.
"Baby, maafkan Ayah sudah membuat Ibu cantikmu ini menangis lagi,jangan dendam padaku ya?" Dariel mengelus perut itu. "Rea, aku punya sesuatu untukmu!"
"Benarkah? Sesuatu apa?"
"Tunggu disini!"
Dariel keluar dari kamar dan sesaat kemudian kembali lagi.Ia berdiri didekat ranjang sambil menyembunyikan kedua tangannya dibelakang punggung.
"Sayang? apa itu? aku penasaran!" Andrea duduk.
TADDAAAA!!
sampe2 aku lupa ceritanya
harus ngulang baca lagi
smngat thor,sehat selalu
up nya yang rajin ya mlai sekarang☺☺
gimana kabarnya,uuuuh kangen🤗🤗🤗😘😘😘
romantis amat siiih dua makhluk Tuhan ini 😭😭😭